Sebanyak 1608 item atau buku ditemukan

Kegalauan identitas

agama, etnisitas, dan kewarganegaraan pada masa pasca Orde Baru

Ethnic and religious conflicts in Indonesia after the New Order administration.

Ethnic and religious conflicts in Indonesia after the New Order administration.

MATURITAS TINDAKAN MODERASI BERAGAMA DALAM TRADISI ADAT MASYARAKAT DAYAN GUNUNG

Tradisi adat memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat di sejumlah wilayah sebagai wahana untuk mengatasi tantangan hidup dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat penduduknya, baik secara personal maupun secara komunal. Berkenaan dengan itu pelestarian tradisi adat yang memiliki nilai-nilai penting bagi kehidupan masyarakat masih bisa ditemukan dan sekaligus masih dipraktikkan dalam kehidupan komunitasnya dengan sejumlah adaptasi sebagai penyesuaian dengan dinamika dan perkembangan peradaban yang terjadi di lingkungannya. Fenomena tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan adat yang diaktualisasikan oleh masyarakat dayan gunung, khususnya di wilayah Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Ada dua tradisi adat yang masih dilestarikan keberadaannya oleh masyarakat dayan gunung, yaitu tradisi memarek yang dilaksanakan di Bebekek dan tradisi ngaji selawat selamet gumi yang dilaksanakan di Berangkak Desa Selelos. Kedua tradisi adat yang dilaksanakan oleh masyarakat dayan gunung tersebut memiliki keutamaan berupa keterlibatan masyarakat lintas etnis dan multiagama. Para partisipan yang ikut aktif dalam tradisi adat memarek, yakni Sasak-Islam, Bali-Hindu, dan SasakBuddha yang secara bersama-sama melaksanakan ritual sesuai dengan tata cara masing-masing kelompok pemeluk agama. Analog dengan itu, dalam pelaksanaan tradisi adat ngaji selawat selamet gumi yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali juga ada peran serta yang berasal dari masyarakat, khususnya Sasak-Islam dan Bali-Hindu. Para partisipan dalam kedua tradisi adat tersebut dalam dimensi vertikal menyandarkan keyakinan kehadapan kekuatan gaib yang diyakini berada pada lokasi ritual memberikan pengaruh terhadap kehidupan mereka sehingga pelaksanaan tradisi adat tersebut sangat khusuk. Dimensi horizontal dalam pelaksanaan tradisi adat tersebut bertendensi membangun dan menguatkan hubungan-hubungan sosial di kalangan para pesertanya. Berkenaan dengan itu, hubunganhubungan sosial tersebut sebagai energi sosial yang berdisposisi membangun kesadaran multikultural yang akumulasinya berada pada terbangunnya harmoni sosial. Hubungan-hubungan sosial dalam konteks ini mengimplikasikan maturitas sikap dan tindakan moderasi beragama di tengah pluralitas kehidupan sosial. Peristiwa tersebut bersinergi dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia berupa moderasi beragama yang menjadi landasan dalam mewujudkan kerukunan hidup.

Tradisi adat memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat di sejumlah wilayah sebagai wahana untuk mengatasi tantangan hidup dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat penduduknya, baik secara personal maupun ...

Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat

Buku kategori Keagamaan yang berjudul Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat merupakan karya dari Busrang Riandhy, S.Ag., M.H., dkk. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki berbagai jenis keberagaman. Salah satu keberagaman di Indonesia adalah keberagaman agama yang dianut oleh warga negara. Di satu sisi keberagaman bangsa Indonesia dapat dijadikan sebagai kekuatan dan modal yang besar untuk membangun bangsa. Namun, keberagaman yang ada juga dapat memicu adanya konflik. Maka dari itu Kementerian Agama hadir melalui Gerakan Moderasi Beragama mulai didengungkan sejak enam tahun belakangan. Hal ini masif dilakukan untuk merespons maraknya intoleransi, ekstremisne dan fanatisme berlebihan yang dapat mencabik kerukunan umat beragama di Indonesia.

