Sebanyak 132 item atau buku ditemukan

BRAND, ISLAMIC BRANDING, & RE-BRANDING - Rajawali Pers

Perusahaan yang ingin berkembang atau sekadar bertahan dalam satu lingkungan industri harus mengetahui secara pasti setiap kebutuhan konsumen, dan harus dapat memberikan “nilai” yang lebih pada setiap produk barang dan jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Nilai lebih ini tidak hanya diukur dari aspek finansial (misalnya harga lebih murah), namun juga kualitas, pelayanan, tampilan, proses dan merek. Berbicara mengenai merek selalu menarik untuk dibahas karena merek memiliki posisi strategis dalam kaitannya untuk pemasaran produk. Para praktisi pemasaran menyadari bahwa nama merek yang kuat akan memberikan banyak implikasi pada konsumen yang kemudian akan membawa manfaat kepada perusahaan. Merek-merek yang kuat mampu memberikan jaminan kualitas dan nilai yang tinggi kepada pelanggan. sehingga untuk membangun merek yang kuat diperlukan strategi khusus yang dikenal dengan istilah manajemen merek (branding strategy).

... Rasulullah Saw. beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang selalu istiqamah menjalankan Sunnah Rasulullah Saw. hingga di hari akhir kelak. Selalu mengucap syukur sehingga akhirnya kami penulis mampu menyelesaikan buku dengan judul ...

Tafsir Ayat - Ayat Riba

Mengupas Persoalan Riba Sampai ke Akar-akarnya

Buku Tafsir Ayat-ayat Riba merupakan buah pikir Sayyid Quthb (1906―1966) yang secara spesifik membahas riba dari beragam perspektif. Pengetahuan Sayyid yang luas mengenai sistem ekonomi, politik, dan budaya membuat buku ini tak sekadar kajian agama. Pengkajiannya luas, mendalam, dan langsung pada pokok permasalahan. Penulis buku ini merupakan seorang yang sangat aktif dalam pergerakan kemerdekaan di Mesir Kala itu. Dirinya terlibat secara langsung dalam revolusi Mesir tahun 1952. Keterlibatannya itu justru memperdalam pemikirannya mengenai sistem perpolitikan baik nasional maupun global. Pemikiran tersebut kemudian ia tuangkan dalam beragam buku, termasuk ke dalam buku ini. Sumbangan dari Ideologi Qutbisme untuk perkembangan pemikiran Islam sangat besar, maka penting bagi yang terlibat secara langsung dalam pergerakan atau perpolitikan untuk mengkajinya. Utamanya agar mendapat gambaran jelas mengenai akar gerakan radikalisme global. Quthb memang sangat kritis terhadap ketidakadilan, baik dari dalam maupun luas Islam. Namun, jika tak berhati-hati mempelajari pemikirannya, justru akan berakibat fatal. Radikalisme tetap tak dapat dibenarkan, dengan alasan atau ideologi apapun. Selamat membaca.

... hadis Nabi pasti memiliki hikmah dan tujuan yang jelas. Meskipun se- mua itu tidak dapat kita ketahui secara lang ... ekonomi dunia, pe- merataan kesejahteraan, dan menumbuhkan tanggung jawab sosial antar-umat manusia. Buku Tafsir ...

Teori Organisasi dalam Perpektif Pendidikan

Buku ini dibuat dengan tujuan agar menjadi bagian dari sumber rujukan mahasiswa, Dosen, dan para pembaca, khususnya mahasiswa kependidikan, mudah di pahami dan dipraktekan pada kehidupan sehari-hari, khususnya pada pembelajaran baik di sekolah, maupun perkuliahan di perguruan tinggi. Terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak sehingga buku ini dapat terbit sesuai cita-cita penulis, dan semoga bermanfaat bagi pembaca dan pemerhati Pendidikan. Tanpa bantuan dari berbagai pihak mungkin tulisan ini tiada artinya. Isi atau gambaran buku ini, menjelaskan tentang teori-teori organisasi dan asal mula munculnya teori organisasi, serta falsafah teori organisasi, dalam perspektif kependidikan yang di dasari oleh orang-orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi dalam mencapai tujuan. Penulis : Dr. Nurdin, M.Pd. & Dr. Endang Herawan, M.Pd. Editor : Dr. Rahmat Fadhli, Ed.M. Jumlah : i-x+192 hlm Ukuran : 15,5 cm x 23 cm

