Sebanyak 598 item atau buku ditemukan

Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam

Hingga kini, wacana keislaman boleh dikatakan masih berkutat pada bagaimana Islam harus dipandang setelah agama tersebut berjalan lebih dari lima belas abad lama- nya semenjak ia dilahirkan, dan sedang dihadapkan dengan prestasi “pihak lain” dengan berbagai keajaiban modernitasnya. Pandangan terhadap hal tersebut sangatlah penting, terutama di era-era belakang- an ini. Sebagai sebuah komunitas, umat Islam memiliki keyakinan bahwa mereka adalah umat terbaik (khair al-ummah). Akan tetapi, pada saat yang sama mereka sedang berada dalam posisi “tidak berdaya” menghadapi apa saja yang diluncurkan dari pihak lain yang oleh sebagian besar di antara mereka dianggap sebagai “musuh” yang tidak boleh didekati, dah bahkan justru harus diperangi dan disingkir- kan. Mengambil begitu saja apa yang datang dari mereka akan ber- akibat lenyapnya jati diri yang sudah mengakar. Akan tetapi, tetap mempertahankan diri dengan bersikap eksklusif juga akan berakibat pada munculnya proses alienasi diri dari kehidupan. Jika demikian masalahnya, lantas bagimana umat Islam harus bersikap terhadap teks dasar keagamaan Islam (Al-Qur’an dan Hadits) dan juga terhadap tradisi Islam, serta bagimana juga umat Islam harus mengambil posisi dalam kancah pertarungan ideologi, politik, pemikiran, dan kebudaya- an modern saat ini? Jika kita harus merujuk pada masa silam Islam, viii Adonis Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam Vol.1 pertanyaannya: Islam mana yang mungkin dapat dirujuk kembali dalam menghadapi situasi seperti itu dan juga bagaimana menarik ulang Islam tersebut ke pentas kehidupan modern? Dalam kaitan ini, paling tidak ada tiga alternatif yang mungkin bisa dipilih dan dijadikan acuan, dan dari salah satu dari ketiganya atau bahkan dari ketiga-tiganya bisa kita terapkan dan hadirkan kembali dalam kehidupan modern sekalipun hal itu juga tidaklah mudah. Ketiga acuan tersebut adalah: pertama, merujuk pada teks dasar Islam, yaitu Al-Qur’an. Kedua, merujuk pada seluruh tradisi yang muncul pada era kenabian sebagai bentuk aplikasi dari yang pertama. Dan, ketiga, merujuk pada keseluruhan produk dari interaksi tripartit antara umat Islam, teks-teks keagamaan (Al-Qur’an, al-hadis, dan riwayat-riwayat sahabat), dan situasi yang melingkupi mereka sepanjang sejarah. Meskipun demikian, menarik kembali apa yang mungkin disebut dengan “islam” ke dalam pentas kehidupan modern tentu tidak dapat dilakukan begitu saja dengan menghadirkan ulang secara apa adanya acuan tersebut. Hal itu karena pada saat kemunculannya, teks dasar Islam melakukan interaksi dengan ruang dan waktu sebelum ke- mudian membentuk tradisi. Artinya, ia sendiri sudah tidak lagi “polos” atau “telanjang”, dan tradisi bentukan teks dasar tersebut muncul dalam kondisi tertentu. Ia unik dan terbatas. Kalau saja tradisi pertama muncul secara demikian maka tradisi-tradisi berikutnya terbentuk dalam situasi yang lebih kompleks. Oleh karena begitu rumitnya persoalan tersebut maka sangat wajar jika umat Islam pada umumnya dan masya- rakat muslim Arab pada khususnya sering mengalami kegamangan di dalam mengambil sikap terhadap kekayaan tradisi yang mereka miliki pada satu sisi, dan juga terhadap munculnya modernitas yang merambah dunia Arab-Islam di sisi yang lain.

Setelah itu, Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, dan ternyata ia membiarkan sungai itu seperti apa adanya. ... melakukan hal itu, Umar bin Abd al-Azizi memerintahkan untuk menghapuskan tekanan politik dan sekaligus tekanan ekonomi.

Rekonstruksi Sejarah Indonesia

Pengantar : Ridwan Saidi Editor : Chamal Hamid Rekonstruksi Sejarah Indonesia sebuah buku yang mengoreksi penulisan mapan sejarah Indonesia yang didominasi mitos. Antara lain mitos tentang kerajaan Sriwijaya dan Tarumanagara yang sama sekali tanpa dukungan fakta dan data pembanding. Saidi menyayangkan fakta sejarah sejati tentang kerajaan Saparua yang menurut Mendez Pinto menjadi faktor stabilitas Asia Tenggara abad XVI M tak ditampilkan. Juga kehebatan kerjaan Pasuruan yangberhasil menghancurkan agresor Yahudi pada tahun 1539-1540 tak dimunculkan karena ketidaktahuan sejarahwan Indonesia. Saidi juga meluruskan arti teks prasasti- prasasti di Jawa yang kacau balau.

Pengantar : Ridwan Saidi Editor : Chamal Hamid Rekonstruksi Sejarah Indonesia sebuah buku yang mengoreksi penulisan mapan sejarah Indonesia yang didominasi mitos.

BAHAN AJAR PELAJARAN SEJARAH DALAM BENTUK KOMIK GUNA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS IMAJINATIF

Gejala tentang rendahnya mutu pendidikan abad 21, diantaranya muncul dalam bentuk rendahnya kreativitas para lulusan yang diduga merupakan cerminan dari tingkat berpikirnya yang rendah. Sudah tentu ini merupakan produk pendidikan dari sistem pendidikan yang kurang atau bahkan tidak mengembangkan keseluruhan dimensi psikologis individu, baik dimensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dimensi psikologis yang tampaknya kurang mendapat perhatian dari sistem pendidikan kita adalah aspek kreativitas. Padahal kreativitas individu dalam era globalisasi dan informasi yang ditandai oleh kompleksitas kehidupan manusia sangat dibutuhkan. Sebab kreativitas dapat BAHAN AJAR PELAJARAN SEJARAH DALAM BENTUK KOMIK 2 melahirkan inovasi yang mengendap dalam manifestasi budaya. Melalui kreativitas itulah kehidupanmanusiamenjadi penuhmakna. Pentingnya kreativitas atau kemampuan berpikir kreatif dalam kaitannya dengan upaya peningkatan mutu pendidikan memang sangat logis. Oleh karena itu sistem pendidikan hendaknya ditujukan untuk mengembangkan kualitas berpikir anak agar dalam proses perkembangan kognitif dan inteligensinya memperoleh peluang secara optimal pula. Jika diamati secara seksama sistem pendidikan yang dikembangkan dewasa ini dalam kaitannya dengan upaya pengembangan kemampuan berpikir kreatif anak sering dipertanyakan. Munadi (2013),mengatakan bahwa sistempendidikan dewasa ini belum memadai, sebab masih terperangkap pada pencapaian aspek-aspek tertentu saja dan belum mengembangkan manusia Indonesia yang berkualitas

Gejala tentang rendahnya mutu pendidikan abad 21, diantaranya muncul dalam bentuk rendahnya kreativitas para lulusan yang diduga merupakan cerminan dari tingkat berpikirnya yang rendah.

Pendekatan Pembelajaran Guru

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai tolak ukur atau sudut pandang seseorang terhadap proses pembelajaran, hal ini merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Lebih jelasnya, buku ini akan membahas tentang : Bab 1 Pendekatan Induktif Bab 2 Pendekatan Deduktif Bab 3 Pendekatan Inkuiri Bab 4 Pendekatan Discovery Learning (PDL) Bab 5 Pendekatan Lingkungan Bab 6 Pendekatan Konsep Bab 7 Pendekatan CBSA Bab 8 Pendekatan Pemecahan Masalah Bab 9 Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Bab 10 Pendekatan Mutual Adaptasi (PMA) Dalam Pembelajaran

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau ...

Pembelajaran Bahasa Pendekatan Wirausaha Penerbitan: Sebuah Metode Tematik Vokasi

Buku ini menjelaskan bagaiman PBLL dalam praktiknya bersifat memandu pembelajaran menggunakan kemampuan dasar bahasa (mendengar, membaca, menulis, berbicara) diterapkan secara aktivitas belajar dan dengan bantuan teknologi semakin mendorong terciptanya rasa senang dan nyaman dalam praktik sungguhan pekerjaan pelaku industri penerbitan mulai tahapan pramenulis, mendraf, merevisi, menyunting, menerbitkan, memasarkan dan menyerahkan.

... SKKNI Penerbitan sebagai penerbitan mulai SMK, Diploma, S1, S2 bahkan S3. pengembangan industri dan kurikulum • Mengembangkan model bahan pendidikan.

MEMAHAMI KARAKTERISTIK ANAK

Buku merupakan media pembelajaran dan sumber informasi yang paling penting dalam peradaban manusia.

Buku merupakan media pembelajaran dan sumber informasi yang paling penting dalam peradaban manusia.

Model Pendidikan Islam bagi Pecandu Narkotika

Buku ini berisi tentang bagaimana penerapan program-program Pendidikan Islam terhadap Pasien Rehabilitasi yang di bina oleh PRSN Suci Hati Kota Padang sebagai salah satu lembaga Rehabilitasi Eks-Pecandu Narkotika

Konseling merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan secara keseluruhan (counseling is the hearth of guidance). Dan Ruth Strang menyatakan bahwa ...

Nalar Pendidikan Islam Kritis Transformatif Abad 21

Buku ini hadir sebagai sebuah alternatif di tengah-tengah kondisi pendidikan yang semakin digerogoti oleh nalar pendidikan yang monoton dan misleading serta tidak memanusiakan manusia seutuhnya. Semangat yang membuat manusia sudah tidak lagi menjadi subjek, tetapi menjadi objek dari regulasi sistem pengetahuan dan sistem sosial yang telah tercipta sebelumnya. Buku ini sangat cocok dibaca oleh akademisi, pendidik dan orang tua sebagai tambahan pengetahuan dalam memandang hakikat manusia secara utuh.

Buku ini hadir sebagai sebuah alternatif di tengah-tengah kondisi pendidikan yang semakin digerogoti oleh nalar pendidikan yang monoton dan misleading serta tidak memanusiakan manusia seutuhnya.

Status Khuntsa Musykil sebagai Ahli Waris

Dalam buku ini penyusun sajikan tentang khuntsayang kemudian dipahami sebagai “orang dengan alat kelamin ganda” atau “orang dengan ketidakjelasan alat kelamin”. Salah satu permasalahan khuntsaadalah dalam hal menentukan hak waris atau kewarisanya, dan juga menjadikan persoalan kepada penetapan status hak memperoleh bagian warisnya.Islam . visebagai agama yang sangat tinggi menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, Islam mengkover kepentingan dasar manusia termasuk di dalamnya hak untuk mendapat keadilan bagi siapa saja. Termasuk dalam hal ini hak seorang khuntsamusykiluntuk mendapatkan warisan.Berdasarkan permasalahan tersebutpenyusuntertarik untuk mengkajinyaditinjau dari hukum Islam dan medis.

Dalam buku ini penyusun sajikan tentang khuntsayang kemudian dipahami sebagai “orang dengan alat kelamin ganda” atau “orang dengan ketidakjelasan alat kelamin”.