
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI 4.0
Saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk menghasikan lulusan yang berdaya saing. Lulusan yang dihasilkan dituntut untuk mempunyai skill yang tinggi, baik hard skill dan dan soft skill. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, perguruan tinggi harus membuat kurikulum prima yang mengintegrasikan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Pendapat ini diamini oleh Godsell, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi salah satunya adalah mendidik mahasiswa untuk mandiri dalam arti memiliki mental yang kuat untuk melakukan usaha sendiri, tidak terbatas hanya sebagai pencari kerja (job seeker), tetapi justru sebagai pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Di awal perkuliahan, hendaknya mahasiswa memiliki tujuan hidup/ impian. Dengan memiliki impian/tujuan ini, kemudian mahasiswa diarahkan untuk memiliki semangat menggapai tujuan hidupnya. Menurut seorang pakar pendidikan Nasution (2009), kebanyakan lulusan pendidikan menjadi pengangguran adalah akibat tidak memiliki impian dan tidak bersungguh- sungguh untuk meraihnya. Para ahli memberikan pengertian kewirausahaan yang berbedabeda: penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi(Say, 1803). Kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang - peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan dapat bersifat sementara atau kondisional.
- ISBN 13 : 6024625081
- ISBN 10 : 9786024625085
- Judul : KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI 4.0
- Pengarang : MIftachul Ulum; Diana Rahmawati,
- Kategori : Business & Economics
- Penerbit : Media Nusa Creative (MNC Publishing)
- Bahasa : id
- Tahun : 2021
- Halaman : 94
- Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=kQdMEAAAQBAJ&source=gbs_api
-
Ketersediaan :
F. Kewirausahaan berbasis Teknologi di Indonesia .................. G. Kewirausahaan berbasis Teknologi dalam Era Open Source . H. Kewirausahaan berbasis Teknologi Sebagai Pengurangan Tingkat Pengangguran Indonesia .