Sebanyak 123 item atau buku ditemukan

ATM Network Performance

ATM Network Performance describes a unified approach to ATM network management. The focus is on satisfying quality-of-service requirements for individual B-ISDN connections. For an ATM network of output-buffer switches, the author describes how the basic network resources (switch buffer memory and link transmission bandwidth) should be allocated to achieve the required quality-of-service connections. The performance of proposed bandwidth scheduling policies is evaluated. Both single node and end-to-end performance results are given. In particular, these results are applied to resource provisioning problems for prerecorded (stored) video and video teleconferencing. The flow control problem for available bit rate traffic is also described. This book is intended for a one-term course in performance of Broadband Integrated-Services Digital Networks (B-ISDNs) based on a type of packet-switched communication network called Asynchronous Transfer Mode (ATM). The level of presentation is at the first year of graduate studies and for professionals working in the field, but it may be accessible to senior undergraduates as well. Some familiarity with ATM standards is assumed as such standards are only briefly outlined. All of the required background in discrete-time queueing theory is supplied. Exercises are given at the end of chapters. Solutions and/or hints to selected exercises are given in an Appendix.

This book is intended for a one-term course in performance of Broadband Integrated-Services Digital Networks (B-ISDNs) based on a type of packet-switched communication network called Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Model Filantropi Nahdliyin : Menghimpun Infak Menebar Manfaat Melalui Gerakan Koin NU

Judul : Model Filantropi Nahdliyin : Menghimpun Infak Menebar Manfaat Melalui Gerakan Koin NU Penulis : Nur Kasanah Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 154 Halaman ISBN : 978-623-6233-70-2 Buku int mencatet dengan runut, bagaimane Gerakan Koin NU - khusuenye di Kabupaten Sragerr sebagai impiementes! dari pilar filantropi tclam yakni infek dimenajement dengan beik. Argumentasi, pelaksanaan, kendala dan seran disajiken secere sistematis. Tehap demi tahap manajemen mulal deri pengumpulen, pengelolaan, penyaluran hingga pelaporan dijaberkan Gengan detail. Herapannya, pola manajemen infek Gerakan Koin NU yang ada @ Kabupaten Sragen ini dapat diedopsi di daerah lainnya tentunya dengan memperhatikan kekhasan mesing-masing tanpe mengurang substansi pokok KH. Ma’ruf Islamuddin Inisiator Gerakan Koin NU Ada beberape instrumen filantropi islam; zakat, wakaf, dan sedekah & infek. Budas ini menewarkan salah satu manajemen filamtropi melahul gerakan totek infak yang legi ngetren di lingkungan NU dengan name Koin NU. Bulus ini enenark untuk dibaca dan dijadikan referensi mahasiswe meupun pegiat @iertropi, kerena menyajikan fakta empisis yang dilakukan NU Care LAZISNU Keb. Sragen, dengen focal wisdomnya dalam melakukan menajemen @lertropi melas gerakan Koin NU. Semwanya disajikan secera detail, berdeserken uruten isonologis bagaimana gerakan tersebut dimulai H. Luthfi Hadi Aminuddin, M. Ag. Deken Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam, IAIN Ponorogo Buiy ini bisa menjadi saish setu penduen NU Care LAZISNU dalam menjalenkan menejemen infak khusuenye di lingkungen Nehdilyin supaye tepet sesaran. Kite juge blea memahami makne den erqumenasi Mantropi dalam gerakan Koln NU. Gemue beghy jeles disajikan, tinggal menyecusikan dengan keerifan iokal di lingkungaen kita sehingge manfaatnye depet dirasakan jama‘ah dan jam'iyah Edy Prasetyo Susilo, S. E. Ketua NU Cere LAZISNU Kota Madiun

Judul : Model Filantropi Nahdliyin : Menghimpun Infak Menebar Manfaat Melalui Gerakan Koin NU Penulis : Nur Kasanah Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 154 Halaman ISBN : 978-623-6233-70-2 Buku int mencatet dengan runut, bagaimane Gerakan Koin NU ...

