Sebanyak 3476 item atau buku ditemukan

Birokrasi dan Dinamika Kekuasaan

Buku Birokrasi dan Dinamika Kekuasaan ini tampil merespons dan mengupas berbagai hal seputar seluk-beluk birokrasi pemerintahan dan dinamika kekuasaan—sejak era Orde Lama dan Orde Baru hingga era Reformasi, di antara bahasan terkait: Budaya birokrasi pemerintah; Birokrasi pemerintah; Kekuasaan birokrasi dalam praktik; Kekuasaan dalam pemerintahan; Kekuasaan dan kepemimpinan; Komunikasi manusiawi; Perkembangan teori organisasi; dan yang menarik adalah Percakapan imajiner dengan MaxWeber. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.

Buku Birokrasi dan Dinamika Kekuasaan ini tampil merespons dan mengupas berbagai hal seputar seluk-beluk birokrasi pemerintahan dan dinamika kekuasaan—sejak era Orde Lama dan Orde Baru hingga era Reformasi, di antara bahasan terkait: ...

Dinamika Ilmu Administrasi Publik

Ilmu adminsitrasi publik itu bisa dibicarakan dari perspektif teoretis keilmuan sampai pada perspektif dinamika praktika dalam kegiatan. Perspektif keilmuan membahas konsep teori yang digunakan untuk menjelaskan kaitan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Perspektif teori dijadikan sebagai landasan untuk memperkuat penjelasan dan pandangan perspektif berikutnya.ÊKali ini saya kumpulkan tulisan-tulisan opini saya di media cetak koran, media seminar dan cuplikan dari kuliah-kuliah yang pernah saya sampaikan beberapa tahun terakhir ini. Sebagian besar tulisan itu membahas ungkapan masalah praktik ilmu administrasi negara atau publik yang terjadi saat itu. Praktik ilmu ini semenjak di era Reformasi era dikala pemerintahan demokrasi dijalankan, maka keterbukaan dan perbedaan pendapat dijaga dan dihargai. Maka keterbukaan menjadi warna dan wajah dari sistem pemerintahan dan administrasi publik kita. Di era Reformasi ini koridor demokrasi dibuka dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers. Saya pun memanfaatkan dengan menulis di media cetak koran untuk menyarankan beberapa praktik suatu sistem pemerintahan yang baik menurut konsep teori yang dikembangkan di dunia pendidikan tinggi. Koridor keterbukaan demokrasi itu lebih tajam lagi transparansinya ketika pada tahun yang sama ditetapkannya undang-undang politik, yang terdiri dari tiga undang-undang yakni undang- undang berdirinya partai politik (Undang-Undang No. 2 Tahun 1999), undang-undang penyelenggaraan pemilu (Undang- Undang No. 3 Tahun 1999), dan undang-undang susunan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD (Undang-Undang No. 4 Tahun 1999). Mulai saat itu hubungan partai politik dan birokrasi pemerintah tersirat warna wajah birokrasi pemerintah yang lebih didominasi politik daripada warna asli birokrasi yang profesional, kompetensi dan ahli sesuai dengan bidang masing-masing. *** Persembahan penerbit Kencana (Prenadamedia Group)

Ilmu adminsitrasi publik itu bisa dibicarakan dari perspektif teoretis keilmuan sampai pada perspektif dinamika praktika dalam kegiatan.

