Sebanyak 3513 item atau buku ditemukan

Membangun Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan

Berdasarkan ISO 21001: 2018

Sistem manajemen merupakan serangkaian acuan kerja terintegrasi bagi seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing, mulai dari kebijakan, peraturan, prosedur, proses, dan petunjuk teknis dalam rangka mencapai kinerja organisasi. Di dalam sistem manajemen ini terkandung aspek pengelolaan organisasi secara strategis sampai operasional. ISO 21001:2018 telah memberikan syarat dan panduan bagi organisasi pendidikan yang ingin menyediakan produk dan layanan pendidikan yang mampu memenuhi persyaratan peserta didik dan stakeholder lainnya. Buku Membangun Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan berdasarkan ISO 21001:2018 ini ditulis sebagai acuan bagi para pembaca, khususnya mereka yang bekerja mengelola sistem manajemen atau sistem penjaminan mutu internal pada institusi pendidikan formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan non formal seperti lembaga pelatihan dan pengembangan. Buku ini ditulis berdasarkan pendekatan filosofis dan teoritis terkait sistem manajemen, juga terkait pendidikan, serta ditulis berdasarkan pengalaman metodis dan praktis dalam penerapan sistem manajemen organisasi pendidikan di beberapa institusi pendidikan.

... Pembelajaran ABC-05 Pengelolaan Implementasi Pembelajaran Marketing Principal Level Akademik Management Representative Teacher Manajemen Marketing Top Management School System Management IT Finance Finance Teacher Top Management Finance ABC ...

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI

Kajian Konsep, Kebijakan dan Implementasi

Masalah yang paling krusial dalam kebijakan adalah tahap implementasi, karena selalu ada kesenjangan antara isi kebijakan (policy content) dan lingkungan dimana kebijakan diimplementasikan (policy context). Faktor-faktor yang menentukan besar kecilnya tingkat kesenjangan tersebut, yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Oleh kerena itu, fokus masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan EMIS-PTKIS. Untuk menjelaskan masalah tersebut, digunakan kerangka berpikir analisis kebijakan publik terutama dari perspektif implementasinya (George Edward III). Dari perspektif ini, kebijakan EMIS di PTKIS, hanya akan dapat diimplementasikan, jika didukung oleh adanya komunikasi, sumberdaya, kesiapan, dan struktur birokrasi yang tepat dan memadai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Unit analisis penelitian ini ditentukan secara purposive, yaitu 15 PTKIS di wilayah II Jawa Barat dan Banten, yang dianggap mewakili keseluruhan wilayah Propinsi Jawa Barat dan Banten. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi terkait masalah penelitian. Analisis dilakukan secara kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi kebijakan EMIS kurang efektif, sehingga para pelaksana kebijakan menganggap bahwa; Peran komunikasi belum sepenuhnya tepat waktu, lengkap, relevan, dan komprehensif; Sumber daya, manusia, perangkat keras, perangkat lunak, dan informasi belun bersinergi antara satu dengan yang lainnya, dalam membantu proses manajemen; disposisi belun mendukung, struktur birokrasi, belum mampu meningkatkan kualitas pengelolaan informasi, yang faktual, memberikan timbal balik yang positif terhadap pelayanan mutu terstandarisasi, serta menjadi media komunikasi efektif. Maka penelitian ini merekomendasikan kepada; Pimpinan PTKIS, diharapkan selalu pro aktif melakukan komunikasi internal dan ekternal, Para pelaksana EMIS, sejatinya selalu meningkatkan keahlian; Pemerintah, (Dijen Pendis/Kopertais), untuk merubah paradigma, pola fikir sumber daya manusia agar lebih professional, Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini, dapat dijadikan acuan untk penelitian selanjutnya dalam rangka perbaikan kedepan. Apabila metodologi dan temuan penelitian ini dinilai kredibel dan relevan, maka dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam meneliti kasus sejenis pada lembaga lainya.

Masalah yang paling krusial dalam kebijakan adalah tahap implementasi, karena selalu ada kesenjangan antara isi kebijakan (policy content) dan lingkungan dimana kebijakan diimplementasikan (policy context).

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Pengendalian Manajemen pada Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah di Jawa Tengah

Buku ini disusun berdasarkan hasil penelitian Faktor penentu keberhasilan Sistem Pengendalaian Manajemen (SPM) di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan Sistem Pengendalaian Manajemen (SPM) di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Hasil Penelitian semacam ini belum banyak ditemukan khususnya dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan alat analisis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan pendekatan yang dilakukan melalui studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan dengan tujuan untuk memahami fenomena yang ada di lapangan secara mendalam, yaitu fenomena yang ada dalam penelitian ini adalah terkait Sistem Pengendalian Manajemen. Pada BAB I Pendahuluan diungkapkan argumentasi latar belakang penelitian, dan juga menjadi dasar penyusunan buku ini. BAB II Telaah Pustaka, merupakan kajian teoritik sistem pengendalian manajemen khususnya mengenai faktor penentu keberhasilan SPM di lingkungan tertentu.BAB III mengenai hasil penelitian faktor-faktor keberhasilan SPM di lingkungan Sekolah. Hasilnya menunjukkan bahwa Faktor tersebut disebut dominan apabila semua faktor diterapkan di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah menurut key informant adalah Faktor yang dominan meliputi Perencanaan strategis, Komunikasi, Kepemimpinan. Sedangkan yang kurang dominan apabila pertanyaan factor keberhasilan SPM tidak diterapkan atau tidak diberikan penjelasan. Faktor-faktor ini adalah Budaya organisasi, Gaya manajemen, Kerjasama dan Inovasi. Pembaruan Pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan tak pernah berhenti, maka saran yang dapat diberikan adalah manajemen sekolah tetap menjalankan aktivitas pendidikannya dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi sistem pengendalian manajemen yang ada, seperti perencanaan strategi, komunikasi dan faktor pemimpin dapat menjalankan fungsinya dan lebih ditingkatkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. BAB IV merupakan simpulan dan rekomendasi penelitian mendatang.

Buku ini disusun berdasarkan hasil penelitian Faktor penentu keberhasilan Sistem Pengendalaian Manajemen (SPM) di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah di Jawa Tengah.

Petunjuk pelaksanaan sistem pendidikan nasional tahun 2005/2006 dan angka kredit jabatan fungsional guru/jabatan dosen

dilengkapi organisasi dan tata kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, organisasi dan tata kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Collection of regulations on educational system and status of teachers in Indonesia.

Collection of regulations on educational system and status of teachers in Indonesia.