Sebanyak 97 item atau buku ditemukan

Hukum Islam Indonesia

dari nalar partisipatoris hingga emansipatoris

Development of methodological approach to Islamic law studies in Indonesia, 1970-2000.

Dia adalah seorang ulama yang berpikiran cukup moderat , kompromis , dan
akomodatif . Petualangannya yang cukup lama di Timur Tengah ( menetap di
tanah Haramain selama 9 tahun ) telah membentuk karakter yang membedakan
 ...

Fiqh Madani ; Konstruksi Hukum Islam di Dunia Modern

Buku ini berusaha mengkaji lebih jauh dan lebih mendalam perihal teori hudud yang dicetuskan oleh Syahrur, terutama dalam kaitannya untuk mengatasi krisis hukum Islam di dunia modern. Adapun fokus dalam tulisan ini adalah persoalan bagaimana memahami kaitan antara teori hudud sebagai bagian dari reformasi keagamaan yang Syahrur dengan reformasi politik dan masyarakat yang didambakannya.

Buku ini berusaha mengkaji lebih jauh dan lebih mendalam perihal teori hudud yang dicetuskan oleh Syahrur, terutama dalam kaitannya untuk mengatasi krisis hukum Islam di dunia modern.

REKONSTRUKSI TEORI HUKUM ISLAM ; Membaca Ulang Pemikiran Reaktualisasi Hukum Islam Munawir Sjadzali

Gagasan reaktualisasi hukum Islam Munawir Sjadzali berangkat dari berbagai pengalaman hidup, baik hubungannya dengan keluarga, pendidikan yang pernah ditempuh serta pengalaman-pengalaman semasa menjabat Menteri Agama. Pengalaman-pengalaman tersebut banyak mempengaruhi munculnya pemikiran reaktualisasi hukum Islam. Karena dalam perjalanan hidupnya, Munawir Sjadzali banyak menemukan ketentuan-ketentuan hukum Islam yang sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan situasi dan kondisi di mana hukum Islam diterapkan. Itulah sebabnya Munawir Sjadzali menawarkan teori reaktualisasi hukum Islam, agar ketetepan hukum Islam senantiasa dapat diterima dengan mudah oleh umatnya (shalihun likulli zamanin wa makanin).

Gagasan reaktualisasi hukum Islam Munawir Sjadzali berangkat dari berbagai pengalaman hidup, baik hubungannya dengan keluarga, pendidikan yang pernah ditempuh serta pengalaman-pengalaman semasa menjabat Menteri Agama.

ASAS-ASAS NEGARA HUKUM MODERN dalam ISLAM ; Kajian Komprehensif Islam dan Ketatanegaraan

dalam buku ini penulis melihat Islam dan praktik ketatanegaraan semestinya melibatkan pendekatan interdisipliner, karena Islam itu sendiri bersifat multi-dimensi. Islam tidak hanya bersemayam diranah doktrinal semata, tetapi juga didalam praktiknya ditengah-tengah masyarakat. Jelasnya Islam mencakup keseluruhan hidup sendiri. Karena itulah dalam buku ini penulis mencoba menggunakan berbagai pendekatan mulai dari pendekatan normatif yuridis, sosiologis, historis hingga komparatif, untuk melihat Islam dan praktik ketatanegaraan Negara Madinah, kemudian diperhadapkan dengan asas-asas negara hukum modern; Apakah benar Islam memiliki konsep ketatanegaraan Modern, baik secara konseptual maupun praktiknya di dalam masyarakat negara Madinah? Masalah inilah yang coba ditelusuri oleh penulis untuk meng-counter anggapan sebagian orientalis di atas. Menurut penelusuran penulis, Islam telah lebih dahulu mempraktikan asas-asas negara hukum modern jauh sebelum Barat cuap-cuap soal demokrasi, konstitusionalisme, HAM, pluralisme, kekuasaan kehakiman yang netral dan tak berpihak. Maka, negara Madinah sah disebut sebagai negara modern/negara kesejahteraan serta memiliki karakteristik untuk disebut sebagai negara republik.

dalam buku ini penulis melihat Islam dan praktik ketatanegaraan semestinya melibatkan pendekatan interdisipliner, karena Islam itu sendiri bersifat multi-dimensi.

