Sebanyak 69 item atau buku ditemukan

Paradigma Islam Rahmatan Lil Alamin

Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Ia mencakup berbagai hal, melingkupi segala dimensi kehidupan. Dalam konteks pendidikan, Islam berarti proses pencerdasan secara utuh, as a whole, dalam rangka mencapai sa’adatuddarain, kebahagiaan dunia akhirat. Dari segi politik, Nabi Muhammad Saw. mengajarkan kemerdekaan bagi umat yang tertindas. Nabi mengingatkan hak-hak serta tanggung jawab mereka menjadi umat yang melek politik, hingga mereka menjadi umat yang senantiasa berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam dimensi kultural, Nabi mengajarkan umat agar bebas dari tradisi taqlid buta, yakni meniru adat nenek moyang tanpa menggunakan akal kritisnya. “Tidaklah beragama orang yang tidak menggunakan akal pikirannya,” sabdanya. Sebagai seorang penekun pendidikan, buku Prof. Abdurrahman Mas’ud, M.A., Ph.D. ini bisa dikatakan sebagai rekaman intelektual atas realitas yang terjadi. Ia meresponsnya dari bilik-bilik kampus, dari panggung-panggung seminar, workshop, dan secara rutin buah pikirannya juga dituangkan di berbagai surat kabar, majalah maupun jurnal ilmiah. Ia tidak hanya menyorotinya secara kritis tetapi juga memberikan jalan keluar dengan berlandaskan pada ajaran-ajaran Rasulullah Saw. Meskipun buku ini sifatnya tematis dan problematikanya pun beragam, namun, buku ini mempunyai kekuatan tersendiri, yakni kemasan yang menarik dalam menyajikan gagasan secara terfokus, aktual dan kritis.

Sebagai seorang penekun pendidikan, buku Prof. Abdurrahman Mas’ud, M.A., Ph.D. ini bisa dikatakan sebagai rekaman intelektual atas realitas yang terjadi.

Tekstualitas Al-Qur’an

Kritik terhadap Ulumul Qur’an

Al-Qur'an sebagai sebuah teks, dapat ditafsirkan secara terbuka (plural), maka wajar bila dalam setiap rentang waktu tertentu terjadi pergulatan penafsiran yang beranekaragam. Buku ini merupakan salah satu sayap penafsiran radikal yang menolak Al-Qur’an didekati secara dogmatis-ideologis. Sebagai sanggahannya, penulis melakukan pembongkaran atas Konsep Teks dan Wahyu melalui metode analisis teks. Dengan pembongkaran ini, kajian atas Al-Qur'an menjadi semakin menarik, merangsang perdebatan dan melahirkan konsep baru yang radikal terhadap eksistensi Al-Qur'an, sebagaimana semangat revolusioner-radikal penulis yang merekomendasikan perlunya pembacaan ulang secara serius atas ilmu-ilmu Al-Qur'an dan sekaligus melakukan kritik atasnya.

Al-Qur'an sebagai sebuah teks, dapat ditafsirkan secara terbuka (plural), maka wajar bila dalam setiap rentang waktu tertentu terjadi pergulatan penafsiran yang beranekaragam.

Pergolakan Pemikiran dalam Islam

Buku ini membahas berbagai pergolakan pemikiran dalam Islam, yang meliputi timbulnya gerakan sempalan dan sikap Ahlu Sunah—sekte Khawarij—sekte Syi’ah—mazhab Murji’ah, Jabariyah, dan Qadariyah—pemikiran mazhab Mu’tazilah—tokoh-tokoh penyumbang pemikiran mazhab Mu’tazilah—perkembangan pemikiran Asy’ariyah—mazhab Asy’ariyah-Ghazaliyah—orientasi pemikiran Salafiyah—gerakan Wahabiyah—masuknya pengaruh filsafat Yunani Purba—mempertemukan filsafat dan agama—kaitan filsafat dengan ilmu pengamatan—persoalan neosufisme dan spiritual Islam—mistik dalam karya sastra daerah—gerakan protes dalam Islam di Indonesia—kebangkitan dan perkembangan pikiran modern—perluasan wawasan keilmuan Islam. Kajian penting bagi siapa pun yang ingin mendalami gerakan pemikiran Islam.

Buku ini membahas berbagai pergolakan pemikiran dalam Islam, yang meliputi timbulnya gerakan sempalan dan sikap Ahlu Sunah—sekte Khawarij—sekte Syi’ah—mazhab Murji’ah, Jabariyah, dan Qadariyah—pemikiran mazhab ...

Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia

Umat Islam sedang menghadapi suatu “proses sejarah”, dan apabila umat Islam tidak bisa menjumbuhkan kepentingan nasional dengan kepentingan Islam, maka mereka akan mudah menjadi korban atau disingkirkan dari proses sejarah.

Umat Islam sedang menghadapi suatu “proses sejarah”, dan apabila umat Islam tidak bisa menjumbuhkan kepentingan nasional dengan kepentingan Islam, maka mereka akan mudah menjadi korban atau disingkirkan dari proses sejarah.

Cara Mudah Memahami Sejarah Islam

Penulis memberi nuansa baru dalam buku ini. Antara lain, ia memberi pengantar ringkas tentang bagaimana meneliti dan menulis sejarah secara umum, dan bagaimana para penulis menguraikan penulisan sejarah Islam di Indonesia pada khususnya. Pendekatan kawasan dipakai untuk menguraikan buku ini, seperti kawasan Arab, Spanyol Islam, Turki, Persia, Asia Selatan (India dan Pakistan), serta Asia Tenggara (terutama Indonesia). Ia juga memakai pendekatan kronologi, suatu unit yang pokok dalam menulis sejarah, yang meliputi masa sebelum Islam hingga masa abad ke-20 M. Pendekatan dinasti juga digunakannya, seperti jatuh dan bangunnya dinasti yang memerintah di masanya (Umaiyah, Abbasiyah, Turki Utsmani, Safawiyah, dan Mughal). Pendekatan tematik juga ada di buku ini, antara lain membicarakan peradaban Islam di Andalusia (Spanyol Islam), Perang Salib, dan lain-lain. Penulis juga memaparkan Islam di Indonesia, yakni periode sebelum Kemerdekaan dan sesudah Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, dengan mengulas beberapa buku yang ditulis oleh para ahli tentang Indonesia, seperti Steenbrink, Deliar Noer, dan lain-lain. Mahasiswa Jurusan atau Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) atau khalayak umum perlu membaca buku ini untuk menambah wawasan kesejarahan. Semoga bermanfaat!

Penulis memberi nuansa baru dalam buku ini.

Assassin

Sejarah Sebuah Sekte Radikal dalam Islam

Tidak ada pelajar studi Islam yang tidak familiar dengan kajian-kajian kritis, dalam, dan otoritatif seputar persolah sejarah dan kebudayaan Islam besutan Bernard Lewis. Ia merupakan sedikit dari cendekiawan Barat yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk meneliti dunia Islam. Di antara karya emasnya ialah buku ini: buah riset panjangnya tentang sebuah sekte, aliran, dan idelog dalam sejarah peradaban Islam yang berkarakter amat keras, ektrem, dan radikal. Mereka tak segan-segan menabrak kelompok aliran manapun dengan cara-cara yang bahkan mengerikan atas nama kebenaran dan keagungan Islam yang hakiki. Siapa mereka?

Tidak ada pelajar studi Islam yang tidak familiar dengan kajian-kajian kritis, dalam, dan otoritatif seputar persolah sejarah dan kebudayaan Islam besutan Bernard Lewis.

Modernisasi Manajemen Pendidikan Islam

Ketika berbicara soal pendidikan Islam Indonesia kontemporer, wajib hukumnya menyebut nama almarhum Prof. Dr. KH. M. Tholhah Hasan. Sebab, ia telah mendirikan, memimpin, mengelola, membina, dan mengembangkan puluhan lembaga pendidikan Islam, seperti Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma'arif, Yayasan Sabilillah, Yayasan Hizbullah, Yayasan Kesejahteraan Islam, Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta, Yayasan Sa'adatu ad-Darain, Pondok Pesantren Kampus Ainul Yakin, Aswaja Centre, Yayasan Pesantren Teknologi Ummatan Washatan, dan yang terpenting adalah Universitas Islam Malang (UNISMA). Kiai multitalenta yang disebut-sebut sebagai Wali Songonya NU dan Imam Ghazalinya Indonesia itu telah menghabiskan hampir seluruh usianya demi mengembangkan pendidikan Islam Indonesia. Buku ini disarikan dari disertasi yang dipertahankan oleh penulisnya di hadapan Prof. Dr. KH. M. Tholhah Hasan. Jadi, secara riwayat, buku ini shahih karena dikoreksi sekaligus diuji oleh sang objek penelitian. Di dalamnya, dibahas pola dan strategi modernisasi manajemen pendidikan Islam di Indonesia menurut pemikiran dan pengalaman ulama-intelektual itu. Barangkali, inilah buku pertama yang menjlentrehkan secara komprehensif dan signifikan pemikiran sekaligus praktik nyata dari konsep manajemen pendidikan Islam menurut Prof. Dr. KH. M. Tholhah Hasan yang unik karena berbeda dengan pemikiran tokoh pendidikan Islam lainnya sekaligus praktis karena telah teruji di lapangan.

