Sebanyak 893 item atau buku ditemukan

Sejarah Terlengkap Peradaban Islam

The Islamic Civilization atau peradaban Islam dimulai dari zaman Rasulullah Saw. sampai sekitar abad ke 13 M. Meskipun mengalami pasang surut, jatuh-bangun, dan berbagai peristiwa yang menghiasi perjalanannya, dinasti-dinasti Islam yang berkuasa saat itu berhasil membangun peradaban yang spektakuler dan melahirkan ilmuwan-ilmuwan kelas dunia. Bagaimana sejarah lengkapnya? Dinasti apa saja yang berhasil membawa kejayaan Islam? Semuanya tersaji di sini! Di dalam buku ini, dikupas tuntas perjuangan Rasulullah Saw. dan kepimpinan Khulafaur Rasyidin dalam menyebarkan dan membangun kejayaan Islam, hingga era keemasannya di bawah kekhalifahan Bani Abbasiyah di Baghdad dan Kesultanan Utsmaniyah di Turki. Disertai dengan gambar full color, buku ini juga mengajak kita mengingat kembali kejayaan Islam di tanah Andalusia (Spanyol) dan beberapa Negara lainnya. Dengan buku ini, mari kita mengambil ibrah dan teladan dari para pejuang Islam di masa lalu agar tetap mampu menyiarkan nilai-nilai Islam sehingga menjadi agama yang rahmatal lil’alamin.

The Islamic Civilization atau peradaban Islam dimulai dari zaman Rasulullah Saw. sampai sekitar abad ke 13 M. Meskipun mengalami pasang surut, jatuh-bangun, dan berbagai peristiwa yang menghiasi perjalanannya, dinasti-dinasti Islam yang ...

SAINS, KEPUSTAKAAN, DAN PERPUSTAKAAN DALAM SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

KLASIK, PERTENGAHAN, MODERN

“Dalam historiografi sejarah perpustakaan, buku ni tercatat sebagai salah satu buku awal yang membahas sejarah perpustakaan Islam, termasuk sejarah perpustakaan Islam di Indonesia, jumlahnya dapat dihitung dari jumlah jari tangan. Saya amat menghargai buku ini karena merupakan gabungan Ilmu Sejarah dan Ilmu Perpustakaan di Indonesia yang mampu memperkaya khazanah kepustakawanan Indonesia terutama aspek sejarahnya. Buku ini sangat disarankan untuk digunakan di lembaga pendidikan pustakawan, juga bagi pustakawan dan masyarakat yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang sejarah perpustakaan Islam sejak abad 7 hingga sekarang.” ~ Prof. Sulistyo-Basuki, Ph.D., Guru Besar Ilmu Perpustakaan “Masih sangat jarang ditemukan buku-buku tentang perpustakaan Islam yang ditulis oleh penulis atau sarjana Muslim. Keperluan akan literatur yang secara khusus dan spesifik membahas tentang ilmu perpustakaan Islam dengan seluk beluk penerapan dan aplikasinya sangat urgen dan mendesak saat ini. Kehadiran buku ini memilki arti yang sangat penting dan strategis dalam arti ia mengisi kelangkaan tersedianya buku-buku perpustakaan Islam itu. Buku ini ditulis oleh seorang sarjana Muslim yang bergelar doktor, ahli sejarah dan historiografi Islam, mendalami kebudayaan dan peradaban Islam dan–tentu saja–menguasai ilmu kepustakaan dan perpustakaan ilmu-ilmu keislaman yang memang menjadi minat studinya. Di dalam buku itu, penulisnya menyajikan banyak data dan fakta yang perlu diketahui tentang awal pertumbuhan, pekembangan, kemajuan, kematangan, dan kemunduran kepustakaan dan perpustkaan Islam. Mengambil hikmah dan pembelajaran dari masa lalu, tentu kebangkitan dan kemajuan (kembali) kepustakaan dan perpustakaan Islam sangat diharapkan dan dinantikan pada masa sekarang ini.” ~ Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A., Guru Besar Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam UIN Sunan Kalijaga

Difusi kebudayaan itu diperkuat oleh motif kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dari berbagai lapisan sosial tersebut, yang tidak hanya menjadikan buku sebagai sebuah industri ekonomi, tetapi aset kebudayaan dan peradaban Islam yang ...

