Sebanyak 64 item atau buku ditemukan

AL-UMM #16: Kitab Induk Fiqih Islam

idaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk. Persoalan-persoalan fiqih keseharian mulai dari ibadah, munakahah, muamalah, dan siyasah, diuraikan detail dengan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, dan Qiyas, dalam kitab yang menjadi rujukan utama ahlu sunnah wal jama’ah yang bermazhab Syafi’iyah ini. Bukan hanya itu, ulama-ulama sesudahnya pun menempatkan kitab ini sebagai rujukan utama dalam mengembangkan fatwa-fatwa fikih kontemporer. Betul bahwa kitab al-‘Um ini menjadi rujukan setiap muslim yang bermazhab Syafi’iyah. Akan tetapi, siapa pun, sesungguhnya, perlu mempelajari, mengkaji, dan memahami, fatwa-fatwa Imam Syafi’i yang ada dalam kitab ini. Sebagai pijakannya, kita laksanakan pesan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa, “Jika sebuah hadis bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang tembok.” Tentunya, lebih-lebih lagi bila bertentangan dengan Al-Qur’an. Bila semua mengedepankan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak akan ada lagi perselisihan di antara umat Islam hanya karena perbedaan pemahaman. Insya Allah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, kitab babon]

idaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk.

AL-UMM #12: Kitab Induk Fiqih Islam

Tidaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk. Persoalan-persoalan fiqih keseharian mulai dari ibadah, munakahah, muamalah, dan siyasah, diuraikan detail dengan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, dan Qiyas, dalam kitab yang menjadi rujukan utama ahlu sunnah wal jama’ah yang bermazhab Syafi’iyah ini. Bukan hanya itu, ulama-ulama sesudahnya pun menempatkan kitab ini sebagai rujukan utama dalam mengembangkan fatwa-fatwa fikih kontemporer. Betul bahwa kitab al-‘Um ini menjadi rujukan setiap muslim yang bermazhab Syafi’iyah. Akan tetapi, siapa pun, sesungguhnya, perlu mempelajari, mengkaji, dan memahami, fatwa-fatwa Imam Syafi’i yang ada dalam kitab ini. Sebagai pijakannya, kita laksanakan pesan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa, “Jika sebuah hadis bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang tembok.” Tentunya, lebih-lebih lagi bila bertentangan dengan Al-Qur’an. Bila semua mengedepankan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak akan ada lagi perselisihan di antara umat Islam hanya karena perbedaan pemahaman. Insya Allah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika]

Tidaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk.

AL-UMM #7: Kitab Induk Fiqih Islam

Tidaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk. Persoalan-persoalan fiqih keseharian mulai dari ibadah, munakahah, muamalah, dan siyasah, diuraikan detail dengan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, dan Qiyas, dalam kitab yang menjadi rujukan utama ahlu sunnah wal jama’ah yang bermazhab Syafi’iyah ini. Bukan hanya itu, ulama-ulama sesudahnya pun menempatkan kitab ini sebagai rujukan utama dalam mengembangkan fatwa-fatwa fikih kontemporer. Betul bahwa kitab al-‘Um ini menjadi rujukan setiap muslim yang bermazhab Syafi’iyah. Akan tetapi, siapa pun, sesungguhnya, perlu mempelajari, mengkaji, dan memahami, fatwa-fatwa Imam Syafi’i yang ada dalam kitab ini. Sebagai pijakannya, kita laksanakan pesan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa, “Jika sebuah hadis bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang tembok.” Tentunya, lebih-lebih lagi bila bertentangan dengan Al-Qur’an. Bila semua mengedepankan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak akan ada lagi perselisihan di antara umat Islam hanya karena perbedaan pemahaman. Insya Allah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika]

Tidaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk.

AL-UMM #13: Kitab Induk Fiqih Islam

Tidaklah berlebihan bila Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-‘Um, yang berarti kitab Induk. Persoalan-persoalan fiqih keseharian mulai dari ibadah, munakahah, muamalah, dan siyasah, diuraikan detail dengan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, dan Qiyas, dalam kitab yang menjadi rujukan utama ahlu sunnah wal jama’ah yang bermazhab Syafi’iyah ini. Bukan hanya itu, ulama-ulama sesudahnya pun menempatkan kitab ini sebagai rujukan utama dalam mengembangkan fatwa-fatwa fikih kontemporer. Betul bahwa kitab al-‘Um ini menjadi rujukan setiap muslim yang bermazhab Syafi’iyah. Akan tetapi, siapa pun, sesungguhnya, perlu mempelajari, mengkaji, dan memahami, fatwa-fatwa Imam Syafi’i yang ada dalam kitab ini. Sebagai pijakannya, kita laksanakan pesan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa, “Jika sebuah hadis bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang tembok.” Tentunya, lebih-lebih lagi bila bertentangan dengan Al-Qur’an. Bila semua mengedepankan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak akan ada lagi perselisihan di antara umat Islam hanya karena perbedaan pemahaman. Insya Allah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika]

Saya tidak akan memberi kelebihan antara diyat perempuan dan diyat lelaki dalam keraguan kepada ahli waris si janin.” Imam Syafi'i berkata, “Apabila pelaku jinayah mengaku bahwa janin yang keluar dalam kondisi hidup berkelamin lelaki, ...

