Sebanyak 65 item atau buku ditemukan

Anemia

Prevalence, Risk Factors and Management Strategies

Anaemia is defined as the decrease in haemoglobin from normal values either by loss of red blood cells or deficit in production or both. Haemoglobin is the major transporter of oxygen. The variation in haemoglobin is therefore a factor in determining the cardiac output. This book begins by discussing the effects anaemia has on heart diseases. The book then continues to discuss the influence of iron deficiency anaemia and recovery on oxidative/antioxidant status; influence of iron deficiency anaemia on bone metabolism; sickle cell anaemia; anaemia in myelodysplastic syndromes; transfusion in chronic anaemia; the prevalence, risk factors and management with a focus on chronic kidney disease; strategy for treating anaemia in chronic kidney disease patients from the standpoint of iron utility; and parasitic anaemia.

Haemoglobin is the major transporter of oxygen. The variation in haemoglobin is therefore a factor in determining the cardiac output. This book begins by discussing the effects anaemia has on heart diseases.

PENGANTAR ILMU POLITIK: SUATU PENGANTAR

Guna mempermudah memilah dan memilih bacaan yang relevan bagi mahasiswa, maka buku pengantar “Ilmu Politik: Suatu Pengantar” sederhana ini hadir. Buku ini diolah dari berbagai kepustakaan politik dan demokrasi. Diktat dimaksudkan juga melengkapi referensi utama dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Politik yang telah ditentukan dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Tumbuh harapan dengan bekal yang tersedia, mahasiswa Ilmu Komunikasi di Unika Seogijapranata lebih gampang memahami Ilmu Politik dan tentunya dinamika politik yang saling tali temali dengan dinamika studi Ilmu Komunikasi.

Guna mempermudah memilah dan memilih bacaan yang relevan bagi mahasiswa, maka buku pengantar “Ilmu Politik: Suatu Pengantar” sederhana ini hadir.

Potret Pembelajaran Bahasa Arab Di Pesantresn Gontor VIII Indonesia

Lembaga pendidikan ini didirikan pertama kali kira-kira pada abad 18-an oleh Raden Mohammad Hadikusumo Sulaiman Djamaluddin yang merupakan cicit dari kanjeng Pangeran Adipati Anom Sultan Kesepuhan Cirebon. Sebagai salah seorang santri senior Pesantren Tegalsari Ponorogo, beliau mendapatkan tugas dari Kyai Khalifah, yang juga mertuanya, untuk mendirikan pesantren yang sama dengan pesantren Tegalsari. Dengan dibantu oleh 40 orang santri, beliau berangkat menuju tempat yang telah ditunjukkan mertuanya. Tempat tersebut tergolong daerah tidak bertuan yang masih dipenuhi oleh pepohonan rimbun, binatang-binatang buas, dan sekaligus tempat persembunyian para penyamun, warok, pembegal, dan orang-orang berperangai kotor, yang dikenal dengan tempat kotor atau “enggon kotor” (disingkat menjadi Gontor). Di sana beliau mulai babad desa dan mendirikan pondok yang dikenal dengan pesantren Gontor sesuai dengan nama tempatnya.

Buku Potret Pembelajaran Bahasa Arab Di Pesantresn Gontor VIII Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

TEORI DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Sebagai ilmu terapan, ilmu pendidikan membangun eksistensinya dengan memanfaatkan teori dan pandangan dari berbagai disiplin ilmu murni, seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi. Pada masa penjajahan Belanda di negeri ini misalnya, Langeveld, seorang berbangsa Belanda, yang diklaim oleh berbagai pihak sebagai tokoh pendidikan, adalah seorang psikolog. Ia menulis buku teori pendidikan dengan judul Beknopte Theoretische Pedagogik. Buku ini terbit tahun 1944, dan amat luas digunakan pada masanya. Bila ditelusuri jauh ke belakang, pada awalnya, filsafat sebagai ibunya ilmu menjadi sumber utama teori dan pandangan tentang pendidikan. Para filosof Yunani kuno, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, juga adalah pemikir-pemikir pendidikkan. Bahkan belakangan ini, sedang popular metode pembelajaran yang disebut metode Socrates. Dalam literatur-literatur pendidikan, hampir selalu muncul tiga teori utama, yakni teori empirisme, teori nativisme, dan teori konvergensi. Tiga teori ini masing-masing merupakan hasil kajian tiga filosof, sekaligus psikolog, bahkan ada yang berlatar belakang pendidikan dokter. John Locke sebagai pencetus teori empirisme misalnya, diposisikan sebagai filosof dan pendidik oleh berbagai pihak, karena ia berfilsafat dan mengemukakan sejumlah teori pendidikan. Namun ia pun mengenyam dan menyelesaikan pendidikan kedokteran

Buku ini terbit tahun 1944, dan amat luas digunakan pada masanya. Bila ditelusuri jauh ke belakang, pada awalnya, filsafat sebagai ibunya ilmu menjadi sumber utama teori dan pandangan tentang pendidikan.