Kewirausahaan dan Strategi Bisnis

Kewirausahaan merupakan salah satu indikator kemajuan dari suatu negara. Data pada tahun 2019, pelaku wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk. Rasio ini jauh berbeda sekali dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 7 persen, Malaysia 6 persen, atau Thailand 5 persen. Sedangkan dalam laporan US News and World Report – 2019 Best Countries, Indonesia memiliki skor terendah bersama Filipina dalam peringkat kewirausahaan tahun 2018. Pada peringkat global, Indonesia hanya berada pada peringkat 50 dari 80 negara dari seluruh survei. Rendahnya tingkat kewirausahaan Indonesia dibandingkan negara-negara lain disinyalir karena sistem pendidikan di Indonesia yang kurang mendorong mahasiswa untuk berkembang sebagai wirausaha. Buku ini disusun dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang Kewirausahaan dan Strategi Bisnis dengan harapan meningkatkan pelaku wirausaha di Indonesia. Buku ini membahas: Bab 1 Konsep Umum Kewirausahaan Bab 2 Ide dan Inovasi Bab 3 Risiko dan Etika Bisnis Bab 4 Kepemimpinan dalam Kewirausahaan Bab 5 Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya Bab 6 Menciptakan dan Memulai Usaha Bab 7 Strategi Kelayakan Bisnis Bab 8 Strategi Pemasaran dalam Kewirausahaan Bab 9 Strategi untuk bersaing dalam Industri Bab 10 Strategi merubah pola pikir masyarakat menjadi Wirausahawan

Buku ini disusun dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang Kewirausahaan dan Strategi Bisnis dengan harapan meningkatkan pelaku wirausaha di Indonesia.

Perencanaan Bisnis

Penelitian membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan perencanaan bisnis secara matang (terukur dan teruji) akan mampu bertahan sekaligus menjadi pemenang. Rencana bisnis merupakan bukti tertulis bahwa pemilik usaha telah melakukan analisis kelayakan yang diperlukan, mempelajari peluang bisnis secara memadai, dan siap untuk menjalankannya dengan sebuah model bisnis yang unggul.

Penelitian membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan perencanaan bisnis secara matang (terukur dan teruji) akan mampu bertahan sekaligus menjadi pemenang.

Platform Asesmen untuk Pembelajaran Daring: Teori & Praktik

Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi pembelajaran. Dewasa ini, evaluasi pembelajaran mengalami perkembangan yang signifikan mengikuti perkembangan Teknologi, Informasi dan Komputer (TIK). Terkait akan hal tersebut, evaluasi pembelajaran juga turut andil dalam mengintegrasikan proses evaluasi menggunakan bantuan TIK. Seperti yang diketahui baik oleh guru maupun calon guru, proses evaluasi pembelajaran melalui berbagai tahapan, salah satunya adalah asesmen. Asesmen berperan penting dalam mengukur kualitas pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru maupun calon guru serta melihat apakah terdapat kebermanfaatan keilmuan yang diperoleh siswa. Proses asesmen ini penting untuk evaluasi lanjutan tidak hanya dalam proses pembelajaran di kelas namun juga evaluasi lanjutan bagi perbaikan Kurikulum pembelajaran. Buku Platform Asesmen untuk Pembelajaran Daring ini akan membahas berbagai macam jenis platform yang direkomendasikan bagi para guru maupun calon guru sebagai platform asesmen pembelajaran daring. Selain itu, buku ini juga membahas secara konsep terkait seperti apa asesmen serta bagaimana perkembangan asesmen pembelajaran hingga bertransformasi seperti saat sekarang ini. Dengan adanya buku ini, diharapkan para guru serta calon guru dapat mengetahui bagaimana konsep dan teori asesmen, hingga cara serta prosedur menggunakan platform asesmen dalam pembelajaran daring.

Sedangkan di Indonesia sendiri, kita telah mengenal platform asesmen seperti TPA (Tes Potensi Akademik) yang diprakarsai oleh BAPPENAS (Badan Perencanaan ...

Sejarah kebudayaan Kalimantan

History of Kalimantan culture.

1988 1990 1990 1990 1990 1991 1991 Bibliografi Sejarah dan Peradaban Islam . Jakarta : Proyek IDSN- Direktorat Sejarah dan Nilai tradisional . Peta Sejarah Provinsi Kalimantan Tengah . Jakarta : Proyek IDSN- Direktorat Sejarah dan Nilai ...

Pendekatan Pembelajaran Guru

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai tolak ukur atau sudut pandang seseorang terhadap proses pembelajaran, hal ini merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Lebih jelasnya, buku ini akan membahas tentang : Bab 1 Pendekatan Induktif Bab 2 Pendekatan Deduktif Bab 3 Pendekatan Inkuiri Bab 4 Pendekatan Discovery Learning (PDL) Bab 5 Pendekatan Lingkungan Bab 6 Pendekatan Konsep Bab 7 Pendekatan CBSA Bab 8 Pendekatan Pemecahan Masalah Bab 9 Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Bab 10 Pendekatan Mutual Adaptasi (PMA) Dalam Pembelajaran

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau ...