Buku kategori Keagamaan yang berjudul Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat merupakan karya dari Busrang Riandhy, S.Ag., M.H., dkk.

Moderasi Beragama di Tengah Pandemi Covid-19

Buku ini merupakan karya tulis mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Kuliah Kerja Nyata tahun 2021. Penyusunan buku ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Buku ini merupakan karya tulis mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Kuliah Kerja Nyata tahun 2021. Penyusunan buku ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Mengajari Anak Shalat (Teori dan Praktek)

Sebagaimana kita tahu shalat merupakan tiang agama, yang dengannya seluruh bangunan akan kokoh dan berdiri tegak. Shalat dengan seluruh kegiatan yang mengiringinya, dari berwudhu’, perjalanan ke masjid, berjama‘ah, dan seluruh faidah, keutamaan, dan pahala yang dijanjikan di dalamnya, sungguh akan membukakan peluang dan pintu bagi kita untuk meraih kesenangan, ketenangan, dan kebahagiaan abadi. Dia merupakan penghapus dosa, pelenyap keburukan, dan tiket masuk surga. Allah akan bangga kepada hamba-Nya karena shalat dan Dia akan memberi perlindungan kepadanya, baik di dunia, apalagi di akhirat. Karena itu, sangatlah merugi jika kita sebagai orang tua menutup peluang dan pintu ini bagi kita dan putra-putri kita untuk meraih hal tersebut.

Mushthafa Abul Mu'athi. KATA PENGANTAR Rumah tangga muslim ahli ibadah : Tanggung jawab siapa ? ( Oleh Syaikh Sayyid Quthb ) enyusun Kitab Tafsir fii Zhilaalil Qur'aan . Semoga Allah mencurahkan kasih - Nya kepadanya dan menjadi- kannya ...

PEMAHAMAN HADIS DAN IMPLIKASINYA DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN JAMAAH TABLIGH DI KOTA BENGKULU (KAJIAN LIVING HADIS)

Dalam kedudukannya sebagai sumber ajaran Islam, hadis Nabi saw. memiliki posisi yang sangat penting, Hadis termasuk sumber ajaran Islam yang kedua (al-Mas}dar al-S|a>ni) setelah al-Quran. Dalam hubungannya dengan al-Quran, hadis Nabi memiliki fungsinya yang paling utama sebagai penjelas (baya>n), maka menjadi niscaya ketika memposisikan Nabi Muhammad saw. sebagai uswatun hasanah, yang memiliki misi sebagai rahmatan li al-‘a>lami>n. Dalam Interpretasi dan pemahaman terhadap hadis ini, pada batas-batas tertentu dapat memunculkan berbagai pandangan yang berbeda. Perbedaan interpretasi dalam memahami hadis Nabi Muhammad Saw, dapat berimplikasi pada pengamalan praktek keagamaan dan ketetapan hukum yang ditimbulkan dan berlaku bagi umat Islam.

... ibadah yang lain ) . Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan . " 42 QS . Yunus ( 10 ) : 61 وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَل إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُوْنَ ...

Takhrîj dan Metode Memahami Hadis

Masalah yang dihadapi para pembelajar hadis cukup beragam, seperti banyak hadis yang tidak disebutkan sanad dan periwayatnya, penyebutan matan tanpa dijelaskan kualitasnya, atau kandungan makna yang secara lahiriah tampak kontradiktif. Oleh sebab itu, buku ini hadir untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut. Sementara itu, ada dua subjek dalam pembahasan buku ini, yaitu kajian hadis secara internal dan eksternal. kajian internal adalah kajian matan, sedangkan kajian eksternal adalah kajian sanad. Kajian internal bertujuan mengamalkan sunnah, sedangkan kajian eksternal bertujuan menjaga orisinilitas hadis. Buku ini akan mengantarkan para pelajar, santri, dan mahasiswa memahami hadis secara benar sebagaimana yang ditunjukan ulama. Hal itu penting karena disiplin ilmu hadis memerlukan para pemikir baru untuk menggali produk-produk hukum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

Masalah yang dihadapi para pembelajar hadis cukup beragam, seperti banyak hadis yang tidak disebutkan sanad dan periwayatnya, penyebutan matan tanpa dijelaskan kualitasnya, atau kandungan makna yang secara lahiriah tampak kontradiktif.

