Sebanyak 3568 item atau buku ditemukan

Rumusan hasil Seminar Menuju Manajemen Perguruan Tinggi yang Efisien

Quality improvement of higher education in Indonesia; proceedings of seminar.

Quality improvement of higher education in Indonesia; proceedings of seminar.

Manajemen Pembiayaan Sekolah

Buku ini, merupakan suatu studi teoritis dalam bidang manajemen dan kepemimpinan. Penulisan buku ini, bermula dari keinginan penulis untuk menyebarkan informasi dari hasil studi teoritis. Dengan demikian, para pengelola pendidikan dan masyarakat secara umum, mengetahui bagaimana menjalankan pengelolaan pembiayaan di suatu sekolah. Selanjutnya, sebagai akademisi penulis memiliki tanggung jawab sosial dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

Dalam Pandangan agama Islam memerintahkan bahwa: segala sesuatu harus dilakukan secara sistematis, terinci, benar, dan tertib. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Mudasir ayat 38 ... Islamic Financial Management, teori, konsep, ...

Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Karakter

Tanggung jawab pendidikan dibebankan kepada tiga lingkungan dengan beberapa strategi pembelajaran pada anak yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat . Ketiganya, disebut tripusat pendidikan yang satu sama lainnya saling terkait dan saling menunjang untuk mewujudkan sasaran dan tujuan pendidikan. Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah merupakan jalur formal, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan di masyarakat merupakan jalur nonformal, dan pendidikan yang diselenggarakan di keluarga merupakan jalur informal. Dalam pandangan penulis bahwa pendidikan informal yang juga disebut sebagai pendidikan keluarga, merupakan jalur pendidikan yang sangat signifikan, karena di sinilah anak mula-mula dididik, atau dapat pula dikatakan bahwa di lingkungan keluargalah pertama kali anak dipelihara, dibesarkan, dan menerima sejumlah nilai serta norma yang ditanamkan kepadanya. semoga buku bahan ajar ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan Ilmu Pendidikan Islam pada khususnya.

1) Pola pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan oleh Sekolah Dasar di Kabupaten Sidenreng Rappang, merujuk pada ... ibadah, dan akhlak pada anak melalui pendekatan sosialkultural 2) Faktor pendukung terwujudnya pendidikan anak di ...

TEKNOLOGI DAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN

Guru berperan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru harus mengajar dengan profesional, yang mampu menyuguhkan suatu pengajaran yang menarik. Artinya, guru harus mampu memilih metode pengajaran dan menentukan media dan sumber belajarnya. Dengan kemajuan teknologi sekarang, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Untuk itulah dibutuhkannya teknologi pendidikan. Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional. Pemanfaatan teknologi pendidikan untuk kegiatan pendidikan itu sangat perlu. Dalam buku ini akan diuraikan pengertian teknologi pendidikan, konsep dasar teknologi pendidikan, aplikasi teknologi pendidikan, kegunaan teknologi Pendidikan dan Peningkatan Profesi Guru, sehingga dapat memudahkan pendidik dalam memahami dan memanfaatkan teknologi pendidikan.

Guru berperan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Pengembangan Media Pembelajaran

Konsep & Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di Sekolah dan Masyrakat

Buku ini menguraikan secara ringkas dan memadai tentang pengertian, perkembangan, landasan teoretis, ciri-ciri, fungsi, peran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. kajian ragam, taksonomi dan hierarki, komponen, karakteristik dan model dalam media. Selanjutnya dikaji media pembelajaran yang tengah menjadi tren pada saat ini berupa media komik pembelajaran, modul, media audio pembelajaran, video pembelajaran, media pembelajaran berbasis komputer, multimedia dalam pembelajaran, model pembelajaran berbasis WEB (e-learning) dan WEBLOG Buku persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini menguraikan secara ringkas dan memadai tentang pengertian, perkembangan, landasan teoretis, ciri-ciri, fungsi, peran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. kajian ragam, taksonomi dan hierarki, komponen, karakteristik dan ...

