Sebanyak 41606 item atau buku ditemukan

Karakter Maryam dalam Al-Qur'an

Prinsip hukum yan tidak terbantahkan dalam Islam adalah bahwa teks al-Qur’an turun ke bumi melalui lisan Nabi Muhammad Saw. Secara berangsur-angsur situasional, kondisional, dan berproses selama 23 tahun. Realitas historis tersebut menunjukkan bahwa al-Qur’an dalam membangun sebuah kultur dan memecahkan sebuah persoalan selalu melalui proses ijtihad yang memperhatikan realita fenomena dan dinamika yang terjadi di tengan masyarakat. Dengan demikian dinamika al-Qur’an selanjutnya tidaklah statis, tetapi dinamis yang mengandaikan adanya pemikiran-pemikiran implementatif yang progresif sehingga cepat membumi membangun peradaban umat manusia. Filsuf Aristoteles juga mengalami kesulitan dalam menangkap pesan yang terdapat dari sebuah kitab suci, karena pesan tersebut tertulis dalam Bahasa Tuhan (Bahasa Ilahiah) yang mencoba berkomunikasi kepada manusia yang memiliki otoritas bahasanya sendiri. Dari sinilah urgensi penafsiran/kajian mendalam pemahaman sebuah teks suci, sehingga diperlukan seorang Rasul yang mampu menerjemahkan Bahasa Ilahiah ke dalam Bahasa manusia. Demikian juga al-Qur’an yang turun ke bumi menggunakan Bahasa Ilahiah yang tidak dimengerti manusia, maka diutus Muhammad sebagai perantara untuk mengkomnunikasikannya dengan bahasa manusia. Jadi seorang Rasul memiliki peranan penting dalam proses transformasi dari Bahasa Ilahiah ke dalam bahasa manusia, sebab jika terjadi kesalahpahaman tentang pesan Tuhan, maka akan membawa dampak pada kehidupan manusia. Tulisan saudara Dr. Mustaqimah, M.A. dengan judul Karakter Maryam dalam al-Qur’an memberikan pencerahan kepada pembaca bahwa kisah Maryam adalah sosok perawan mulia yang mengandung Isa as. karena mukjizat dari Allah. Konsep kelahiran Isa adalah suatu kejadian yang tidak normal dalam kacamata medis. Tetapi karena iradah dan kekuasaan Allah yang ingin memperlihatkan kekuasaan-Nya bahwa “Allah tidak terikat oleh sebab hukum, tetapi Dia menolak dan mengontrol hukum itu”. Kemahakuasaan Allah dapat juga dilihat pada kisah Isa ibunya Maryam, Zakaria dan isterinya adalah bukti kemukjizatan dan kekuasaan Allah. Dalam tulisan ini, penulis menggambarkan deretan perempuan yang suci dan mengabdikan dirinya pada agama Allah yakni Maryam bin Imran, Khadijah binti Khuwailidy, dan Asiyah isteri Fir’aun. Mereka semua masuk dalam bingkai perempuan yang memiliki karakter agung, dan Inilah contoh teladan para perempuan yang ingin berkiprah dalam dunia publik. Ketika pemikiran gender menggaung di tengah masyarakat Muslim dengan konsep kebebasan tanpa batas, muncullah pemikiran bahwa perempuan mampu bersaing dengan kaum laki-laki dalam berbagai dimensi kehidupan. Saya sangat bangga kepada penulis, karena di tengah kesibukannya sebagai seorang penghafal al-Qur’an, sebagai dosen, dan sebagai ibu rumah tangga serta aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan, penulis mampu me-manage waktu untuk meraih pendidikan tertinggi program doktor dan masih bisa berkarya menyumbangkan pemikiran umtuk bangsa dan negara. Semoga karya besar saudara Dr. Mustaqimah, M.A. ini menjadi ladang ilmu yang bermanfaat.

Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar yang termasuk di dalamnya kerjasama di bidang ekonomi, yaitu: Komonitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Comunity/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) dan Komunitas Sosial ...

Ekonomi dalam al-Qur’an

Al-Qur'an adalah wahyu Allah Ta'ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Salam melalui perantaraan Malaikat Jibril, yang membacanya akan mendapatkan pahala karena termasuk ibadah (Mabahits Fi Ulum Al-Qur'an, Mana' Al-Qathan). Al-Qur'an turun dari Allah Al-Haq (Yang Maha Benar) maka seluruh isinya adalah sumber kebenaran. Di dalamnya terkandung berbagai penjelasan yang berkenaan dengan seluruh segi kehidupan manusia. Dari masalah-masalah peribadahan (Ubudiyah) hingga masalah muamalah antara seorang hamba dengan hamba lainnya.