KAJIAN ILMU RIJAL AL HADIS

Sinopsis : Hadis dikodifikasikan secara resmi pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz (w.110 H/720 M) sebagaimana dijelaskan oleh Abu Zahrah pada al-Hadits wa al-Muhadditsun, Hadis dalam pandangan Subhi Shahih dalam Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hadis diriwayatkan baik secara mutawatir maupun ahad. Periwayatannya berbeda dengan al-Qur'an yang ayatnya diterima secara mutawatir. Orisinalitas hadis diperlukan untuk mengetahui validitas hadis. Dalam hal ini, kajian yang berhubungan dengan sanad di antaranya adalah ilmu rijal al-hadits. Ilmu yang khusus menelaah keberadaan rawi hadis disebut dengan ilmu Rijal al-Hadits. Ilmu ini memiliki cabang yaitu ilmu tarikh al-ruwah dan ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil. Ilmu tarikh al-ruwah membahas keadaan perawi pada aktivitas periwayatan hadis. Sedangkan ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil mengkaji periwayatan hadis dari aspek diterima atau ditolaknya periwayatan. Dari dua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijal al-hadits membahas tentang sejarah atau biografi perawi hadis dan kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian atau justifikasi kualitas perawi. Dengan ilmu tarikh al-ruwah, kita dapat mengetahui kapasitas perawi dalam periwayatan hadis. Ilmu ini mengupas hari lahir dan wafatnya, guru-gurunya, masa mendengarkan hadis, orang-orang yang meriwayatkan hadis darinya, negerinya, tempat tinggalnya, perjalanan dalam mencari hadis, waktu tiba di berbagai negeri, dia mendengar hadis dari guru-gurunya dan segala hal yang berhubungan dengan urusan periwayatan hadis. Adapun pembahasan mengenai periwayatan hadis dari segi dapat diterima atau ditolak periwayatan dijelaskan pada ilmu al-jarh wa al-ta'dil. Ilmu ini memfokuskan pada kajian kualitas pribadi periwayat hadis, seperti dari segi kekuatan hafalan, kejujuran, integritas pribadi, dan berbagai keterangan lainnya yang berhubungan dengan sanad hadis. Kajian rijal al-hadits berhubungan dengan penelitian terhadap semua personal yang menjadi perawi hadis sampai hadis dikodifikasikan pada kitab. Kita dapat menemukan ratus ribu perawi pada periwayatan hadis. Kajian ini bukan perkara yang mudah, karena pembahasannya meliputi semua perawi dengan berbagai aspeknya, terlebih menilai personal perawi.

Dari dua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijal al-hadits membahas tentang sejarah atau biografi perawi hadis dan kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian atau justifikasi kualitas perawi.

Ilmu hadits dasar

Buku yang ada di depan Anda ini adalah berisi ilmu hadis dasar yang cocok bagi mereka yang baru memulai belajar ilmu hadis maupun bagi mereka yang baru mulai mengajar ilmu hadis. Penulis pada dasarnya ingin menyajikan materi ilmu hadis dasar ini dengan sesederhana dan sesimpel mungkin, namun dalam beberapa tema yang penulis anggap penting untuk didalami penulis menambahkan sedikit pendalaman yang insyaAllah masih cukup mudah difahami.

Buku yang ada di depan Anda ini adalah berisi ilmu hadis dasar yang cocok bagi mereka yang baru memulai belajar ilmu hadis maupun bagi mereka yang baru mulai mengajar ilmu hadis.