Sebanyak 704 item atau buku ditemukan

Krisis Spiritualitas di Era Teknologi dan Informasi

Majalah Tebuireng Edisi 44

Akankah Problematika Modernisme Terselesaikan? Assalamualaikum Wr. Wb. Masyarakat dunia sedang gan drung menuju modernisme yang berujung pada materialistik, di mana ilmu sains dan teknologi seolah kuda terbang yang melesat begitu cepatnya, sehingga tidak bisa dikejar oleh bidang keilmuan yang lain. Padahal ilmuilmu modern itu, dalam pandangan Abdul Kadir Riyadi, telah kehilangan sense of science-nya. Seringkali mereka menganggap dirinya paling benar dan sakti hingga terkesan sangat dogmatis. Sedangkan ilmu-ilmu yang berorientasi pada pengetahuan keberadaan jiwa masyarakat itu sendiri menjadi sempit, kesadaran akan pribadinya hilang sedikit demi sedikit. Lunturnya kesadaran akan diri sendiri ini, lebih banyak menghinggapi masyarakat di lingkungan perkotaan, di mana masyarakat cenderung mudah berpikiran materialis. Dengan hiruk pikuk keduniaannya, semua menjadi ada pada batasan angka-angka. Agama, ajaran ketuhanan, peribadatan dan spiritualitas semakin tergerus sejalan dengan semakin tingginya laju modernitas. Namun sebetulnya, materialisme, anak dari modernitas itu tidak hanya menjangkiti masyarakat perkotaan saja, tetapi juga masyarakat pedesaan yang terbawa arus dan terus mengikuti pola modern hingga ke hilir krisis spiritual, meskipun kondisinya tidak sebesar masyarakat kota. Bagi masyarakat kota, kegersangan semacam ini bisa disebabkan karena pencapaian kemakmuran materi sedemikian rupa dengan perangkat teknologi yang serba mekanis dan otomatis. Sedangkan dalam konteks masyarakat desa, lebih karena kecemburuan terhadap prestasi besar masyarakat kota, yang membuatnya berusaha mati-matian mengejar ketertinggalan, atau sekedar hanya untuk mempertahankan hidup. Kemajuan teknologi, kemudahan dalam penyelenggaraan kehidupan seharihari, dan kompetisi yang makin ketat telah melahirkan tekanan yang terkadang tidak tertahankan. Gaya hidup instan dan serba cepat, kekurangan waktu untuk memelihara kebersamaan dengan keluarga dan bersosialisasi, kerusakan ekologis, dan sebagainya justru mengakibatkan manusia modern terasingkan dari diri mereka sendiri. Seperti yang dideskripsikan Albert Camus, dalam menyebut kegersangan pribadi sebagai fenomena absurditas dalam potret masyarakat modern, di mana manusia merasa asing di alam ini. Sebagaimana ia menggambarkan sosok Sisyphus yang dihukum oleh para dewa untuk mendorong batu ke atas gunung, namun ketika hampir mencapai puncak, batu tersebut menggelinding ke bawah, dan begitu seterusnya. Namun di sisi lain, dari akibat berlarutlarutnya situasi seperti itu, tidak jarang kebosanan dan kegersangan atas keriuhan yang terjadi, membawa masyarakat kota pada keingintahuan lebih jauh akan tuhan. Mencari tuhan hingga ke mana saja mereka anggap ada. Mereka menjadi butuh akan sesuatu yang mampu meredam rasa ada yang kurang dalam dirinya, yakni sesuatu yang dirasa lebih dahsyat dari sekedar memenuhi kebutuhan materi. Maka munculnya beberapa majlis dzikir, majlis taklim, dan ustadz-ustadz muda di tengah masyarakat kota, seperti cahaya di malam gelap gulita, yang kemudian oleh Julia Day Howell dikatakan sebagai fenomena urban sufism. Urban sufism ini hadir dikala masyarakat mengalami kejenuhan terhadap pengejaran materi yang tidak ada tuntasnya. Muncullah fenomena Aa Gym, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Haryono, dan majlis shalawat pimpinan para habaib. Ahmad Najib Burhani, penulis buku Sufisme Kota, beranggapan bahwa kegiatan spiritual yang sedang terjadi pada masyarakat kota sebagai bentuk tarekat, hanya saja ia membedakannya menjadi dua jenis, tarekat urban dan tarekat konvensional. Tarekat urban diartikan sebagai tempat pencarian minum masyarakat kota sejenak di sela-sela kesibukan bekerja seperti yang disebutkan di atas, sedangkan sufisme konvensional adalah tarekat eksklusif yang tidak hanya berusaha mendekatkan diri pada Tuhan, tapi sampai pada taraf kemakrifatan dan fana, yang kita kenal beberapa di antaranya seperti Qodiriyah-Naqsyabandiyah, Syadziliyah, Rifa’iyah, Masyisyiyah, Tijaniyah, Syattariyah, dan lain sebaginya. Pertanyaanya, apakah sufisme urban adalah bentuk gejala biasa yang terjadi di lingkungan perkotaan? Sebatas mana perbedaan sufisme urban ini dengan sufisme konvensional atau tarekat yang bertahun-tahun berkembang? Bagaimana kredibilitas para pengampuh sufisme urban, apakah ia betul-betul sebagai guru sufi atau apa? Bagaimana sebenarnya krisis spiritual yang terjadi di masyarakat kota? Seberapa besar peran sufisme urban dalam mengimbangi arus modernitas dan materialisme masyarakat? Lalu, apa yang harus dilakukan? Majalah Tebuireng edisi 44 yang berada di tangan pembaca sekalian ini, mencoba mengupas berbagai permasalahan menganai krisis spirutual masyarakat perkotaan dan fenomena urban sufisme yang berkembang. Dalam rubrik sajian utama, kami menyajikan tulisan-tulisan hangat nan segar dari beberapa tokoh, sebut saja KH. Agus Sunyoto yang mengupas bagaimana para sekuleris juga mengakui bahwa krisis spiritual juga mampu menghancurkan peradaban manusia. Kemudian ada Ali Usman, M.Phil yang menulis tentang fenomena sufisme urban apakah sebagai tarekat ataukah bukan. Beberapa tokoh, semisal KH. Fahmi Amrullah, KH. Djamaluddin Ahmad, dan Gus Rofi’ul Hamid, juga memberikan varian sudut pandang yang menyejukkan tentang bagaimana mengatasi krisis spiritual yang melanda masyarakat disamping artikel-artikel lain yang tak kalah menarik untuk dibaca dan jadi teman diskusi. Selamat membaca! Wassalam.

