Sebanyak 22 item atau buku ditemukan

Tauhid

Hadis-Hadis Tematis Tentang Akidah (1)

Kebesaran dan keagungan Syekh Shaduq, menjadikan pemimpin kota Rey, yakni Rukn al-Dawlah al-Dailami meminta Syekh Shaduq untuk menetap di Rey dan menjadi pemimpin para pengikut Syi’ah. Akhirnya ia pun tinggal di Rey hingga wafatnya pada tahun 381 H. Syekh Shaduq hidup ketika masyarakat Syi’ah secara umum memiliki kebebasan yang relatif luas sehingga ia dapat mengadakan kunjungan ke berbagai daerah dengan leluasa dalam rangka menyebarkan ajaran-ajaran Ahlulbait as dan meluruskan segala isu miring tentang Syi’ah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat saat itu. Untuk itu, Syekh Shaduq menulis sebuah sebuah buku yang diberi judul Al-I’tiqadat. Kitab ini memerikan dengan jernih tentang keyakinan-keyakinan Syi’ah. Misalnya tuduhan tentang tahrif al-Quran, Syekh Shaduq dalam kitabnya Al- I’tiqadat halaman 83-84 membantah dengan tegas hal ini dan menjelaskan: “Keyakinan kami tentang al-Quran, adalah Kalam Allah, wahyu-Nya, frman dan kitab suci-Nya. Ia tidak didatangi kebatilan dari depan maupun belakang. Ia diturunkan dari Zat Yang Mahabijak dan Maha Mengetahui. Ia mengandung kisah-kisah yang benar, ucapan pemutus, dan bukan senda gurau… Sungguh, keyakinan kami bahwa al-Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, Muhammad saw adalah apa yang termuat di antara dua sampul (mushaf ) yang sekarang beredar di tengah-tengah manusia. Tidak lebih dari itu. Jumlah surahnya adalah 114 surah… Dan barang siapa menisbahkan kepada kami bahwa kami meyakini al-Quran lebih dari itu, maka ia adalah pendusta.” Pendapat Syekh Shaduq ini merupakan pedapat muktabar Syi’ah hingga saat ini. Hal itu diterangkan lebih jauh oleh murid-murid beliau kelak. Sebagai orang yang memiliki kualitas keilmuan dan akhlak yang mulia, maka banyaklah orang yang menimba ilmu darinya. Di antara murid-murid Syekh Shaduq kemudian menjadi ulama-ulama papan atas dalam mazhab Ahlulbait adalah Syekh Mufd, Muhammad bin Muhammad bin Nu’man, Husain bin Abdillah, Harun bin Musa al-Tal’akburi, Husain bin Ali bin Babawaih al-Qommi, Hasan bin Husain bin Babawaih al-Qommi, Hasan bin Muhammad al-Qommi (pengarang kitab Tarikh-e Qom, sejarah kota Qom), Ali bin Ahmad bin Abbas al-Najasyi yang merupakan ayah penulis kitab Rijal al-Najasyi, dan Sayid Murtadha Alamul Huda yang merupakan penulis banyak buku dan ulama besar Syi’ah di zamannya

Kebesaran dan keagungan Syekh Shaduq, menjadikan pemimpin kota Rey, yakni Rukn al-Dawlah al-Dailami meminta Syekh Shaduq untuk menetap di Rey dan menjadi pemimpin para pengikut Syi’ah.

Manajemen Media Kontemporer

Mengelola Media Cetak, Penyiaran, dan Digital

Transformasi digital pada media adalah keniscayaan. Tidak hanya media digital itu sendiri, tapi juga pada media tradisional (media cetak dan media penyiaran: radio dan televisi). Tanpa beradaptasi dengan teknologi, sebuah media akan kalah dan tenggelam dalam gelombang informasi. Bagaimanapun, digitalisasi telah mengubah cara produksi dan distribusi konten serta cara khalayak mengonsumsi media. Pada gilirannya, konvergensi menjadi hal yang harus dilakukan. Tidak hanya pada tataran teknologi, tetapi juga pada konten media dan juga pengelolaan ruang redaksi. Realitas inilah yang kini melahirkan banyak tantangan dan konsep baru dalam praktik media sehari-hari. Bagaimana pembagian kerja dan proses produksi konten media? Bagaimana mengelola media di tengah disrupsi digital yang terjadi saat ini? Strategi dan inovasi apa yang harus dilakukan agar media bisa bertahan dan bahkan bersaing dengan kompetitornya? Dan secara khusus, apa yang harus dilakukan media dan jurnalis dalam menyajikan infomasi Covid-19? Buku yang terdiri dari 18 bab ini akan berusaha menjawab berbagai pertanyaan tersebut. Maka, secara ringkas, buku ini akan menyajikan berbagai hal tentang: (1) Pengertian dan ruang lingkup manajemen media; (2) Manajemen, jurnalistik dan strategi media cetak; (3) Manajemen organisasi dan produksi program radio; (4) Manajemen produksi dan strategi program TV; (5) Pemanfaatan media sosial, TV digital dan konglomerasi media; (6) Kajian media digital, konvergensi dan pengaruhnya terhadap ruang redaksi; (7) Hubungan media sosial dan jurnalisme serta model bisnis media; (8) Elemen multimedia, multimedia strorytelling dan contoh kasus penerapannya pada media; (9) Panduan peliputan dan penulisan berita Covid-19. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup #Kencana

Transformasi digital pada media adalah keniscayaan.

