Setiap manusia mengharapkan dalam kehidupannya mencapai kebahagiaan, namun pada kenyataannya banyak manusia yang gagal untuk menggapainya. Tulisan ini mengungkapkan tentang analisa pemahaman amaliah haji dilihat dari nilai-nilai spiritualitas, sehingga tercapailah ma’na hakiki dari sejumlah rangkaian haji. Kajian ini merupakan pemaparan materi-materi bahasan yang secara konseptual memiliki signifikansi ilmiah dalam menghampiri nilai-nilai ibadah haji dalam pribadi seseorang. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik demi perbaikan selanjutnya, penulis sambut dengan senang hati.
Buku daras ini disusun dalam rangka untuk menjadi bahan referensi bacaan mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf. Materi-materi bahasan yang terdapat dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf ini mengambil sosok karakteristik Waliyullah (kekasih allah).
Salah satu ajaran Islam yang paling menonjol adalah keberpihakannya terhadap keadilan dalam segala sisi dan dimensinya. Baik berupa keadilan politik, sosial, ekonomi dan lain-lain. Nilai-nilai keadilan merupakan inti ajaran Islam yang berusaha melahirkan rahmat bagi semesta alam (QS. 4:135). Diantara keadilan yang demikian diperhatikan Islam adalah keadilan dalam bidang ekonomi. Ada beberapa unsur penting dalam keadilan sistem ekonomi Islam yang harus senantiasa menjadi fokus perhatian kita semua, yaitu keadilan dalam produksi, konsumsi, dan distribusi. Ideologi kapitalisme pada tingkat implementasi melahirkan politik ekonomi kapitalisme. Ideologi sosialisme marxisme juga akan melahirkan politik ekonomi sosialisme marxisme. Demikian juga agama Islam. Sebab Islam merupakan ideologi. Ideologi Islam juga melahirkan politik ekonomi Islam. Gairah tumbuhnya bank-bank syari’ah telah memberikan harapan bahwa kegandrungan pada bank yang manusiawi ini sedang berhembus sangat baik. Dan ini menunjukkan bahwa ajaran Islam benar-benar berpihak pada keadilan yang semestinya.
Metode pengajaran atau metode mengajar adalah cara-cara praktis yang digunakan oleh seorang guru dalam penyampaian materi ajar kepada muridnya agar tercapai tujuan pengajaran. Kegiatan ini diartikan sebagai tata cara yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran, melalui cara yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Apa yang dilakukan rasulullah saw saat menyampaikan wahyu allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani; karena rasul saw sejak awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya tersebut. Strategi pembelajaran yang nabi lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran islam, sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai islami dapat ditransfer dengan baik untuk menanamkan kebaikan dan kemashlahatan umat. Tujuan mencari pengetahuan dalam islam ialah menanamkan kebaikan dalam diri manusia; sebagai manusia dan sebagai diri individualnya. Hal ini menunjukkan pengetahuan yang kita cari harus memenuhi harapan kebaikan duniawi dan ukhrawi sehingga menjadi kontribusi manfaat kebaikan-kebahagiaan untuk dirinya dan masyarakatnya sebagai bukti bahwa pengetahuan dan pendidikan bisa memanusiakan manusia yang beradab. Tujuan akhir pendidikan dan pengajaran ialah menghasilkan manusia yang baik, yakni meliputi kehidupan materil dan spiritual. Manusia secara efektif dan terarah memberikan ‘ibrah guna terciptanya efektivitas proses belajar mengajar yang baik sebagaimana yang diajarkan nabi saw kepada umatnya dengan didasarkan kepada nilai-nilai qur’ani dan sunnah nabawiyyah - hadis nabawi.
Metode pengajaran atau metode mengajar adalah cara-cara praktis yang digunakan oleh seorang guru dalam penyampaian materi ajar kepada muridnya agar tercapai tujuan pengajaran.
