Sebanyak 1974 item atau buku ditemukan

INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM

Filsafat agama sebagai alat untuk bagaimana akal ini berperan dalam memahami agama beserta seluk beluknya, ilmu kalam hadir sebagai disiplin keilmuan Islam yang “terinspirasi” oleh ilmu filsafat untuk mengoptimalkan peran akal, rasionalitas dan pikiran untuk mendalami secara totalitas akan masalah-masalah tauhid, aqidah dan keimanan. Antara filsafat agama dan ilmu kalam sepertinya mempunyai hubungan yang signifikan dalam hal penggunaan; pendayagunaan fungsi-peran akal. Rasanya tidak adil jika hanya akal saja yang di “agungkan” diperlukan media; alat lain yang juga merupakan anugerah Allah yakni hati (qalb), keilmuan Islam yang oreintasinya pada hati, rasa dan spiritual ialah ilmu tasawuf. Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

TIPOLOGI ALIRAN-ALIRAN TASAWUF

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha menjadi seorang hamba yang benar-benar hamba. Benar-benar hamba maksudnya adalah hamba yang memahami eksistensi dan esensi dirinya sebagai seorang ciptaan Tuhan. Adanya aliran-aliran dalam dunia tasawuf ini menjadi bukti bahwa tasawuf tidak hanya dipahami dan dikaji dalam satu sisi, melainkan banyak sisi. Sehingga melahirkan berbagai ragam perbedaan tipologi. Adanya yang menitik beratkan pada aspek ruhaniah, akhlak, akal, rasa (dzauq), amaliah, cinta, sosial, modern (tawazaun; keseimbangan), kebangsaan dan lain sebagainya. Yang pada intinya adalah sama-sama ingin menjadi seorang hamba yang benar, yang dekat dengan Tuhan dan menjadi hamba yang baik, yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Tipologi-tipologi seperti inilah yang membuat tasawuf kaya, yakni kaya akan model (desain) yang akhirnya membuat tasawuf ini ilmu yang unik. Sehingga, layak untuk terus dikaji, didalami dan diamalkan.

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha ...

Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam

Banyak penulis buku tasawuf yang hanya menonjolkan aspek tertentu tentang tasawuf, terutama aspek positifnya terhadap pengalaman agama. Buku-buku semacam ini tidak bisa memberi pengertian yang utuh tentang tasawuf, tidak banyak manfaatnya bagi pengamat dan peneliti di bidang sufisme, apalagi yang aspek negatifnya. Inilah yang akan menyebabkan kemunduran Islam. Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah harus dengan semboyan “pergi ke Makkah melalui London”. Yakni, menguasai dan menerapkan metode analisis ilmiah dari Barat untuk menelaah kitab-kitab kuning dan kehidupan keagamaan umat Islam. Dengan cara ini, pengertian inti cita sufisme, yaitu fana dan kasyaf, dapat diselami secara utuh.

Banyak penulis buku tasawuf yang hanya menonjolkan aspek tertentu tentang tasawuf, terutama aspek positifnya terhadap pengalaman agama.

ISLAM SUFISTIK

MEMBUMIKAN AJARAN TASAWUF YANG HUMANIS, SPIRITUALIS DAN ETIS

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah Swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ketaatan dan kepatuhan inilah yang nantinya bisa ‘menggiring’ umat Islam kepada jalan yang lurus, sikap moderat, kebijaksanaan, mencintai kedamaian, keharmonisan dan perdamaian serta kepekaan sosial yang tinggi. Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas. Tiga nilai inilah yang ingin disebarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan ke dalam kehidupan masyarakat khususnya umat Islam, agar menjadi umat yang wasathiyah, tasamuh, tawazun, i’tidal, ta’awun di samping istiqamah dalam berzikir, beribadah dan bermunajah. Islam sufistik juga ingin menghapus “kesan” negatif terhadap dunia sufi yang “dituduh” anti terhadap aspek sosial, fokus pada aspek ruhani semata dan sejenisnya. Melalui gagasan Islam sufistik inilah wajah tasawuf akan dikembalikan dan dikuatkan bahwa dalam tasawuf tidak hanya mengajarkan pada satu aspek saja, melainkan mensinergikan-mengintegrasikan satu aspek kepada aspek lain dalam menuju Zat yang Maha Satu. Untuk itu, buku ini hadir dalam rangka membumikan ajaran-ajaran tasawuf yang humanis, spiritualis dan etis di tengah-tengah masyarakat post modern abad 21 M ini dengan wajah Islam sufistik.

Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas.

Sufisme Jawa: Transformasi Tasawuf Islam Ke Mistik Jawa

Dr Simuh, sebagai ahli ilmu tasawuf sekaligus ahli kejawen, telah berupaya keras melacak hakikat sufisme Jawa lewat pendekatan historis dan tekstual-kultural. Analisisnya yang sangat kaya informasi dan ilustrasi membuat sufisme Jawa yang sebelumnya remang-remang menjadi benderang. Hal penting yang dilakukan oleh Dr Simuh adalah menggali akar-akar sufisme Islam (tasawuf ) dan mistik Hindu-Buddha. Keduanya telah menyatu secara sinkretis, terutama menyangkut konsep-konsep rohaniah. Mereka yang tertarik menekuni kebudayaan Jawa bisa mengambil manfaat dari buku ini. Buku ini juga dapat dipergunakan sebagai gerbang pengetahuan bagi para pemula dan mahasiswa yang ingin mempelajari ilmu tasawuf, mistik, atau sufisme Jawa.

