Sebanyak 8 item atau buku ditemukan

Tafsir al-Azhar

diperkaya dengan pendekatan sejarah, sosiologi, tasawuf, ilmu kalam, sastra, dan psikologi, juz 1, 2, 3 : 1

Tafsir al-Azhar Jilid 5

Diperkaya dengan Pendekatan Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, Sastra, dan Psikologi

Tafsir al-Azhar ini menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan ungkapan yang teliti, me-nerangkan maknamakna yang dimaksud dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang indah, dan menghubungkan ayat dengan realita social dan sistem budaya yang ada. Tidak hanya itu, beliau juga membicarakan permasalahan sejarah, sosial, dan budaya di Indonesia. Me-ner jemahk an ayat demi ayat, menafsirkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat tafsir uluhiyyah dan rububiyah. Menyeimbangkan dalil-dalil naqli dan aqli serta tidak hanya menukil dari ulama salaf, namun beliau juga meng angkat pengalaman sendiri namun tetap ber landaskan atas kepercayaan ulama-ulama ter dahulu. Beliau juga menguraikan makna dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan memberi kesempatan bagi pembaca untuk berpikir. Tafsir ditulis membawa corak pandang hidup penafsir, haluan dan madzhabnya. Dalam tafsir ini, Hamka merujuk pada madzhab salaf, yaitu madzhab Rasulullah saw., para sahabat, dan ulama yang mengikuti jejak beliau. Tentang aqidah dan ibadah, Hamka mengikuti yang mendekati kebenaran dan meninggalkan yang menyimpang. Dan, mengenai pengetahuan umum, Hamka kerap kali meminta bantuan kepada ahlinya. Selain penyajiannya dalam masalah-masalah sosial, antropologi, dan sejarah, tafsir ini juga memiliki keunggulan lain yakni pembaca akan menemukan beberapa pen dapat dari para ulama Indonesia yang tidak terdapat dalam tafsir lainnya. Sehingga, wajar jika tafsir ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Mengutip ucapan Perdana Menteri Malaysia waktu itu, Tun Abdul Razak, “Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa Asia Tenggara.” [Gema Insani]

Dalam tafsir ini, Hamka merujuk pada madzhab salaf, yaitu madzhab Rasulullah saw., para sahabat, dan ulama yang mengikuti jejak beliau. Tentang aqidah dan ibadah, Hamka mengikuti yang mendekati kebenaran dan meninggalkan yang menyimpang.

Tafsir Al-Azhar Juzuk 1

Tasfsir Al-Azhar adalah hasil karya terbesar ulama agung nusantara, Profesor Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, ataupun lebih dikenali sebagai HAMKA. HAMKA telah menggunakan beberapa metode dalam penyusunan tafsir ini, antaranya metode tahlili (analisis), tafsir Al-Quran dengan Al-Quran, tafsir Al-Quran dengan hadith, tafsir Al-Quran dengan pendapat sahabat dan tabi'in, dan tafsir Al-Quran dengan tafsir muktabar yang lain. Di samping itu, beliau juga mentafsirkan Al-Quran dengan syair, dan menganalisis dengan kemampuan sendiri dengan pendekatan meraikan kepelbagaian mazhab. Tafsir Al-Azhar menitikberatkan penjelasan ayat-ayat Al-Quran dengan ungkapan yang teliti, menjelaskan makna-makna yang dimaksudkan dengan bahasa yang indah dan menarik, dan menghubungkan ayat dengan realiti sosiobudaya masyarakat nusantara. Ia turut diperkaya dengan pendekatan sejarah, sosiologi, tasawuf, ilmu kalam, sastera, dan psikologi.

HAMKA telah menggunakan beberapa metode dalam penyusunan tafsir ini, antaranya metode tahlili (analisis), tafsir Al-Quran dengan Al-Quran, tafsir Al-Quran dengan hadith, tafsir Al-Quran dengan pendapat sahabat dan tabi'in, dan tafsir Al ...

