Ada tiga tema bahasan yang ditulis dalam buku ini yaitu tentang (1) Kurikulum Merdeka, (2) Era Revolusi Industri 4.0 dan (3) Era Society 5.0. Menggabungkan ketiganya merupakan upaya yang membaikan bagi masyarakat pendidikan. Alasannya adalah bahwa Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang memberikan kemandirian bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi mengimplementasikan sesuai kebutuhan dan kemampuan setiap satuan pendidikan. Era ini adalah era di mana alat berteknologi tinggi sudah menjadi kebutuhan. Alat yang banyak dikendalikan oleh teknologi di era Revolusi Industri 4.0 ini tidak lagi mahal dan berserakan di sekitar kita. Artificial Intelegent dalam bentuk aplikasi-aplikasi android misalnya menjadi barang biasa. E-commerce yang dahulu menjadi ekosistem kaum berada dan di perkotaan sekarang sudah digunakan oleh hampir seluruh mayarakat bahkan sampai pedesaan. Ini mengakibatkan pada terbuka lebarnya sebuah masyarakat baru yakni pengintegrasian kehidupan fisik dengan kehidupan siber dalam satu ekosistem. Tentu saja manusia tidak boleh dikontrol oleh teknologi yang diciptakannya. Manusia harus fully controlled terhadap teknologi ini sehingga muncul gagasan penciptaan Society 5.0. Masyarakat di era ini adalah mereka yang menjadikan ekosistem siber menjadi salah satu yang menyelesaikan banyak masalah kemanusiaan dari mulai ekonomi, kesehatan, pertanian, industri, komunikasi dan seterusnya. Semua aspek di dunia ini diselesaikan dengan cara siber namun tidak kehilangan kontrol manusia dan tujuannya untuk lebih memanusiakan manusia. Perubahan dunia ini dibaca oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dengan melahirkan Kurikulum Merdeka. Secara prinsip Kurikulum Merdeka belum memiliki arah yang jelas tentang standarisasi pendidikan karena Kurikulum Merdeka memberikan kemandirian kepada sekolah untuk menciptakan atau memilih kurikulum sendiri. Sehingga buku ini menjadi tawaran menarik menjadi pilihan. Desain yang ditawarkan dalam buku ini adalah bagaimana Kurikulum Merdeka diracik dalam upaya bagaimana alat-alat teknologi ala revolusi industri 4.0 ini menjadi bagian penting dalam pendidikan di Indonesia. Tujuan akhir dari pemahaman alat ini agar masyarakat Indonesia bisa beradaptasi dan menjadi pengguna serta pencipta alat-alat teknologi untuk kepentingan masyarakat era 5.0. Jika cara ini tidak segera diinfiltrasi dalam dunia pendidikan maka akan sulit sekali bangsa Indonesia mengejar ketertinggalan. Jadi, buku ini merupakan panduan bagi sekolah yang ingin memahami ekosistem pendidikan sebagai persiapan masa depan yang maju seperti negara-negara industri lainnya. Visi Indonesia Emas 2045 harus disiapkan oleh dunia pendidikan, karena dunia inilah yang menjadi ujung tombak peningkatan kualitas bangsa. Jika pendidikan didesain biasa-biasa saja, maka dapat dipastikan Indonesia akan menjadi bangsa follower bukan trendsetter. Padahal, jika Indonesia hari ini sudah mengkampanyekan “Indonesia Maju”, maka tahap pertama yang harus diselesaikan oleh pemerintah adalah dunia pendidikan.
Buku ini mengangkat permasalahan tentang pembentukan model kurikulum pendidikan keagamaan (diniyah) berbasis standar pendidikan di lembaga pendidikan keagamaan (diniyah) tingkat wustha. Dalam buku ini membahas tentang kurikulum pendidikan keagamaan atau kurikulum pada madrasah diniyah (madin) yang belum memiliki model kurikulum yang utuh, tersusun secara sistematis sesuai dengan komponen-komponen kurikulum yang seharusnya ada. Selama ini kurikulum di madrasah diniyah merujuk pada literatur klasik yang sering dikenal dengan kitab kuning, yang penyajian berdasarkan urutan bab pada kitab tersebut tanpa diorganisir materinya sesuai scope dan sequnce menurut azas-azas pengembangan kurikulum.