Perhatikan angka-angka di atas. Aktivitas yang sifatnya hiburan dan konsumsi, rata-rata menempati rangking pertama. Sedangkan aktivitas yang bersifat produktif seperti jual-beli online dan transaksi perbankan, mendu- duki posisi ...

Filsafat Perselingkuhan Sampai Anorexia Kudus

Buku ini adalah buku filsafat populer yang memiliki aspek paradoxa. Paradoxa adalah kata dari Bahasa Yunani yang berarti ‘menyimpang dari pendapat umum’. Para itu berarti menyimpang. Sementara doxa berarti pendapat umum. J udul tersebut tepat menggambarkan isi buku ini, yakni upaya untuk berpikir tentang kehidupan dengan sudut pandang yang unik, yang berbeda dari pendapat umum masyarakat. Buku ini adalah kumpulan tulisan populer saya yang telah dipublikasikan di berbagai media, baik lokal maupun nasional. Buku ini lahir dari refleksi saya atas berbagai peristiwa yang terjadi, baik di level nasional maupun pengalaman personal, yang kemudian dibagi menjadi tiga ranah refleksi, yakni refleksi tentang kehidupan berbangsa, tentang pendidikan, dan refleksi personal saya tentang kehidupan. Itulah tiga dimensi kehidupan yang menjadi pergulatan saya selama ini. Yang perlu diingat adalah, bahwa refleksi bukanlah pijat refleksi, melainkan memikirkan ulang apa yang telah terjadi secara mendalam! Banyak orang masih belum mengerti arti kata refleksi dalam konteks ini. Apa keunggulan buku ini dibandingkan dengan kumpulan tulisan yang bertebaran di toko buku lainnya? Buku ini adalah sebuah refleksi filosofis yang dibahasakan secara populer, dan mencoba untuk menyoroti berbagai hal dari sudut pandang yang unik. Harapannya adalah pembaca bisa menentukan sudut pandang mereka sendiri pada akhirnya. Beberapa refleksi terasa begitu personal. Namun janganlah lupa bahwa kita bisa melihat kehidupan seluruh alam semesta di dalam hati orang yang bergelut dengan kehidupan!

Buku ini adalah buku filsafat populer yang memiliki aspek paradoxa.

Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas V

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi materi dan soal-soal latihan untuk membantu siswa menghadapi ulangan harian dan ulangan akhir semester. Buku yang membantu siswa mempersiapkan diri agar sukses meraih nilai tinggi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. • Berisi ringkasan materi pelajaran sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013. • Dilengkapi contoh-contoh soal pada setiap subbab yang dibahas secara gamblang dan mudah dipahami (belajar melalui contoh). • Dilengkapi soal-soal latihan yang komprehensif di bagian akhir bab untuk menguji pemahaman materi di setiap bab. • Dilengkapi soal-soal Penilaian Hasil Belajar Semester 1 dan Penilaian Hasil Belajar Semester 2 sebagai latihan untuk menghadapi ulangan akhir semester. Seri PASTI BISA membantu mencapai kesuksesan meraih nilai tinggi pada ulangan harian dan ulangan akhir semester.

