Metodologi studi Islam tampaknya mengalami pergeseran yang cukup signifikan, khususnya pada sekitar paruh abad ke-20. Penyebabnya ialah fakta bahwa Islam dikaji oleh muslim (insider) atau nonmuslim (outsider), khususnya orientalis, yang sedikit banyak dipengaruhi secara sosiologis oleh cara pandang, dan pengalaman manusia Barat, serta secara saintifik oleh perkembangan metodologi penelitian dalam ilmu-ilmu sosial di Barat. Metodologi orientalis tersebut secara perlahan memengaruhi metodologi studi Islam. Hal ini karena timbulnya kecenderungan di kalangan cendekiawan muslim untuk belajar kepada orientalis di Barat, atau membanjirnya buku-buku orientalis sebagai alternatif bacaan cendekiawan muslim. Dalam situasi seperti ini, studi Islam dengan pendekatan tradisional sudah tercampur, bahkan tersaingi oleh pendekatan orientalis. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka buku ini hadir. Kajian dalam buku ini mencoba melakukan “pemetaan” terhadap studi Islam yang dilakukan oleh muslim (insider) atau nonmuslim (outsider). Sehingga, pembaca dapat melihat secara jernih, atau setidaknya mampu memilah dari kajian keduanya yang kiranya paling objektif dalam pengkajian Islam. Selamat membaca!
... Islam Rahmatan lil 'Alamin, Menjawab Pertanyaan dan Kebutuhan Manusia (Jakarta: Republika, 2011), hlm. xiii. 12 Ibid., hlm. xiv. 13 Ibid., hlm. xiv. 14 Nevval Sevindi, Contemporary Islamic Conversation, hlm. 18. 18 Ibid., hlm. xv. 22 ...
Kualitas pemikiran di masa depan ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang. Robert John Pope, Direktur Equal Access International, Australia. Buku “Nalar-Kritis Pendidikan” karya Dr. M. Arfan Mu'ammar ini memberi kita banyak insight bagaimana memecahkan masalah pendidikan di Indonesia... Sebuah percikan pemikiran yang sangat aktual dan mencerahkan Dr. Budhy Munawar-Rachman, Aktivis di Yayasan The Asia Foundation dan Living Values Education. * Merebaknya anarkisme moral etis siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah mencerminkan terjadinya dekadensi nalar-etis, nalar-literasi dan nalar ilmiah dalam kehidupan bangsa. Situasi pendidikan kita seakan paradoksal. Secara konseptual, tujuan pendidikan begitu luhur, namun secara operasional terdapat jurang yang kian lebar antara idealitas pendidikan dan realitas pembumiannya. Buku ini mencoba mengurai berbagai persoalan pelik pendidikan, sekaligus menawarkan solusi alternatif yang bisa kita manfaatkan untuk kebaikan pendidikan di masa-masa yang akan datang. Selamat menikmati!
Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang.