Sebanyak 598 item atau buku ditemukan

Guru SD di Era Digital: Pendekatan, Media, Inovasi

Kita bisa membayangkan, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan jika masih ada guru yang buta digital di era milenial ini dan awam dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kondisi pendidikan pasti tertinggal jauh. Padahal guru yang mampu menjawab tantangan zaman ke depan adalah mereka yang melek TIK, literasi digital, juga menguasai teknologi secara teoretis dan praktis. Dalam pendidikan, adanya teknologi tidak sekadar menjadi kebutuhan tambahan melainkan sudah menjadi basic need (kebutuhan dasar), baik itu untuk kebutuhan penelitian, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sampai dengan kebutuhan untuk pelancar dan piranti kesuksesan pelaksanaan pembelajaran. Di sinilah poin urgen yang harus diperhatian guru-guru SD di mana saja berada. Berbagai macam pendekatan, media, metode guru mengajar harus bisa menyesuaikan zaman karena hampir semua anak-anak sudah akrab dengan gadget, game, internet dan juga berbagai aplikasi yang semuanya berbasis digital. Perkembangan teknologi yang hanya dalam hitungan detik ini jika tidak diimbangi dengan akselerasi digital, maka guru ke depan akan terseok-seok dalam mengejar ketertinggalan. Hadirnya TIK harus menjadikan guru semakin melek literasi digital. Di sini tidak sekadar melek sebagai konsumen, melainkan harus berperan aktif dan produktif dalam melakukan inovasi dan pengembangan sebagai penguatan kompetensi guru. Selama ini, guru hanya dituntut memenuhi empat unsur kompetensi (pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional) dan delapan keterampilan mengajar. Namun, guru di era digital diharapkan memiliki “kompetensi digital” yang menjadi alternatif untuk percepatan kemajuan pendidikan melalui aktivitas pembalajaran di dalam kelas. Jika saat ini kita lihat karakteristik belajar peserta didik di SD, memang sudah berbeda jauh. Artinya, guru harus menangkap sinyal ini sebagai pembuka cakrawala untuk melakukan inovasi dan penguatan kompetensi digital agar tercipta sebuah pendekatan, model dan inovasi pembelajaran di dalam kelas yang berbasis TIK, digitalisasi dan mengajak anak untuk melek media. Mudahnya mendapatkan piranti teknologi saat ini harus semakin mempermudah para guru untuk membuka cakrawala pengetahuan untuk bisa menyesuaikan pembelajaran dari konvensional menuju digital. Pembelajaran di SD saat ini memang membutuhkan sosok “guru digital” sebagai figur guru yang mampu memprediksi masa depan peserta didik. Figur ini tidak sekadar figur yang heroik, melainkan guru yang benar-benar paham dunia TIK, literasi digital yang mengajak anak berkonversi di dunia digital dalam pembelajaran. Meski dalam pembelajaran berbasis TIK juga memiliki kelemahan dan kelebihan, akan tetapi hal itu justru membuat semakin rajin mencari, mengolah, dan mengalisis masalah itu untuk menemukan solusinya. Sebab, hanya guru digital yang bisa melanjutkan estafet pendidikan sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Dalam buku ini, dibagi menjadi delapan bagian yang secara komprehensif memetakan masalah-masalah dalam pembelajaran, penggunaan TIK, kompetensi guru yang diharuskan melek digital, karakter guru SD ideal, dan juga usaha mengembangkan media pembelajaran berbasis digital dalam rangka mencetak guru yang benar-benar digital. Juga menjadikan pembelajaran yang bermutu dengan basis digital untuk menyenangkan peserta didik. Buku ini memberikan spirit dalam merespon kemajuan zaman yang begitu cepat. Era kini tidak hanya generasi digital, namun kehidupan di “benua maya” membuat orang berpola pikir, berperilaku dengan basis digital, milenial dan semua berbasis internet. Jika tidak cepat tanggap, maka guru maupun calon guru akan tertinggal. Sebab, kemajuan pendidikan dasar tidak bisa terlepas dari inovasi dan melek literadi digital dengan wujud melakukan inovasi dalam pembelajaran. Semoga buku ini menjadi jawaban atas masalah ketertinggalan teknologi di dalam pendidikan dasar kita.

Kita bisa membayangkan, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan jika masih ada guru yang buta digital di era milenial ini dan awam dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kondisi pendidikan pasti tertinggal jauh.

Gifted

An entitled boy whose talents are bought meets a girl whose gifts are natural in this futuristic thriller from the author of Hungry.

An entitled boy whose talents are bought meets a girl whose gifts are natural in this futuristic thriller from the author of Hungry.

