“Gagasan inovatif penulis untuk mengubah persepsi negatif tentang konflik menjadi paradigma bernilai positif merupakan pendekatan baru dalam mengelola konflik. Sebuah upaya penggabungan antara realitas sosial dengan solusi spirit keagamaan. Buku ini seyogianya menjadi bacaan wajib bagi semua kalangan terpelajar dan pemangku kebijakan.”—Drs. KH. Abbadi Ishomuddin, MA., Rektor INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep “…Buku ini sangat spesial karena memberikan kita cara mengelola konflik dengan mengambil keteladanan dari Nabi Muhammad Saw. Ide besar ini luar biasa menarik dan menggugah, layak untuk dibaca dan digali secara mendalam.” Zuhairi Misrawi., —Intelektual Muda NU dan Ketua Moderate Muslim Society * Persoalan hidup memang selalu saja berdatangan. Namun, apakah hal itu akan menjadikan kita kehilangan kendali dan gelap mata? Tentu saja tidak, kan? Sebab, jika kita memang benar-benar beriman, maka persoalan seperti apa pun tidak akan mampu membuat kita kalap dan gelap mata. Buku yang ada di hadapan Anda ini menyajikan pembahasan yang menarik perihal pengelolaan suatu masalah ataupun konflik secara lengkap. Dengan mengambil keteladanan dari Rasulullah Saw., tentu cara-cara pengelolaan konflik yang disajikan dalam buku ini menjadi begitu mudah untuk diterapkan. Selamat membaca!
“Gagasan inovatif penulis untuk mengubah persepsi negatif tentang konflik menjadi paradigma bernilai positif merupakan pendekatan baru dalam mengelola konflik.
“Pesantren sebagai lembaga pendidikan membutuhkan kurikulum yang dinamis, demokratis, fleksibel, terbuka, dan sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat” —Dr. Rahmat Rahardjo, M.Ag, Dosen Program Pascasarjana IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Sampai saat ini, pesantren diakui sebagai lembaga pendidikan alternatif dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Walau terkadang dipandang sebagai lembaga konservatif dan tradisional, pesantren telah membuktikan diri mampu menciptakan wahana baru bagi pembangunan peradaban muslim dan masyarakat secara umum. Kesuksesan pesantren dalam mencetak generasi emas tidak terlepas dari metode pendidikan yang menjawab tantangan zaman. Faktanya, banyak pesantren terbuka menyambut geliat perubahan. Itu sebabnya, modernisasi kurikulum pesantren menjadi pilihan penting dalam mencetak generasi yang memiliki kemapanan intelektualitas sekaligus kemantapan spiritualitas. Buku ini mengajak Anda supaya tidak memandang modernisasi kurikulum pesantren secara parsial. Diperkuat dengan data hasil penelitian sejumlah pakar mengenai pesantren, buku ini sangat layak dibaca oleh pembaca lintas kalangan, baik yang telah maupun yang sama sekali belum mengetahui seluk-beluk pesantren. Tabik!
Faktanya, banyak pesantren terbuka menyambut geliat perubahan. Itu sebabnya, modernisasi kurikulum pesantren menjadi pilihan penting dalam mencetak generasi yang memiliki kemapanan intelektualitas sekaligus kemantapan spiritualitas.
Psikologi Syukur merupakan pola keterampilan yang menekankan pada kecerdasan Anda dalam mendayagunakan segenap rezeki Tuhan dengan tetap berprasangka baik kepada sang pencipta. Buku Psikologi Syukur ini dapat Anda maknai secara bebas sebagai sebuah latihan mental untuk membiasakan perilaku positif dalam rangka memanfaatkan pemberian Allah dengan penuh totalitas. Buku ini tidak hanya akan mengungkap kedahsyatan syukur dalam perspektif psikologi Qur’ani, namun juga akan disertai dengan kajian mengenai manfaat syukur dalam berbagai aspek kehidupan, terutama yang berkaitan dengan aspek psikologis manusia yang sangat kental dengan dua perasaan yang saling bertentangan satu sama lain, yakni perasaan ketenangan (kebahagiaan) dan perasaan kegelisahan (kegalauan) dalam menjalani kehidupan ini. Dengan menghadirkan dua perspektif dari wawasan syukur ini, diharapkan Anda bisa menyelami nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan yang selalu dihantui oleh perasaan negatif tentang nikmat Tuhan di alam semesta ini.
kekuasaan, membuat manusia modern melakukan segala cara untuk memenuhi
keinginannya tanpa mempertimbangan asasasas moral dan agama sebagai
landasan utamanya. Kondisi ini bisa menjadi cermin bagaimana generasi
muslim ...