Al-Qur'an adalah wahyu Allah Ta'ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Salam melalui perantaraan Malaikat Jibril, yang membacanya akan mendapatkan pahala karena termasuk ibadah (Mabahits Fi Ulum Al-Qur'an, Mana' Al ...

Korupsi Menurut Prof. Hamka (Studi Tafsir Al-Qur’an Al-Azhar Karya Prof. Hamka)

28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat Hak Cipta Pasal 4 Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi. Pembatasan Pelindungan Pasal 26 Ketentuan ...

Metode Pembelajaran Tuntas dalam Pendidikan Kepramukaan Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya di SMP IT Al-Husein Tigaraksa

Buku ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran tuntas dalam perspektif Al-Qur’an adalah langkah atau tahapan yang dilakukan pendidik kepada peserta didik dalam mengembangkan dimensi kognitif (QS. Ali-Imran/3: 190-191), afektif (QS. Ali-Imran/3: 159), dan psikomotorik (QS. at-Tin/95: 4, ar-Rum/30: 54), dimensi spiritual (al-A’raf/7: 172), aptitude (bakat) (al-Isra/17: 84), attitude (sikap/akhlak) (as-Syams/91: 8-9), dan sosial (al-Hujurat/49: 13). Implementasi metode pembelajaran tuntas dalam pendidikan kepramukaan di SMP IT Al-Husein Tigaraksa menerapkan Kurikulum 2013 melalui tahapan/metode belajar tuntas yaitu: 1. Orientasi, 2. Penyajian materi, 3. Latihan terstruktur, 4. Latihan terbimbing, 5. Latihan mandiri dengan metode belajar interaktif progresif pendidikan kepramukaan efektif dalam menumbuhkan kesadaran keberagaman, perubahan sikap, dan meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik peserta didik. Tentunya hal ini mendukung pengembangan pribadi peserta didik dalam dimensi: kognitif, afektif, psikomotor, spiritual, aptitude, attitude, dan sosial. Buku ini mendukung pendapat Benyamin S Bloom (1968), dengan teori taksonomi dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Danah Zohar, Ian Marshal (2002), dan Arnold Gessel (1961) dengan dimensi spiritual, ruhiyah, dan keimanan. Caroll (1963), Hari Santosa (2015), Munif Chatib (2015) dengan dimensi aptitude. Armai Arif (2014), (Pengembangan bakat melalui kegiatan pramuka). Ibnu Jauziyah (1292), Ibnu Miskawaih (1998) yang menjelaskan bahwa anak harus ditumbuhkan keimanan dan akhlak, karena secara fitrah potensi keimanan dan akhlak telah ada. Buku ini memiliki perbedaan pandangan dengan John locke (1704), Schopenhauer (1880), William Stern (1938), pembelajaran berdasarkan pandangan tokoh ini tidak memberikan kesempatan dan waktu sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research). Adapun metode penafsiran Al-Qur’an menggunakan metode tematik (maudhui). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang disajikan dalam buku ini bersifat deskriptif kualitatif, sehingga melalui teknik analisis, perbandingan dan interpretasi terhadap hasil pencarian sumber primer (Al-Qur’an) dan sekunder (hasil wawancara dan observasi). Populasi yang diambil dalam penelitian meliputi seluruh peserta didik SMP IT Al-Husein Tigaraksa dengan 50 anak anggota pramuka inti sebagai sampel.

... dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. ... membaca, serta mengajarkan hikmah yaitu asSunah atau kebijakan dan kemahiran melaksanakan hal yang mendatangkan manfaat serta ...

Konsep Keamanan Pangan dalam Al-Qur’an dan Implementasinya: Studi Living Al-Qur’an tentang Pemahaman Masyarakat Kec. Sukmajaya Kota Depok Terhadap Konsep Makanan Halal dan Thayyib dalam Al-Qur’an Serta Implementasinya

Buku ini bertujuan untuk menggambarkan resepsi (penerimaan) masyarakat Kecamatan Sukmajaya Kota Depok terhadap konsep keamanan pangan (pangan halal dan thayyib) dalam Al-Qur’an. Jenis penelitian Buku ini adalah penelitian metode studi Living Al-Qur’an. Studi Living Al-Qur’an yaitu kajian yang lebih menekankan pada aspek respon masyarakat terhadap kehadiran Al-Qur’an. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan selama penelitian, dilakukan dengan metode kepustakaan dan lapangan; observasi, wawancara mendalam dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Living Qur’an yang telah penulis lakukan terhadap masyarakat Kecamatan Sukmajaya; baik dari pelaku usaha sebagai produsen pangan, maupun masyarakat umum sebagai konsumen dalam memahami ayat-ayat terkait konsep keamanan pangan dalam Al-Qur’an, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: Masyarakat pelaku usaha atau produsen pangan di Kecamatan Sukmajaya memiliki pemahaman yang sangat terbatas dalam meresepsi ayat-ayat terkait konsep keamanan pangan dalam Al-Qur’an; secara umum lebih dari 65% informan tidak memahami ayat dengan baik. Hanya sebagian kecil yaitu kurang dari 30% yang memahami ayat dengan pemahaman terbatas. Sangat berbeda dengan informan produsen, sebagian besar masyarakat konsumen Kecamatan Sukmajaya mampu meresepsi ayat-ayat terkait konsep keamanan pangan dalam Al-Qur’an dengan baik. Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa secara umum lebih dari 80 % informan memahami ayat dengan baik. Sisanya memahami ayat dengan pemahaman terbatas.