M. Natsir di panggung sejarah republik

Role and position of Muhammad Natsir, an Indonesian Muslim politician, in the history of Indonesia.

Saya pikir kalau pendidikan hanya sekadar dipahami sekolah atau dipahami ... Beliau melihat, pendidikan dan kebudayaan merupakan satu keterpautan yang ...

SENI MEMANAH: DARI ZAMAN NABI MUHAMMAD HINGGA DINASTI UTSMANIYYAH

Buku ini merangkum serba-serbi seni memanah yang dilakukan oleh kaum Muslimin sepanjang tiga belas abad sejarah peradaban Islam. Yaitu semenjak zaman Nabi Muhammad Saw. di abad ke-7 hingga runtuhnya Kesultanan Utsmaniyyah Turki pada 1922. Berdasarkan riset dan diskusi dengan berbagai sumber, buku ini mengulas sejarah seni memanah dalam peradaban Islam, pelaku-pelakunya, adab dan akhlak, dan fiqih memanah. “Buku Seni Memanah ini akan memandu para pembaca untuk merasakan betapa olahraga tradisional ini penting untuk dipropagandakan kepada generasi milenial Indonesia dan dunia.” —-Dr. Nadjamuddin Ramly, M.Si , Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI “Dengan membaca buku ini, pembaca diajak berselancar ke berbagai abad di berbagai tempat dan mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa. Memanah dengan berbagai seluk-beluknya disajikan dengan bahasa yang mudah dibaca, juga dilengkapi dengan berbagai peta dan ilustrasi sehingga pembaca lebih mudah melakukan penjelajahan waktu ke masa lalu. “ —Dr. Ali Akbar, S.S., M.Hum., Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia/Pelopor Kajian Arkeologi Al-Qur’an “Dari pembicaraan saya selama ini dengan Irvan, saya simpulkan bahwa dia sangat memiliki pengetahuan terkait sejarah panahan Islam. Saya paham arah penelitian Irvan dan saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini.” Ertan Erkekoğlu, Pendiri Karesi Obası Atlı Binicilik ve Savaş Sanatları Eğitim Kulübü & Pemanah Berkuda Internasional dari Turki

Ahmed Mirza menegakkan shalat lima waktu dan rutin membaca Al-Qur'an. Ia seorang olahragawan sejati, ahli dalam berburu dengan elang, serta mahir dalam ...

MY TRIP MY IBADAH

Bosan dengan trip yang biasa-biasa aja dan pengendapet momen trip yang luar biasa? Tenang, ada ide 3 in 1 tentang langkah mudah bagaimana menemukan trip anti mainstream yang super dasyat. Apalagi peket 3 in 1 dalam buku My Trip My Ibadah ini bisa membuat tripmu nggak hanya seru, tapi juga berpahala. Nggak kebayang kan? Cukup dengan memahami tiga suguhan menu utama dalam guidebookini: my trip my adab, my trip my niatdan my trip my case, kamu sudah bisa memulai perjalanan yang tak akan terlupakan. Dan, satu hal mengapa buku ini nggakboleh diabaikan adalah karena ada bonus kumpulan solusi dan saran yang diracik renyah plus nutrisi pengetahuan yang memanjakan otak. Bakal jadi teman asyik mengatasi rasa bosan saat ngetrip. Jadi, tunggu apalagi? Mulai trip serumu dan ambil bonus pahala perjalananmu. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika]

Tenang, ada ide 3 in 1 tentang langkah mudah bagaimana menemukan trip anti mainstream yang super dasyat. Apalagi peket 3 in 1 dalam buku My Trip My Ibadah ini bisa membuat tripmu nggak hanya seru, tapi juga berpahala. Nggak kebayang kan?

Kesempurnaan Ibadah Ramadhan

Kebiasaan melatih bathin bagi bangsa Indonesia telah lama dikenal sebelum
agama Islam datang di Indonesia , yaitu sejak bangsa Indonesia memeluk
agama Hindu . Dalam agama Islam puasa itu disebut Shaum atau Shiam .

Mistik, seks, dan ibadah

Untuk Anda ketahui bahwa di Al - Azhar Mesir , aliran Syiah Imamiyah ( Dua
belas belas Imam yang merupakan anutan mayoritas penduduk Irak dan Iran )
diakui sebagai salah satu kelompok umat Islam . Mereka selalu diundang dalam
 ...