Sebanyak 204 item atau buku ditemukan

ISLAM MENYEJUKKAN

Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan. Internalisasi ajaran islam yang penuh kedamaian, kelembutan, keharmonisaan dan juga "welas asih" harus ditanamkan dan disebarluaskan di tengah kehidupan masyrakat global. Adanya pengaruh luar, gaya hidaup, paradigma hedonisme, mateialisme yang ditambah dengan konsep liberlisme dan sekulerisme menambah problem bagi kehidupan masyarakat global yang tidak jaran sebagian besar mereka mengalami dekadensi moral, krisis spritual, sosial yang pada akhirnya menempatkan mereka pada posisi kehampaan dalam hidup.

Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan.

Fiqih Seputar Zakat Fitri

Judul : Fiqih Seputar Zakat Fitri Penulis : Hanif Luthfi, Lc., MA Terbit : Thu, 7 May 2020 Halaman : 71 hlm. Kategori : Zakat Views: 5.649 views Share: | 553 Setiap tahun kita melaksanakan kewajiban pembayaran zakat fitri, permasalahan zakat fitri kurang-lebih sama setiap tahunnya. Mulai dari apa yang dikeluarkan, berapa ukurannya, bolehkah dibayarkan lewat panitia zakat, bisakah dikonversi menjadi uang, jika dengan uang berapa nilainya dan lain sebagainya. Zakat fithri adalah bentuk dari zakat badan. Sedangkan zakat harta sering disebut dengan zakat mal. Kami sampaikan dalil dan pendapat dari ulama yang terafiliasi dalam empat mazhab fiqih yang sudah ada. Daftar Isi 4 Pembukaan. 6 1. Apa pengertian dari zakat fithri?. 7 2. Apakah keutamaan dari zakat fithri?. 8 3. Benarkah bahwa zakat fithri itu artinya zakat untuk mensucikan jiwa?ᅠ 9 4. Zakta Fitrhi atau Zakat Fithrah?. 11 5. Bagaimana hukum zakat fithri?. 13 6. Sejak kapan diwajibkan zakat fithri?. 14 7. Apa saja dasar pensyariatan zakat fitr?. 15 8. Zakat fithri wajib bagi siapa?. 18 9. Kapan waktu wajib bayar zakat fithri?. 21 10. Kapan waktu utama membayarkan zakat fithri?. 22 11. Bolehkah mendahulukan pembayaran zakat fithri?ᅠ 23 12. Bolehkah amil mendahulukan pembagian zakat fithri sebelum hari raya?ᅠ 28 13. Bolehkah mengakhirkan bayar zakat fithri setelah shalat id?ᅠ 28 14. Apakah Janin wajib dibayarkan zakat?. 30 15. Bagaimana jika lebarannya berbeda?. 31 16. Apa yang dikeluarkan dalam zakat fithri?. 32 17. Apa kriteria dari makanan zakat fitrah itu?. 32 18. Berapa ukuran zakat di masa Nabi? Kenapa ada perbedaan diantara para ulama?ᅠ 34 19. Berapa ukuran satu sha'?. 35 20. Berapa konversi satu sha' saat ini?. 37 21. Kenapa di Indonesia masyhur 2,5 kg?. 41 22. Bolehkah zakat fithri diganti dengan uang?. 42 23. Jika dengan uang, apa harus ukurannya sama dengan Hanafiyyah?ᅠ 47 24. Bayar zakat lewat transfer. 50 25. Bolehkah amil berjualan beras dan mengambil untung untuk pembayaran zakat?ᅠ 53 26. Kepada siapakah zakat fithri disalurkan?. 57 27. Bolehkah zakat fithri dibayarkan sendiri kepada orang yang berhak?ᅠ 58 28. Apakah panitia zakat berhak mendapatkan jatah zakat fithri?ᅠ 58 29. Apa doa yang dibaca ketika membayar zakat?. 64 30. Apakah amil harus mendoakan pembayar zakat?. 64 31. Bolehkah zakat satu keluarga diberikan kepada satu orang saja?ᅠ 65 32. Apakah bagi panitia zakat, paket zakatnya harus sama ukurannya?ᅠ 65 33. Benarkah pahala puasa tergantung di langit sebelum dibayarkan zakat?ᅠ 66 Penutup. 69

Judul : Fiqih Seputar Zakat Fitri Penulis : Hanif Luthfi, Lc., MA Terbit : Thu, 7 May 2020 Halaman : 71 hlm.

MAQASHID AL-QUR’A

Maqa>s}id al-Qur’a>n menjadi mata kuliah yang cukup urgen dalam prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) maupun Swasta. Karena proses penafsiran yang mengabaikan dimensi ‘maqa>s}id’ (tujuan atau sesuatu yang dinyatakan teks secara implisit maupun eksplisit) sama dengan memperlakukan teks al-Qur’an sebagai teks yang mati tanpa ruh. Sebab teks selalu terbentuk dalam ruang-ruang sosial dan diskursus-wacana (khit}a>b) yang kompleks. Tugas penafsir bukan hanya mampu manggali makna harfiyah teks, tetapi mampu menangkap ‘maksud’ yang melampaui apa yang dikatakan teks (al-mant}u>q bih). Maka dengan menggali dimensi maqa>s}id, penafsiran al-Qur’an akan menjadi hidup, produktif dan dinamis, sehingga tidak terkungkung dalam bingkai tekstualisme. Jargon al-Qur’an sebagai kitab yang shalih likulli zama>n wa maka>n, relevan pada setiap waktu dan tempat, menuntut kreativitas penafsir untuk melakukan pembaharuan pemahaman agama dalam menghadapi tantangan perubahan, melalui proses ijtihad kreatif. Sebab sikap mengabaikan kriteria rasional dan kebutuhan terhadap keselarasan antara pemahaman keagamaan dan kesimpulan rasional merupakan pelanggaran terhadap tanggung jawab agama. Masalahnya adalah bagaimana seorang mufassir dapat menjaga sikap moderasi dalam menafsirkan teks? Di sinilah eksistensi Maqa>s}id al-Qur’a>n akan menemukan relevansinya