Tafsir Al-Azhar Juzuk 4

Tafsir Al-Azhar adalah hasil karya terbesar ulama agung nusantara, iaitu Profesor Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, ataupun lebih dikenali sebagai HAMKA. HAMKA menggunakan beberapa metode dalam penyusunan tafsir ini, antaranya adalah metode tahlil (analisis), tafsir Al-Quran dengan Al-Quran, tafsir Al-Quran dengan hadith, tafsir Al-Quran dengan pendapat sahabat dan tabi'in, tafsir Al-Quran dengan tafsir muktabar yang lain. Di samping itu, beliau juga mentafsirkan Al-Quran dengan menggunakan syair, dan menganalisis dengan kemampuan sendiri dengan pendekatan meraikan kepelbagaian mazhab. Tafsir Al-Azhar menitikberatkan penjelasan ayat-ayat Al-Quran dengan ungkapan yang teliti, menjelaskan makna-makna yang dimaksudkan dengan bahasa yang indah dan menarik, dan menghubungkan ayat dengan teliti sosiobudaya masyarakat nusantara. Ia turut diperkaya dengan pendekatan sejarah, sosiologi, tasawuf, ilmu kalam, sastera, dan psikologi.

HAMKA menggunakan beberapa metode dalam penyusunan tafsir ini, antaranya adalah metode tahlil (analisis), tafsir Al-Quran dengan Al-Quran, tafsir Al-Quran dengan hadith, tafsir Al-Quran dengan pendapat sahabat dan tabi'in, tafsir Al-Quran ...

Tafsir Al-Azhar Juzuk 30

Tasfsir Al-Azhar adalah hasil karya terbesar ulama agung nusantara, Profesor Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, ataupun lebih dikenali sebagai HAMKA. HAMKA telah menggunakan beberapa metode dalam penyusunan tafsir ini, antaranya metode tahlili (analisis), tafsir Al-Quran dengan Al-Quran, tafsir Al-Quran dengan hadith, tafsir Al-Quran dengan pendapat sahabat dan tabi'in, dan tafsir Al-Quran dengan tafsir muktabar yang lain. Di samping itu, beliau juga mentafsirkan Al-Quran dengan syair, dan menganalisis dengan kemampuan sendiri dengan pendekatan meraikan kepelbagaian mazhab. Tafsir Al-Azhar menitikberatkan penjelasan ayat-ayat Al-Quran dengan ungkapan yang teliti, menjelaskan makna-makna yang dimaksudkan dengan bahasa yang indah dan menarik, dan menghubungkan ayat dengan realiti sosiobudaya masyarakat nusantara. Ia turut diperkaya dengan pendekatan sejarah, sosiologi, tasawuf, ilmu kalam, sastera, dan psikologi.

HAMKA telah menggunakan beberapa metode dalam penyusunan tafsir ini, antaranya metode tahlili (analisis), tafsir Al-Quran dengan Al-Quran, tafsir Al-Quran dengan hadith, tafsir Al-Quran dengan pendapat sahabat dan tabi'in, dan tafsir Al ...

Tafsir al-Azhar

Containing commentary on the holy Qura̕n and its interpretations of the "ayats."

djagaan , djuga pendidikan dan pengasuhan . Maka kalau didalam ajat jang lain kita bertemu bahwa Allah itu chalaqa , artinja mendjadikan dan men- tjiptakan , maka disini dengan menjebut Allah sebagai Rabbun , kita dapat mengerti bahwa ...

Corak pemikiran kalam Tafsir al-Azhar

sebuah telaah tentang pemikiran Hamka dalam teologi Islam

Setelah menamatkan Sekolah Rakyat ( pagi ) dan Madrasah Ibtidaiyah ( sore ) pada tahun 1963 di Sibolga , ia meneruskan pendidikan ke PGAP Muhammadiyah Sibolga sampai tamat pada tahun 1967. Kemudian ia hijrah ke Padangpanjang Sumbar ...

Konsep demokrasi menurut pandangan Hamka dalam Tafsir al-Azhar

laporan penelitian individu

Concept of democracy from Islamic perspective in Indonesia.

Persatuan Agama dengan Negara , ( Padang : Jajasan Pendidikan Islam , 1968 ) . 13 Luthfie Kamil , Islam Dan Nilai Demokrasi , http://www.geocities.com/ CapitolHill / 3925 / sd9 / islamddemo_9.html , diakses tanggal 10 April 2009 sesuatu ...