Tekstualitas Al-Qur'an ; Kritik terhadap Ulumul Qur'an

Al-Qur'an sebagai sebuah teks, dapat ditafsirkan secara terbuka (plural), maka wajar bila dalam setiap rentang waktu tertentu terjadi pergulatan penafsiran yang beranekaragam. Buku ini merupakan salah satu sayap penafsiran radikal yang menolak Al-Qur’an didekati secara dogmatis-ideologis. Sebagai sanggahannya, penulis melakukan pembongkaran atas Konsep Teks dan Wahyu melalui metode analisis teks. Dengan pembongkaran ini, kajian atas Al-Qur'an menjadi semakin menarik, merangsang perdebatan dan melahirkan konsep baru yang radikal terhadap eksistensi Al-Qur'an, sebagaimana semangat revolusioner-radikal penulis yang merekomendasikan perlunya pembacaan ulang secara serius atas ilmu-ilmu Al-Qur'an dan sekaligus melakukan kritik atasnya.

Al-Qur'an sebagai sebuah teks, dapat ditafsirkan secara terbuka (plural), maka wajar bila dalam setiap rentang waktu tertentu terjadi pergulatan penafsiran yang beranekaragam.

Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an

Diskursus studi Al-Qur’an yang berkembang di tanah air sampai saat ini masih dibilang sepi dari sorotan. Padahal kajian ini menjadi entry point bagi pengembangan studi-studi keilmuan Islam lainnya. Setidaknya inilah yang coba ditawarkan oleh buku ini. Al-Qur’an yang dilihat dari berbagai perspektif dan pendekatan memungkinkan kitab suci lebih kontekstual secara praksis dan menjadi pembebas dari kejumudan pemahaman. Bisa dikatakan inilah karya yang mengkover banyak tema bahasan terkait materi studi Al-Qur’an dan menjadi referensi yang memadai bagi kalangan pengkaji studi Al-Qur’an maupun mahasiswa yang konsen dalam bidang Islamics studies, khususnya studi Al-Qur’an.

Diskursus studi Al-Qur’an yang berkembang di tanah air sampai saat ini masih dibilang sepi dari sorotan.

Pengantar Studi Al-Qur'an: Teori dan Pendekatan

Meskipun studi keislaman terutama studi Al-Qur'an telah banyak dilakukan oleh para sarjana luar dan dalam negeri, dengan menggunakan ragam teori dan dengan fokus kajiannya masing-masing seiring dengan perkembangan keilmuan kontemporer, karya ini tetap layak diapresiasi karena ia berusaha menghadirkan cara pendekatan yang berbeda terhadap Al-Qur'an, dan dengan kemasan sistematika penulisan yang mudah dicerna dan dipahami.

... of the obvious historical accounts of that I have given here, but that it was the cultural that created that interest, that acted dynamically along with brute political, economic, and 4 Pengantar Studi Al-Qur'an: Teori dan Pendekatan.

Pendidikan Berwawasan Kebangsaan

Pendidikan adalah tiang pancang budaya dan fondasi utama untuk membangun peradaban sebuah bangsa. Kesadaran akan arti penting pendidikan menentukan kualitas kesejahteraan warganya. Oleh karena itu, substansi pendidikan, materi pengajaran, dan manajemen pendidikan yang akuntabel sudah seharusnya menjadi perhatian para penyelenggara negara. Terbukti, bangsa yang berhasil mencapai tingkat kemajuan kebudayaan dan teknologi tinggi mesti disangga oleh kualitas pendidikan yang kokoh. dalam konteks saat ini, jati diri dan kepribadian bangsa perlu dibentuk melalui pendidikan yang berbasis multikultural. Hal ini karena Indonesia dihuni oleh beragam agama, tradisi, dan budaya. Sekecil apa pun, buku ini mencoba memberi pencerahan dalam kerangka kesadaran multikulturalisme, tepat pada momentum Satu Abad Kebangkitan Nasional.