Mencari Autensitas dalam Dinamika Zaman

“Tidak banyak orang yang seperti beliau, yang mau berbicara secara jernih, kritis, tapi masih dalam konteks persatuan kita. Pikiran-pikiran tokoh-tokoh penting seperti Buya patut disimak dan dipelajari serta dijadikan teladan.” —Drs. H. M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI Dua Periode. “Saya teringat pada Syafii lama, Syafii muda yang saya kenal dahulu, ketika saya membaca koleksi tulisan ini. Persamaannya banyak sekali. Misalnya, nama Mohammad Hatta muncul di hampir setiap artikel.” —R. William Liddle, profesor ilmu politik di The Ohio-State University, Columbus OH, AS. Di tengah gemuruh badai krisis di tanah air, Buya Syafii seakan tak pernah merasa lelah untuk terus mencari “embun yang bening dan sejuk”. Ia percaya bahwa badai krisis yang melanda bangsa Indonesia pasti segera berlalu. Dan, melalui tulisan-tulisannya di buku ini, ia mengungkapkan pencariannya itu secara gamblang dan kritis. Bagi Buya Syafii, buku ini sejatinya juga menjadi bagian dari kesaksian: kesaksian seorang anak bangsa atas realitas di negerinya. Dalam kesaksian ini, ia menuturkan banyak hal: dari masalah agama, budaya, ekonomi, hingga politik. Dan, ia berharap bahwa kesaksian itu dapat membangkitkan bangsa yang sedang mati suri agar segera siuman.

Adapun kemudian agama dilibatkan ke dalam suatu konflik, hal itu terutama
dimaksudkan untuk menggalang solidaritas antara pihak-pihak yang
berseberangan. Uraian ini akan lebih memusatkan perhatian pada konflik-konflik
yang ...

Pancasila & Undang-Undang

Relasi dan Transformasi Keduanya Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Arus globalisasi yang kian gencar menerpa kehidupan yang tumbuh di masyarakat, kini menjadi suatu tantangan tersendiri untuk membentengi diri dari pengaruh buruk yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kendati demikian, kita sebagai bangsa Indonesia memiliki dasar negara yang disepakati adalah Pancasila yang berarti lima sila atau lima prinsip untuk mencapai atau mewujudkan tujuan bernegara. Lima prinsip Pancasila itu mencakup sila atau prinsip, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat indonesia. Kelima sila tersebut dipakai sebagai dasar filosofis-ideologis untuk mewujudkan empat tujuan atau cita-cita ideal bernegara, yaitu: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia; Meningkatkan kesejahteraan umum; Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian yang abadi, dan keadilan sosial. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, namun habitatnya sudah dipersiapkan jauh sebelum indonesia merdeka, bahkan sejak Dinasti Syailendra, bangsa Indonesia dengan gotong royong telah menghasilkan karya megah, besar yang menakjubkan dunia berupa Candi Borobudur. Tidak hanya itu, nilai-nilai lain pun telah berkembang juga sebelumnya, seperti: nilai kemanusiaan, nilai persatuan-kesatuan, nilai toleransi yang tinggi yang sudah tumbuh dan berkembang dari masyarakat indonesia yang akhirnya menjadi jiwa karakter dan kepribadian bangsa indonesia. Di sisi lain, indonesia sebagai negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan (machtsstaat), dan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi (Undang-Undang Dasar), bukan absolutism (kekuasaan yang tiada batas). Sudah sepantas-nya pembentukan Undang-Undang Negara Republik Indonesia menjadikan Pancasila sebagai ruh undang-undang. Untuk itu, muncullah pertanyaan bagaimana cara menanam-kan ruh Pacasila dalam undang-undang? Jawaban yang paling sederhana ialah dengan mentransformasikan nilai-nilai Pancasila di dalamnya. Namun demikian, jawaban tersebut harus pula dijelaskan secara ilmiah. Untuk itu, penulis uraikan secara lengkap tahap demi tahap transformasi norma fundamental negara (Staatsfundamentalnorm) ke dalam norma hukum, sehingga pembaca yang budiman secara singkat memahami arti pentingnya Pancasila dalam mengawal tujuan negara menuju negara yang sejahtera, mandiri, dan terbebas dari pengaruh kekuasaan bangsa lain. Buku ini dapat menjadi bahan bacaan yang berguna bagi para legislator, khususnya bagi DPR Ri dan Pemerintah sebagai lembaga yang diberikan kewenangan membentuk undang-undang dan pada umumnya bagi mahasiswa yang hendak mengetahui lebih lanjut mengenai transformasi nilai-nilai Pancasila ke dalam pembentukan undang-undang serta masyarakatyang ingin memunculkan ide dan gagasan guna mendorong lahirnya pemikiran baru dalam merefleksikan Pancasila di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Sudah sepantas-nya pembentukan Undang-Undang Negara Republik Indonesia menjadikan Pancasila sebagai ruh undang-undang. Untuk itu, muncullah pertanyaan bagaimana cara menanam-kan ruh Pacasila dalam undang-undang?

