Sebanyak 977 item atau buku ditemukan

Hukum Acara Dan Wacana Citizen Lawsut Di Indonesia Pasca Undang-Undang Adminitrasi Pemerintahan (Sebuah Sumbangan Pemikiran)

Dalam beberapa dekade terakhir, di dunia peradilan Indonesia muncul beberapa model gugatan yang sebelumnya tidak dikenal dalam proses beracara dalam lingkungan peradilan di Indonesia yang merupakan adopsi dari sistem hukum lain. Di antara model gugatan baru tersebut adalah Gugatan “Citizen Lawsuit‖ atau dalam terminologi hukum Indonesia saat ini diterjemahkan sebagai “Gugatan Warga Negara”. Kemudian timbullah pertanyaan terkait citizen lawsuit bahwa yang menjadi pokok objek gugatan dalam gugatan ini adalah mengenai sikap tindak pemerintah (Negara) dalam menjalankan urusan pemerintahan (bestuurzorg) yang mana semestinya hal ini merupakan ranah hukum publik. Lalu mengapa gugatan Citizen Lawsuit di Indonesia diadili oleh hakim perdata? Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai Citizen Lawsuit sebagai mekanisme dalam memperjuangkan hak-hak warga negara, karakteristik sengketa nya, serta wacana tinjauan mengenai kompetensi absolut mengadilinya dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Buku Hukum Acara Dan Wacana Citizen Lawsut Di Indonesia Pasca Undang-Undang Adminitrasi Pemerintahan (Sebuah Sumbangan Pemikiran) ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

... dan iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.

MODUL PELATIHAN LITERASI MEDIA MELAWAN UJARAN KEBENCIAN DAN BERITA BOHONG

Dalam Laporan We Are Social (2019), terdapat data menarik, bahwa 150 juta penduduk, dari 268.2 juta penduduk,atau 56% penduduk Indonesia adalah pengguna internet, dengan peningkatan pengguna sebesar 13% pertahun, dengan 79% pengguna internet mengakses layanan data setiap hari. Lebih jauh, dari 150 juta pengguna internet, 130 juta orang adalah pengguna aktif media sosial. Tentu kita bisa berdebat panjang soal keakuratan data, mengingat realitas lapangan bahwa satu orang penduduk boleh jadi memiliki lebih dari satu nomor seluler yang aktif, namun satu hal yang tidak dapat disangkal: Indonesia adalah negara yang sangat aktif dalam hal media sosial. Di sisi lain, banyak kajian pula yang menyatakan pergeseran tren untuk memperoleh dari media luar jaringan (TV, koran, tabloid, dll) ke media dalam jaringan (media online). Laporan AC Nielsen (2017) menarik untuk dicermati. Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa meski TV masih mendominasi, namun media massa dalam jaringan menempati posisi kedua (44%), disusul oleh radio (37%), koran (7%), dan majalah (3%). Data ini kian menarik, terutama ketika pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya menyongsong era bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang jumlah penduduk non produktif. Artinya, Indonesia saat ini mulai dan sedang “dikuasai” oleh para millenials dan generasi Z. Persoalannya, bagaimana kita menyikapi media, baik media massa maupun media sosial? Bagaimana para penikmat media ini, generasi X, Millenials, dan generasi Z, menikmati media? Apakah mereka hanya sebagai penikmat tanpa sedikitpun memahami kompleksitas media? Atau apakah mereka, dengan seluruh privilege yang mereka miliki sebagai netizen, mampu memahami dan menyaring seluruh informasi yang mereka terima? Modul yang anda pegang saat ini adalah sebuah upaya untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Modul ini didesain untuk mengeksplorasi pemahaman peserta, yang tidak lain adalah netizen yang aktif secara penuh di media sosial, penikmat media, atau bahkan berkecimpung dalam dunia jurnalistik, terutama jurnalisme kampus dan komunitas. Diawali dengan sebuah gagasan sederhana, bahwa netizen tidak boleh lagi hanya menjadi penikmat media, melainkan harus menjadi aktor dari media itu sendiri, maka modul ini disusun. Modul pelatihan ini didesain secara penuh, dengan sepuluh sesi yang saling berkaitan satu sama lain, menjadikan modul ini sangat praktikal sekaligus penuh dengan pemahaman teoritik. Untuk memahami kompleksitas masalah media, tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hadirnya modul ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada International Republican Institute (IRI) yang telah memungkinkan penerbitan modul ini, kepada seluruh anggota Task Force Jawa Barat yang telah memberikan saran dan masukan, sahabat-sahabat di Aliansi Jurnalis Independen Jawa Barat, Mubadalah, Institut Studi Islam Fahmina, dan sahabat lain yang telah membantu dalam pengayaan konten modul. Tentu saja modul ini masih jauh dari kesempurnaan, itu sebabnya, kepada seluruh pihak yang akan mempergunakan modul ini, kami mohon agar berkenan memberikan umpan balik ke Sekretariat Droupadi, harapannya agar modul ini dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan realitas yang terus bergerak dan berkembang di masyarakat. Terima kasih