Pendidikan adalah tiang pancang budaya dan fondasi utama untuk membangun peradaban sebuah bangsa.

DINAMIKA SOSIOLOGIS INDONESIA : Agama dan Pendidikan dalam Perubahan Sosial

Setelah memasuki era reformasi dan pasca reformasi, keadaan berbagai sendi kehidupan berbangsa yang dinamis, cenderung mengarah pada suatu ‘proses’ disorientasi nilai-nilai sosial-budaya yang memprihatinkan. Buku ini merupakan respons akademik penulisnya terhadap kondisi realitas sosial berbangsa yang secara sosiologis kerap dengan ‘potensi’ konflik sosial dan unpredictable, yang bisa saja dapat ‘mengancam’ disintegrasi sosial dan disintegrasi bangsa. Respons ini ditampilkan dalam analisis yang didukung dengan data sosiologis (agama dan pendidikan) tanpa terputus dan bertautan dalam ‘lintas tiga zaman’: Orde Baru, Reformasi, dan Pascareformasi. Catatan pentingnya adalah bahwa pendidikan, sebagai salah satu ‘basis’ fundamental kehidupan berbangsa, dalam kurun waktu itu, ternyata belum mampu memproduksi sumber daya manusia (human-resources), yang dapat berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di Asia. Kehadiran buku ini merupakan kontribusi positif penulisnya dalam pengembangan khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu sosial (social-sciences), agama (religious), dan pendidikan (education)—dalam perubahan sosial. Buku ini patut dan layak dibaca berbagai kalangan: akademisi, mahasiswa (S1, S2, S3), praktisi pendidikan, dan pembaca budiman lainnya.

bahkan warganya banyak yang tidak mengetahui jika ada suatu konflik bertalian
dengan hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia. Tapi, untuk kasus kali ini,
yakni kasus penangkapan pertugas KKP oleh tentara Diraja Malaysia, telah ...

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM; Reinterpretasi Berbasis Interdisipliner

Buku ini merupakan pengantar atau kajian awal bagi siapa pun yang hendak mengembangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai sudut pandang; filsafat, psikologi, sosiologi, dan institusi. Tujuannya adalah agar pendidikan Agama Islam dapat berkembang secara dinamis di tengah krisis kebangsaan yang multidimensi. Sungguh pun demikian, bukan berarti pengembangan PAI bisa dilakukan secara serampangan. Yakni, mengadopsi segala hal yang datang dari “luar” tanpa seleksi yang cermat. Bagaimanapun, PAI masih dihadapkan pada permasalahan dan kenyataan yang kompleks. Di antaranya persoalan normatif-ideologi, perbedaan kondisi alam, ekonomi, sosio-kultural, dan kesiapan semua pihak terutama masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan. Bisa dikatakan, pengembangan sistem pendidikan Islam akan banyak menyentuh dimensi-dimensi normatif-ideologis, filosofis, psikologis,sosiologis, historis, kultural, ekonomi, dan bahkan kebijakan politik. Dalam usaha mengatasi persoalan-persoalan di atas, penulis mencoba memberikan tawaran-tawaran gagasan tentang pengembangan PAI dari berbagai perspektif. Selain itu, penulis berharap buku ini bisa menjadi titik tolak dan landasaran yang kokoh bagi pelaksana Pendidikan Agama Islam, pengembang, dan penentu kebijakan pendidikan dalam mengembangkan serta menyelenggarakan program PAI, baik di sekolah-sekolah, madrasah, pesantren maupun di perguruan tinggi.

45 Pada Pasal 32 Ayat 1 UU Sisdiknas 2003 dikatakan “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, ...