Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, Mata Kuliah Bahasa Indonesia diharapkan menjadikan mahasiswa mampu mengungkapkan pikiran secara lisan maupun tulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan memfungsikan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dan alat pemersatu bangsa. Mengacu pada pedoman itu, buku ajar berjudul Bahasa Indonesia Akademis (Buku Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia) ini disusun dengan lingkup materi (1) Hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; (2) Mengeksplorasi teks dalam kehidupan akademik; (3) Menjelajah dunia pustaka; (4) Mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan; (5) Melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan; dan (5) Mengaktualisasikan diri dalam artikel ilmiah. Pembelajaran berbasis teks melandasi Mata Kuliah Bahasa Indonesia di pendidikan tinggi. Dalam buku ajar ini ditambahkan komponen pembentuk teks berupa kalimat dan paragraf.
Mengacu pada pedoman itu, buku ajar berjudul Bahasa Indonesia Akademis (Buku Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia) ini disusun dengan lingkup materi (1) Hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; (2) Mengeksplorasi ...
Studi kelayakan adalah proses evaluasi yang dilakukan sebelum memulai suatu proyek, bisnis, atau investasi untuk menentukan apakah ide tersebut layak untuk dijalankan. Studi kelayakan bertujuan untuk mengevaluasi aspek-aspek berikut: 1) Kelayakan Finansial: Menilai apakah proyek atau bisnis tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Ini melibatkan perhitungan biaya awal, pendapatan yang diharapkan, dan analisis profitabilitas. 2) Kelayakan Teknis: Menentukan apakah teknologi yang diperlukan tersedia dan dapat diterapkan dengan efisien. Ini juga mencakup evaluasi kemampuan teknis tim yang terlibat. 3) Kelayakan Operasional: Menganalisis apakah bisnis atau proyek tersebut dapat dijalankan dengan efisien dan menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas. Hal ini sering melibatkan perencanaan operasional dan manajemen rantai pasokan. 4) Kelayakan Sosial: Memeriksa dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul dari proyek atau bisnis tersebut. Ini mencakup pertimbangan etika dan tanggung jawab sosial. 5) Kelayakan Hukum dan Regulasi: Mengevaluasi apakah proyek atau bisnis tersebut mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Ini juga mencakup perizinan dan persyaratan peraturan. 6) Kelayakan Pasar: Menganalisis apakah ada pasar yang cukup besar untuk produk atau layanan yang ditawarkan dan apakah ada permintaan yang cukup kuat. 7) Kelayakan Manajemen: Menilai kemampuan tim manajemen untuk menjalankan proyek atau bisnis dengan sukses. Ini mencakup pengalaman, keterampilan, dan kepemimpinan. 8) Kelayakan Waktu: Mengevaluasi apakah proyek atau bisnis tersebut dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang memadai. Buku dengan judul Kajian Studi Kelayakan Bisnis dapat selesai disusun dan berhasil diterbitkan. Kehadiran Buku Kelayakan Bisnis ini disusun oleh para akademisi dan buku kolaborasi. Walaupun jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat dijadikan referensi atau bacaan serta rujukan bagi akademisi ataupun para professional. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam sepuluh bab yang memuat tentang kajian studi kelayakan bisnis, studi kelayakan bisnis laundry, analisis proyek pembangunan, Analisa kelayakan bisnis karsa kopi, studi kelayakan bisnis briket tempurung kelapa, studi kelayakan bisnis budidaya ikan gurame, kelayakan usaha barbershop, analisis kelayakan investasi kebun kelapa sawit, analisis kelayakan usaha kuliner, dan analisis studi kelayakan bisnis hasanah guest house.
Buku dengan judul Kajian Studi Kelayakan Bisnis dapat selesai disusun dan berhasil diterbitkan. Kehadiran Buku Kelayakan Bisnis ini disusun oleh para akademisi dan buku kolaborasi.