Sebanyak 3513 item atau buku ditemukan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat Pluralistik

Buku ini mengungkapkan bahwa semakin mengadopsi materi agama nonmuslim maka pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama dapat diterima. Hal ini terus terlaksana karena tidak dijumpai peserta didik pluralistik mengkonversi agamanya menjadi agama Islam. Pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama tersebut dilakukan hanya pada aspek pengetahuan. Pelaksanaan ini dapat terus berlangsung dan dapat diketahui melalui beberapa hal. Kebijakan Yapis Papua dalam Pembelajaran PAI pada masyarakat pluralistik tidak memperhatikan keagamaan yang dianut para siswa melainkan hanya mengajarkan agama tertentu terhadap para siswa yang beragam keagamaannya. Namun demikian, cara pembelajaran PAI yang demikian itu dapat berjalan secara efektif atau tidak menimbulkan resistensi. Hal ini terjadi disebabkan pembelajaran di Yapis Papua tidak bertujuan mengganti keagamaan para siswa, tidak memaksa peserta didik menkonversi agamanya ke dalam agama Islam, tidak mewajibkan penghayatan dan pengamalan pengetahuan agama Islam. Penerapan pembelajaran ini dilakukan tidak sepenuhnya misi ideologi tetapi lebih didasari pada pertimbangan misi sosial terutama pengenalan Islam, karena pembelajaran pendidikan agama Islam diberikan kepada siswa nonmuslim tidak menjadikan mereka keluar dari agamanya justru menjadikan pelajaran pendidikan agama sebagai sarana memperkenalkan agama Islam. Penerapan pembelajaran PAI pada 3 satuan pendidikan Yapis Papua yaitu Universitas Yapis Papua, SMK Hikmah Yapis, dan SMA Hikmah Yapis dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, model teacher centris, strategi pembelajaran ekspositori. Guru/Dosen sebagai subyek dalam pembelajaran PAI dimana pendidik tidak mengharuskan peserta didik pluralis mengamalkan ajaran agama Islam, memasukkan unsur nilai dan ajaran agama non muslim di dalam materi pembelajaran PAI, guru menurunkan nilai standar kriteria ketuntasan minimal bagi peserta didik nonmuslim. Pada sisi kognitif, guru menyadur ajaran agama peserta didik pluralistik. Pada sisi psikomotorik mereka hanya mengetahui praktik keagamaan namun tidak dilaksanakan. Pada sisi afektif, guru mengambil nilai-nilai yang sama dengan ajaran agama lain yang sesuai dengan afektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Buku ini mengungkapkan bahwa semakin mengadopsi materi agama nonmuslim maka pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama dapat diterima.

PENGEMBANGAN INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pembahasan tentang pengembangan inovasi pendidikan dan sektor pembelajaran yang melingkupinya penting untuk dilakukan terutama olah para akademisi. Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang melalui dinamika serta perkembangan Ipteks seiring lahirnya Era Industri 4.0 yang terjadi secara masiv dewasa ini, pun menuntut adanya perubahan-perubahan yang progresif, riil dan berdampak signifikan dalam berbagai lini kehidupan termasuk bidang pendidikan di dalamnya menuju ke arah ketercapaian tujuan pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat. Pengembangan inovasi dan pembelajaran yang bersifat pembaharuan atau inovasi dapat dilakukan melalui berbagai sektor, diantaranya ialah managemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber ajar, serta implementasi kurikulum. Tentu, hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pendidikan dapat menyelaraskan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Pembahasan tentang pengembangan inovasi pendidikan dan sektor pembelajaran yang melingkupinya penting untuk dilakukan terutama olah para akademisi.