Dalam Laporan We Are Social (2019), terdapat data menarik, bahwa 150 juta penduduk, dari 268.2 juta penduduk,atau 56% penduduk Indonesia adalah pengguna internet, dengan peningkatan pengguna sebesar 13% pertahun, dengan 79% pengguna ...

Menyempurnakan Setengah Agama: Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Perkawinan Masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo

Dalam buku ini, tim penulis akan memberikan pencerahan, serta menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca tentang adat perkawinan yang ada di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Walau sekarang dua provinsi, sebelumnya merupakan satu wilayah administrasi. Hanya saja, dalam perkembangan tata kelola pemerintahan, Gorontalo dibentuk menjadi wilayah provinsi tersendiri. Dengan dua provinsi seperti sekarang menggambarkan dua etnisitas yang masing-masing memiliki kekhasan tersendiri.Buku ini memberikan pemahaman secara holistik dan komprehensif tentang akulturasi Islam dengan budaya lokal melalui adat perkawinan. Sistem sosial dan kekerabatan yang dianut oleh masyarakat Indonesia menjadi kekuatan dalam mengelaborasi interaksi sosial dalam masyarakat Sulawesi Utara yang heterogen dan multikultural. Berbeda dengan model kekerabatan masyarakat Gorontalo dimana masyarakatnya homogen dari aspek agama, budaya, dan adat istiadat. Adat istiadat masyarakat Gorontalo terjadi akulturasi agama Islam ke budaya lokal yang dikenal sebagai kota serambi Madinah dengan semboyan “Adat bersendikan syariat-syariat, bersendikan Kitabullah” artinya sistem sosial dan kekerabatan pada masyarakat Gorontalo agama Islam menjadi dasar dalam melakukan interaksi sosial.

Dalam buku ini, tim penulis akan memberikan pencerahan, serta menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca tentang adat perkawinan yang ada di Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Sastra Perlawanan

Menggugat Seni Budaya Kapitalis, Menegakkan Seni Sastra Kerakyatan Yang Humanis Kritis

Essays on social and cultural aspects of Indonesian literature and arts.

Essays on social and cultural aspects of Indonesian literature and arts.

Sistem penguasaan wilayah perikanan dan pemanfaatan sumber daya hayati laut oleh masyarakat nelayan Bugis Makassar di Sulawesi Selatan

Territorial rights in marine fisheries among Buginese fishermen's community in Makasar, Sulawesi Selatan Province; study.

pada umumnya hanya berfungsi dan berkorelasi dengan tingkat pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tanggan yang pokok saja . ... pengem - bangan usaha yang kapitalis , jadi bukan lagi oleh motivasi pemenuhan kebutuhan subsisten belaka .

