Sebanyak 3208 item atau buku ditemukan

Transfromasi nilai-nilai pendidikan Islam

manajemen berorientasi link dan match

Development of Islamic schools in the transformation process of Islamic education values oriented link and match in Bengkulu, Indonesia; research report.

Development of Islamic schools in the transformation process of Islamic education values oriented link and match in Bengkulu, Indonesia; research report.

PATOLOGI SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA

Dalam mengatasi patologi sosial remaja, maka materi pendidikan Islam yang harus diberikan berupa penanaman aqidah dan keimanan, membiasakan ibadah, menanamkan pendidikan tentang akhlak, dan pemahaman tentang adanya kehidupan akhirat. Materi-materi ini sebenarnya tidaklah seperti kurikulum yang diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren. Akan tetapi inti dari materi tersebut mencakup hal-hal yang berkaitan sebagaimana tersebut di atas. Penanaman akidah adalah upaya menanamkan keimanan yang diberikan kepada remaja. Dengan menanamkannya kehidupan para remaja akan bermakna, perbuatannya akan bertujuan, dorongannya untuk baik dan beribadah akan tumbuh, akhlaknya menjadi mulia, dan jiwanya menjadi bersih, sehingga pada gilirannya ia akan memiliki kemampuan untuk menjadi manusia yang baik. Iman merupakan suatu pengakuan baik dengan lisan maupun pengakuan keyakinan dengan hati serta amal perbuatan. Dengan demikian materi pendidikan tentang keimanan pada remaja merupakan materi yang sangat mendasar yang harus ditanamkan pada diri anak remaja.

Dalam mengatasi patologi sosial remaja, maka materi pendidikan Islam yang harus diberikan berupa penanaman aqidah dan keimanan, membiasakan ibadah, menanamkan pendidikan tentang akhlak, dan pemahaman tentang adanya kehidupan akhirat.

Fiqih Maqashid Syariah

Moderasi Islam Antara Aliran Tekstual dan Aliran Liberal

Umat Islam adalah umat yang diutus Allah ke muka bumi dengan semangat wasathon (adil dan moderat), yang senantiasa melihat secara proposional terhadap urusan agama dan dunia, mengaitkan secara tepat antara teks dan konteks, serta mengambil posisi tengah antara kelompok yang memiliki sikap suka berlebihan dan kelompok yang suka mengabaikan. Islam tidaklah sebagaimana yang dipahami kaum tekstual, yang cenderung menutup mata dan kurang peka terhadap perubahan. Seringkali mereka sombong terhadap pendapat golongannya, tidak menerima perbedaan pendapat, dan suka mengafirkan orang-orang yang berseberangan. Pun, Islam bukan sebagaimana yang dipahami orang-orang sekular dan liberal, yang cenderung mengedepankan akal, mengulir teks syariat, dan getol menjadikan Barat sebagai kiblat dan panutan. - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

- Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar.

Ekonomika Gizi: Dimensi Baru di Indonesia

Banyak buku dan berbagai studi yang menggabungkan antara konsep ekonomi dan sumber daya manusia, namun dirasa belum cukup untuk menghadirkan gagasan menarik dalam menjawab berbagai peluang dan tantangan Indonesia dalam meciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebab itu, maha karya ini teripta sebagai jawaban atas permasalahan ekonomi dan gizi yang selama ini terjadi. Ekonomi dan gizi, merupakan dua rumpun ilmu yang berbeda. Pembahasan akan ekonomi SDM sejauh ini telah banyak dibahas di berbagai belahan Dunia, namun hal ini dirasa tidaklah cukup, karena proses pembentukan manusia agar bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja semuanya membutuhkan kecukupan gizi. Ekonomi dan gizi sangatlah erat kaitanya, meskipun secara garis besar ekonomi itu sendiri adalah ilmu yang mempelari tentang perilaku seseorang dalam memuhi kebetuhan yang tidak terbatas, maka ia memerlukan pola untuk menselaraskan mana kebutuhan pokok dan prioritas, mana yang tidak, karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa selama ini manusia sudah pasti memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam pengelolaan (manajemen), modal, waktu, serta beragam indikator lain. Disatu sisi, ilmu gizi membahas bagaimana ketercukupan sumber pangan untuk yang dibutuhkan dan dikonsumsi oleh tubuh untuk menghasilkan tenaga.

Banyak buku dan berbagai studi yang menggabungkan antara konsep ekonomi dan sumber daya manusia, namun dirasa belum cukup untuk menghadirkan gagasan menarik dalam menjawab berbagai peluang dan tantangan Indonesia dalam meciptakan sumber ...

Gizi Geriatri

Buku ini berisi tentang kesehatan dan gizi yang terjadi pada masa usia lanjut. Berisi teori dan disertai dengan kasus dan contoh nyata yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman belajar dalam pengkajian gizi geriatri yang meliputi: pengantar gizi geriatri, teori penuaan, komposisi tubuh pada usia lanjut, pengukuran status gizi, perubahan fisiologis pada geriatri, penyakit infeksi dan difisiensi pada geriatri, penyakit tidak menular pada geriatri, efek proses penuaan teradap kualitas hidup pada geriatri, kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada geriatri, olahraga dan aktivitas fisik dan manajemne pelayanan gizi pada geriatri.

Mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman belajar dalam pengkajian gizi geriatri yang meliputi: pengantar gizi geriatri, teori penuaan, komposisi tubuh pada usia lanjut, pengukuran status gizi, perubahan fisiologis pada geriatri, penyakit ...

Kolonialisme Belanda dan Multikulturalisme Masyarakat Kota Medan

Penegakan Pemerintahan Kolonial Belanda di Sumatera Timur diikuti dengan penerapan berbagai kebijakan di wilayah itu. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah penerapan Undang-Undang Agraria pada 1870. Penerapan undang-undang tersebut, membuka peluang kepada pemodal swasta Belanda khususnya dan Eropa umumnya untuk menanamkan modalnya di Hindia Belanda. Salah satu bentuk penanaman modal adalah pembukaan perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Timur. Pembukaan perkebunan tersebut menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja untuk dipekerjakan di perkebunan. Pada awal pembukaan perkebunan, penduduk pribumi Sumatera Timur (Melayu dan Batak) kurang berminat bekerja sebagai buruh di perkebunan. Oleh karena itu, para pemilik perkebunan mendatangkan buruh dari luar wilayah itu yaitu orang Cina, Keling, Jawa, Banjar dan Bawean. Kehadiran para buruh dari luar wilayah Sumatera Timur berdampak terhadap terciptanya masyarakat yang multikultur di Kota Medan. Sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, kondisi masyarakat Kota Medan sangat multikultural baik dari aspek suku, ras, agama, budaya maupun status sosial. Dengan kata lain, pembukaan perkebunan di Sumatera Timur telah menciptakan masyarakat perkebunan yang multikultural. Kehadiran kaum buruh perkebunan dari luar Deli menyebabkan penduduk wilayah tersebut sangat heterogen.

Penegakan Pemerintahan Kolonial Belanda di Sumatera Timur diikuti dengan penerapan berbagai kebijakan di wilayah itu.