Implementasi SKUA (Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah) untuk Menunjang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah

Modernisasi pada ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur. Modernisasi sendiri merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang saat ini. Teknologi dianggap sebagai puncak dari ilmu pengetahuan, Teknologi informasi merupakan produk dari pembangunan (development) telah berimplikasi terhadap munculnya perubahan dan pergeseran sosial masyarakat Indonesia dari segala lapisan. Mulai dari kualitas pendidikan, sampai terbukanya akses informasi adalah salah satu implikasi signifikan dari pembangunan. Kendati demikian sejumlah persoalan kritis sebagai produk dari fenomena yang sama senantiasa hadir mengiringinya, salah satunya ialah problem dalam dunia pendidikan agama Islam, menurunnya moralitas dan kualitas generasi bangsa adalah kenyataan yang terus menyelimuti pelaksanaan pembangunan bangsa ini sendiri. Program SKUA diluncurkan Kementerian Agama wilayah Jawa Timur bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dalam pendidikan agama Islam dan implikasi logis dari adanya modernisasi, adapun dalam kasus perencanaan SKUA ini tidak membuat RPP dan silabus, melainkan hanya menetapkan pembimbing SKUA, pembagian jam mengajar serta menentukan materi ajar SKUA. Pelaksanaan SKUA ini membahas mengenai materi dan metode, adapun Materi dalam SKUA meliputi kecakapan Al-Qur’an-Hadith, akidah-akhlak, fiqh, dzikir dan doa, sementara itu metode yang digunakan adalah metode hafalan, latihan dan demonstrasi, sedangkan evaluasi dilakukan dengan melihat 3 aspek, efektif, kognitif dan psikomotorik.

Modernisasi pada ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur.

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Buku dengan judul Metodologi Penelitian Pendidikan merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa. Pokok-pokok bahasan dalam buku ini mencakup: 1) Paradigma dan Karakteristik Penelitian Positivistik/Kuantitatif & Interpretatif/Kualitatif, 2) Desain Penelitian Eksperimen, 3) Desain Penelitian Korelasional, 4) Desain Penelitian Survei, 5) Desain Penelitian Etnografi, 6) Desain Penelitian Grounded Theory, 7) Desain Penelitian Tindakan Kelas, 8) Desain Penelitian Evaluatif, 9) Desain Penelitian Teks.

Buku dengan judul Metodologi Penelitian Pendidikan merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa.

Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika

Penelitian Pengembangan dan desain riset dalam pembelajaran Matematika

Berdasarkan pengalaman dalam mengajar metodologi penelitian pendidikan, membimbing dan menguji mahasiswa tingkat akhir; penulis melihat hampir sebagian besar penguasaan dibidang metodologi masih rendah. Hal ini mudah dipahami karena penguasaan metodologi penelitian pendidikan tidak cukup hanya dengan mendapatkan kuliah satu semester untuk mahasiswa. Memahami metodologi penelitian dan dapat mengaplikasikannya dalam meneliti masalah memerlukan pembelajaran yang lama dan latihan yang cukup banyak. Disamping itu, penguasaan metodologi penelitian pendidikan memerlukan banyak referensi yang relevan (prasyarat) dengan bidang ilmu lain seperti satistika, evaluasi pembelajaran matematika, dan media pembelajaran. Titik berat pada buku ajar ini ialah membahas komponen-komponen penelitian juga mengkaji secara mendalam tentang jenis penelitian dan pengembangan, jenis penelitian desain riset pembelajaran masih dianggap baru dalam dunia penelitian pendidikan serta dilengkapi dengan aktivitas berpikir guna merangsang kemampuan berpikir mahasiswa, soal latihan dan tugas guna mengembangkan konsep mahasiswa lebih luas dan mendalam. Diharapkan mahasiswa dapat memahami jenis penelitian dan menemukan solusi untuk masalah yang mereka temukan di sekolah.

Disamping itu, penguasaan metodologi penelitian pendidikan memerlukan banyak referensi yang relevan (prasyarat) dengan bidang ilmu lain seperti satistika, evaluasi pembelajaran matematika, dan media pembelajaran.