Mengenal Filsafat Islam

... menyenangkan: ..., mudah dipahami, isinya mencerahkan. —Fahruddin Faiz, Dosen Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga, pengasuh Ngaji Filsafat Ketika kata “filsafat” disebut, terbayanglah permainan kata-kata sulit nan ruwet—kadang-kadang absurd dan mengada-ada—hanya untuk berbicara tentang soal-soal yang tidak jelas kegunaannya. Paling bagus, orang akan menganggapnya sebagai “ilmu tinggi” yang hanya dipahami oleh segelintir orang yang memiliki selera agak aneh. Kenyataannya, filsafat adalah ibu kandung perkembangan paradigma atau perkembangan dunia yang—disadari atau tidak—selalu mendasari perkembangan ilmu-ilmu. Di dalam filsafat, konsep-konsep tentang Tuhan, alam (ciptaan), manusia, etika, kebahagiaan, bahkan politik dan berbagai konsep lain yang sentral bagi kehidupan manusia diperbincangkan dan dirumuskan. Buku ini berusaha menyampaikan berbagai aspek filsafat Islam secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Disampaikan secara simple dan mengalir, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar. Prakata Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)? Pertama, memang saya bukan ahli filsafat Islam. Saya memang pernah kuliah di S-2 IAIN Syarif Hidayatullah. Saya pun kemudian belajar filsafat Islam ketika mengambil gelar master saya dari Center for Middle Eastern Study Harvard University, dan melanjutkannya dalam studi S-3 saya. Tetapi, terlalu banyak yang saya belum tahu, beberapa di antaranya malah isu-isu yang mendasar, dari induk segala ilmu ini. Juga, betapapun besarnya manfaat yang saya peroleh dari institusi-institusi ini, dan betapapun sudah sejak muda saya tertarik pada studi agama, keterlibatan akademik saya di bidang ini datang terlambat. Minat dan studi saya pada filsafat Islam apalagi. Ia malah benar-benar baru mampir ke dalam diri saya pada saat saya memulai kuliah di S-2 IAIN itu. (Dan untuk ini, ungkapan terima kasih perlu pertama kali saya sampaikan kepada Allâh yarham Bapak Prof. Dr. Harun Nasution yang, lewat kuliah Pengantar Filsafat Islam dan kengototannya kepada disiplin keislaman yang satu ini, telah menyemaikan minat saya di bidang ini.) Kedua, Anda mungkin tak segera percaya, memang amat besar keyakinan saya akan pentingnya filsafat dikembangkan—persisnya dikembalikan lagi—di pangkuan peradaban Islam. Argumentasi saya mengenai hal ini saya paparkan secara panjang lebar dalam beberapa bab buku ini. Saya berharap, lewat buku yang ringkas dan populer—tentang ilmu yang ditakuti kebanyakan orang ini—di samping lewat seminar-seminar dan kursus-kursus yang sebagiannya saya ikut terlibat di dalamnya—kecintaan orang kepadanya akan tumbuh. Karena, seperti akan dapat dibaca, filsafat Islam bukanlah suatu bid‘ah yang bisa menyesatkan. Filsafat Islam, setidak-tidaknya menurut saya, berangkat dari jantung peradaban Islam. Kemudian, jika bisa diungkapkan secara populer, rasa takut akan kesulitan mempelajarinya akan bisa dikurangi. Saya yakin bahwa citra kesulitan filsafat sesungguhnya muncul karena filsafat, setidak-tidaknya selama beberapa abad belakangan ini, diasingkan dari peradaban Islam. Padahal, jika saja ia diajarkan sejak dini sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, ia akan tampil sama sulit—atau sama mudah—dibanding ilmu-ilmu lain itu Saya, after all, selalu memandang diri saya sebagai seorang pekerja/aktivis di bidang filsafat Islam. Kalau keinginan saya untuk menimbulkan minat kaum Muslim terhadap filsafat dapat menciptakan hasil sesedikit apa pun, kiranya saya memandang tugas saya sudah tertunaikan. Biarlah nantinya menjadi tugas generasi baru yang lebih berkualitas untuk benar-benar bisa mengembangkan filsafat Islam ke tingkat yang lebih jauh. Sedikit catatan perlu saya berikan mengenai makna filsafat Islam yang saya pergunakan dalam buku ini. Meski sebenarnya suatu garis yang tajam tak bisa ditarik, istilah filsafat Islam yang dipergunakan dalam buku ini dibatasi pada makna tradisionalnya. Yakni, filsafat Islam peripatetik (masysyâ’iyyah), iluminisme (isyrâqiyyah), dan transendentalisme (teosofi transenden atau al­hikmah al­muta‘âliyah) seperti akan dibahas dalam Bab 6. Kiranya juga perlu ditegaskan bahwa, di luar rangkaian filsafat Islam “tradisional” yang dibahas dalam buku ini, masih terdapat pemikiran-pemikiran