Perdikan Tawangsari Lawang Berseri : Sejarah Peradaban Islam Tulungagung Zaman Mataram Islam

Diandra Kreatif

Sejarah jangan dijadikan alasan sebagai warisan yang membebani untuk keturunannya, tetapi keberadaan sejarah dapat dioptimalkan sebagai wacana intelektual antar generasi keturunan dapat belajar dan memahami sejarah para leluhur, agar kedepannya mampu menjalani kehidupan yang luhur dan beradab di lingkungan masyarakat. Segala bentuk perubahan pada lingkungan memiliki sifat kesejarahan. Begitu pula dengan manusia dan lingkungannya dapat dijadikan dialektika kajian antar generasi pada kurun waktu tertentu. Prespektif kajian sejarah peradaban Islam menghantarkan pada aspek dialektika kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan agar dapat dijadikan wawasan pengetahuan. Dari kurun waktu, tentu sejarah peradaban Islan lokal memberi kontribusi membangun perdaban kemanusiaan dan lingkungan. Sudah berang tentu, sejarah sebagai wacana pengetahuan yang dapat memberi berbagai asumsi dan multi tafsir. Tradisi tutur tulis tidak lain sebagai pendokumentasian adanya sejarah lokal yang terdapat di daerah Tulungagung. Segala bentuk kajian untuk dokumentasi tulis (narasi sejarah) sudah sepantasnya sejarah peradaban Islam menjadi angin segar wawasan pengetahuan. Disinilah harus "wajib" adanya hubungan emosional antara pendokumentasi dengan objek kajian, agar dapat merasakan nuansa olah jiwa dan olah hati dari peristiwa sosok tokoh Islam. Perdikan Tawangsari hadir sebagai wacana sejarah peradaban Islam di daerah Tulungagung masa Mataram Islam.

Masuknya masyarakat muslim ke Indonesia tentunya tidak hanya membawa ajaran agama Islam, tetapi juga membawa kebudayaan Islam ke Indonesia. Budaya-budaya Islam ini kemudian berkembang dengan pesat di Indonesia ketika agama Islam menjadi ...

Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran

“Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga berusaha mengajukan pandangan alternatif berdasarkan informasi Al-Quran tentang Eksodus, dan mempertahankan bahwa klaim mereka itu akurat dan konsisten dengan penemuan-penemuan arkeologis dan historis terkini. Saya setuju bahwa kesimpulan mereka lebih rasional dan memaparkan sejarah Eksodus secara jauh lebih baik ketimbang kesimpulan-kesimpulan sebelumnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Peristiwa-peristiwa yang berlangsung pada masa Musa banyak dijumpai dalam Bibel maupun Al-Quran. Dengan demikian, sejarah bangsa Ibrani di Mesir Kuno memuat titik-titik temu yang paling meyakinkan di antara umat Yahudi, Kristen, dan Muslim. Sejarah bangsa Ibrani di Mesir secara sangat sempurna menggambarkan kesesuaian antara ilmu pengetahuan modern dan Kitab-Kitab Suci.” —dr. Maurice Bucaille, penulis Firaun dalam Bibel dan Al-Quran Pelajaran terpenting yang bisa kita peroleh dari Fatoohi dan Al-Dargazelli adalah cara memformulasikan pertanyaan atau teka-teki ilmiah dalam kerangka Islamic science. Sebagai contoh, setelah membaca kisah Eksodus dalam Al-Quran, kita bertanya-tanya tentang identitas Firaun yang tewas dalam Eksodus, seperti: Apakah pada masa hidup Musa ada dua Firaun atau hanya satu? •Berapa lama Firaun masa Musa itu hidup? •Benarkah dia tenggelam di Laut Merah? •Apakah tubuhnya pernah ditemukan, artinya apakah dia dimumikan, ataukah tubuhnya tidak ditemukan di antara mumi-mumi Firaun? Fatoohi dan Al-Dargazelli memformulasikan dan menjawab semua pertanyaan itu menggunakan Al-Quran. Dan dalam prosesnya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sejarah dan arkeologi yang eksternal dan empiris dapat diselaraskan dengan ajaran Al-Quran dan Islam secara umum. “Dalam Bab Tujuh, Fatoohi dan Al-Dargazelli mencoba menetapkan identitas Firaun Eksodus. Mereka menunjukkan bahwa dalam Al-Quran, Firaun Eksodus adalah Firaun yang berkuasa pada masa Musa lahir. Tambahan, dengan hanya menggunakan Al-Quran, mereka menetapkan bahwa Firaun itu pastilah berkuasa sangat lama (paling tidak mulai masa kelahiran Musa hingga saat Firaun tewas di Laut Merah). Barulah setelah itu mereka meninjau catatan-catatan historis dan arkeologis untuk mengidentifikasi Firaun yang berkuasa lama itu. Kemungkinan dapat dipersempit hingga Rameses II, yaitu dengan menggunakan kisah Yusuf dalam Al-Quran dan materi historis lainnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. [Mizan, Mizania, Referensi, Sejarah]

“Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai ...

Kurikulum Mata Pelajaran Sejarah di Thailand dan Indonesia Pada Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

Buku ini adalah hasil tesis berjudul Studi Perbandingan Kurikulum Sejarah Pada Tingkat Sekolah Menengah Atas Antara Thailand dan Indonesia.

Buku ini adalah hasil tesis berjudul Studi Perbandingan Kurikulum Sejarah Pada Tingkat Sekolah Menengah Atas Antara Thailand dan Indonesia.

Perwatakan dalam sejarah Melayu

kajian teks Sejarah Melayu, bimbingan untuk STP/HSC dan mahasiswa jurusan sastra Melayu klassik di universiti-universiti