Sebanyak 447 item atau buku ditemukan

Human rights challenges in the digital age

Judicial perspectives

The digital space is a powerful enabler for more inclusive democratic discourse, participation and policy-making. At the same time, digitisation comes with new challenges. The abundance of data in the online space and powerful algorithm-based technologies pose serious risks to privacy, as well as to other interrelated human rights. The trans-border nature of the Internet itself presents significant legislative and judicial challenges for existing legal and institutional frameworks. This book follows on from the June 2019 seminar paying tribute to the outstanding contribution of Lawrence Early, Jurisconsult of the European Court of Human Rights, as he was about to retire. The seminar brought together members of the judiciary and prominent legal practitioners and academics, as well as representatives of European institutions and non-governmental organisations. Speakers from different legal systems and jurisdictions exchanged views on the ways to address the complexity that protection of human rights online presents for the judiciary. The seminar focused on three major subjects: judicial protection of freedom of expression and the right to privacy in the digital environment; the concept of jurisdiction in the World Wide Web; and the implications of Big Data. Given the breadth and significance of the issues arising in this complex, technical and fast-evolving area, the publication of these keynote contributions will undoubtedly inform further reflection on these matters by judges, legislators, experts and, perhaps most importantly, the general public.

The core question in the case was whether Sweden was under an obligation to provide the applicant with a remedy for ... 'The Concept of“Jurisdiction” in the Jurisprudence of the European Court of Human Rights' (2012) 65 Current Legal ...

Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup

Modul ini dirancang sebagai tambahan referensi untuk mahasiswa dalam berupaya mengubah perilaku dan sikap mahasiswa, bertujuan (goal) pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang telah ditetapkan didasarkan pada batasan pendidikan lingkungan yang menekankan pada pengenalan tentang konsep-konsep kependudukan dan lingkungan hidup, perubahan sikap, dan munculnya partisipasi sebagai wujud perilaku dalam pengambilan keputusan rasional terhadap lingkungan. Sebagai program pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) mempunyai misi dalam upaya pendewasaan seseorang, dalam hal ini peserta didik agar berperilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan pendidikan lingkungan adalah membentuk warga negara berwawasan kependudukan dan lingkungan atau lebih konkrit disebut perilaku warga negara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, atau dikenal dengan REB

Sebagai program pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) mempunyai misi dalam upaya pendewasaan seseorang, dalam hal ini peserta didik agar berperilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang masalah kependudukan ...

BUNGA RAMPAI

INOVASI BERKELANJUTAN: KEPEMIMPINAN, KEBIJAKAN, SISTEM, EKONOMI, LINGKUNGAN DAN PEMERINTAHAN

Inovasi merupakan hal yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai sektor pembangunan dewasa ini. Berbagai model dan kegiatan diupayakan menggunakan inovasi untuk meningkatkan akselerasi output yang ditargetkan. Upaya ini pula dilakukan oleh semua stakeholder terkait dan berbagai aspek yang bersinggungan dengan inovasi. Bunga rampai ini merupakan salah satu pengkayaan sumber referensi tentang inovasi daerah yang bisa dijadikan sebagai alternatif rujukan literasi. Kepemimpinan dan Inovasi dalam Pemerintahan Daerah merupakan pembuka atau Bab I yang idenya berasal dari pemikiran Arif Barata Sakti yang memberikan gambaran membahas aspek kepemimpinan daerah (kabupaten/kota), inovasi, produktivitas dan daya saing daerah dengan Kota Magelang sebagai lokasi kajian. Pada Bab II, Peran Inovasi Legislatif dalam Mengembangkan Daerah dan Kebijakan Publik oleh Sukamsi yang menganalisis peran inovasi dan legislatif dalam mendorong percepatan pembangunan dalam koridor kebijakan publik. Andjar Prasetyo kemudian melengkapi dengan kajian Peran Inovasi Masyarakat dan Anggaran Inovasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi yang disajikan dalam bab 3, membahas dampak inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Magelang. Pada Bab 4 dengan menganalisa Kolaborasi Kebijakan Publik dan Perkembangan Inovasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (Automatic environment control system) oleh Mohamad Zaenal Arifin, melengkapi inovasi lingkungan secara riil yang telah dilaksanakan di Kota Magelang. Pada Bab 5, Dewi Gartika menyajikan pembahasan tentang Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Provinsi Jawa Barat, Kinerja Dan Strategi Penguatan, yang memperkaya rujukan inovasi daerah dalam buku ini. Bab 6 dibahas lebih jelas oleh Sukamsi tentang Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Magelang dan Transisi menuju Keberlanjutan, dengan fokus kajian pada SIDa Kabupaten Magelang. Bab 7, Dampak Sistem Inovasi dan Pertumbuhan Kota-Kota di Jawa Tengah dikaji oleh Andjar Prasetyo, yang memberi gambaran dampak inovasi dengan lokasi di Kota Magelang, Kota Semarang dan Kabupaten Sragen. Pada akhir bunga rampai ini, yaitu Bab 8 ditutup oleh Mohamad Zaenal Arifin, yang menggagas inovasi lingkungan yang didukung dengan peraturan daerah yang berlokasi di Kota Magelang, yang terangkum dalam kajian Praktik Inovasi Lingkungan Hidup Di Kota Magelang Dalam Perspektif Peraturan Inovasi Daerah. Dalam setiap kajian didasarkan pada makalah ilmiah yang paling banyak dikutip kerangka kerja inovasi daerah yang didukung dengan sejumlah bukti-bukti empiris yang telah dilakukan oleh daerah yang menjadi lokus kajian. Bunga Rampai ini tidak akan mungkin tanpa bantuan dan kerja sama dari sejumlah besar orang. Secara khusus kami ingin mengucapkan terima kasih kepada kontributor data di masing-masing dari 5 lokasi yang terlibat dalam kajian. Tanpa bantuan organisasi dan pengetahuan lokal yang tak kenal lelah, tugas penelitian pasti jauh lebih sulit. Terima kasih juga kepada beberapa responden yang memberikan waktu mereka dengan murah hati dalam menyelesaikan survei dan berpartisipasi dalam wawancara. Kontribusi profesional dan pribadi dari seluruh personil baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah membuat buku ini menjadi mungkin dipublikasikan.