Penulis : Dr. Nurdin, M.Pd. & Dr. Endang Herawan, M.Pd. Editor : Dr. Rahmat Fadhli, Ed.M. Jumlah : i-x+192 hlm Ukuran : 15,5 cm x 23 cm

MANAJEMEN RISIKO

Buku Manajemen Risiko ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Walaupun jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat dijadikan referensi atau bacaan serta rujukan bagi akademisi ataupun para profesional mengenal ilmu Manajemen Risiko. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam sebelas bab yang memuat tentang pengertian dan konsep dasar manajemen risiko, identifikasi risiko dalam organisasi, analisis risiko dan penilaian risiko, evaluasi risiko dan penentuan prioritas, teknik penanganan risiko dalam manajemen risiko, kepemimpinan dan komunikasi krisis, pengukuran dan pelaporan kinerja manajemen risiko, penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko, kepemimpinan dan budaya organisasi dalam manajemen risiko, sistem manajemen risiko dalam organisasi, dan peran etika dalam manajemen risiko.

Buku Manajemen Risiko ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi.

Islamic Resurgence

Challenges, Directions and Future Perspectives : a Roundtable with Prof. Khurshid Ahmad

Evaluasi Pendidikan

Kajian dalam buku ini diawali oleh kegelisahan bahwa masih terbatasnya buku ajar evaluasi pendidikan yang secara spesifik mengkaji evaluasi pendidikan dan pembelajaran pendidikan agama Islam. Buku ajar ini dihadirkan untuk melengkapi dan menyempurnakan buku-buku referensi yang sudah ada selama ini, sehingga menambah khasanah keilmuan dalam bidang evaluasi pendidikan dan pembelajaran Buku ini terdiri atas enam bab.

Kajian dalam buku ini diawali oleh kegelisahan bahwa masih terbatasnya buku ajar evaluasi pendidikan yang secara spesifik mengkaji evaluasi pendidikan dan pembelajaran pendidikan agama Islam.

The Political Economy of Wasta: Use and Abuse of Social Capital Networking

The term ‘wasta stems from the Arabic root for ‘middle’ or ‘medium’ and describes the phenomenon of using ‘connections’ to find job, government services or other favors to circumvent bureaucracy or bypass the system as a whole. The effects of ‘wasta’ may be both positive or negative, and is not a phenomenon that is particular to the Arab or Muslim world, but also to many other cultures and regions of the world, with similar concepts popularly known as ubuntu, guanxi, harambee, naoberschop, or “old boy network” used in African, Chinese and European societies. By its very nature ‘wasta’ is an area of grey or even black information, and, like corruption to which it is most often associated, is hard to assess although country corruption perception indexes attempt to provide a quantifiable basis. In the final analysis such ratings are based on perceptions of corruption, and this perception may vary strongly depending on different societal structures and cultural modes, whether these are extended family systems, tribal, clans or more atomized societies where relationships are essentially transactional and rule based. In a western perspective where ‘wasta’ may be considered as a form of corruption, in other societies it may be perceived as something ‘natural’ and not criminal, and using one's ‘wasta’ in tribal societies to help clan members is seen as a duty. The difference stems from the 'innocent ' use of ‘wasta’ to make introductions, as opposed to its abuse in placing unqualified persons in positions .The volume brings together academics and professional experts to examine a range of multi-faceted social, economic and political issues raised by the use and abuse of social networking, covering various topics like: ‘wasta’ interpersonal connections in family and business ties, The relationship between inequality-adjusted human development and corruption perception indexes in the Gulf region, ‘wasta’ and business networking, assessing the economic cost of ‘wasta’, ‘wasta’ and its impact on quality oriented education reform and the perceptions of young people, The use of ‘wasta’ to overcome socio-cultural barriers for women and men The volume also offers insights into social relations and ethics, and how the use of ‘wasta’ contradicts with common held religious principles, along with some country studies on Islamic principles and the use of ‘wasta’. Mohamed Ramady is a Visiting Associate Professor, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia.

In the final analysis such ratings are based on perceptions of corruption, and this perception may vary strongly depending on different societal structures and cultural modes, whether these are extended family systems, tribal, clans or more ...