Sebanyak 7 item atau buku ditemukan

9 Aplikasi Metode Pembelajaran

9 Aplikasi Metode Pembelajaran PENULIS: Eti Sulastri, S.Pd ISBN: 978-602-443-786-2 Penerbit : Guepedia Publisher Ukuran : 14 x 21 cm Tebal : 80 halaman Sinopsis: Mengajar tidak semata mengajar, tetapi butuh metode aplikatif yang tidak hanya teoritis. Buku ini menguraikan metode pembelajaran aplikatif yang langsung diterapkan pada salah satu materi pembelajaran sebagai contohnya. 9 Aplikasi Metode Pembelajaran ditulis berdasarkan pengalaman puluhan tahun dalam mengajar, sehingga mengajar tidak menjenuhkan, membosankan, bahkan melelahkan. Tetapi dengan metode 9 ini pembelajaran menggairahkan, mencerahkan dan membahagiakan. Sembilan aplikasi metode pembelajaran mengkaji metode yang langsung diaplikasikan dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran menyenangkan, mudah dicerna dan mencapai tujuan pembelajaran. 1. Metode pembelajaran skrambel 2. Metode PQRST 3. Metode PAKEM, 4. Metode drill, 5. Metode problem posing 6. Metode pembelajaran berbasis masalah 7. Metode tutor sebaya 8. Metode jigsaw 9. Metode lingkaran Luar dan dalam Sembilan metode ini dipaparkan secara aplikasi dalam proses pembelajaran. Sehingga mudah mencernah, mudah memahami dan mudah dipraktikan dalam pembelajaran. Email : guepedia@gmail•com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajarannya tidak efektif, yaitu tidak tercapainya penguasaan siswa setelah proses pembelajaran, sebab pembelajaran berlangsung memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang ...

Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Kimia : Buku untuk mahasiswa

Bahan ajar ini dipersiapkan untuk menjadi sumber belajar pada: perkuliahan Kajian Nilai dalam Pembelajaran Kimia pada program studi S1 pendidikan kimia, perkuliahan Kajian Nilai dalam Pembelajaran IPA pada Program Studi Magister IPA Program Pasca Sarjana Unsyiah, bagi pendidik kimia dan IPA serta pemerhati pendidikan berkarakter. Di dalam bahan ajar ini penulis membahas tiga topik utama, yang pertama tentang hakikat nilai dan pendidikan nilai yang meliputi pengertian nilai, moral, etika, karakter; hubungan pendidikan nilai dengan pendidikan karakter; faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan nilai karakter dan tahap-tahap pengembangan nilai karakter); kedua tentang pentingnya pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia, yang mencakup: klasifikasi nilai; analisis nilai-nilai dalam konten kimia; pemetaan nilai-nilai dalam konten kimia; dan intergrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia); dan yang ketiga tentang Strategi pembelajaran kimia bermuatan nilai yang meliputi kurikulum kimia bermuatan nilai; pengembangan model pembelajaran kimia bermuatan nilai, pengembangan media pembelajaran kimia bermuatan nilai, dan pengembangan evaluasi pembelajaran kimia bermuatan nilai.

Bahan ajar ini dipersiapkan untuk menjadi sumber belajar pada: perkuliahan Kajian Nilai dalam Pembelajaran Kimia pada program studi S1 pendidikan kimia, perkuliahan Kajian Nilai dalam Pembelajaran IPA pada Program Studi Magister IPA Program ...

