Sebanyak 341 item atau buku ditemukan

Paradigma baru pendidikan

restropeksi [i.e. retrospeksi] dan proyeksi modernisasi pendidikan Islam di Indonesia

Development of Islamic religious education in Indonesia.

Development of Islamic religious education in Indonesia.

PENDIDIKAN ISLAM

Integrasi Nilai-Nilai Humanis, Liberasi dan Transendensi Sebuah Gagasan Paradigma Baru Pendidikan Islam

Buku yang ada di tangan para pembaca ini, adalah hasil dari refleksi dan pengkajian terhadap perjalanan pendidikan Islam karena sebagai agen perubahan sosial (social change), pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi, dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan ummat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi. Tetapi yang paling urgen adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.

Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi.

Paradigma baru manajemen pendidikan Islam

sebuah alternatif mengelola pendidikan Islam lebih agresif

Management of Islamic education in Indonesia.

Management of Islamic education in Indonesia.

Pendidikan olahraga dan pembangunan masjarakat baru Indonesia

Disusun untuk petugas-petugas pendidikan djasmani, siswa/mahasiswa pendidikan djasmani, olahragawan dan pentjinta olahraga, guru-guru, pemimpin/kader masjarakat, setiap kepala rumah tangga, setiap pentjinta ilmu

Seperti saja telah kemukakan sebelumnja stelsel Austria merupakan stelsel
pendidikan olahraga jang mendjadi pedoman terachir dari dunia barat jang
masuk di Indonesia . Stelsel ini dianggap demikian baiknja , sehingga mendjiwai
banjak ...

Pendidikan Holistik

Format Baru Pendidikan Islam Membentuk Karakter Paripurna

Pemikiran pendidikan holistik dalam perspektif Barat sepintas telah mampu memberikan nuasa baru perubahan paradigma pendidikan. Namun sejatinya jika dikaji lebih jauh dalam perspektif Islam maka akan ditemukan sebuah perbedaan yang mendasar. Sejatinya filsafat Barat adalah filsafat Humanisme, maka perspekstif Pendidikan Holistik Barat pun tetap berdimensi Humanisme. Perhatikan definisi tujuan pendidikan holistik di atas, yang hanya menitik beratkan pada kehidupan manusia di dunia, tanpa ada hubungan dengan Tuhan. Sementara itu dalam Islam, Al-Qur’an memberi penjelasan tentang tugas manusia dalam hubungannya dengan Ilmu pengetahuan adalah mengisyaratkan bahwa Allah sebagai zat pencipta yang agung, menciptakan manusia dan alam semesta, memiliki tujuan penciptaan, yaitu menjadikan manusia sebagai insan pengabdi kepada Khaliqnya, guna mampu membangun dunia dan mengelola alam semesta sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan Allah Swt. Muhammad Fadhil al-Jumaly seperti dikutip Samsul Nizar memberikan batasan bahwa tujuan pendidikan Islami itu adalah membina kesadaran atas diri manusia itu sendiri, dan atas sistem sosial yang Islami. Ibn Khaldun sebagaimana dikutip Ali al-Jumbulaty dalam buku Samsul Nizar menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islami, berupaya bagi pembentukan aqidah/keimanan yang mendalam. Menumbuhkan dasar-dasar akhlak karimah melalui jalan agamis yang diturunkan untuk mendidik jiwa manusia serta menegakkan akhlak yang akan membangkitkan kepada perbuatan yang terpuji.

Pemikiran pendidikan holistik dalam perspektif Barat sepintas telah mampu memberikan nuasa baru perubahan paradigma pendidikan.

Pendidikan untuk transformasi bangsa

arah baru pendidikan untuk perubahan mental bangsa

On educational reform in Indonesia.

DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU

Pendidikan

Ikhtiar pembangunan manusia Indonesia dari masa ke masa selalu dihadapkan pada banyak hambatan dan tantangan, salah satunya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hambatan ini menurut buku yang ada di tangan pembaca, dapat dilakukan melalui pembenahan dan peningkatan sistem pendidikan nasional, yang tidak sekadar berorientasi pada aspek kognitif semata, tetapi yang lebih penting adalah pembentukan karakter dan budi pekerti peserta didik. Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

Pendidikan Islam Integratif

Best Practice Integrasi Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi

Wacana hubungan agama (Islam) dan sain telah bergulir sejak Syed Muhammad Naquib al-Attas, Ismail Razi al-Faruqi, Murice Bucaile, Syed Hussein Nasr, dan Ziauddin Sardar serta para pemikir Indonesia seperti Nurcholis Madjid dan M. Amin Abdullah. Menurut catatan saya, paling tidak ada lima varian hubungan antara Islam dan sains: justifikasi atau ayatisasi ilmu atau sebaliknya pembuktian kebenaran Al-Qur’an dan Hadis, relasi dan titik temu (interface) Islam dalam ilmu pengetahuan; komparasi ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu dalam Islam, kolaborasi ilmu dan Islam, dan rekonstruksi ilmu dalam Islam. Walaupun ada beberapa varian tentang bagaimana pola atau model hubungan Islam dan sains itu, upaya perwujudannya dalam dunia pendidikan terus bergulir salah satunya adalah integrasi Islam dan sains yang menjadi semboyan utama berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN) yang merupakan ekspansi dari IAIN dan STAIN. Upaya ijtihadi hubungan Islam dan sains di UIN melahirkan beberapa model, di antaranya: jaring laba-laba (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), pohon ilmu (UIN Maliki Malang), dan twins tower (UIN Sunan Ampel Surabaya). Walaupun model integrasi itu belum sepenuhnya melembaga, namun upaya itu patut dihargai karena membangun paradigma keilmuan memerlukan beberapa generasi sampai menemukan suatu mazhab keilmuan (school of knowledge) tertentu. Buku yang merupakan hasil penelitian disertasi, yang mengkaji tentang integrasi Islam dan sains dalam kurikulum di UINSA Surabaya, ini boleh dikatakan sebagai penelitian awal yang diharapkan dapat mengilhami dan sekaligus sebagai pijakan bagi peneliti-peneliti berikutnya sejalan dengan semakin matangnya konsep integrasi itu sendiri. Prof. Dr. Tobroni, M.Si. Guru Besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Wacana hubungan agama (Islam) dan sain telah bergulir sejak Syed Muhammad Naquib al-Attas, Ismail Razi al-Faruqi, Murice Bucaile, Syed Hussein Nasr, dan Ziauddin Sardar serta para pemikir Indonesia seperti Nurcholis Madjid dan M. Amin ...