Tholhah Hasan, merupakan peluang besar bagi umat Islam untuk membangun peradaban Islam melalui pengembangan pengelolaan pendidikan Islam yang unggul dan berkualitas dengan cara menyelenggarakan pendidikan Islam yang bisa menyandingkan ...

Humor Jurnalistik

“Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” —Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub. Ibarat suatu pertunjukan, suasana segar dalam buku ini senantiasa terjaga dari satu adegan ke adegan berikutnya. Gaya khas Mahbub yang tajam sekaligus kocak menyemburatkan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik Indonesia. Dalam buku ini, Mahbub meramu aneka masalah yang pahit dan serba muram-buram menjadi semacam bahan olok-olok. Mahbub memang kaya gagasan, dan itu telah berhasil diapungkannya ke atas melalui canda dan humor. Membaca buku ini, bibir kita pasti akan terus-menerus menyunggingkan senyum. Sementara itu, mata kita tak akan rela beranjak melepaskan halaman demi halaman. Pendek kata, buku yang semula merupakan rangkuman tulisan Mahbub di pelbagai media massa terkemuka di Indonesia ini menjanjikan suatu pesona yang akan memperkaya cakrawala batin kita. Tabik! “Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.” —Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro.

... di Dewan Keamanan PBB, toh peluru dan bom terus berjatuhan, wilayah Zain al-Qaws berada dalam tekanan berat orang-orang Persia. Apakah pengeboman itu mendadak tanpa peringatan lebih dulu? Tentu saja tidak. Radio Teheran, 5 Maret ...

Modernisasi Kurikulum Pesantren

“Pesantren sebagai lembaga pendidikan membutuhkan kurikulum yang dinamis, demokratis, fleksibel, terbuka, dan sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat” —Dr. Rahmat Rahardjo, M.Ag, Dosen Program Pascasarjana IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Sampai saat ini, pesantren diakui sebagai lembaga pendidikan alternatif dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Walau terkadang dipandang sebagai lembaga konservatif dan tradisional, pesantren telah membuktikan diri mampu menciptakan wahana baru bagi pembangunan peradaban muslim dan masyarakat secara umum. Kesuksesan pesantren dalam mencetak generasi emas tidak terlepas dari metode pendidikan yang menjawab tantangan zaman. Faktanya, banyak pesantren terbuka menyambut geliat perubahan. Itu sebabnya, modernisasi kurikulum pesantren menjadi pilihan penting dalam mencetak generasi yang memiliki kemapanan intelektualitas sekaligus kemantapan spiritualitas. Buku ini mengajak Anda supaya tidak memandang modernisasi kurikulum pesantren secara parsial. Diperkuat dengan data hasil penelitian sejumlah pakar mengenai pesantren, buku ini sangat layak dibaca oleh pembaca lintas kalangan, baik yang telah maupun yang sama sekali belum mengetahui seluk-beluk pesantren. Tabik!

Faktanya, banyak pesantren terbuka menyambut geliat perubahan. Itu sebabnya, modernisasi kurikulum pesantren menjadi pilihan penting dalam mencetak generasi yang memiliki kemapanan intelektualitas sekaligus kemantapan spiritualitas.

Nalar Kritis Pendidikan

Kualitas pemikiran di masa depan ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang. Robert John Pope, Direktur Equal Access International, Australia. Buku “Nalar-Kritis Pendidikan” karya Dr. M. Arfan Mu'ammar ini memberi kita banyak insight bagaimana memecahkan masalah pendidikan di Indonesia... Sebuah percikan pemikiran yang sangat aktual dan mencerahkan Dr. Budhy Munawar-Rachman, Aktivis di Yayasan The Asia Foundation dan Living Values Education. * Merebaknya anarkisme moral etis siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah mencerminkan terjadinya dekadensi nalar-etis, nalar-literasi dan nalar ilmiah dalam kehidupan bangsa. Situasi pendidikan kita seakan paradoksal. Secara konseptual, tujuan pendidikan begitu luhur, namun secara operasional terdapat jurang yang kian lebar antara idealitas pendidikan dan realitas pembumiannya. Buku ini mencoba mengurai berbagai persoalan pelik pendidikan, sekaligus menawarkan solusi alternatif yang bisa kita manfaatkan untuk kebaikan pendidikan di masa-masa yang akan datang. Selamat menikmati!

Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang.