Sebanyak 82 item atau buku ditemukan

Filsafat Ilmu Lanjutan

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia; terutama dalam memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan berbagai potret duka dalam kehidupan umat manusia dan alam raya ini. Tradisi keilmuan dan teknologi yang berkembang sekarang merupakan tradisi yang tumbuh dari sistem logikaÑdari Yunani, dilanjutkan dengan logika renaissance Arab, diteruskan dengan logika renaissance EropaÑmenjadi ilmu dan teknologi mutakhir. Unsur utama dalam tradisi sistem logika adalah rasionalitas dan empiri. Rasionalitas menjadi unsur pertama dalam berilmupengetahuan, dan empiri menjadi unsur keduanya. Penting dimiliki oleh para calon ilmuwan muda, mahasiswa filsafat, cendekiawan, dosen/pengajar/ pendidik, periset, dan mereka yang menggemari filsafat ilmu untuk menggali lebih banyak ilmu pengetahuan melalui apa yang disebut Òintelectual exerciseÓ; dengan mengungkapkan pikiran dan pengetahuan secara teratur dan sistematik. ------- Penerbit Kencana (Prenadamedia Group)

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia; terutama dalam memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan berbagai potret duka dalam kehidupan umat manusia dan alam raya ini.

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA : DIALEKTIKA PERUBAHAN

Filsafat ilmu pada prinsipnya berusaha melihat persoalan-persoalan elementer terkait ilmu pengetahuan. Penyelidikan pada level filsafati dan dengan kacamata yang lebih reflektif semacam ini memungkinan sistem-sistem filsafat bekerja dan menguji persoalan-persoalan tersebut, seperti: logika menguji kesahihan penalaran ilmiah dan keteraturan eksplanasi ilmiah; ontologi menyelidiki tentang keberadaan realitas atau objek yang disingkap melalui ilmu pengetahuan itu; epistemologi menyelidiki tentang klaim-klaim kesahihan dan kebenaran dalam teori-teori pengetahuan dan metode ilmiah, serta bagaimana pengetahuan tentang realitas itu menjadi mungkin; aksiologi menyelidiki tentang nilai-nilai ilmu pengetahuan, seperti apa gunanya suatu ilmu dikembangkan, untuk tujuan apa; dan, tak dapat abaikan, etika juga menjadi tinjauan penting hari ini terkait problem persinggungan ilmu pengetahuan dengan persoalan-persoalan etis seperti: tanggungjawab seorang ilmuwan, kebebasan ilmiah, dilema moral dalam ilmu, dan lain sebagainya

... General Philosophy of Science.Editor utama: Dov M.G, Paul T., dan John W. Elsevier, 2007. Kusbandrijo, Bambang, 2010, Dasar-dasar Logika, Surabaya: LP2i. Kymlicka, Will, 2004, Pengantar Filsafat Politik Kontemporer: Kajian Khusus atas ...

Filsafat Ilmu

Hakikat Mencari Pengetahuan

Ketika pertama kali saya mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2008. Makalah pertama yang tampil dengan judul Mengapa Filsafat Ilmu? Rekan kelas saya yang pertama kali presentasi, namanya Muhammad Zein, alumnus S.1 IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Strata satunya jurusan Filsafat. Dalam makalahnya menjelaskan bahwa Judul di atas merupakan judul yang dapat menjadi dasar berpijak dari mata kuliah Filsafat Ilmu. Judul yang pendek dan sederhana: mengapa filsafat ilmu? Pertanyaan tersebut membutuhkan jawaban yang luas, karena berkaitan dengan sumber pengetahuan. Jika anda ditanya: apa, siapa, kapan atau di mana. Anda dapat menjawabnya dengan satu kata, tetapi ketika ditanya: mengapa? Untuk memulai menjawabnya saja kita harus "memutar" otak: kanan dan kiri agar bisa mengetahui darimana akan memulai menjawabnya.

Ketika pertama kali saya mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2008. Makalah pertama yang tampil dengan judul Mengapa Filsafat Ilmu?

Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu

Secara personal manusia memiliki keterbatasan pemahaman hanya pada tataran nalar dan logika, pengalaman hidup, dan bahan bacaan yang pernah melekat dalam ingatan (benak) memori sadar dalam rentang kehidupan. Berdasar pandangan filosofis, ilmu yang dimiliki seseorang hanya sebatas pengalaman dan langkah hidupnya; pengetahuan seseorang hanya sebatas kata dan kalimat yang pernah dibacanya; kecakapan seseorang hanya sebatas perbuatan dan tindakannya. Karena itulah, kini hampir di semua perguruan tinggi yang menyelenggarakan program Magister dan Doktoral wajib menampilkan mata kuliah Filsafat Ilmu sebagai mata kuliah dasar untuk mengkonstruk keahlian berpikir-daya nalar-bagi mahasiswa, utamanya dalam mengkonstruksi keilmuan sesuai fokus keahliannya (spesialisasi bidang studi) masing-masing. Berdasar kenyataan dan kebutuhan akademik, buku teks dan referensi utama tentang filsafat ilmu pengetahuan yang masih langka ini sangat dibutuhkan, baik untuk mahasiswa tingkat persiapan (S-1) hingga magister dan doktoral (S-2 dan S-3). *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Secara personal manusia memiliki keterbatasan pemahaman hanya pada tataran nalar dan logika, pengalaman hidup, dan bahan bacaan yang pernah melekat dalam ingatan (benak) memori sadar dalam rentang kehidupan.

Iktisar Filsafat Ilmu: Dalam Perspektif Barat dan Islam

Buku ini mengurai tentang ikhtisar pemikiran dari para filsuf yang lahir dari dunia Barat maupun Islam. Filsuf yang hadir dari perspektif Barat dan membumi di sekitar abad XIX sampai sekarang ini, antara lain; filsuf Carl Popper, Thomas Kuhn, David Hume. Untuk Filsuf yang hadir dari perspektif Islam, antara lain; Ibn Miskawah (932-1030), Al Ghazali (1059-1111), Ibn Khaldum (1332-14.06), Shah Wali Ullah (1703-1753) dan Ulama Muhammad Iqbal (1873-1938). Adapun konsepsi dan kajian teori-teori ilmu pengetahuan dari perspektif Barat dan Islam itu sangat berbeda khususnya mengenai keberadaan Allah sebagai pencipta segala sesuatu, dan keaslian semua pemikiran termasuk Sumber ilmu pengetahuan (resource knowledge) tidak ada Sumber lain kecuali Allah. Sejak Sumber ilmu pengetahuan datang dari yang ghaib, maksud dan tujuan daripada ilmu pengetahuan adalah tidak lain kecuali dihubungkan dengan yang ghaib dan kenyataan.

Buku ini mengurai tentang ikhtisar pemikiran dari para filsuf yang lahir dari dunia Barat maupun Islam.

PERSOALAN FILSAFAT ILMU TERAPAN PARIWISATA

Konteks Pengembangan Magister Terapan Pariwisata

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan pariwisata (philosophy of applied sciences in tourism). Buku yang dalam desain awalnya berupa paper sederhana ini mencoba menelisik –mungkin tidak sedalam upaya filsafat yang seharusnya mendalam dan radix-- aspek-aspek filsafati ilmu terapan pariwisata, yang ujung-ujungnya banyak berkenaan dengan urusan-urusan pragmatisme. Ini beralasan karena saat ini sebagian besar kita lebih menganggap --mereduksi-- pariwisata sebagai wilayah bisnis-ekonomi ketimbang suatu kompleksitas yang bagian-bagiannya saling berhubungan satu sama lain. Maka ketika peran pendidikan tinggi ditemukan banyak gak nyambung dengan kebutuhan-kebutuhan industrialisasi/pembangunan pariwisata (yang diniatkan menyejahterakan masyarakat) lantaran lebih banyak melakukan aktivitas ilmu untuk ilmu, yang hanya sibuk diam di menara gading, sebagai saintisme belaka, kemudian lembaga-lembaga perguruan tinggi terapan seperti politeknik-politeknik di Indonesia dengan sendirinya punya kewajiban merespons ketidak-nyambungan itu dengan program studi terapan berlevel magister (KKNI Level 8), seperti yang dipelopori Politeknik Negeri Bali melalui Program Studi Perencanaan Pariwisata (Tourism Business Planning), Jurusan Pariwisata. Buku ini terasa enak dibaca dan perlu manakala mau memasuki pintu ilmu terapan pariwisata di level tersebut, sehingga menjadi jelas apa yang menjadi persoalan-persoalan objek materia, objek forma, ontologi, epistemologi, aksiologi, dan sebagainya, selain signifikansi, kebermanfaatan, dan kemultidisiplinan, dari dunia tersebut, dalam hubungannya dengan realitas dan postrealitas dunia pariwisata dunia yang benar-benar dihadapi hari ini dan nanti…

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan ...

SINERGITAS FILSAFAT ILMU DENGAN KHAZANAH KEARIFAN LOKAL MADURA

buku ini merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh khazanah diskursus tentang filsafat ilmu. Setidaknya buku ini menghadirkan suatu nuansa baru dalam menatap secara mendalam persoalan-persoalan yang menjadi bagian penting dari filsafat ilmu sebagai ilmu, maupun filsafat ilmu sebagai bagian dari kurikulum suatu Perguruan Tinggi.

buku ini merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh khazanah diskursus tentang filsafat ilmu.