Sebanyak 1149 item atau buku ditemukan

LANDASAN IMTAQ YANG TERABAIKAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

Buku ini disusun untuk membantu para guru sains dalam menyampaikan materi pelajaran dan beberapa Konsep pendalaman materi. Kelalaian dan pengabaian pada sains di dunia Islam terjadi secara luas dan meliputi semua lapisan umat termasuk juga para pendidik. Fenomena ini tetap terus berlangsung dimana semua umat Islam masih berkutak-kutak dan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan dana untuk perkara fiqih.

Buku ini disusun untuk membantu para guru sains dalam menyampaikan materi pelajaran dan beberapa Konsep pendalaman materi.

Politik Pendidikan

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi. Dampak langsung dari liberalisasi pendidikan tinggi adalah tertutupnya akses masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengenyamnya. Secara tren, liberalisasi pendidikan tinggi di dunia dimulai oleh negara maju, kemudian dikuti oleh negara berkembang. Buku ini membahas secara khusus kebijakan liberalisasi pendidikan tinggi di Indonesia dan India. Mengapa membandingkan pendidikan tinggi Indonesia dan India? Keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan negara berkembang yang sedang berjuang dalam meningkatkan perekonomiannya. Namun, yang menarik meskipun memiliki kesamaan, terdapat perbedaan dalam proses dan implementasinya. Implementasi dari liberalisasi pendidikan di Indonesia dan India dapat dilihat pada penyelenggaraan PTN-PTN di kedua negara tersebut. Implementasi di Indonesia sendiri dapat dilihat di PTN seperti UI, ITB, dan UGM yang menerapkan jalur ujian masuk mandiri untuk calon-calon mahasiswanya dan menerima sumber pendanaan dari masyarakat lebih tinggi. Di dalam buku ini akan dibahas bagaimana liberalisasi pendidikan tinggi diterapkan di Indonesia dan India. Khusus untuk konteks Indonesia, di dalam buku ini akan dijelaskan alasan di balik keluarnya kebijakan tersebut dari pembuat dan pelaksana kebijakan pada awal liberalisasi pendidikan tinggi.

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi.

Paradigma Baru Pendidikan Pancasila

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara dan ideologi nasional, Pancasila memiliki peran penting dalam menopang keberadaan dan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, sudah selayaknya perlu untuk dipahami dan dihayati segenap warga bangsa termasuk mahasiswa sebagai warga muda. Buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila ini menawarkan kepada para pembaca, khususnya mahasiswa, dengan substansi kajian baru yang meliputi (1) Pengantar Pendidikan Pancasila, (2) Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa, (3) Pancasila sebagai Dasar Negara, (4) Pancasila sebagai Ideologi Nasional, (5) Pancasila sebagai Filsafat, (6) Pancasila sebagai Etika, dan (7) Pancasila sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu. Cakupan materi ini merupakan hasil pembaruan atas substansi kajian Pendidikan Pancasila sebelumnya, yakni kajian Pendidikan Pancasila berdasar Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002. Pembaca nantinya akan menemukan sajian materi yang disusun secara sistematis, berkesinambungan, ringkas, dan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Amat baik digunakan sebagai sumber belajar untuk perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi untuk semua bidang jenjang sarjana maupun diploma.

Buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila ini menawarkan kepada para pembaca, khususnya mahasiswa, dengan substansi kajian baru yang meliputi (1) Pengantar Pendidikan Pancasila, (2) Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa, (3) Pancasila ...

Pendidikan Holistik

Format Baru Pendidikan Islam Membentuk Karakter Paripurna

Pemikiran pendidikan holistik dalam perspektif Barat sepintas telah mampu memberikan nuasa baru perubahan paradigma pendidikan. Namun sejatinya jika dikaji lebih jauh dalam perspektif Islam maka akan ditemukan sebuah perbedaan yang mendasar. Sejatinya filsafat Barat adalah filsafat Humanisme, maka perspekstif Pendidikan Holistik Barat pun tetap berdimensi Humanisme. Perhatikan definisi tujuan pendidikan holistik di atas, yang hanya menitik beratkan pada kehidupan manusia di dunia, tanpa ada hubungan dengan Tuhan. Sementara itu dalam Islam, Al-Qur’an memberi penjelasan tentang tugas manusia dalam hubungannya dengan Ilmu pengetahuan adalah mengisyaratkan bahwa Allah sebagai zat pencipta yang agung, menciptakan manusia dan alam semesta, memiliki tujuan penciptaan, yaitu menjadikan manusia sebagai insan pengabdi kepada Khaliqnya, guna mampu membangun dunia dan mengelola alam semesta sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan Allah Swt. Muhammad Fadhil al-Jumaly seperti dikutip Samsul Nizar memberikan batasan bahwa tujuan pendidikan Islami itu adalah membina kesadaran atas diri manusia itu sendiri, dan atas sistem sosial yang Islami. Ibn Khaldun sebagaimana dikutip Ali al-Jumbulaty dalam buku Samsul Nizar menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islami, berupaya bagi pembentukan aqidah/keimanan yang mendalam. Menumbuhkan dasar-dasar akhlak karimah melalui jalan agamis yang diturunkan untuk mendidik jiwa manusia serta menegakkan akhlak yang akan membangkitkan kepada perbuatan yang terpuji.