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi materi dan soal-soal latihan untuk membantu siswa menghadapi ulangan harian dan ulangan akhir semester. Buku yang membantu siswa mempersiapkan diri agar sukses meraih nilai tinggi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. • Berisi ringkasan materi pelajaran sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013. • Dilengkapi contoh-contoh soal pada setiap subbab yang dibahas secara gamblang dan mudah dipahami (belajar melalui contoh). • Dilengkapi soal-soal latihan yang komprehensif di bagian akhir bab untuk menguji pemahaman materi di setiap bab. • Dilengkapi soal-soal Penilaian Hasil Belajar Semester 1 dan Penilaian Hasil Belajar Semester 2 sebagai latihan untuk menghadapi ulangan akhir semester. Seri PASTI BISA membantu mencapai kesuksesan meraih nilai tinggi pada ulangan harian dan ulangan akhir semester.

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

Pancasila Dasar Negara

Kursus Pancasila Oleh Presiden Soekarno Tentang Pancasila

Seorang filsuf konfusius Cina mengatakan bahwa dibutuhkan tiga unsur yang menyatu untuk membentuk sebuah negara yang kuat. Tentara yang kuat, pangan yang cukup, dan kepercayaan yang kuat. Sekitar tahun 1960-an, Indonesia pernah mengalami menjadi negara yang kuat di bidang tentara dan kepercayaan rakyat. Meski minus di bidang pangan, saat itu Indonesia mampu merebut Irian Barat dan memimpin negara-negara nonblok. Hari ini, Indonesia mempunyai TNI-Polri yang kuat, pangan yang semakin baik, namun minus kepercayaan rakyat. Indonesia tengah dilanda krisis kepercayaan. Salah satunya kepercayaan apakah Pancasila sebagai ideologi, sebagai dasar negara, adalah yang paling pas dan terbaik untuk bangsa Indonesia. Sebagian rakyat juga tidak percaya Pancasila mampu menjalani fungsinya sebagai alat permersatu bangsa. “Pancasila adalah satu alat mempersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke hanyalah dapat bersatu padu di atas dasar Pancasila itu.” Pancasila Dasar Negara: Kursus Presiden Soekarno tentang Pancasila. Sebuah buku yang disusun untuk membangun kembali kepercayaan rakyat, bahwa Pancasila adalah dasar negara yang pas dan baik bagi Indonesia, dengan ilmu yang benar. Ilmu yang kita dapatkan dari sumber utama, yaitu Bung Karno. Dengan kita mempelajari kembali, diharapkan dapat mengembangkan Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dan masa yang akan datang. Seperti yang diungkapkan Bung Karno dalam Kursus (Pendahuluan) Presiden tentang Pancasila di Istana Negara, tanggal 26 Mei 1958, “Kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini, Saudara-saudara, membuktikan sejelas-jelasnya bahwa jikalau tidak di atas dasar Pancasila kita terpecah belah, membuktikan dengan jelas bahwa hanya Pancasilalah yang dapat tetap mengutuhkan negara kita, tetap dapat menyelamatkan negara kita.” Saya Indonesia, saya Pancasila!

Sebagian rakyat juga tidak percaya Pancasila mampu menjalani fungsinya sebagai alat permersatu bangsa. “Pancasila adalah satu alat mempersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke hanyalah dapat ...

Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XII

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi materi dan soal-soal latihan untuk membantu siswa menghadapi ulangan harian dan ulangan akhir semester. Buku yang membantu siswa mempersiapkan diri agar sukses meraih nilai tinggi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. • Berisi ringkasan materi pelajaran sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013. • Dilengkapi contoh-contoh soal pada setiap subbab yang dibahas secara gamblang dan mudah dipahami (belajar melalui contoh). • Dilengkapi soal-soal latihan yang komprehensif di bagian akhir bab untuk menguji pemahaman materi di setiap bab. • Dilengkapi soal-soal Penilaian Hasil Belajar Semester 1 dan Penilaian Hasil Belajar Semester 2 sebagai latihan untuk menghadapi ulangan akhir semester. Seri PASTI BISA membantu mencapai kesuksesan meraih nilai tinggi pada ulangan harian dan ulangan akhir semester.

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

Kamus Bergambar Benda di Sekitar Kita

Ingin belajar bahasa Inggris atau bahasa Arab? Mulai dengan langkah yang paling mudah, yaitu menghafal kosakata dari benda-benda yang paling sering kita jumpai. Dalam buku ini disusun kosakata sederhana dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab disertai dengan cara melafalkannya yang disesuaikan dengan kemampuan lidahmu. Hasilnya, anak dapat menguasai kosakata dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan lebih mudah dan cepat. --------------------------- Want to learn English or Arabic language? Start with the easiest step, which is memorizing vocabulary of objects most frequently found. In this book compiled a simple vocabulary in the English language and Arabic language. As a result, children can master the vocabulary in the English language and Arabic language with easier and faster. -Cikal Aksara-

Start with the easiest step, which is memorizing vocabulary of objects most frequently found. In this book compiled a simple vocabulary in the English language and Arabic language.