Pancasila Ideologi Dunia

Sintesis Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam

Dunia pada abad ke-21 tengah menyaksikan suatu gelombang krisis ideologi (politik) yang berlangsung begitu masif. Krisis ini mula-mula terjadi di negara-negara yang menjadi episentrum pergulatan ideologi besar dunia, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Krisis terus menyebar ke seantero jagat. Kapitalisme, liberalisme, sosialisme dan komunisme sebagai representasi ideologi besar dunia kini mulai disangsikan. Terbukti, ideologi-ideologi tersebut gagal merespons dinamika perkembangan dan kebutuhan umat manusia dewasa ini. Buku ini ditulis dalam rangka merespon situasi tersebut, sembari mengangkat kembali dan mencita-citakan Pancasila sebagai alternatif ideologi dunia yang patut dipertimbangkan. Pancasila sebagai produk dari sintesis kreatif para perumusnya akan mampu menjadi solusi di tengah krisis yang melanda ideologi politik dunia hari ini. Tanpa melebih-lebihkan relevansi Pancasila saat ini, “ideologi terbuka” ini selayaknya menjadi penawar terbaik dari berbagai konsep “jalan tengah” mana pun.

Buku ini ditulis dalam rangka merespon situasi tersebut, sembari mengangkat kembali dan mencita-citakan Pancasila sebagai alternatif ideologi dunia yang patut dipertimbangkan.

Memahami dan Memaknai Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar

Pancasila merupakan pribadi bangsa yang seharusnya tecermin dalam mental dan perilaku anak bangsa maupun para pemimpin dan negarawan Indonesia. Tetapi pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara masih jauh dari harapan. Korupsi yang merajalela, meningkatnya kasus narkoba, dan banyaknya tindakan asusila, merupakan bukti bahwa napas dan gerak manusia Indonesia belum sejalan dengan norma fundamental bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Pendidikan formal yang berperan penting untuk menciptakan generasi penerus yang Pancasilais hanya mengajarkan Pancasila sebatas sejarah lahirnya Pancasila serta perilaku baik dan buruk (moral). Pancasila yang terdiri atas lima sila memang mudah untuk dihafalkan, tetapi kemudian muncul pertanyaan: bagaimana mengkonkretkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia? Buku ini menguraikan bagaimana memahami dan memaknai kembali Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara agar nilai-nilai luhur bangsa dapat diaktualisasikan dan tecermin dalam perilaku setiap manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, bermoral, serta taat dan patuh terhadap aturan yang telah disepakati.

Buku ini menguraikan bagaimana memahami dan memaknai kembali Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara agar nilai-nilai luhur bangsa dapat diaktualisasikan dan tecermin dalam perilaku setiap manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, ...

Islam Simplified

Understanding Islam Through Its Goals Islam Simplified i s based on a series of l ectures i n Arabic by Dr. Tareq AlSuwaidan. The Al-Islam Bi Basatah ( الاسلام ببساط ة ) was aired during Ramadan 2020 on Dr. AlSuwaidan’s new channel, suwaidan.tv, which i s a digital platform focusing on Leadership & Mastery. The channel has been developed by Dr. AlSuwaidan to give you the flexibility of watching at your own pace.

This book discusses the why, what and how of Rahmatan lil-Alamin as the higher
objective of humanity. It presents a practical understanding of the purpose of
creation and humanity to improve the individual and collective well-being of ...