Pemikiran pendidikan holistik dalam perspektif Barat sepintas telah mampu memberikan nuasa baru perubahan paradigma pendidikan.

Pendidikan Islam Tantangan & Peluang di Era Globalisasi

Di buku yang berada di hadapan pembaca ini, Pendidikan Islam Tantangan & Peluang di Era Globalisasi, pada Bab I, penulis menggambarkan latar belakang mengapa penulis menulis buku ini. Bab II, penulis membahas bagaimana sesungguhnya doktrin Islam yang secara global menggambarkan tentang Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya dan IPTEK. Pada Bab III, penulis mendeskripsikan tentang Globalisasi dari persfektif Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya serta IPTEK yang tengah mengancam atau mempengaruhi berbagai bidang tersebut, di tengah-tengah bangsa Indonesia dan bagaimana sebaiknya tanggapan umat Islam. Pada Bab IV, penulis menggambarkan tentang realitas yang dihadapi oleh umat Islam sebagai bagian terbesar dari bangsa ini yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut. Pada Bab V, penulis memberikan catatan guna membangkitkan kembali bangsa yang tengah terpuruk diberbagai bidang dan menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan. Umat Islam diharapkan membenahi pandangan-pandangan hidupnya; membangun etos ekonomi dan membangun pranata ekonomi; mengarahkan konsentrasi membangun masyarakat Islam bukan membentuk negara Islam. Pada Bab VI, penulis membedah institusi pendidikan Islam sebagai wahana yang strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di dalam era global. Pendidikan Islam dalam menghadapi globalisasi diharapkan dapat memproduksi lulusan dengan pengetahuan agama yang mendalam, pengetahuan umum yang tinggi, menguasai teknologi, memiliki keterampilan atau keahlian dan berjiwa kewirausahaan serta memiliki moralitas yang kokoh dan konsisten; begitu pula pendidikan di masyarakat harus memiliki semangat yang sama. Pada Bab VII penulis mengambil berbagai kesimpulan.

Di buku yang berada di hadapan pembaca ini, Pendidikan Islam Tantangan & Peluang di Era Globalisasi, pada Bab I, penulis menggambarkan latar belakang mengapa penulis menulis buku ini.

Pembelajaran Menulis Bahasa Arab

Dalam Perspektif Komunikatif

Bagian terpenting dari substansi isi buku Pembelajaran Menulis Bahasa Arab ini, di antaranya membahas: (1) Sekilas tentang bahasa Arab: bahasa Arab dalam rumpun Semit dan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia; (2) Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa: sejarah kemunculan pendekatan komunikatif; konsep dasar komunikatif; desain, prosedur, dan evaluasi pengajaran bahasa komunikatif; serta pendekatan komunikatif dalam berbagai keterampilan berbahasa; (3) Seluk-beluk keterampilan menulis bahasa Arab: beberapa istilah tentang kitabah (menulis); jenis, asas, dan tujuan kitabah; metode dan strategi pembelajaran kitabah; serta (4) Pembelajaran kitabah dalam perspektif komunikatif: materi dan tujuan pembelajaran kitabah, metode dan strategi pembelajaran kitabah, serta evaluasi pembelajaran kitabah. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Bagaimana menulis yang efektif dalam perspektif komunikasi berbahasa Arab akan disajikan dalam buku ini. ... Misalnya orang Indonesia, bahasa pertamanya yaitu bahasa daerah atau bahasa ibu di mana ia dilahirkan. Sementara bahasa kedua ...

Sickle Cell Anemia

From Basic Science to Clinical Practice

Although sickle cell anemia was the first molecular disease to be identified, its complex and fascinating pathophysiology is still not fully understood. A single mutation in the beta-globin gene incurs numerous molecular and cellular mechanisms that contribute to the plethora of symptoms associated with the disease. Our knowledge regarding sickle cell disease mechanisms, while still not complete, has broadened considerably over the last decades. Sickle Cell Anemia: From Basic Science to Clinical Practice aims to provide an update on our current understanding of the disease’s pathophysiology and use this information as a basis to discuss its manifestations in childhood and adulthood. Current therapies and prospects for the development of new approaches for the management of the disease are also covered.

Although sickle cell anemia was the first molecular disease to be identified, its complex and fascinating pathophysiology is still not fully understood.