Jika melihat perkembangan kajian Islam, kajian syariah dan tafsir sama-sama lahir bersamaan di Rasulullah, namun gagasan akan maqa>s}id al-shari>'ah terlebih dulu dibutuhkan dan dibicarakan hingga sekarang. Sementara kajian tafsir pada ...

Hak Cipta Dalam Kajian Fiqih Kontemporer

Di masa lalu tidak dikenal hak cipta, sehingga kita tidak akan menemukan kajiannya dalam literatur fiqih klasik peninggalan para ulama dalam kitab-kitab turats. Hukum Islam sendiri pada hari ini mengakui ada hak cipta sebagai hak milik atau kekayan

Di masa lalu tidak dikenal hak cipta, sehingga kita tidak akan menemukan kajiannya dalam literatur fiqih klasik peninggalan para ulama dalam kitab-kitab turats.

Fiqih Islam kontemporer

Collection of fatwas regarding Islamic religious practices, family law, politics and government, and social life in Indonesia.

Collection of fatwas regarding Islamic religious practices, family law, politics and government, and social life in Indonesia.

Teori Akad dalam Fiqih Muamalah

Daftar Isi A. Pendahuluan B. Pengertian Akad 1. Akad dalam Pengertian Umum 2. Akad dalam Pengertian Khusus C. Urgensi Akad Dalam Muamalah D. Rukun dan Syarat Akad 1. Pihak-pihak

Daftar Isi A. Pendahuluan B. Pengertian Akad 1. Akad dalam Pengertian Umum 2. Akad dalam Pengertian Khusus C. Urgensi Akad Dalam Muamalah D. Rukun dan Syarat Akad 1. Pihak-pihak

Hutang dan Inflasi dalam Perspektif Fiqih Muamalah

Judul : Hutang dan Inflasi dalam Perspektif Fiqih Muamalah Penulis : M. Abdul Wahab, Lc Terbit : Mon, 8 October 2018 Halaman : 28 hlm. Kategori : Muamalat Views: 18.919 views Share: | 50 Daftar Isiᅠᅠ ᅠ Pendahuluanᅠ ᅠᅠ Bab 1 : Tambahan Karena Inflasi Apakah Riba?ᅠ ᅠᅠ Bab 2 : Naik-Turunnya Nilai Tukar Uang Terhadap Utangᅠ ᅠᅠ A. Uang Emas dan Perakᅠ ᅠᅠ B. Uang selain Emas dan Perakᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ 1. Jumhur Ulamaᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ 2. Abu Yusufᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ 3. Pendapat Syadz dari Malikiyyahᅠ ᅠᅠ Bab 3 : Inflasiᅠ vs Ribaᅠ ᅠᅠ A. Riba dalam Hutang-piutangᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ 1. Tambahan Yang Disyaratkanᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ a. Jumlah Atau Ukuranᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ b. Pemanfaatan Bendaᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ c. Jasa Atau Pekerjaanᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ d. Kualitas Yang Lebih Baikᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ 2. Tambahan Pelunasan Utang yang Tidak Disyaratkanᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ a. Hadiah Sebelum Melunasi Utangᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ b. Hadiah Saat Melunasi Utangᅠ ᅠᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ c. Kualitas yang Lebih Baikᅠ ᅠᅠ B. Ganti Rugi Karena Inflasiᅠᅠ ᅠ ᅠ

Judul : Hutang dan Inflasi dalam Perspektif Fiqih Muamalah Penulis : M. Abdul Wahab, Lc Terbit : Mon, 8 October 2018 Halaman : 28 hlm.

Risalah Ushul Fiqh

Secara epistemologis, ushul fiqh lahir sebagai ilmu dengan bantuan ilmu bahasa Arab, ilmu Tafsir, ilmu Hadits, dan ilmu Logika atau Manthiq. Dengan perangkat ilmu-ilmu tersebut kemudian ushul fiqh mempunyai perspektif tersendiri tentang Al-Qur'an. Pemikiran ushul fiqh tentang Al-Qur'an setidak-tidaknya mencakup hakikat Al-Qur'an, kedudukan Al-Qur'an dalam syariat, prinsip-prinsip syariat dalam Al-Qur'an, tujuan syariat dalam tinjaun Al-Qur'an, metode dan gaya bahasa Al-Qur'an dalam pensyariatan, cakupan hukum dalam Al-Qur'an, dan ayat-ayat yang dinilai sebagai ayat-ayat hukum.

Secara epistemologis, ushul fiqh lahir sebagai ilmu dengan bantuan ilmu bahasa Arab, ilmu Tafsir, ilmu Hadits, dan ilmu Logika atau Manthiq.

The Logic of God; Theology and Verification

In courts of law it sometimes happens that opposing counsel are agreed as to the facts and are not trying to settle a question of ... In such cases we notice that the process of argument is not a chain of demonstrative reasoning .