yang sama layaknya untuk dimasukkan ke dalam pembahasan filsafat Islam, yang seringkas ini sekalipun. Termasuk di dalamnya pemikiran para filosof yang biasa disebut sebagai “minor philosophers”, seperti Abu Al-Barakat Al-Baghdadi, Abu Al-Hasan Al-‘Amiri, dan Abu Sulaiman Al-Sijistani—di samping juga Syah Waliyullah Al-Dahlawi, Syaikh Ahmad Sirhindi, dan banyak lagi filosof Muslim yang lain. Sifat-ringkas buku ini dan, terutama, keterbatasan pengetahuan penulislah yang menghalangi pemuatannya ke dalam buku ini. (Khusus tentang orang-orang yang disebut sebagai “minor philosophers” ini, saya hendak mengajak para pembaca yang berminat untuk menikmati uraian rekan saya, Sdr. Mulyadhi Kartanegara yang memang secara khusus mempelajari pemikiran-pemikiran mereka.1) Satu catatan pengantar lain perlu juga saya berikan di sini. Sebagaimana lazimnya, filsafat Islam juga dibagi ke dalam dua bagian besar: filsafat teoretis (al-­hikmah al-­nazhariyyah) dan filsafat praktis (al-­hikmah al­‘amaliyyah). Filsafat teoretis berurusan dengan segala sesuatu sebagaimana adanya. Dengan kata lain, ia berupaya mengetahui hakikat segala sesuatu, yakni sifat-sifat atau ciri-ciri yang menjadikan sesuatu menjadi sesuatu itu. Bukan tidak pada tempatnya jika di sini, untuk menjelaskan hal ini, saya kutipkan doa Rasulullah agar Allah “mengaruniakan pengetahuan tentang segala sesuatu (asy­yâ’) sebagaimana adanya (ka mâ hiya)”. Termasuk dalam bidang kajian filsafat teoretis ini adalah ontologi (kajian tentang “ada” [wujud]) dan epistemologi (kajian tentang sumber-sumber, batas-batas, dan cara-cara memperoleh pengetahuan). Sedangkan filsafat praktis mempelajari sesuatu sebagaimana seharusnya, berangkat dari pemahaman tentang segala sesuatu sebagaimana adanya. Yang (secara tradisional) termasuk di dalam lingkup filsafat praktis ini adalah etika, politik, dan ekonomi. Versi lain, yang lebih tradisional, membagi filsafat teoretis ke dalam kotak-kotak fisika (thabî‘iyyah) yang mempelajari segala sesuatu yang mengambil ruang dan bergerak (dalam waktu), dan metafisika yang mempelajari segala sesuatu yang berada di balik fisika (meta ta phusyka atau mâ ba‘d al­thabî‘ah). Namun, untuk keperluan praktis, pengantar ringkas terhadap filsafat Islam ini akan mengikuti pembagian filsafat teoretis menurut taksonomi modern, yakni sepanjang bidang ontologis dan epistemologis. Selebihnya, dua judul akan didedikasikan khusus untuk memaparkan secara ringkas filsafat etika dan politik Islam, sebagai dua menu filsafat praktis. Kini tiba giliran saya untuk menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan saya yang membantu perwujudan buku ini, termasuk Alm. Sdr. Hernowo—sobat saya—dan Sdri. Dwi Irawati yang dengan penuh ketelitian, kecermatan, dan kesabaran menata bagian-bagian yang masih terserak dan kurang lengkap di sana-sini hingga menjadi buku yang utuh seperti yang ada di tangan pembaca ini. Juga kepada Sdr. Baiquni, rekan kerja saya, seorang editor andal, yang telah meneliti dan melengkapi berbagai kekurangsempurnaan buku ini. Akhirnya, rasa terima kasih saya kepada kedua orangtua saya—guru-guru pertama saya, sampai kapan pun—istri saya dan anak-anak saya yang, selain juga selalu menjadi sumber atau setidak-tidaknya cermin untuk memantulkan banyak kebijaksanaan, telah memberikan ruang yang cukup bagi saya untuk bisa melahirkan karya ini dan karya-karya lain saya, betapapun sederhananya. Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tak henti memberikan ampun, penjagaan, dan petunjuk-Nya bagi kebahagiaan mereka semua, sekarang dan kelak. Dan semoga Allah Swt. mencatat buku penuh kekurangan ini sebagai amal saya di jalan-Nya. Bagi Anda, para pembaca yang budiman, saya hanya meminta Anda memaafkan kekurangan-kekurangan—yang tentu tak sedikit—dalam buku ini, dan selanjutnya melayangkan saran dan kritik sebagai bahan untuk memperbaikinya. Dan untuk itu semua, saya sampaikan tak terhingga terima kasih. Jazâkumul­Lâhu khairan katsîrâ. Kamar 3B, Klinik Sumber Sejahtera, Jakarta (12 Januari 2003) Haidar Bagir [Mizan, Mizan Publishing, Filsafat, Religi, Agama, Islam, Filosofi, Philosophy, Indonesia]

Disampaikan secara simple dan mengalir, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar. Prakata Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)?