Douglas Walton, Informal Logic, and the Uses of the New Dialectic for the Rhetoric of Inquiry

The fact that the majority of these arguments function from the force of convention should be clear : argument from ... proves that argument from precedent , which is at the heart of much legal reasoning , is useless in other contexts .

Sharia Law In The Twenty-first Century

Sharia Law in the Twenty-First Century consists of concise, detailed analytical studies on current critical discussions of Sharia in the Western and Muslim legal traditions. Contributors to this volume are well-known academics in their fields and have been at the forefront of critical studies on various aspects of Islamic law. Breaking new ground for understanding the dynamics of law and society, most contributors in this volume have influenced current academic discourse on Sharia.The chapters contained within this volume find that globalism and Sharia have been posing challenges to one another. These respective challenges are studied from the perspectives of theory, history and the diverse contexts in which Sharia developed during the twenty-first century. The approach in this book is overall contextual with reference to time and place. For accessibility, unlike other books on Islamic law, Sharia Law in the Twenty-First Century has minimal footnotes and reduced diacritical marks, but offers an essential glossary in an appendix.

The market should not be allowed to be the arbiter of its own behavior. The root causes of terrorism are fairly well known but generally ignored. The hotbeds of conflict in Palestine, Iraq, Afghanistan, Syria, Libya, Yemen, ...

Dasar Teknik Elektro Jilid 3

Sistem Tenaga dan Telekomunikasi

Buku ini disusun untuk menunjang mata kuliah Dasar Teknik Elektro yang diberikan di perguruan tinggi tingkat akademi dan strata satu. Sistematikanya mendekati silabus baku untuk program pendidikan teknik elektro strata satu yang disusun oleh Konsorsium Teknologi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan buku acuan yang disusun sejauh mungkin mengikuti perkembangan penerapan Teknik elektro di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan praktis bagi pemakai dan agar harganya terjangkau, buku ini sengaja diterbitkan dalam tiga jilid. Buku ini diawali dengan tinjauan tentang sejarah teknik elektro, rangkaian listrik dan pengantar elektronika dasar. Buku kedua akan membahas kelanjutan teknik elektronika dan sistem tenaga listrik yang berakhir pada transformator. Buku ketiga menguraikan prinsip elektromekanika dan mesin-mesin berputar. Buku ketiga juga memperkenalkan konsep sistem, sistem instrumentasi, sistem kendali otomatis, sistem komunikasi, dan diakhiri dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Pendekatan yang ditempuh adalah menumbuhkan proses bagi mahasiswa untuk mengenal, menghargai, dan memahami masalah-masalah yang akan dihadapi dalam teknik elektro. Untuk mencapai tujuan tersebut, intuisi kadang-kadang lebih penting daripada analisis matematika, tetapi seperti halnya teori dengan praktikum, keduanya erat berkaitan; tidak mungkin kita meninggalkan salah satu. Bahannya pun disajikan begitu rupa agar mudah dipahami mahasiswa tahun pertama setelah mereka mendapat pengetahuan fisika dan matematika dari sekolah menengah atas.

Buku ini disusun untuk menunjang mata kuliah Dasar Teknik Elektro yang diberikan di perguruan tinggi tingkat akademi dan strata satu.

Hukum bisnis

membangun wacana integrasi perundangan nasional dengan syariah

Business law based on Islamic perspective.

Business law based on Islamic perspective.

RISET KUALITATIF PUBLIC RELATIONS

Humas atau yang juga dikenal sebagai Public Relations (PR), merupakan peran yang sering dianggap semu di dalam sebuah perusahaan. Manajemen perusahaan seringkali menyangsikan adanya peran PR, bahkan kerap dianggap memiliki peran yang sama seperti bagian pemasaran (marketing). Sehingga kerancuan peran PR di Indonesia ini kemudian banyak yang tidak membuat divisi PR di dalam struktur organisasi dan maksimalisasi peran komunikasi di dalamnya. PR adalah proses komunikasi strategis untuk membangun hubungan harmonis timbal-balik antara oranisasi dengan publiknya. Adapun PR merupakan bagian dari fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisas. Sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan dari masyarakat. Sehingga dari sini PR adalah fungsi manajemen strategis yang melakukan upaya peningkatan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya melalui penumbuhan serta pengembangan saling pengertian.

Humas atau yang juga dikenal sebagai Public Relations (PR), merupakan peran yang sering dianggap semu di dalam sebuah perusahaan.

Values and Ethics in School Education

With special reference to India.

For example , one could relate quotations from the Gita on Janamashtami , the
holy Quran on Prophet Mohammed's birthday , Guru Granth Sahib on Guru
Nanak's birthday , Mahatama Gandhi's speeches on his anniversary , Gautam
Buddha's ...

Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa

Buku Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa ini ditujukan kepada para guru, kepala sekolah, pengawas dan pengelola pendidikan lainnya untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran di sekolah sebagaimana tuntutan Kurikulum 2013. Buku tersebut dapat dijadikan sebagai pendukung praktik pembelajaran dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan potensi yang ada. Dalam kegiatan pembelajaran, seoran pendidik dapat memainkan berbagai peran pengelola pembelajaran sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator dan fasilitator/mentor dan sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang pendidik dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.

pendekatan, strategi, metode, taktik dan sebagai, tetapi yang perlu diingat bahwa semua model pengelolaan pembelajaran bertujuan sama yaitu menjadikan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan memdorong terjadinya proses belajar.