Media Pembelajaran berbasis Wayang

Konsep dan Aplikasi

Sebelum penulis lahir, dan karena penulis juga salah satu di antara jutaan orang yang menjadi penggemar Metallica, pada 1986, ada lagu menarik yang sempat menggemparkan dunia. Judul lagu itu adalah “Master of Puppets”, kalau dalam Bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya dalang. Lagu “Master of Puppets” ini, merupakan lagu kedua dalam album Metallica Master of Puppets. Lagu ini menduduki peringkat ketiga dalam daftar lagu heavy metal terbaik sepanjang masa oleh VH1. Lalu, apa hubungannya dengan media wayang? Jika Metallica pernah mengusung tema “dalang”, begitu juga dengan strategi dakwah Walisongo yang juga menggunakan wayang dan dalang, maka guru sebagai dalang di kelas harus bisa menerapkan media wayang. Sebelum menerapkan, tentu guru harus membaca konsepnya, apa saja karakter, manfaat, cara merancang dan sekaligus bagaimana hubungannya dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan pemerintah. Tentu, hal itu selaras dengan kondisi sekaranga yang hampir semua bidang terkena sindrom “disruption”. Apa itu? Disrupsi, menjadi kajian serius saat ini, sebab, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah lewat. Sekarang, fokus akademisi dan pakar kita ada pada era ketercerabutan, era disrupsi, karena hampir perilaku dan juga gaya hidup manusia abad modern ini sudah tercerabut dari akarnya. Maka wayang sebagai salah satu khazanah Nusantara, harus dilestarikan. Apa cukup lewat seminar dan workshop yang hanya sekadar menggugurkan proyek? Tentu tidak. Dalam buku ini jelas, bahwa wayang sudah didesain rapi menjadi sebuah media pembelajaran. Anda tentu pernah mendengar, bahwa media lebih penting dari materi. Tentu, media di sini adalah media pembelajaran. Media dalam kajian dan juga telaah metodologi pembelajaran menjadi penting untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Maka dalam hal ini guru dituntut untuk berinovasi, berijtihad dan juga mengembangkan metode sesuai dengan karakter siswa, terutama dalam pembelajaran di sekolah di semua jenjang. Maka dari itu, mengembangkan dan berinovasi pada suatu media yang mampu menjawab tantangan zaman semakin dibutuhkan dan urgensinya seratus persen. Mengapa? Banyak media yang berorientasi pada pemenuhan aspek kognitif peserta didik, namun aspek afektif dan psikomotorik tidak diperhatikan. Semakin tercerabutnya kearifan lokal dan karakter konservasi juga menjadi perhatian serius yang harus diteliti dan diwujudkan secara riil dalam bentuk media untuk pembelajaran di sekolah. Dalam kerja pengembangan media, guru atau siapa saja memang bisa melihat dari aspek kebutuhan peserta didik dan pendidik terhadap pengembangan wayang. Dalam buku ini, penulis lebih spesifik mengkaji media wayang dan itu berbasis wayang tumbuhan dan hewan. Tidak hanya itu, wayang itu juga bermuatan konservasi pada pembelajaran menulis naskah drama kreatif dapat dilihat dari aspek kemasan, isi, karakter, keterampilan menulis, materi, buku pedoman, dan RPP. Peserta didik dan juga pendidik, khususnya di jenjang SD/MI bahkan juga SMP/MA dan SMA/SMK/MA sesuai hasil penelitian yang dituangkan dalam buku yang Anda baca ini sangat membutuhkan media wayang tumbuhan dan hewan dalam rangka untuk membantu kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis naskah drama. Kelebihan media wayang tumbuhan dan hewan di sini memiliki karakter nilai yang sudah dituangkan dalam sistem pendidikan nasional. Di sini, media wayang tumbuhan dan hewan merupakan salah satu media yang memiliki muatan nilai-nilai konservasi yang cocok untuk menjawab tantangan zaman dan juga mampu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Wayang yang didesain untuk media pembelajaran yang memiliki karakter tertentu tentu berbeda dengan media wayang biasa. Nilai-nilai atau karakter-karakter tersebut yaitu terdiri atas religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, lalu cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, lalu gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, juga tanggung jawab, dan konservasi. Pemanfaatan media wayang tumbuhan dan hewan dalam pembelajaran menulis naskah drama kreatif melalui wayang tumbuhan dan hewan di sini, bisa dilaksanakan secara berkelompok dengan satu kelompok terdiri atas 2-3 orang. Di sini lah ada kelebihan dibandingkan dengan media yang lain, karena peserta didik secara empirik memerankan peran/drama melalui wayang buatan dari guru. Di kelas, guru hanya memberi contoh sekali dan selanjutnya, anak-anak belajar sesuai dengan tema yang diberikan sesuai kelompoknya dengan media wayang tersebut. Jadi media wayang sangat efektif dan efesien yang bisa digunakan di jenjang SD/MI dan umumnya di semua jenjang sekolah, yaitu SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Dalam konteks bahasa, di sini keefektifan media wayang tumbuhan dan hewan dapat diukur dari hasil karya siswa dalam menulis naskah drama kreatif, namun materi lain bisa menyesuaikan sesuai dengan SK dan KD. Hasil penelitian yang dituangkan di buku ini, menunjukkan nilai rata-rata siswa berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, juga memperlihatkan peserta didik merasa dimudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidik dalam konteks ini juga merasa terbantu dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, di sini bisa untuk disimpulkan bahwa media ini efektif dalam pembelajaran. Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada kurun waktu satu tahun saat menempuh studi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia untuk membantu menyempurnakan buku ini. Pada Bab I, buku membahas konsep media pembelajaran, yang berisi tentang konsep media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, karakteristik pemilihan Media pembelajaran, lalu juga tujuan, fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran. Kemudian pada Bab II tentang merancang media pembelajaran wayang yang berisi rancangan media wayang, media wayang tumbuhan dan hewan, media wayang bermuatan konservasi. Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media wayang berkarakter, manfaat dan kelebihan media wayang dan juga urgensi media berbasis konservasi di abad 21. Semoga hadirnya buku ini menjadi salah satu sumbangsih terhadap perjalanan dunia pendidikan di Nusantara. Khusus untuk guru, semoga memiliki jiwa untuk menjadi “Master of Puppets” di dalam kelas dan lebih luas di luar kelas. Selamat membaca! (*)

Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media ...

Media dan Teknologi Pembelajaran

Dalam buku ini, penulis menyajikan sepuluh pokok bahasan mulai dari Bab I media pembel- ajaran: pengertian, karakteristik, dan urgensinya, teknologi pembelajaran: pengertian, sejarah, dan perbedaan istilah, perspektif belajar, dan strategi pembelajaran, model-model pengembangan media dan teknologi pembelajaran, belajar melalui bahan cetak, belajar melalui bahan visual, integrase ICT dalam pembelajaran, integrase social media dalam pembelajaran, pembelajaran blended: pemaduan sumber belajar tradisional dan online, dan pembelajaran jarak jauh berbasis TIK. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Dalam buku ini, penulis menyajikan sepuluh pokok bahasan mulai dari Bab I media pembel- ajaran: pengertian, karakteristik, dan urgensinya, teknologi pembelajaran: pengertian, sejarah, dan perbedaan istilah, perspektif belajar, dan strategi ...

Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Buku Referensi untuk Guru, Mahasiswa dan Umum

Anak berkebutuhan khusus memiliki beragam kondisi baik fisik, emosional maupun mental. Mereka juga memiliki karaktiristik yang unik. Oleh karena itu, mereka membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus. Optimalisasi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus akan tercapai jika didukung dengan adanya pemahaman guru tentang media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus memiliki banyak arti penting, karena selain sebagai mediator dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran bagi mereka juga dapat berperan sebagai instrumen atau alat untuk melakukan asesmen, alat bantu ketunaan, alat bantu pendidikan kompensatoris, alat bantu terapis dan alat bantu rehabilitasi baik medis maupun sosial. Buku ini bermanfaat bagi guru, orang tua, mahasiswa, atau umum guna memberikan tambahan pengetahuan tentang media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Mulai dari tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autis, ADHD, anak berbakat dan anak yang mengalami lamban atau berkesulitan belajar.

Anak berkebutuhan khusus memiliki beragam kondisi baik fisik, emosional maupun mental.