Gifted

Sometimes brains aren't everything. George R. Clark is gifted. Mentally, he's light-years ahead of his classmates. His parents worship him, and his teachers adore him. But socially, George is at the bottom of the curve. Most of his classmates avoid him-if he's lucky. Until the Bruise Brothers, the intellectually challenged members of the school football team, decide they want George to pass a test of their own design. Only the fact that George's father is the school principal has saved him in the past. But his father isn't going on the eighth grade science field trip, and George has a feeling it's going to be open season on dorks. Suddenly thrown into a crash course on human nature, without his father to protect him, the most intellectually gifted kid in the eighth-grade might actually learn something before the end of the trip . . . if he survives it.

Sometimes brains aren't everything. George R. Clark is gifted. Mentally, he's light-years ahead of his classmates. His parents worship him, and his teachers adore him. But socially, George is at the bottom of the curve.

The Gifted Club - Kisah Perjuangan & Anak-Anak Cerdas

Empat murid bermasalah selalu membuat ulah. Membuat para guru menyerah, dan memusingkan sang kepala sekolah. Ada apa dengan mereka? Mereka adalah anak-anak dengan kecerdasan di atas rata-rata. Tanpa penanganan yang tepat, bakat dan kemampuan mereka akan sia-sia. Butuh uluran tangan orang yang sabar dan mau membimbing agar mereka tumbuh menjadi pribadi seutuhnya dengan potensi yang dapat dimaksimalkan. Tangan Bu Siska-lah, seorang psikolog yang memiliki latar belakang kelam dalam keluarganya, yang mampu mengantarkan mereka menjadi pribadi yang unggul. Bagaimana penderita Asperger atau disleksia mampu membuat dirinya mampu memaksimalkan potensinya dan mengabdikannya demi kepentingan masyarakat? The Gifted Club, layak dibaca oleh para orangtua, pendidik, dan khalayak yang peduli terhadap kekurangan yang sekaligus menjadi kelebihan seseorang, yang bagi sebagian masyarakat masih dianggap sebagai "penyakit" atau kekurangan pada seseorang.

... atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung
jawab percetakan Anak-anak Cerdas Istimewa (Gifted Children) hadir di antara
kita.

Cerita Mamah Muda: Resolusi

Resolusi Tahun Baru. Banyak yang menjadikannya tradisi. Banyak yang menjadikannya acuan, target yang harus dikejar. Terutama para mama muda. Mereka yang masih penuh semangat membangun rumah tangga dan membentuk karakter anak yang masih kecil. Mereka yang masih penuh harapan dan impian demi masa depan. Namun, bagaimana jika impian itu berhadapan dengan masalah? Bagaimana kalau harapan itu berhadapan dengan tembok yang begitu tinggi seolah tak bisa dilewati? Saat kesempurnaan tak bisa diraih, apakah resolusi masih diperlukan? Lima pengarang yang juga ibu muda berbagi cerita tentang asa akan masa depan dalam badai rumah tangga.

Menghindari /GC konflik. lis l P u ”GOD DAMN YOU, HARI!!!” h in g /KG-3 jerit
Moza lagi lalu b kembali menangis. ”Nek...” Viola, sahabat ig Moza yang
bernama asli D Vino, speechless. Cuma kata ”Nek...” tadi itulah yang sanggup
dia ucapkan ...

Trilogi Novel Jurnalistik: Lelaki Senja Terakhir (The Last Old Man)

Bagian 1

Lelaki Senja Terakhir (The Last Old Man) adalah novel yang didedikasikan untuk pekerja medis yang menjadi korban akibat wabah virus yang melanda dunia. Pandemi yang menelan korban lebih dari 500 ribu jiwa menimbulkan penderitaan yang berimplikasi pada seluruh kehidupan manusia. Pekerja medis baik dokter, tenaga kesehatan, perawat dan sebagainya adalah garda terdepan dalam menghadapi ancaman ini. Berlatar belakang aktivitas jurnalis televisi yang mencari tahu apa dan bagaimana di balik wabah virus ini. Seorang profesor berusia senja menutup mata bersama puluhan dokter dan perawat karena derasnya serangan wabah. Perjuangan mereka tertutup dengan jiwa-jiwa yang kembali ke haribaanNya. Kepada Tuhan kita berserah diri, kepadaNya pula kita memohon pertolongan.

Lelaki Senja Terakhir (The Last Old Man) adalah novel yang didedikasikan untuk pekerja medis yang menjadi korban akibat wabah virus yang melanda dunia.

