Thomas Samuel Kuhn di dalam karyanya The Structure of Scientific Revolutions melontarkan gagasan tentang scientific revolution (revolusi ilmu) yang ditandai oleh adanya pergantian paradigma (paradigm shifts). Proses revolusi ilmu dimulai dari pra-ilmu (prescience) ketika tidak memiliki paradigma sentral; ilmu biasa (normal science) ketika ilmuwan mencoba mengembangkan paradigma sentral melalui pemecahan teka-teki (puzzle solving); keganjilan (anomalies) ketika ilmuwan mengalami kegagalan untuk menyesuaikan paradigma; kegentingan (crisis) ketika paradigma benar-benar pada puncak anomali; dan ilmu revolusioner (revolutionary science) ketika paradigma baru muncul. Apabila perspektif Kuhn tersebut dipergunakan untuk melihat perkembangan historiografi Indonesia, terutama sejak penerbitan Sejarah Nasional Indonesia oleh Balai Pustaka pada tahun 1975, maka posisi historiografi sejarah Indonesia berada pada tahapan krisis setelah muncul banyak keganjilan mengenai buku tersebut. Buku Sejarah Nasional Indonesia yang dikatakan sebagai buku standar sejarah Indonesia telah dianggap sebagai sumber otentik di tengah masyarakat Indonesia. Buku itu dijadikan sejarah babon yang menjadi rujukan bagi penulisan sejarah Indonesia sehingga para pengajar sejarah menerapkannya dalam pengajaran sejarah Indonesia. Buku Sejarah Nasional Indonesia merupakan karya historiografis yang ditulis para sejarawan Indonesia setelah melalui proses panjang. Namun seiring perkembangan kajian kesejarahan dan peralihan dari era Orde Baru ke era reformasi, para sejarawan kemudian berupaya melengkapi buku Sejarah Nasional Indonesia yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto itu sehingga muncul buku Indonesia dalam Arus Sejarah yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono.
ini membawa pergeseran masyarakat pribumi dari sistem perekonomian pertanian sub-sistem tradisional ke sistem perekonomian pasar kolonial. Pergeseran kehidupan politik dan ekonomi tersebut mempengaruhi terjadinya proses pergeseran ...
Buku berjudul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1945 ini terdiri dari 7 bab, yaitu 1).Pendahuluan, 2).Politik Masa Kolonial Menjelang Tahun 1908, 3).Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia, 4).Masa Permulaan dan Pembentukan Pergerakan Nasional, 5).Masa Radikal dan Non Kooperasi Pergerakan Nasional, 6).Masa Moderat dan Kooperasi Pergerakan Nasional, 7).Pergerakan Nasional Masa Pendudukan Jepang.
Volume perdagangan berkembang dengan pesatnya, sedang perkembangan modal terjadi secara besar-besaran (Sartono Kartodirdjo, 1992 : 22). Tahun 1870 pada umumnya dianggap sebagai titik balik di dalam sejarah politik kolonial Belanda.
Sementara itu Jawa Barat mendapat gangguan dari laskar Darul Islam ( DI ) yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo . Pada tanggal 7 Agustus 1949 ia memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia , dan selama bertahun ...
Buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI) Edisi Pemutakhiran ini terbit dalam cetakan ketujuh. Sejak awal penerbitan SNI pada tahun 1975, buku SNI ini belum pernah dimutakhirkan sesuai dengan temuan-temuan baru dan perkembangan teori sejarah yang baru. Sudah hampir tiga puluh tiga tahun, banyak naskah perbaikan masih tersimpan di laci para penulis sejarah Indonesia. Keunikan pertama dari SNI adalah bahwa buku merupakan hasil karya bangsa Indonesia sendiri, ilmuwan/-wati Indonesia yang sebagian besar masih hidup. Keunikan kedua dari buku SNI ini adalah dia ditulis dengan latar belakang Indonesia atau bersifat indonesiasentris. Untuk mengetahui latar belakang penulisan buku SNI sebanyak enam jilid ini perlu membaca Prakata Editor Umum pada edisi pertama yang ditulis oleh Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo. Buku SNI telah mendapat julukan dari masyarakat Indonesia sebagai “buku standar” sejarah Indonesia. Oleh karena itu, isi buku SNI sering dipakai sebagai sumber rujukan penulisan dan pembicaraan tentang sejarah Indonesia, baik secara langsung dikatakan maupun secara tersirat. Balai Pustaka sebagai pemegang hak penerbitan buku SNI telah berusaha keras untuk menghidupkan kembali semangat nasional para pencetus dan penulis awal buku SNI. Dengan menghimpun semua mereka yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam penulisan buku SNI, Balai Pustaka berhasil memutakhirkan isi buku SNI walaupun memang terlambat. Kepada para penulis buku SNI, baik yang masih hidup dan terus terlibat dalam pemutakhiran buku SNI ini dan kepada yang telah meninggal, Balai Pustaka mengucapkan terima kasih dan penghormatan besar atas karya dan jasa mereka. Dengan ini, SNI Edisi Pemutakhiran ini hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga SNI Edisi Pemutakhiran ini menyadarkan bangsa Indonesia akan sejarah bangsanya dan buku ini berguna bagi bangsa Indonesia. Terima kasih.