Metodologi Penelitian Pendidikan

Buku Metodologi Penelitian Pendidikan ini dibuat sebagai bahan referensi dan juga memberikan wawasan tambahan kepada pembaca perihal perkembangan Metodologi Penelitian Pendidikan yang ada pada masyarakat revolusi industri 4.0. Sejalan dengan modernisasi pendidikan serta kemajuan teknologi yang menyertainya, buku ini dapat dijadikan solusi terbaik sehingga tujuan dan manfaat dapat dicapai dengan maksimal. Secara detail pembahasan buku ini meliputi: Bab 1 Hakikat Penelitian Pendidikan dan Paradigma Penelitian Bab 2 Ruang Lingkup dan Kontribusi Penelitian Terhadap Pengetahuan dan Pendidikan Bab 3 Etika, Legalitas dan Hubungan Manusia dalam Penelitian Bab 4 Klasifikasi Jenis-Jenis Penelitian Bab 5 Judul, Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian Bab 6 Review Literatur dan Hipotesis Penelitian Bab 7 Variabel, Data, Populasi, Sampel dan Setting Penelitian Bab 8 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Bab 9 Metode atau Teknik Analisa Data Penelitian Kesembilan materi pokok tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan buku ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami metodologi-metodologi penelitian pendidikan terkini dengan baik dan benar secara utuh.

Buku Metodologi Penelitian Pendidikan ini dibuat sebagai bahan referensi dan juga memberikan wawasan tambahan kepada pembaca perihal perkembangan Metodologi Penelitian Pendidikan yang ada pada masyarakat revolusi industri 4.0.

Rampai bahasa, pendidikan, dan budaya

kumpulan esai Soenjono Dardjowidjojo

Essays on language teaching, education, and culture in Indonesia.

In Malaysia , English is also introduced from grade one at the ( Elementary ) National Schools and from grade three at the ... for the first three years at the elementary school is Malay , but English is already taught as a subject .

Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Berbasis Video

Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Berbasis Video PENULIS: ASMAR, S.PD., M.PD. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-270-023-9 Terbit : April 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Evaluasi Pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, salah satu cara guru untuk mengidentifikasi dan melihat sejauh mana tingkat perkembangan dan kemajuan peserta didik yang didapat selama proses pembelajaran sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan juga bertujuan untuk melihat apakah model, metode dan teknik pengajaran yang dilakukan sudah efektif atau tidak digunakan terhadap peserta didik. Terdapat dua cara kebiasaan guru dalam pengambilan evaluasi yang dilakukan yaitu tes tertulis menghendaki siswa memberikan jawaban secara tertulis, serta tes nontulis seperti tes keterampilan, pemberian tugas, dan lain-lain. Penulis menyadari bahwa evaluasi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian yang akan dituju serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan guru dalam memilih penggunaan model, metode serta teknik pengajaran yang efektif agar kompetensi yang diinginkan tercapai. Maka dari itu, penulis ingin mengembangkan sebuah evaluasi dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis video, dimana siswa akan diberikan tugas membuat sebuah video pembelajaran berdasarkan materi yang sebelumnya telah diberikan. Harapannya dengan adanya tugas tersebut dapat membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran apakah sudah efektif atau perlu perbaikan-perbaikan yang mendorong tercapainya kompetensi yang diinginkan. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Strategi pembelajaran merupakan langkah selanjutnya dari proses desain pembelajaran yakni bagaimana caranya menuju proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah rangkaian kejadian eksternal bagi peserta didik yang ...

PERBANDINGAN PENDIDIKAN

Buku ini merupakan hasil karya yang dapat dijadikan sumber belajar bagi mahasiswa sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akademisi sehingga menjadi buku yang signifikan. Untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya, penulis menyusun buku ini dalam beberapa bagian bab.

Dari aspek klimatologis nampaklah pengaruhnya terhadap perbedaan sistem operasionai kependidikan yang berhubungan dengan batas-batas usia masuk sekolah, bentuk bangunan, serta fasilitas pendidikan yang diperlukan. 3. Faktor Ekonomi ...