LINGUISTIK TERAPAN Konsep Pembelajaran dan Penelitian Linguistik Mutakhir

Melalui tulisan ini, kami pengampu matakuliah Linguistik Terapan pada Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berupaya untuk menginpirasi para mahasiswa untuk senantiasa merenungkan berbagai fenomena bahasa pada berbagai bidang. Alhamdulillah hasilnya sangat bagus, mahasiswa sangat berantusias untuk menuliskan fenomena bahasa bahkan menerbitkannya sekala nasional. Tim penulis mengawali tuisan ini dengan memberikan ulasan singkat mengenai konsep dasar Linguistik Terapan. Pada bagian awal ini, kita akan disuguhkan dengan pandangan umum linguistik General Ferdinand de Saussure. Saussure yang melihat linguistik sebagai fenomena sosial, termasuk menghubungkan bahasa dengan fenomena budaya. Kajian etnolinguistik Franz Boas ini mengantarkan kita pada sebuah pemahaman multidisiplin linguistik terkait dengan apakah bahasa yang mempengaruhi bahasa ataukah sebaliknya budaya yang mempengaruhi bahasa. Selain itu, pada bagian awal ini, kita akan mengetahui secara komprehensip terkait dengan hakikat linguistik terapan, sejarah linguistik terapan, dan objek linguistik terapan. Sebagai kajian pelengkap pada butir ini, penulis telah menambahkan dengan kajian yang lain seperti hubungan linguistik dengan pembelajaran. Bagian kedua, penulis memberikan ilustrasi terkait dengan pendalaman linguistik terapan dari berbagai pandangan linguis modern. Hartman, Stork, Spolsky (1972) bahwa istilah educational linguistic (linguistik Pendidikan) dengan alasan bahwa lingkup linguistik terapan lebih luas daripada linguistik pendidikan. Dalam linguistik terapan mempelajari penerjemahan, leksikografi, perencanaan bahasa, dan lain-lain. Definisi tersebut menjelaskan bahwa linguistik terapan mengacu pada penggunaan oleh guru bahasa mengenai hasil temuan ahli bahasa. Definisi ini juga menjelaskan bahwa ada perbedaan antara guru bahasa dan ahli bahasa, yaitu ahli bahasa menghasilkan perian dan teori bahasa sedangkan guru bahasa menggunakan hasil temuan tersebut dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakannya. Bagian ketiga Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan Pandangan Nativisme. Dalam hal ini kredibilitas Guru sebagai tenaga pendidik untuk lebih jeli dalam menggali dan memaksimalkan potensi yang terdapat pada peserta didiknya. Potensi tersebut kemudian dipadukan dengan konsep metode dan strategi pembelajaran yang efektif. LAD juga memiliki komponen penting untuk mengolah masukan data linguistik yang diterimanya menjadi kompetensi gramatikal yang dikerjakan secara bawah sadar. Dalam hal ini, si pembelajar bahasa berupaya mengoperasikan LAD yang dimilikinya untuk membentuk hipotesis tentang kaidah bahasa yang dipelajari dan memperbaikinya. Bagian Keempat, Penerapan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Menulis Teks Puisi Rakyat (Pantun). Perubahan pengetahuan dalam taksonomi Bloom menjadi dimensi tersendiri yaitu dimensi pengetahuan dalam taksonomi revisi. Pengetahuan tetap dipertahankan dalam taksonomi revisi namun berubah menjadi dimensi tersendiri karena diasumsikan bahwa setiap kategorikategori dalam taksonomi membutuhkan pengetahuan sebagai apa yang harus dipelajari oleh siswa. Taksonomi revisi memiliki dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif proses. Bagian kelima, Penerapan Metode Produktif dalam Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Kelas XI SMA Islam Almaarif Singosari. Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini, setelah guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian ia mulai memilih bahan ajar yang sesuai dengan bahan ajar tersebut. Sesudah itu, guru menentukan hahan ajar yang telah dipilih itu, yang sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan, kebutuhan serta latar belakang lingkungan siswa. Kemudian, bahan ajar tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukaran, yakni dari yang mudah berlanjut pada yang lebih sukar. Di samping itu, guru merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta mengembangkan bahan ajar tersebut. Bagian keenam, Penerapan Metode Bermain Peran pada Pembelajaran Pemeranan Drama. Model ini mengacu pada pengertianlangkah-langkah dalam mengolah kegiatan belajar mengajar bahasa yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran. Model bukanlah cara menyampaikan pembelajaran sebab model sifatnya lebih kompleks dari sekedar cara penyampaian materi. Jadi SQ3R merupakan suatu pembelajaran yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan relasional. Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal orang dan makin banyak digunakan. Bagian ketujuh, Penerapan Metode Hypnoteaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa SMA Negeri 1 Woha Kabupaten Bima. Metode yang tepat untuk meningkatkan kempuan menulis puisi peserta didik yang guru harus terapkan salah satunya yaitu metode hypnotaching. Hypnoteaching adalah sebuah metode pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik yang berlaku dalam hipnotis. Ini artinya guru yang mempraktekan hipnoteaching sama seperti para pelaku hipnotis yang menghipnotis subjek dengan tujuantujuan yang mengarah pada pencapaian tujuan belajar. Metode hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode yaitu quantum learning, accelerated learning, power teaching, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan hypnosis yang menjadikan pembelajaran menjadi unik, imajinatif dan merangsang kreatifitas siswa. hypnoteaching menyajikan pembelajaran aktif yang didukung media audio-visual sebagai salah satu sarana untuk membuat siswa menuju kondisi trance. Metode ini tentu sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis. Bagian kedelapan Peran Guru Bahasa Indonesia dalam Penerapan Teori Konstruktivisme dalam Penulisan Teks Narasi. Dalam penulisan teks narasi, guru bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam mendesin keberhasilan pembelajaran, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: (1) guru harus dapat memberi pemahaman kepada siswa, bahwa bahasa merupakan sarana berpikir. Keterampilan berbahasa siswa menjadi tolak ukur kemampun berpikir siswa. (2) Guru perlu memperhatikan kreatifitas siswa, (3) pembelajaran harus menyenangkan bagi siswa, maka guru harus bisa memangkitkan keingintahun, minat, dan semangat belajar siswa perlu mendapat perhatian, (4) guru harus pintar memilih model pembelajaran, pendekatan, strategi, dan teknik yang cocok , sehingga peserta didik tidak jenuh karena cara mengajar guru yang monoton, dan (5) guru harus memberi perhatian pada apa yang disampaikan siswa, setelah itu siswa itu sendiri yang lebih berperan. Bagian kesembilan Penggunaan Metode Discovery Learning pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Materi Menulis Teks Puisi Rakyat. Discovery learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau tindakan ilmiah hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah tersebut (Saifuddin, 2014:108). Melalui model ini peserta didik diajak untuk menemukan sendiri apa yang dipelajari kemudian mengkonstruk pengetahuan itu dengan memahami maknanya. Dalam model ini guru hanya sebagai fasilitator. Melalui buku ini, semua pembaca diharap dapat memperoleh intisari dari berbagai hal topik Linguistik Terapan dalam berbagai disiplin ilmu dan implementasinya. Selamat membaca.

