Sebanyak 3608 item atau buku ditemukan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Judul : PERENCANAAN PEMBELAJARAN Penulis : Dr. Lailatul Usriyah, M.Pd.I Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 236 Halaman No ISBN : 978-623-5687-44-5 SINOPSIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN Pembelajaran merupakan kegiatan utama dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik harus direncanakan dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal. Guru dan dosen perlu melakukan berbagai persiapan yang mendukung tercapainya proses pembelajaran yang bermutu. Hal tersebut bisa tercapai jika pendidik mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan baik. Buku ini hadir untuk membekali para guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya agar memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang perencanaan pembelajaran. Buku ini membahas tentang konsep dasar pembelajaran, model desain pembelajaran, kurikulum 2013 dan pembelajaran tematik di SD/MI, perangkat pembelajaran, pengembangan silabus, pengembangan RPP KTSP dan K-13, kompetensi inti kompetensi dasar dan KKM, pengembangan indikator, merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan media sumber belajar dan alat peraga, pengembangan RPP tematik, pengembangan penilaian autentik, profesi guru madrasah. Kami berharap hadirnya buku ini bisa memberikan manfaat pada para guru dosen, pembaca dan tenaga pendidik lainnya dalam memahami perencanaan pembelajaran. Kami berharap kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan buku ini kedapannya.

Judul : PERENCANAAN PEMBELAJARAN Penulis : Dr. Lailatul Usriyah, M.Pd.I Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 236 Halaman No ISBN : 978-623-5687-44-5 SINOPSIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN Pembelajaran merupakan kegiatan utama dari proses pendidikan.

Mengelola aktivitas pembelajaran di sekolah dasar

Di kalangan pendidik, istilah aktivitas pembelajaran dapat kita temui pada saat bimbingan karya tulis ilmiah dalam rangka kenaikan pangkat. Dengan diberlakukannya karya tulis ilmiah sebagai syarat kenaikan pangkat, selain dapat mengembangkan kemampuan dalam perbaikan kinerjanya juga dapat dijadikan sarana belajar bagi pendidik dalam mengkaji masalah pendidikan yang terjadi secara luas. Saat mengikuti program pelatihan dan bimbingan penulisan karya tulis ilmiah, banyak ditemukannya para pendidik menulis aktivitas pembelajaran sebagai masalah umum dalam penelitiannya.

Di kalangan pendidik, istilah aktivitas pembelajaran dapat kita temui pada saat bimbingan karya tulis ilmiah dalam rangka kenaikan pangkat.

Pembelajaran Di Pendidikan Usi Dini

Perkembangan IPTEK di era sekarang ini mendorong terjadinya berbagai perubahan. Kemajuan teknologi menuntut individu untuk memiliki keterampilan lebih, baik ilmu pengetahuan maupun sikap dan perilaku. Tujuannya agar setiap individu mampu menghadapi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, tanpa terkecuali bidang pendidikan. Pendidikan menjadi suatu kebutuhan hidup setiap individu dan memperoleh pendidikan berkualitas merupakan hak bagi setiap warga negara, termasuk bagi anak usia dini. Pendidikan yang tepat bagi anak usia dini ditentukan pula oleh pembelajaran yang berkualitas. Untuk itu, orangtua perlu mengetahui dan memahami pembelajaran yang tepat bagi anak-anak agar si anak dapat menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Buku berjudul Pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini hadir dengan menjabarkan konsep-konsep belajar dan pembelajaran yang tepat bagi anak usia dini. Mengawali pembahasan seputar teori dan konsep umum pembelajaran di pendidikan anak usia dini (PAUD), buku ini semakin menarik karena dilengkapi materi pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan kurikulum. Di lingkungan akademik, buku ini sangat tepat digunakan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan pada program studi pendidikan guru untuk anak usia dini. Sementara bagi kalangan umum, buku ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran bagi para orangtua akan pentingnya pendidikan berkualitas sejak dini Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Pembelajaran tematik memerlukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. ... Kunci pembelajaran tematik adalah memiliki tema yang kaya dan kontekstual. ... 124 pembelajaran di pendidikan anak usia dini: edisi revisi.

Perilaku Konsumen dan Pemasaran Pendidikan Tinggi

Buku ini memberikan analisis kritis yang komprehensif tentang hubungan mahasiswa dan institusi pendidikan tinggi dalam sebuah kerangka perilaku konsumen dan konsep pemasaran, yang menggambarkan siswa sebagai konsumen layanan pendidikan yang ditawarkan oleh universitas. Buku ini menyajikan beberapa hasil penelitian dan aspek-aspek pilihan dari proses keputusan yang digunakan oleh para siswa ketika mereka membuat keputusan untuk memilih universitas di berbagai negara. Ideal bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi pemasaran yang tertarik pada perilaku konsumen dan pemasaran pendidikan tinggi, buku ini mengeksplorasi konsep dan aplikasinya untuk penelitian tentang pemilihan pendidikan tinggi termasuk berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, model teoritis dan penelitian serta keterlibatan teknologi digital terkait proses pengambilan keputusan siswa. Pembahasan buku ini dilengkapi dengan isu reformasi, persaingan, dan dorongan konsumen yang muncul di pasar pendidikan tinggi yang menjadi pemicu pro dan kontra peran siswa sebagai konsumen dalam konteks pemasaran. Buku ini sengaja dirancang untuk merangsang perdebatan baru dan kritik dari pilihan konsumen pendidikan tinggi.

Ideal bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi pemasaran yang tertarik pada perilaku konsumen dan pemasaran pendidikan tinggi, buku ini mengeksplorasi konsep dan aplikasinya untuk penelitian tentang pemilihan pendidikan tinggi termasuk ...

7 Hal Yang Orang Tidak Katakan Mengenai Kapitalisme

7 Hal Yang Orang Tidak Katakan Mengenai Kapitalisme Buku yang bersifat edukasi mengenai pemahaman yang belum tentu diketahui tentang hal yang deep mengenai kapitalisme, tulisan semua original dan dapat dibeli dengan harga yang sosialis tidak memberatkan tetapi isi dari ebook yang justru berat.

7 Hal Yang Orang Tidak Katakan Mengenai Kapitalisme Buku yang bersifat edukasi mengenai pemahaman yang belum tentu diketahui tentang hal yang deep mengenai kapitalisme, tulisan semua original dan dapat dibeli dengan harga yang sosialis ...

Sekolah Kapitalisme Yang Licik

Buku ini berusaha mengungkapkan pandangan Paolo Freire. dalam pendidikan klasik, sekolah selalu dilihat sebagai sebuah institusi masyarakat yang bertujuan mencerdaskan anak didik. Sehingga diharapkan, begitu sorang peserta didik menyelesaikan sebuah jenjang sekolah, ia akan tampil sebagai pahlawan bagi masyarakatnya. Tapi kenyataan yang dominan adalah sebaliknya.Seringkali begitu peserta menyelesaikan jenjang pendidikannya, ia menjadi terasing dari lingkungan sekitarnya. Ilmu-ilmu yang mereka pelajari di sekolah sama sekali tidak memiliki kegayutan dengan realitas kehidupan mereka.

Buku ini berusaha mengungkapkan pandangan Paolo Freire. dalam pendidikan klasik, sekolah selalu dilihat sebagai sebuah institusi masyarakat yang bertujuan mencerdaskan anak didik.

Sekolah Kapitalisme yang Licik

Awal 1997, dunia pendidikan, terutama praktis pendidikan pembebasan telah kehilangan seorang pendekarnya. Paulo Freire, tokoh pendidikan pembebasan asal Brazil telah berpulang ke hadirat penciptanya. Ia pergi meninggalkan setumpuk karya, segudang jasa dan segugus gagasan di bidang pendidikan. Di Indonesia, nama Freire sangat terkenal di kalangan LSM. Model pendidikan partisipatif yang digunakan oleh LSM dalam aktivitas pengembangan masyarakat mengambil inspirasi dari praksis pendidikan pembebasan yang digagas Freire. Meskipun gagasan dan praksis pendidikannya banyak digandrungi oleh praktisi pendidikan di Dunia Ketiga, tapi banyak yang menganggap teori dan praksis Freire itu gagal. Anggapan ini erat kaitannya dengan posisi Freire sendiri yang tidak bisa didefinisikan dengan pasti. Sebagai intelektual, ia tidak bisa dikelompokkan sebagai intelektual organis atau intelektual institusional. Memang ia mengklaim sebagai orang radikal, tapi penekanannya pada kebebasan dan demokrasi menempatkan dirinya pada posisi intelektual liberal yang tentu saja berharap-harap dengan kelompok revolusioner. Teori pendidikannya pun tidak bisa ditempatkan dalam genre teori tradisional, modernis, maupun posmodernis. Karena begitu rumitnya posisi Freire, teori dan praksisnya bisa saja dianggap gagal oleh satu pihak, tapi dianggap sukses oleh pihak yang lain. Rumitnya posisi Freire ini akan semakin jelas terasakan dalam perbedaannya dengan para akademisi Universitas Nasional Meksiko (UNAM) mengenai pendidikan tinggi.