Inovasi yang berkelanjutan adalah kunci dan oleh karena itu harus mudah untuk memulai perusahaan, akses ke pengetahuan harus murah dan kewirausahaan sangat penting. Menurut Gary Hamel (1999: 71): Penatagunaan versus kewirausahaan: ...

Homo Deva: Tahap Lanjut Evolusi Umat Manusia untuk Memenangkan Masa Depan

Sejarah baru umat manusia sedang berlangsung, akhir dari budaya Homo sapiens telah tiba, dan era baru muncul dengan segala tantangannya. Kita mungkin tidak menyukainya, namun perubahan akan terus bergulir dan kita tidak bisa hanya diam menunggu. Kita sedang dan harus melalui transisi semacam itu—bergerak ke tantangan dan tekanan yang tak diketahui. Bagaimana umat manusia menghadapi tahap baru itu? Dengan kemampuannya beradaptasi, anggota Homo sapiens berkembang menjadi spesies baru yang lebih kreatif dan inovatif—itulah Homo deva. Era Homo deva akan membawa kita melintasi ambang evolusi utama, ketika orang belajar mengekspresikan integrasi antara kecerdasan dan intuisi yang lebih tinggi. Homo deva akan menjadi inovator umat manusia. Melalui buku ini, Mary Belknap menggambarkan evolusi yang muncul melalui tiga fase transisi alami menuju era kemanusiaan baru—intuisi, inovasi, dan identitas. Ia juga menjelaskan secara ilmiah langkah-langkah alami, yang dapat diamati dalam dua puluh tahun belakangan ini; termasuk peta visual agenda umat manusia menghadapi masa depan. Dengan paparan memukau dan argumen menggugah, ia merangsang dialog lebih dalam antara tradisi sains dan agama

Kepada Cypress House, konsultan sastra, pujian karena memperkenalkan saya dengan bisnis buku yang kompleks dalam suatu cara yang sekaligus merayakan kemanusiaan bisnis. Saya salut dengan cahaya suar Anda.

Buku Pintar Pekerja Terkena PHK

Menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu bukanlah hal yang mudah. Seringkali pekerja tidak mendapatkan apa yang menjadi ahkanya dan mengabaikan kewajibannya ketika mengalami PHK, karena hanya memerhatikan perjanjian kerja. Padahal banyak ketentuan mengenai PHK yang perlu diketahui pekerja, baik melalui peraturan perusahaan maupun peraturan perundang-undangan. Banyak hal yang perlu dicari tahu oleh pekerja yang di-PHK, di antaranya apakah alasan dan proses PHK yang dialami pekerja sudah sesuai aturan hukum? Apakah kompensasi PHK yang diterima pekerja sudah termasuk pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, atau uang pisah? Apa yang harus dilakukan jika ada perselisihan atas PHK? Apakah pekerja berhak atas surat keterangan kerja? Apa syarat yang harus dipenuhi untuk mencairkan dana JHT setelah mengalami PHK? Kewajiban apa yang harus dilakukan oleh pekerja sebelum keluar dari tempat kerja? Buku ini memberikan jawaban, solusi, dan pengetahuan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pekerja ketika menghadapi PHK. Dalam buku ini juga dijabarkan tahapan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan hak dan kewajiban di tempat kerja lama, cara melihat kesempatan yang terbuka di tempat lain dan mengembangkan potensi diri, cara menentukan dan mengatur prioritas keuangan, hal-hal yang harus dilakukan jika hendak melamar pekerjaan lagi, sampai poin penting yang harus dilakukan saat memutuskan untuk berwirausaha. Putusan PHK bukanlah akhir perjalanan karier Anda. erdas dan bijaklah dalam menghadapi PHK dan rencanakanlah masa depan dengan lebih baik. Selamat membaca! Sebuah buku terbitan dari VisiMedia Pustaka yang membahas tentang PHK, Pekerja, Uang Pisah, Pesangon, Buruh, Hukum, Hukum Buruh, JHT, Karier, sukses #KetenagakerjaanVisimedia

Menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu bukanlah hal yang mudah.

Menggali dan Menemukan Roh Pancasila Secara Kontekstual

Kehadiran buku ini dimaksudkan sebagai referensi yang memudahkan mahasiswa dalam mencerna materi kuliah Pendidikan Pancasila yang penulis ampu. Karena berdasarkan pengalaman penulis selama ini, mahasiswa menemui berbagai kendala dalam memahami Pancasila. Adapun faktor utama yang ditenggarai menghambat dan mempersulit struktur kognitif mahasiswa dalam meresapi Pancasila, yaitu materinya yang kurang kontekstual dan terlampau filosofis. Dua faktor tersebut tanpa disadari telah mengaburkan pandangan obyektif mahasiswa terhadap kelebihan Pancasila dibanding ideologi lainnya. Hal itu berimplikasi negatif pada persepsi mahasiswa, yang merasa tidak memperoleh manfaat apapun setelah mempelajari Pancasila. Parahnya lagi, mahasiswa keliru menginternalisasikan Pancasila dalam kepribadiannya. Pemahaman yang keliru tentunya mengantarkan mahasiswa pada aras implementasi dan aktualisasi Pancasila yang gagal pula. Pada tataran praktisnya, Pancasila tidak termaknai dengan baik dalam kehidupan mahasiswa. Kegagalan mahasiswa dalam meng-integrasikan Pancasila dengan pola pikir, sikap, dan perilakunya menandakan telah terjadinya pergeseran orientasi yang mengarah pada kemunduran peradaban bangsa Indonesia. Tidak dapat dibayangkan betapa mengerikannya kondisi Indonesia, bila Pancasila yang notabene ideologi bangsa tidak mengakar kuat sebagai fondasi intelektual generasi penerusnya.

Kehadiran buku ini dimaksudkan sebagai referensi yang memudahkan mahasiswa dalam mencerna materi kuliah Pendidikan Pancasila yang penulis ampu.

BUKU AJAR MATA PELAJARAN SEKOLAH DASAR PKN DAN PANCASILA

Nilai-nilai kebangsaan harus diperkenalkan sejak dini. Dengan mengenal nilai-nilai kebangsaan yang universal, siswa akan terbiasa pada keberagaman bangsa Indonesia dan belajar menghargai setiap perbedaan. Karena nilai-nilai kebangsaan begitu penting, sudah seharusnya para pendidik dalam ilmu kebangsaan dibekali dengan wawasan yang memadai. Wawasan dasar mengenai kebangsaan dan kewarganegaraan dapat ditemukan dalam buku ini sebagai bahan ajar bagi siswa sekolah dasar.

Nilai-nilai kebangsaan harus diperkenalkan sejak dini.

Bangkitlah Pancasila!!

Sebuah Gagasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan sosok yang harusnya tidak dilupakan oleh segenap warga negara Indonesia. Pancasila diyakini adalah sebuah dasar negara Indonesia. Pancasila juga merupakan tuntutan bagi seluruh warga negara untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kelima sila-nya lah, kita semua ditunjukkan arah ke jalan yang benar untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Dari hal tersebutlah maka layak bagi kita semua untuk tetap wajib mengingat dan memahami Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita. Pada dasarnya, sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, Pancasila sudah memiliki fungsi integratif1. Dimana fungsi tersebut adalah fungsi yang tetap mempertahankan Indonesia pada sifat yang plural. Dalam fungsi tersebutlah, perbedaan yang ada di Indonesia tetap bisa dipertahankan dan dilestarikan. Dalam fungsi ini juga memberikan ruang kepada masing-masing daerah untuk mengembangkan daerahnya. Hal inilah yang dipandang dunia luar sebagai anugerah bagi Indonesia. Anugerah ini adalah perbedaan, berbeda namun tetap satu.