Penelitian Pendidikan Dalam Gamintan Pendidikan Dasar Arifin, Z.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Aunurrahman.2011.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. dan PAUD.Bandung:Rizqi Press. Hasanuddin. 1996.

Model-Model Pembelajaran Kelompok Sistem Perilaku

Belajar Tuntas Berprogram Langsung Simulasi

Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Materi yang terkandung dalam model pembelajaran merupakan materi utama yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pendidikan program Magister dan Doktoral. Bagi mahasiswa pendidikan program Sarjana, materi yang terkandung dalam model pembelajaran diajarkan supaya mempunyai wawasan mendasar mengenai model pembelajaran. Buku ini disusun dengan pertimbangan menjadi salah satu bahan bacaan untuk mahasiswa pendidikan program Sarjana, Magister, maupun Doktoral. Dengan demikian, kedalaman materi yang digunakan sesuai dengan perkembangan wawasan mahasiswa. Kontributor buku ini adalah para Dosen mata kuliah desain dan implementasi kurikulum fisika Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Tulisan dari berbagai bab merupakan sumbangan dari Himawan Putranta, Nita Mei Sulastriningsih, Rizky Nur Apriliasari, dan Rosita Madjis Mudjid. Terimakasih kepada kontributor yang telah memberikan masukan dan saran terhadap kerangka tulisan buku ini. Terimakasih kepada Prof. Djumadi atas bantuan dan fasilitas yang diberikan mulai dari penyusunan sampai penerbitan buku ini. Semoga bernilai ibadah. Terimakasih kepada UNY Press yang berkenan menerbitkan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Tulisan dari berbagai bab merupakan sumbangan dari Himawan Putranta, Nita Mei Sulastriningsih, Rizky Nur Apriliasari, dan Rosita Madjis Mudjid.