Awal 1997, dunia pendidikan, terutama praktis pendidikan pembebasan telah kehilangan seorang pendekarnya.

Kontribusi Landasan Pendidikan dalam Aspek Humas Pendidikan

RINGKASAN Fungsi manajemen humas pendidikan sudah selayaknya di rekonstruksi untuk dapat beradaptasi di era Society 5.0. Di satu sisi untuk merespon persaingan antar lembaga pendidikan sedangkan di sisi lain untuk mempercepat akses teknologi dan informasi dalam menjalankan fungsi strategisnya. Fungsi manajemen humas pendidikan dalam memberikan pelayanan terbaik merupakan wujud perhatian serta responsif terhadap persaingan antar lembaga di era Society 5.0. Fungsi manajemen humas pendidikan tidak optimal apabila informasi melalui teknologi belum tepat sasaran. Sasaran yang dimaksud adalah masyarakat selaku stake holder. Selanjutnya, dukungan pihak eksternal lembaga terhadap program humas pendidikan dapat terjadi apabila informasi yang disampaikan komprehensif berkaitan dengan kemajuan dan prestasi peserta didiknya, baik terkait dengan kurikulum maupun proses pembelajaran. Di sisi lain, fungsi manajemen humas pendidikan memiliki peran penting untuk lembaga pendidikan. Manajemen humas pendidikan hendaknya dapat berkolaborasi dalam membangun hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat. Fungsi manajemen humas pendidikan dalam lembaga adalah untuk mendukung upaya pembinaan hubungan yang selaras dan timbal balik agar diperoleh pemahaman dan penerimaan yang memadai baik lembaga maupun masyarakat. Sudah selayaknya manajemen humas pendidikan tidak dipandang sebagai fungsi teknis dan media hubung melainkan pada fungsi strategis. Teknologi dan informasi yang dikelola humas pendidikan merupakan hal mendasar sejajar dengan manajemen lembaga. Meskipun praktiknya masih ditemukan beragam fungsi humas, yakni government relations, community relations, media relations. Lembaga pendidikan dengan menempatkan fungsi manajemen humasnya sebagai fungsi strategis selanjutnya dapat beradaptasi dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Ditengah pesatnya gempuran teknologi dan informasi melahirkan masyarakat baru yakni masyarakat teknologi dan masyarakat informasi. Masyarakat ini dikelompokkan sebagai masyarakat yang kritis terhadap terpaan informasi melalui teknologi yang mudah diakses. Masyarakat ini bukan lagi masyarakat pasif yang mudah dipengaruhi oleh informasi yang tidak berdasarkan data. Perubahan masyarakat ini sudah seharusnya direspon cepat oleh lembaga dalam menempatkan fungsi manajemen humasnya sebagai fungsi strategis. Oleh karena itu, fungsi manajemen humas pendidikan dapat optimal dalam menjalankan perannya di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai agen perubahan dalam mencetak generasi bangsa memiliki posisi sentral dalam pengembangan kualitas generasi muda. Lembaga pendidikan yang terhubung langsung kepada masyarakat baik internal maupun eksternal merupakan jembatan penghubung antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya. Humas pendidikan merupakan garda depan dalam menjaga reputasi sebuah lembaga pendidikan. Optimalisasi humas pendidikan dalam peran strategisnya akan memberikan dampak signifikan terhadap capaian tujuan. Tentunya tujuan ini dapat terwujud melalui dukungan dari manajemen pendidikan dalam memberikan kesempatan dan wewenang penuh kepada humas pendidikan dalam menjalankan langkah strategisnya. Penempatan humas pendidikan dalam struktur manajemen memberikan deskripsi objektif tentang urgensi dari keberadaan fungsi ini. Penempatan posisi ini juga menentukan keefektifan dalam menerapkan program kerja humas pendidikan ke ranah strategis. Tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat teknologi dan informasi menjadi keniscayaan humas pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Fungsi manajemen humas tidak dapat berjalan secara optimal diantaranya karena fungsi dan perannya tidak terintegratif ke tingkat pimpinan manajemen puncak atau top management sebagai pengambil keputusan secara strategis. Beberapa fungsi manajemen humas pendidikan telah diuraikan. Pertama, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi manajemen dalam menentukan kebutuhan dan sikap masyarakat, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi harmonisasi lembaga pendidikan dengan masyarakat, dan fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi merencanakan serta melaksanakan program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat. Kedua, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi teknisi komunikasi, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi expert prescriber dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi fasilitator komunikasi untuk memastikan berjalannya komunikasi dua arah antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi fasilitator proses pemecah masalah dengan berkoordinasi dengan manajamen lembaga pendidikan secara strategis. Ketiga, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi internal dalam membangun dan mempertahankan hubungan kondusif antara manajer