Dr Simuh, sebagai ahli ilmu tasawuf sekaligus ahli kejawen, telah berupaya keras melacak hakikat sufisme Jawa lewat pendekatan historis dan tekstual-kultural.

TASAWUF SEBAGAI REVOLUSI SPIRITUAL DI ABAD GLOBAL

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ini menjadi indikator bahwa tasawuf layak menyandang gelar sebagai ‘Revolusi Spiritual’ bagi manusia modern yang telah kehilangan ruh spiritualnya, mengalami krisis moral dan sosial yang membuatnya cenderung melakukan banyak penyimpangan. Untuk itu, penulis menyuguhkan sebuah karya agar bisa dijadikan masyarakat abad global sebagai referensi dalam menyelesaikan problematika kehidupannya, yang itu tidak bisa dipecahkan dengan akal, teknologi, dan sains. Oleh karenanya buku ini: “Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual di Abad Global”, dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa, kaum milenial, dan masyarakat post modern pada umumnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai langkah memupuk keimanan dan ketakwaan. Bila ini senantiasa dipupuk maka ruh spiritual tidak akan kering, dan manusia sebagai seorang hamba tidak akan jauh dengan sang Penciptanya. Cara memupuk keimanan dan ketakwaan inilah yang penulis ulas dalam bingkai tasawuf, untuk mengenalkan bahwa dunia tasawuf mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan dan menghidupan ruh spiritual seorang Muslim.. Akhirnya, mengantarkan manusia menjadi manusia yang utuh secara spiritual, moral dan sosial. Selamat membaca.

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt.

Akhlah Tasawuf : Masyarakat Modern, Ajaran Tasawuf, Wali, Karamah dan Tokoh Sufi Nusantara

Buku ini membahas tentang problematika masyarakat modern, konsep muhasabah, muraqabah dan musyahadah dalam membentuk insan kamil, konsep wali dan karamah, serta keteladanan tokoh tasawuf nusantara.

Buku ini membahas tentang problematika masyarakat modern, konsep muhasabah, muraqabah dan musyahadah dalam membentuk insan kamil, konsep wali dan karamah, serta keteladanan tokoh tasawuf nusantara.

PENDIDIKAN TASAWUF

Sebuah Kerangka Proses Pembelajaran Sufistik Ideal Di Era Milenial

Tasawuf hadir dalam wajah baru ‘hasil’ integrasi dengan ilmu pendidikan. Maksudnya, kerangkanya bernuansa seperti kerangka pendidikan pada umumnya yang berisi tentang konsep dasar, proses pembelajaran, model, metode, strategi, media, materi, evaluasi, tahapan dan capaian dan lain sebagainya. Namun, substansinya berisi tentang ajaran dan nilai-nilai tasawuf yang kemudian ditutup dengan kerangka lembaga pendidikan tasawuf yang dikenal dengan istilah tarekat. Kolaborasi antara ilmu tasawuf dan ilmu pendidikan inilah yang melahirkan istilah pendidikan tasawuf yang dijadikan sebagai sebuah kerangka pembelajaran sufistik. Pendidikan tasawuf ini merepresentasikan sebuah proses pembelajaran berbau sufistik yang ideal bagi para salik khususnya, dan masyarakat modern pada umumnya. Artinya, ketika seseorang ingin mendalami pemahamannya tentang sufi, ingin meniti jalan spiritual agar bisa ‘wushul’ dengan Allah, selain memperbaiki budi dan mensucikan hati, maka mau tidak mau harus melalui proses dan prosedur yang benar. Untuk itulah, dalam buku ini disusun proses dan prosedur tersebut secara sistematis sehingga dapat memudahkan seseorang untuk bertaqarrub kepada Allah swt.

Pendidikan tasawuf ini merepresentasikan sebuah proses pembelajaran berbau sufistik yang ideal bagi para salik khususnya, dan masyarakat modern pada umumnya.

ANTOLOGI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM; STUDI TERHADAP PEMIKIRAN IBNU SINA

Buku yang ada di tangan pembaca ini adalah hasil karya dari teman-teman mahasiswa Program Doktor Pendidikan Islam kelas PEDI-A tahun akademik 2021-2022 pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam (Lanjutan). Pendidikan dan filsafat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sebagai ibu dari semua ilmu (mother of knowledge)filsafat dipakai menjadi kerangka teori dasar dalam pengembangan disiplin ilmu pengetahuan. Itulah mengapa dalam pendidikan dikenal cabang ilmu Filsafat Pendidikan, belakangan pendidikan Islam terutama Perguruan Tinggi Kegaman Islam (PTKI) juga menggunakannya sebagai sebuah disiplin ilmu baru yaitu Filsafat Pendidikan Islam dan ini menjadi mata kuliah wajib di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Tugas kekholifahaan menuntut manusia itu berilmu pengetahuan. Sedangkan manusia sebagai hamba Allah menunjukkan dan membuktikan baktinya kepada Allah SWT. Kajian tentang manusia tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan.