Bai Salam has gained prominence as an Islamic financial instrument for financing the deficit funding units across the Islamic world. This paper uses the arbitrage-free first order conditions to set boundaries on the ra's al-mal (the price paid in Bai Salam). Among the four schools of thought (Hanafi, Maliki, Shafi and Hanbali), Hanafi jurists strictly require, for a valid Salam contract, the existence of al-musallam fihi (the underlying asset of the Bai Salam contract) at the time of contract. This paper proposes that when al-musallam fihi exists at the time of contract the ra's al-mal must be equal to the current price of the underlying asset plus the holding cost so that there is no arbitrage. For cases where al-musallam fihi does not exist at the time of contract, a closed form formula for calculation of ra's- al-mal is being proposed. The formula will ensure fair pricing of Salam contracts in order to safeguard the interests of al-musallam alayhi (the seller of the underlying asset).
Humas (hubungan masyarakat) merupakan salah satu komponen dalam manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi termasuk perguruan tinggi. Kehadiran humas menjadi salah satu elemen yang sangat menentukan keberlangsungan sebuah perguruan tinggi secara positif. Humas atau biasa dikenal dengan public relations mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara perguruan tinggi yang bersangkutan dengan siapa saja (pribadi/masyarakat) yang berkepentingan. Humas dalam pendidikan memiliki ruang lingkup yang cukup luas sehingga dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Rahmania Utari dalam bukunya Public Relation, mengemukakan dua hal yang berkaitan dengan humas dalam pendidikan. Pertama; humas dalam pendidikan adalah rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan. Kedua; aktivitas yang diwujudkan untuk menciptakan kerja sama yang harmonis antara lembaga pendidikan dengan publiknya, dengan melalui usaha memperkenalkan lembaga pendidikan beserta seluruh kegiatannya kepada masyarakat untuk memperoleh simpati dan pengertian mereka. Hal ini memberi gambaran bahwa kegiatan humas memiliki peran yang sangat strategis bagi sebuah organisasi dalam hal ini perguruan tinggi. Humas berperan menciptakan dan memelihara citra perguruan tinggi, sehingga penerimaan dan pemahaman masyarakat terhadap perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kerja humas. Profesi humas juga dituntut untuk dapat memahami aspirasi dan kehendak masyarakat, karena keberlangsungan eksistensi sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup #PrenadaMedia
Buku kategori Keagamaan yang berjudul Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat merupakan karya dari Busrang Riandhy, S.Ag., M.H., dkk. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki berbagai jenis keberagaman. Salah satu keberagaman di Indonesia adalah keberagaman agama yang dianut oleh warga negara. Di satu sisi keberagaman bangsa Indonesia dapat dijadikan sebagai kekuatan dan modal yang besar untuk membangun bangsa. Namun, keberagaman yang ada juga dapat memicu adanya konflik. Maka dari itu Kementerian Agama hadir melalui Gerakan Moderasi Beragama mulai didengungkan sejak enam tahun belakangan. Hal ini masif dilakukan untuk merespons maraknya intoleransi, ekstremisne dan fanatisme berlebihan yang dapat mencabik kerukunan umat beragama di Indonesia.
Buku kategori Keagamaan yang berjudul Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat merupakan karya dari Busrang Riandhy, S.Ag., M.H., dkk.
Buku ini adalah buku paling dibutuhkan oleh semua akademisi, guru, praktisi pendidikan yang konsen terhadap kajian bahasa dan sastra Indonesia Sekolah Dasar dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Di dalam buku ini Bab I Filosofi, Konsep dan Teori, Bab 2 Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar, Bab 3 Current Issues Pembelajaran Bahasa dan Sastra Anak, Bab4 Konsep Bahasa dan Sastra Indonesia SD pada Kurikulum Merdeka, Bab 5 Capaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD, Bab 6 Implementasi Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa dan Sastra Indonesia SD pada Kurikulum Merdeka, Bab 7 Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra SD pada Kurikulum Merdeka, Bab 8 Perangkat Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra SD Kurikulum Merdeka, Bab 9 Pembelajaran Literasi Anak Sekolah Dasar.
Buku ini adalah buku paling dibutuhkan oleh semua akademisi, guru, praktisi pendidikan yang konsen terhadap kajian bahasa dan sastra Indonesia Sekolah Dasar dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.