Sebanyak 108 item atau buku ditemukan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berharga, maka organisasi atau perusahaan bertanggung jawab untuk memelihara kualitas kehidupan kerja dan membina tenaga kerja agar bersedia memberikan kontribusinya secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi maupun perusahaan. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam suatu organisasi atau perusahaan manjadi sesuatu hal yang menarik untuk mengulasnya lebih dalam dari berbagai sumber yang para penulis rangkum dalam buku ini, serta dijadikan sebuah kolaborasi buku yang diharapkan dapat bermanfaat, baik bagi para penulis, para praktisi bisnis yang memberikan perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusianya, maupun para akademisi dalam melakukan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa yang berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai ...

LEMBAGA KEUANGAN BANK & NON BANK

Pada umumnya, setiap orang pasti tahu pengertian fungsi Bank adalah tempat menabung, menyimpan uang atau harta benda penting, serta tempat dimana kita dapat meminjam sejumlah uang dengan persyaratan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka Istilah Lembaga keuangan diartikan sebagai perusahaan yang berkombinasi dengan berbagai sumber daya ekonomi (resources) seperti alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen (managerial skill) dalam memproduksi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan UU RI NO. 10 Tahun 1998: Bank adalah Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan Lembaga Keuangan non-BANK berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/I97 yang menjelaskan bahwa Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan. Oleh Maka dari itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang Lembaga keuangan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang Lembaga keuangan.

Sedangkan Lembaga Keuangan non-BANK berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/I97 yang menjelaskan bahwa Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan ...

Media Kiblat Baru Politik Indonesia

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan perubahan besar dalam masyarakat. Hampir seluruh aspek kegiatan manusia baik pribadi maupun umum, selalu berhubungan dengan komunikasi massa. Manfaat kecanggihan teknologi yang semakin pesat membuat kita harus menyesuaikan diri jika tidak, tentu kita akan tertinggal dalam mudahnya mengakses berbagai hal terutama informasi atau sekedar hiburan. Media menjadi bagian terpenting karena pengaruhnya dalam kehidupan, baik itu sosial budaya, ekonomi bahkan politik. Kehidupan manusia yang erat kaitannya dengan media berpengaruh dalam perubahan sikap maupun pola pikir dalam bertindak dan mengambil sebuah keputusan. Kebebasan berpendapat, menyampaikan komentar dan mengkritik menjadikan media sebagai tempat berkumpulnya seluruh umat manusia secara tidak langsung. Terutama ketika menjelang Pemilu, media menjadi sasaran empuk untuk membranding diri, adu gagasan serta kemampuan untuk menarik hati masyarakat. Berbagai kepentingan politik mulai menjajaki media agar mendapat alat dukungan paling berpengaruh di masyarakat. Buku berjudul “Media Kiblat Baru Politik Indonesia” ini terbagi menjadi empat bagian : Buzzer Politik dalam Pemilu, Kacamata Media Jelang Pemilu, Peran Media dalam Penentuan Suara, Pemilu. Buku ini adalah kumpulan tulisan dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Ilmu Komunikasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan perubahan besar dalam masyarakat.

Pemikiran Pandang Ke Jepun Di Tanah Melayu Dalam Akhbar Dan Majalah Sebelum Perang Dunia Kedua