Untuk memperkuat pernyataan Deklarasi PBB tersebut, maka PBB pun mengeluarkan International Covenant On Civil and Poltical Rights dan International Covenant In Economic, Social and Cultural Rights.14 Dalam hukum positif Indonesia, ...

EKONOMI ISLAM PERSPEKTIF TAFSIR (Studi Tafsir Tematis Ayat-ayat Ekonomi dalam Al Qur’an)

Buku yang hadir di hadapan pembaca merupakan salah satu upaya khidmah yang dimaksud dan diharapkan dapat memberikan sumbangan khazanah keilmuan dalam bidang tafsir tematis dan membantu mahasiswa FEBI ( Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ) dalam memahami ajaran-ajaran ekonomi sesuai dengan wordview dan epesemologi al-Qur’an.

Buku yang hadir di hadapan pembaca merupakan salah satu upaya khidmah yang dimaksud dan diharapkan dapat memberikan sumbangan khazanah keilmuan dalam bidang tafsir tematis dan membantu mahasiswa FEBI ( Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ) ...

Panduan A-Z Memahami Al-Qur'an

""" Panduan A-Z Memahami Al-Qur’an membawa Anda dalam perjalanan memikat melintasi teks-teks suci Islam. Ditulis oleh seorang ulama Islam ternama, buku ini menawarkan pendekatan ala kamus untuk memahami dan mempelajari kandungan kitab suci umat Islam, Al-Qur’an, serta merupakan rujukan berguna bagi siapa pun yang mencari makna dari konsep-konsep Islam penting serta tokoh-tokoh atau tempat-tempat yang menonjol. Selain itu, buku ini: - Memberikan penjelasan jernih dan mendetail mengenai makna, konteks, dan keunikan lebih dari 1.000 kata dalam Al-Qur’an; - Memberikan terjemahan otoritatif, akurat, dan mudah dicerna dari kutipan lengkap lebih dari 3.000 ayat Al Qur’an; - Melakukan rujukan silang terhadap semua entri dalam Al-Qur’an; - Memberikan indeks dan daftar luas dari berbagai sumber untuk memfasilitasi pemahaman lebih jauh."""

Muhammad Fuad 'Abdul Baqi, Arabic Concordance & Index of the Holy Qur'an, Suhail Academy, Lahore, 1973. The Islamic Council of Europe, The Muslim World and the Future Economic Order, 1979. Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written ...

ARGUMEN EKOPEDAGOGI DALAM AL-QUR’AN

Manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup yang memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikannya, karena kehidupan manusia dan makhluk yang ada di atas bumi memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap lingkungan. Ekopedagogi merupakan sebuah gerakan penyelamatan makhluk hidup secara keseluruhan dipandang perlu untuk diwariskan kepada generasi yang akan datang. Dalam Islam, ekopedagogi dipandang sebagai jihad, karena di dalamnya merupakan ikhtiar untuk menjaga masa depan dan kehidupan manusia secara keseluruhan. Argumen dalam tulisan ini berharap dapat dijadikan sebagai salah satu bahan renungan pegiat institusi formal, dalam hal ini dunia pendidikan untuk merancang kurikulum terpadu yang berorientasi pada keselamatan ekologis. Di samping itu untuk membangun tanggung jawab publik, tulisan ini dapat dijadikan sebagai media membangun partisipasi masyarakat secara luas dalam rangka menyelamatkan masa depan manusia khususnya, dan masa depan lingkungan hidup secara keseluruhan. Ada banyak pemikiran yang dituangkan dalam tulisan sederhana ini. Namun dengan segala keterbatasan penulis, diharapkan ada penulis lain yang berupaya melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap kajian ini baik dari perspektif yang sama ataupun dalam perspektif lintas disiplin ilmu, sehingga dapat memperkaya khazanah dan alternatif pengembangan ekopedagogi berbasis al-Qur’an di masa depan.

Manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup yang memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikannya, karena kehidupan manusia dan makhluk yang ada di atas bumi memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap lingkungan.