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan sosok yang harusnya tidak dilupakan oleh segenap warga negara Indonesia.

Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan

“Intelijen adalah misi negara yang mengedepankan aspek aktualisasi kognitif dan kecerdasan inteligensi dalam mengambil keputusan didasarkan pada informasi yang akurat, cepat, tepat, dan terkini. Prinsip-prinsip intelijen demokratik yang dijalankan oleh dinasdinas intelijen negara yang profesional dan efektif merupakan sendi dasar yang mutlak ditumbuhkembangkan demi terwujudnya keamanan dalam negeri. Demikian pula halnya dengan penyebaran komunikasi dan informasi yang berbasiskan ilmu pengetahuan mengenai isu tersebut, yang selama ini terkesan tertutup pun, dituntut untuk dapat diakses secara transparan dan akuntabel oleh seluruh masyarakat Indonesia, tentunya dengan batas-batas tertentu. Buku Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan ini merupakan salah satu jawaban atas tantangan tersebut. Dengan didasari oleh pengalaman dan pengetahuannya yang begitu luas, berbagai fenomena dan persoalan menarik tentang komunikasi dalam dunia intelijen yang tak mudah dipahami oleh masyarakat awam, dikupas secara kritis oleh penulis. Semoga buku ini dapat memberi seManga, Manhua & Manhwat dalam menciptakan komunikasi yang baik dan kondusif dalam intelijen negara sehingga akan bermanfaat bagi masa depan bangsa Indonesia.” Jenderal Polisi Drs. Timur Pradopo, Kepala Kepolisian Negara RI “Di tengah maraknya isu perihal dunia intelijen kita, buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atas informasi akademis di bidang intelijen. Terlebih kini public and human security merupakan kebutuhan mendasar masyarakat di mana keberadaannya tak terlepas dari fungsi intelijen. Masyarakat rasanya perlu membaca buku ini untuk menambah khazanah pikir dalam bidang intelijen yang selama ini dianggap tertutup.” Laksamana TNI Dr. Marsetio, M.M., Kepala Staf TNI Angkatan Laut “Buku ini sangat menarik dan penting karena membedah perspektif tentang sistem dan mekanisme komunikasi intelijen, utamanya sebagai hulu dari proses pengambilan keputusan sehingga memberi manfaat, memperkaya, dan sekaligus mencerahkan pemahaman tentang perilaku intelijen yang sering dikonotasikan bersisi gelap dan selalu penuh konspirasi.” Letjen TNI Marciano Norman, Kepala Badan Intelijen Negara RI “Pada era Perang Asimetrik dalam iklim keterbukaan yang sarat akan tuntutan penguasaan teknologi, kemampuan intelektual, dan integritas ini, kehadiran buku Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan sangat tepat karena memberi justifikasi penerapan smart power sebagai output dari tuntutan dan tantangan bagi intelijen negara.” Letjen (Purn) TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan RI"

Masyarakat rasanya perlu membaca buku ini untuk menambah khazanah pikir dalam bidang intelijen yang selama ini dianggap tertutup.” Laksamana TNI Dr. Marsetio, M.M., Kepala Staf TNI Angkatan Laut “Buku ini sangat menarik dan penting ...

Capturing Value Increase in Urban Redevelopment

A Study of How the Economic Value Increase in Urban Redevelopment Can Be Used to Finance the Necessary Public Infrastructure and Other Facilities

Everyone would agree that urban development, especially when involving the building of residential areas, should be accompanied by sufficient and good public infrastructure and facilities. We all want neighbourhoods with the necessary roads, green areas, social facilities, affordable housing and public spaces of high quality. At the same time, nowadays, governments are facing severe cuts in public expenditure. So who is going to pay for all that quality? In the Netherlands and in many other countries, achieving these public goals has become a problem, especially in the regeneration of deteriorated inner-city sites. This book offers insight in how the economic value increase that arises from urban development can serve to finance the quality we want, without the need for public subsidies. The findings and recommendations made in this book focus on Western Europe, mainly on successful and alternatively less successful recent experiences in Spain, England and the Netherlands. Public bodies can use the recommendations to create the necessary conditions to improve the involvement of property developers and landowners in the financing of infrastructure and facilities. Property developers and landowners can find formulas for private-public partnership that can lead to lower development costs and risks, allowing them to pay for good infrastructure and facilities while maintaining profitability. Scholars will find here the theoretical backgrounds for this relevant topic. The author has both an academic and a professional background in the practice of urban development.

This book offers insight in how the economic value increase that arises from urban development can serve to finance the quality we want, without the need for public subsidies.