Allah telah menurunkan Al-Qur’an ke muka bumi sebagai wahyu yang mengandung mukjizat bersifat universal membawa misi sebagai Kitab Suci yang menjadi pedoman hidup manusia untuk mengeluarkan dari suasana yang gelap menuju terang benderang. Kandungan-kandungannya memberi petunjuk kepada manusia ke arah jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan. Ayat-ayatnya terpatri hukum-hukum syari’at, mu’amalat, politik dan akhlak sosial. Untuk itu Al-Qur’an wajib dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan kita yang eksistensinya menjadi rahmatan lil ‘alamin sampai akhir zaman. Dan ketika men-tadabburi-nya akan terasa kedalaman lautan ilmu isi kandungannya tentang hakikat hidup dan kehidupan Dunia sampai dengan Akhirat serta membahas seluruh esensinya. Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi akan melahirkan gagasan, saran, pemikiran, penemuan ilmiah, tatanan sosial yang egaliter, keyakinan kebenaran Ilahi, memperkaya pengetahuan, petunjuk dan kesejahteraan manusia serta meninggikan harkat dan martabat manusia. Dari wahyu pula bisa membebaskan pikiran-pikiran jumud, emosi-emosi yang terbelenggu dan keterbelakangan. Oleh karenanya kajian terhadap wahyu membutuhkan ‘Ulumul Qur’an dengan berbagai metode dan pendekatannya. Pembahasannya mengalami perkembangan yang dinamis seiring dengan tuntutan perkembangan pemikiran manusia dan perkembangan zaman. Maka dari itu buku yang dihadapan Anda ini sangat penting dipelajari. Selamat membaca !
Allah telah menurunkan Al-Qur’an ke muka bumi sebagai wahyu yang mengandung mukjizat bersifat universal membawa misi sebagai Kitab Suci yang menjadi pedoman hidup manusia untuk mengeluarkan dari suasana yang gelap menuju terang benderang.
Pendidikan akhlak merupakan soko guru kehidupan yang mempunyai peranan sangat penting dalam menciptakan kedamaian. Nilai-nilai akhlak Qur'ani dalam pemikiran-pemikiran Syaikh Nawawi, kaitannya mengenai pendidikan akhlak dalam Tafsir Munir / Marah Labid layak dibahas dan dipelajari. Dalam hubungan ini merupakan studi kajian Tarbawi Perspektif Syaikh Nawawi Al-Bantani. Di dalamnya dikupas kandungan kajian pendidikan akhlak karimah. Implementasi akhlak diperlukan adab dan tatakrama yang harus dipegang oleh umat manusia baik secara vertikal (antara diri manusia dengan Khaliq), maupun secara horizontal (antara dirinya sendiri dengan masyarakat, maupun dengan lingkungan dan sesama manusia). Urgensi mengkaji pendidikan akhlak Qur'ani berperan positif bagi perkembangan dan kemajuan budaya masyarakat. Pendidikan akhlak hadir memiliki banyak fungsi yang tidak hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa an sich, tetapi juga berfungsi sebagai pencerdasan diri, sosial, negara, bangsa, dan bahkan dunia. Pendidikan akhlak yang dijalankan Syaikh Nawawi al-Bantani diarahkan pada pendidikan intelektualitas dan spiritual secara terpadu. Pendidikan intelektualitas dibangunnya pada kajian-kajian keilmuan, sedangkan pendidikan ruhani dibangunnya pada bahasan akhlak-tasawuf. Implikasi pendidikan yang dicanangkan Syaikh 'Abd al-Qâdir al-Jîlâniy perlu diberdayakan pada masyarakat Indonesia dalam rangka upaya optimalisasi potensi dasar manusia secara terpadu dan terarah menuju kesuksesan hidup manusia di dunia dan akhirat. Di kalangan masyarakat dalam manifestasi cita-cita hidup mulia perlu ditransformasikan nilai-nilai budi luhurnya terhadap pribadi generasi penerusnya. Sehingga implikasi dari pemikiran pendidikan akhlak Syaikh Nawawi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkaya konsep-konsep pendidikan Islam di Indonesia.
29 Dalam rangka mengumpulkan data untuk keperluan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) khususnya terhadap naskah-naskah karangan yang dinisbahkan kepada Syaikh Nawawi, dan teknik analisis 29 ...