Senarai Penelitian Pendidikan, Hukum, dan Ekonomi di Sulawesi Tenggara

Buku ini disusun dalam kerangka peningkatan kualitas akademik mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi di IAIN Kendari. Tidak hanya sebagai pengisi waktu, buku ini diharapkan dapat lebih bermakna. Makna dalam konteks tradisi literasi bangsa yang disinyalir menempati urutan bawah dunia. Literasi atau keberaksaraan mengacu pada aktivitas membaca dan menulis. Membaca, ibarat rantai produksi adalah penyediaan bahan baku, sedangkan menulis merupakan hasil dari rangkaian produksi tersebut. Dalam konteks yang lebih besar, hasil ini akan bersinergi dari produk-produk literasi lain baik yang dihasilkan oleh penulis yang sama maupun penulis yang berbeda. Sebagai bagian dari masyarakat literasi, mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IAIN Kendari wajib memantaskan diri untuk turut serta berperan dalam dinamikanya. Untuk itu, terhitung sejak September 2017, IAIN Kendari berinisiasi menyelenggarakan program Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Fakta. Luaran program ini adalah karya tulis ilmiah yang dapat dipresentasikan dalam seminar-seminar ilmiah baik seminar nasional maupun konferensi internasional dan dapat diterbitkan dalam media publikasi seperti buku yang berada di tangan pembaca. Dalam buku ini termuat judul karya tulis ilmiah yang membahas beragam permasalahan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang ini dapat dipahami karena perbedaan latar belakang program studi yang dijalankan. Ada yang berasal dari ilmu pendidikan, hukum dan ada pula yang berasal dari ekonomi, bisnis, serta perbankan syariah. Untuk itulah, Keberagaman yang terangkum dalam satu terbitan diharapkan memperkaya bacaan mahasiswa sehingga akan terbuka pula cakrawala pandang keilmiahannya.

Tidak hanya sebagai pengisi waktu, buku ini diharapkan dapat lebih bermakna. Makna dalam konteks tradisi literasi bangsa yang disinyalir menempati urutan bawah dunia. Literasi atau keberaksaraan mengacu pada aktivitas membaca dan menulis.

Modul Praktikum Pembelajaran Tilawatil Qur’an

Buku ini disusun sebagai referensi wajib bagi para pemula sebagai standar dasar dalam penguasaan ilmu tilawatil Qur’an. Dengan buku ini diharapkan agar anak didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

Buku ini disusun sebagai referensi wajib bagi para pemula sebagai standar dasar dalam penguasaan ilmu tilawatil Qur’an. Dengan buku ini diharapkan agar anak didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

Criminal Law

Model Problems and Outstanding Answers

Law students often find criminal law to be one of the most interesting, but also one of the most difficult courses. Even the fundamental elements of criminal liability can be hard to learn and even harder to apply on exams. The study of criminal law demands that students juggle a mix of common law principles, modern judicial decisions, statutory text, the Model Penal Code, and philosophies of justice to address the enduring dilemmas that comprise criminal law. In Criminal Law: Model Problems and Outstanding Answers, Kathryn Christopher and Russell Christopher deftly guide students in applying criminal law. Their interesting and accessible fact patterns explore important principles surrounding homicide and rape, attempt and conspiracy, accomplice liability and defenses, and devote special attention to difficult doctrines like impossible attempt and felony murder. This book includes clear introductions to the major topics in criminal law, provides hypotheticals that students can expect to see on exams, and offers model answers to those hypotheticals. It then gives students the opportunity to evaluate their own work with a comprehensive self-analysis section. This book prepares students by challenging them to use the law they learn in class while also explaining the best way to express sophisticated answers on their exams. Model Problems and Outstanding Answers is an innovative new series by Oxford University Press. Featuring topical introductions and clear fact patterns, each book contains exercises designed to help students develop methods to craft organized, relevant, and thoughtful responses to exam-style questions. These exercises show the student how to think like a lawyer. By guiding students to the most appropriate ways to apply their knowledge to new facts, the series offers meaningful and significant preparation for law school exams and bar-exam essays.

This book includes clear introductions to the major topics in criminal law, provides hypotheticals that students can expect to see on exams, and offers model answers to those hypotheticals.