Buku ini mengangkat permasalahan tentang pembentukan model kurikulum pendidikan keagamaan (diniyah) berbasis standar pendidikan di lembaga pendidikan keagamaan (diniyah) tingkat wustha.
Buku ini ditulis oleh 8 penulis yang terinspirasi dari mata kuliah Pengembangan Materi Ajar. Kami termotivasi untuk membuat buku bersama, adapun judul dari setiap pengembangan topik yang diberikan adalah Makna dan Peran Kurikulum, Pengantar Manajemen Kurikulum, Konsep Dasar Manajemen Kurikulum, Prinsip dan Proses Manajemen Kurikulum, Prosedur Pelaksanaan Manajemen Kurikulum, Evaluasi Manajemen Kurikulum pada Satuan Pendidikan, Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum, serta Peran dan Tanggung Jawab Manajemen Kurikulum di sekolah.
Kami termotivasi untuk membuat buku bersama, adapun judul dari setiap pengembangan topik yang diberikan adalah Makna dan Peran Kurikulum, Pengantar Manajemen Kurikulum, Konsep Dasar Manajemen Kurikulum, Prinsip dan Proses Manajemen ...
Penyelenggara pendidikan berbasis karakter tidak sebatas mengandalkan menjadi tanggung jawab pemerintah melalui lembaga pendidikan sekolah formal. Tapi ini menjadi tanggung jawab smua pihak, terutama institusi pendidikan informal yang berlangsung dalam kehidupan keluarga, dan pendidikan nonformal di masyarakat. peran dan Fungsi ketiga lembaga pendidikan tersebut tidak hanya menghasilkan peserta siswa yang cerdas dan terampil, tetapi juga mencerminkan proses pendidikan sebagai pewarisan nilai-nilai luhur, agama dan budaya bangsa yang mengakar dalam dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, secara teknis perlu memperkuat manajemen pendidikan dengan mengembangkan program berbasis pendidikan karakter Sebab Kedudukan orang tua sebagai seorang pendidik, pembimbing, dan juga sebagai seorang pembina anak pertama kali, tentunya akan sangat memberikan warna karakter serta kesiapan anak dalam menjalankan kehidupannya kelak. Maka, kesempatan yang pertama kali di dalam mengisi memori anak dengan hal-hal yang baik adalah orang tua. Selain keluarga, lingkungan sesama teman, teman sebaya juga turut berpengaruh pada perkembangan anak. Teman yang sehari-hari berinteraksi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif.
Selain keluarga, lingkungan sesama teman, teman sebaya juga turut berpengaruh pada perkembangan anak. Teman yang sehari-hari berinteraksi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif.
Konsep Dasar, Landasan,Komponen, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi dan Dinamika Perkembangannya di Indonesia
Penulisan buku ini terinspirasi dari semakin mendesaknya kebutuhan akan pemahaman komprehensif insan pendidikan pada semua level pendidikan tentang kurikulum di tengah dinamika dan perubahan yang tiada hentinya terjadi. Untuk konteks Indonesia, perubahan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta jenjang pendidikan tinggi merupakan suatu keniscayaan. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, kemendikbudristek sedang mengimplementasikan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka; sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi, insan pendidikan sedang disibukkan dengan penerapan kurikulum dengan nama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Penerapan kurikulum baru idealnya mengandaikan pemahaman stakeholder dari semua lapisan terhadap kajian paling dasar dan pokok tentang kurikulum. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan kesegaran bagi insan pendidikan di tengah hiruk pikuk perubahan yang tak terelakkan. Insan pendidikan kiranya dihantar untuk memahami lebih dalam tentang kurikulum dan akhirnya memiliki kecakapan yang memadai dalam mengimplementasikan kurikulum baru yang sedang diterapkan. Buku ini disusun menurut sistematika sebagai berikut: Bab I membahas tentang konsep dasar kurikulum dan ruang lingkupnya; Bab II membahas tentang landasan-landasan kurikulum; Bab III membahas tentang komponen kurikulum; Bab IV menelusuri tentang pengembangan kurikulum; Bab V berisi tentang implementasi kurikulum; Bab VI membahas tentang evaluasi kurikulum; dan akhirnya, bab VII membahas tentang dinamika perkembangan kurikulum di Indonesia.
Penulisan buku ini terinspirasi dari semakin mendesaknya kebutuhan akan pemahaman komprehensif insan pendidikan pada semua level pendidikan tentang kurikulum di tengah dinamika dan perubahan yang tiada hentinya terjadi.
Buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif di bidang pendidikan, khususnya mengenai penerapan dan pelaksanaan kurikulum. Buku ini terbagi menjadi dua pembahasan umum, yaitu: kurikulum secara makro dan kurikulum secara mikro. Materi pada kurikulum secara makro terdiri dari enam bab pembahasan, yakni: (1) hakikat kurikulum; (2) landasan pengembangan kurikulum; (3) prosedur pengembangan kurikulum; (4) kurikulum sekolah dasar sebelum KBK; (5) KTSP tingkat sekolah dasar; serta (6) Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka tingkat sekolah dasar. Materi pada kurikulum secara mikro terdiri dari lima bab pembahasan, yakni: (1) program pembelajaran; (2) rencana pembelajaran; (3) penyusunan alat evaluasi; (4) pemilihan media, bahan dan sumber belajar; serta (5) pemilihan metode dan perancangan kegiatan pembelajaran. Buku ini masih jauh dari kata sempurna dan kemungkinan pembaca akan menemukan beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima masukan dan saran dari pembaca terkait penyempurnaan buku ini.
Institusi formal tempat manusia belajar untuk mengembangkan pribadinya adalah satuan pendidikan atau sekolah. Lepas dari semua tanggung jawab administratif dan regulative dalam mengelola sekolah, lembaga pendidikan mengemban tanggung jawab prinsipiil yakni mengembangkan pribadi setiap anak sesuai dengan maksud Penciptanya. Tuhan menciptakan setiap orang dengan kondisi seperti sekarang ini (apa pun kondisinya) sempurna dan dengan maksud tertentu, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan itu. Tanggung jawab ini dapat terwujud melalui penyediaan pengalaman belajar yang mendukung setiap siswa untuk berkembang secara maksimal. Kurikulum Integratif Pendidikan Nilai CHYBK dalam lembaga pendidikan Katolik bertujuan untuk “mewujudkan lulusan yang ber-CHYBK”. CHYBK merupakan singkatan dari Cerdas, Humanis, Yakin akan Penyelenggaaraan Ilahi, Berkarakter, dan Kebersamaan. Kurikulum ini dikembangka nmenggunakan pendekatan integratif karena dinilai paling relevan dengan tujuan layanan lembaga pendidikan. Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan informasi yang utuh tentang pengimplementasian Kurikulum Integratif Pendidikan Nilai CHYBK dalam pembelajaran. Selamat membaca dan mengaplikasikan buku ini!
Buku ini ditulis oleh delapan penulis yang terinspirasi dari mata kuliah Pengembangan Materi Ajar. Adapun judul dari setiap pengembangan topik yang diberikan adalah Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum, Landasan dan Prinsip- Prinsip Pengembangan Kurikulum, Desain Pengembangan Kurikulum, Organisasi Kurikulum, Model-Model Pengembangan Kurikulum, Perencanaan Kurikulum, Implementasi Kurikulum 2013, dan Model- Model Evaluasi Perkembangan Kurikulum.
Adapun judul dari setiap pengembangan topik yang diberikan adalah Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum, Landasan dan Prinsip- Prinsip Pengembangan Kurikulum, Desain Pengembangan Kurikulum, Organisasi Kurikulum, Model-Model ...
Komputer sebagai bentuk pengembangan dari Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi ikon yang paling sering disebut sebagai penyebab perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang. Pendidikan sebagai bidang yang sangat terpengaruh akan hadirnya teknologi sehingga kita sebagai pendidik dan peserta didik perlu mengetahui dan memahami inovasi yang terjadi terhadap kurikulum, bahan ajar, dan aspek lainnya. Melalui buku ini disampaikan terkait inovasi pengembangan kurikulum berbasis teknologi informasi. Pembaca bisa melihat berbagai jenis pengajaran secara menyeluruh dan bisa mendapatkan pengetahuan terkait hal-hal yang penting dari berbagai aspek tersebut. Melalui buku ini juga pembaca dapat melihat perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia serta pengaruh inovasi terhadap proses belajar di sekolah maupun perguruan tinggi.
... Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Fokus: Model MBKM Program Studi). Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(1), 195–205 ... PAI). Cantrik Pustaka. Bahri, Syamsul. (2019). Pengembangan Kurikulum Berbasis Multikulturalisme Di Indonesia ...