pendidikan dan masyarakat lembaga pendidikan, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi publisitas yakni ketersediaan informasi humas pendidikan untuk diinformasikan melalui media internal maupun eksternal, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi advertising yakni untuk menjangkau masyarakat luas, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai opini postif, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi public affairs yakni membangun dan mempertahankan hubungan dalam hal kebijakan publik, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi lobbying yakni menjalin dan memelihara hubungan dalam hal undang-undang dan regulasi yang sudah ditetapkan, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi manajemen isu yakni proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik, dan fungsi humas pendidikan sebagai fungsi hubungan investor yakni membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dengan stake holeder dalam hal optimalisasi minat masyarakat. Rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan perlu dilakukan terutama dalam merespon era Society 5.0. Konteks rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan, adaptasi serta akulturasi yang terdapat pada konsepsi Society 5.0. Adapun beberapa definisi tentang Society 5.0 telah diuraikan. Pertama, Society 5.0 menempatkan manusia sebagai pusat inovasi dan pengintegrasian teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial yang berkelanjutan. Kedua, Society 5.0 merespon evolusi teknologi, informasi dan komunikasi yang membawa perubahan secara drastis dalam menciptakan nilai-nilai baru dan menjadi pilar kebijakan industry di berbagai Negara. Setidaknya ada lima hal yang ditawarkan dalam konsepsi Society 5.0, yakni (a) transformasi digital, (b) tantangan yang dihadapi, (c) masyarakat 5.0, (d) peningkatan masyarakat 5.0, dan (e) inisiatif industri. Tujuan ditawarkan lima konsepsi dalam Society 5.0 di atas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang menikmati hidup sepenuhnya. Fokus utama Society 5.0 yakni kepada masyarakat dalam menggunakan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Ketiga, Society 5.0 menempatkan masyarakat sebagai pusat keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem integrasi dunia maya dan dunia nyata. Tujuan dari Society 5.0 adalah mewujudkan masyarakat dimana manusia benar-benar menikmati hidup dan merasa nyaman. Keempat, Society 5.0 menempatkan masyarakat sebagai fokus kepentingan dan kenyamanan dalam menggunakan teknologi canggih, IoT (Internet of Things), robot, dan kecerdasan buatan (AI), Augmented Reality (AR) secara aktif dalam kehidupan, industry, perawatan kesehatan dan bidang lain. Kelima, Society 5.0 merupakan pengembangan dari konsep 4.0 dengan memerhatikan aspek sosial yang relevan beserta tantangannya dengan fokus kepada masyarakat untuk berinovasi dalam merespon transformasi teknologi berdasarkan kaidah-kaidah kemanusiaan. Uraian definisi Society 5.0 di atas mengarah pada pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sosial yang dapat dirasakan oleh manusia dan mewujudkan menusia lebih bahagia. Rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan di era Society 5.0 lebih pada merespon persaingan antar lembaga pendidikan dan untuk mempercepat akses teknologi dan informasi dalam menjalankan fungsi strategisnya. Artikel ini yang kemudian menjadi landas pacu untuk menjelaskan tujuan bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan dalam rekonstruksi fungsi humas pendidikan di era Society 5.0.

RINGKASAN Fungsi manajemen humas pendidikan sudah selayaknya di rekonstruksi untuk dapat beradaptasi di era Society 5.0.

Research Methodology

A Project Guide for University Students

Research Methodology is written for university and college students who are looking for guidelines when writing for a research project. It describes some of the most influential methods in social science and speaks directly to students without any prior knowledge of project work. Written in a simple, straight-forward, and a highly engaging style, the book takes the reader through the essential features of the project work process and guides students in making key decisions that will reduce the anxieties they are likely to experience in their research process. The book also introduces students to the nature of their group work process and provides guidelines on how to work with other students in order to produce good projects. It is intended as a supplementary textbook for courses in research methodology, for bachelor and master's degree students. Highlights of the issues discussed include: structure of projects * research design * the role of theories in research projects * paradigms and philosophy of science * qualitative and quantitative data collection methods and techniques * mixed research methods.

The book also introduces students to the nature of their group work process and provides guidelines on how to work with other students in order to produce good projects.