Kajian ini akan merungkai kewujudan pemikiran Pandang Ke Jepun di Tanah Melayu dalam akhbar dan majalah sebelum Perang Dunia Kedua. Kaedah kajian yang digunakan adalah berdasarkan kaedah penelitian akhbar seperti Warta Malaya, Saudara dan Warta Ahad serta majalah seperti Al-Imam, Neracha dan Majalah Guru yang menggalakkan pemikiran Pandang Ke Jepun. Perkembangan yang berlaku di seluruh dunia ekoran dari imperialisme Barat telah mendorong masyarakat Melayu memeriksa kembali keadaan mereka. Keadaan masyarakat Melayu yang mundur dalam segenap lapangan hidup dan jauh ketinggalan berbanding bangsa-bangsa asing semasa pendudukan British di Tanah Melayu telah menimbulkan satu perasaan kebimbangan di kalangan para intelektual untuk memajukan masyarakat mereka. Oleh kerana pihak kolonial British tidak begitu cenderung dalam menggalakkan usaha pemodenan di kalangan penduduk pribumi, sebaliknya lebih mengutamakan usaha-usaha yang boleh mengukuhkan lagi kepentingan mereka, maka tanggungjawab yang lebih besar terpaksa dipikul oleh para intelektual Tanah Melayu. Media utama yang digunakan sebagai saluran penyebaran idea dan pemikiran baru mereka ialah akhbar dan majalah. Cetusan idea mengenai pemikiran Pandang Ke Jepun di Tanah Melayu pertama kali diutarakan pada bulan Julai 1906 melalui penerbitan Al-Imam yang dipelopori oleh Kaum Muda. Di Tanah Melayu, kemunculan sebegitu banyak akhbar dan majalah dalam separuh pertama abad ke-20 amat berkait rapat dengan fenomena pemodenan. Oleh itu apabila kita hendak meneliti kewujudan pemikiran Pandang Ke Jepun dalam usaha pemodenan masyarakat Melayu pada masa ini, akhbar dan majalah merupakan dokumen sejarah yang sangat berguna. Jepun dilihat sebagai model pembangunan masyarakat Melayu kerana ia telah membina kemajuan dan menjadi begitu moden setelah menerima pengaruh Barat dan mencontohi negara-negara Barat dari pelbagai segi seperti sistem pemerintahan, ekonomi, kebudayaan, ilmu dan teknologi dalam proses pemodenan zaman Meiji. Sebahagian besar nilai-nilai mulia dan tinggi dalam masyarakat Jepun dianggap seiras dengan tuntutan Islam itu sendiri.

Kajian ini akan merungkai kewujudan pemikiran Pandang Ke Jepun di Tanah Melayu dalam akhbar dan majalah sebelum Perang Dunia Kedua.

Sejarah Perkembangan Nasionalisme Melayu Sebelum Kemerdekaan

Kajian ini akan menganalisis sejarah perkembangan nasionalisme Melayu dalam menentang kuasa-kuasa Barat, khususnya British di Tanah Melayu sebelum mencapai kemerdekaan pada tahun 1957. Kaedah kajian yang digunakan adalah berdasarkan kaedah penelitian terhadap sumber-sumber yang diperolehi di perpustakaan dan Arkib Negara Malaysia. Kajian ini akan dimulakan dengan merungkai terlebih dahulu sejarah awal perkembangan ekonomi Tanah Melayu. Kedatangan kuasa-kuasa Barat, iaitu Portugis, Belanda dan British ke Tanah Melayu adalah disebabkan oleh kepentingan ekonomi Tanah Melayu yang juga dikenali sebagai Bumi Emas dan Semenanjung Emas oleh bangsa asing. Tanah Melayu telah dijajah selama lebih 400 tahun sejak penjajahan Portugis pada 1511. Apabila British menguasai Tanah Melayu, kemasukan pemikiran pro-Barat mereka telah mewujudkan konflik dengan masyarakat Melayu. Kajian ini akan memfokus kepada pensejarahan masyarakat Melayu bagi melihat sejarah perkembangan nasionalisme Melayu dan pihak-pihak yang terlibat dalam penentangan terhadap British. Selepas negara berjaya mencapai kemerdekaan, perlaksanaan Dasar Pandang Ke Timur oleh Tun Dr. Mahathir Mohamad pada tahun 1982 dilihat menamatkan konflik berterusan antara pemikiran Pro-Barat yang dibawa penjajah dan semangat nasionalisme Melayu, dengan model Jepun yang mewakili model Timur telah menggantikan model Barat yang sekian lama mendominasi kehidupan masyarakat Melayu seawal penguasaan Portugis di Melaka pada tahun 1511.

Kajian ini akan menganalisis sejarah perkembangan nasionalisme Melayu dalam menentang kuasa-kuasa Barat, khususnya British di Tanah Melayu sebelum mencapai kemerdekaan pada tahun 1957.