Sosiologi Umum

Masalah dalam pendidikan ilmu sosial di Indonesia ialah terabaikannya penggunaan konsep dan teori ilmu sosial ke dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, keterkaitan konsep dan praktik sangat dibutuhkan oleh pemelajar (mahasiswa, dll) pemula. Hubungan antara teori dan praktik diuraikan berdasarkan kasus konkret. Kasus yang dipilih adalah hubungan antara praktik relasi sosial dalam pembangunan di satu pihak, dan teori Sosiologi di pihak lain. Digunakan sebagai pegangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran sejak 1970-an, buku Sosiologi Umum memiliki kelebihan dalam menguatkan kapasitas keilmuan sesuai keseharian mahasiswa. Kepraktisan buku ini ditunjukkan oleh hasil maksimal pada ujian dan praktik mahasiswa selama ini. Buku ini pula, antara lain, yang memengaruhi pengembangan ilmu sosiologi empiris yang membumi di Indonesia.

Masalah dalam pendidikan ilmu sosial di Indonesia ialah terabaikannya penggunaan konsep dan teori ilmu sosial ke dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, keterkaitan konsep dan praktik sangat dibutuhkan oleh pemelajar (mahasiswa, dll) pemula.

Sosiologi Peradilan Pidana

Sistem peradilan pidana dapat dipahami sebagai lembaga kontrol sosial, yang berbeda dari lembaga kontrol sosial lainnya dalam dua cara penting: fokus hanya pada perilaku yang didefinisikan sebagai kejahatan serta sebagai basis pertahanan terakhir masyarakat terhadap orang-orang yang menolak untuk mematuhi nilai-nilai sosial yang diminan. Masyarakat beralih ke peradilan pidana ketika semua bentuk kontrol sosial yang ada di masyarakat tersebut gagal. Sistem Peradilan Pidana merupakan kontrol sosial formal karena dilakukan oleh agen resmi. Ada beberapa aspek untuk memahami sistem peradilan pidana, antara lain bahwa sistem peradilan pdaian adalah: (1) sebuah sistem normatif dalam bentuk aturan-aturan legal yang mengekspresikan nilai-nilai sosial melalui pelarangan yang didukung oleh sanksi pidana atas perilaku (conduct) yang dilihat secara serius salah atau berbahaya; (2) sebuah sistem administratif, di dalamnya secara komprehensif terdiri atas aparat resmi penegak hukum, otoritas penuntutan, pengadilan, serta fasilitas penghukuman dan koreksional; serta (3) sebuah sistem sosial, dimana defenisi dan tanggapan atas perilaku kejahatan melibatkan seluruh elemen dalam masyarakat - tidak hanya yang diundangkan dalam hukum pidana tetapi juga bagaimana masyarakat menginterpretasikan kenyataan terjadinya perilaku tersebut pada setiap tingkatan. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan bahasan tentang hal-hal yang terkait dengan berbagai masalah sosiologis dari keseluruhan proses yang terjadi dalam Sistem Peradilan Pidana. Substansi dari buku ini memberikan berbagai penjelasan tentang peradilan sebagai bentuk reaksi sosial terhadap kejahatan dan pelaku kejahatan; pengertian peradilan pidana secara sistemik dan etika peradilan pidana, model-model peradilan pidana dan pembenaran pemberian pidana; komponen dan kerangka kelembagaan peradilan; proses peradilan pidana serta hal-hal yang terkait dengan tahap peradilan pidana; alternatif penghukuman serta pemikiran awal tentang tantangan masa depan bagi Sistem Peradilan Pidana.

Sistem peradilan pidana dapat dipahami sebagai lembaga kontrol sosial, yang berbeda dari lembaga kontrol sosial lainnya dalam dua cara penting: fokus hanya pada perilaku yang didefinisikan sebagai kejahatan serta sebagai basis pertahanan ...

Strategi Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah

Buku ini disusun untuk membantu para peneliti atau mahasiswa menulis hasil risetnya dalam bentuk publikasi di jurnal ilmiah bereputasi baik jurnal internasional maupun jurnal nasional terakreditasi. Tulisan ini tidak dikhususkan pada satu bidang studi tetapi semua disiplin ilmu bisa menggunakannya sebagai acuan strategi penulisan artikel ilmiah yang jitu.

Ilmiah. Mendekati abad XVII telah terjadi revolusi pemikiran berbasis
pengetahuan ilmiah, dimana pengetahuan ilmiah mulai menjadi dasar
pendidikan yang lebih tinggi. Pada saat itu, tidak semua orang bisa menikmati
secara bebas, hanya ...