Sebanyak 3106 item atau buku ditemukan

Samudra ilmu-ilmu Al-Quran

ringkasan kitab Al-Itqan fi 'ulum Al-Qur'an karya Al -Imam Jalal Al-Din Al-Suyuthi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

MANAJEMEN KEMENANGAN

BELAJAR DARI PERANG BADAR

MANAJEMEN KEMENANGAN BELAJAR DARI PERANG BADAR Ketika sebuah pasukan perang kembali membawa kemenangan, umumnya mereka disambut aneka sanjungan. Hal ini sungguh berbeda dengan surat al-Anfal yang turun usai Perang Badar. Komentar ilahiyah itu justru tak banyak memberikan pujian, tapi sarat kritik dan anjuran berbenah. Di sinilah Allah ingin memberikan pelajaran berharga bagi kaum Muslimin. Bahwa, orang yang menang tak selalu harus mendapat sanjungan, dan orang kalah tak mesti dikritik habis-habisan. Sebab, sanjungan kerap membuat orang lupa diri, kritikan tak jarang membuat orang putus asa. Surah al-Anfal merupakan “komentar ilahiyah” terhadap Perang Badar. Medan Badar telah memberikan begitu banyak pelajaran. Bukan hanya bagi Nabi saw dan para shahabat yang hidup pada masa itu, tapi juga bagi kita kini. Pelajaran paling berharga itu adalah: kemenangan itu harus direncanakan dan dimenej. Jika tidak, ia bisa jadi awal kekalahan. Buku ini bukan semata menuturkan bagaimana terjadinya perang Badar, tapi juga membedah strategi Nabi saw memenangkan pertempuran.

MANAJEMEN KEMENANGAN BELAJAR DARI PERANG BADAR Ketika sebuah pasukan perang kembali membawa kemenangan, umumnya mereka disambut aneka sanjungan.

Teori Komunikasi Massa dan Perubahan Masyarakat

Perkembangan zaman yang semakin pesat menjadikan perubahan di masyarakat, bukan hanya sandang pangannya, tapi juga komunikasi dengan sesama. Baik itu individu dengan individu, individu dengan komunitas, atau komunitas dengan komunitas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan teori komunikasi mengikuti media dan teknologi yang ada, tujuannya agar bisa mewadahi dan sejalan dengan perubahan yang ada. Komunikasi massa adalah proses penyusunan sebuah pesan oleh seorang atau sekelompok orang atau organisasi yang besar lalu mengirimkannya melalui berbagai media kepada khalayak luas. Kehadiran media komunikasi modern sebagai dampak makin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi cenderung mengubah masyarakat dan mengaburkan batasan antara komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal tradisional dan komunikasi massa. Buku berjudul Teori Komunikasi Massa dan Perubahan Masyarakat ini terbagi menjadi 4 Bagian: Pengaruh Media Massa dalam Lingkup Masyarakat, Media Massa Dalam Teknologi dan Peradaban, Tingkah Laku Masyarakat dalam Bersosialisasi. Buku ini adalah kumpulan tulisan dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Ilmu Komunikasi.

Buku berjudul Teori Komunikasi Massa dan Perubahan Masyarakat ini terbagi menjadi 4 Bagian: Pengaruh Media Massa dalam Lingkup Masyarakat, Media Massa Dalam Teknologi dan Peradaban, Tingkah Laku Masyarakat dalam Bersosialisasi.

Komunikasi Kesehatan

Buku ajar Komunikasi Kesehatanini terdiri dari 10 kegiatan belajar. Materi yang akan dibahas dalam buku ini antara lain konsep dan bentuk komunikasi, komunikasi terapeutik dalam pelayanan kebidanan, konsep hubungan antar manusia, konsep diri, komunikasi interpersonal atau konseling (KIP/K), keterampilan dalam komunikasi interpersonal (KIP/K), konsep konseling dalam asuhan kebidanan, macam klien dalam konseling asuhan kebidanan, konsep pengambilan keputusan dan strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan. Buku ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk untuk menerapkan komunikasi interpersonal dan konseling dalam lingkup praktik kebidanan dengan memperhatikan aspek budaya yang didasari fi losofi , etikolegal dan keilmuan yang menekankan pada Komunikasi Kesehatan2upaya promosi kesehatan dengan menitikberatkan pada pemberdayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya (sebatik)

Buku ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk untuk menerapkan komunikasi interpersonal dan konseling dalam lingkup praktik kebidanan dengan memperhatikan aspek budaya yang didasari fi losofi , etikolegal dan keilmuan yang ...

Kompetensi komunikasi antarbudaya

"sebuah kajian fenomenologi pada masyarakat Melayu dan Cina di Bangka

Acculturation of Chinese people and their relations with Malay people in Bangka, Indonesia.

Potret Pembelajaran Bahasa Arab Di Pesantresn Gontor VIII Indonesia

Lembaga pendidikan ini didirikan pertama kali kira-kira pada abad 18-an oleh Raden Mohammad Hadikusumo Sulaiman Djamaluddin yang merupakan cicit dari kanjeng Pangeran Adipati Anom Sultan Kesepuhan Cirebon. Sebagai salah seorang santri senior Pesantren Tegalsari Ponorogo, beliau mendapatkan tugas dari Kyai Khalifah, yang juga mertuanya, untuk mendirikan pesantren yang sama dengan pesantren Tegalsari. Dengan dibantu oleh 40 orang santri, beliau berangkat menuju tempat yang telah ditunjukkan mertuanya. Tempat tersebut tergolong daerah tidak bertuan yang masih dipenuhi oleh pepohonan rimbun, binatang-binatang buas, dan sekaligus tempat persembunyian para penyamun, warok, pembegal, dan orang-orang berperangai kotor, yang dikenal dengan tempat kotor atau “enggon kotor” (disingkat menjadi Gontor). Di sana beliau mulai babad desa dan mendirikan pondok yang dikenal dengan pesantren Gontor sesuai dengan nama tempatnya.

Buku Potret Pembelajaran Bahasa Arab Di Pesantresn Gontor VIII Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MI/SD

Setiap lembaga pendidikan MI/SD secara universal memiliki tujuan pendidikan yaitu mengoptimalkan tumbuh kembang jasmani maupun rohani peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut maka diperlukan suatu perencanaan dalam setiap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kualitas perencanaan pembelajaran yang baik diharapkan mampu menghasilkan output sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas merupakan aset bagsa yang sangat berharga dalam memajukan bangsa. Dengan demikian, peranan perencanaan pembelajaran penting untuk dipelajari dan diterapkan sebagi sarana mencapai visi, misi dan tujuan lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan MI/SD. Buku ini ditulis guna merespon pesatnya pertumbuhan lembaga-lembaga MI/SD di Indonesia. Disamping itu, buku ini dapat digunakan sebagai pedoman mahasiswa dan pengelola kelas pemula. Buku ini terdiri dari tiga belas bab yang diuraikan secara terperinci, dilengkapi dengan rangkuman dan latihan soal.

Arti Penting Pembelajaran Tematik menurut Departemen Pendidikan Nasional November, 2006 a. ... relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia dini 2) Kegiatan – kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertolak dari ...