Sebanyak 263 item atau buku ditemukan

Kebebasan Media Mengancam Literasi Politik

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa memudahkan tetapi di sisi lain juga bisa menjadi ancaman. Dampaknya, demokrasi bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat tetapi berpeluang mengancam sistem demokrasi. Demokrasi yang seharusnya membuka peluang partisipasi rakyat lebih baik justru berkembang di luar kendali dari ciri-ciri ideal demokrasi. Salah satu pemicunya adalah media massa. Media berperan dalam memberikan ruang kebebasan demokrasi. Namun demikian, media punya peran besar membunuh demokrasi itu sendiri. Buku ini mengkaji dari berbagai sudut pandang mengapa itu semua terjadi, sejarah dan tantangan serta apa yang harus dilakukan di masa datang. Tentu saja, agar pengembangan demokrasi tidak salah arah. Untuk itulah media massa sebenarnya punya andil besar untuk mewujudkan cita-cita ideal pelaksanaan demokrasi

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa memudahkan tetapi di sisi lain juga bisa menjadi ancaman.

Literasi Media dan Peradaban Masyarakat

Literasi media disebut juga dengan media literacy media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis mengevaluasi, dan mengomunikasikan isi pesan media. Menekankan pada aspek edukasi di kalangan masyarakat, agar mereka tahu bagaimana mengakses, memilih program yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Perkembangan media saat ini semakin pesat ada dampak positif maupun negatif, sangat berbahaya apabila tidak dibarengi dengan ilmu yang ada di dalam masyarakat apa lagi di media sosial siapapun bisa mengakses-nya yang dan tidak semua paham tentang media literasi tersebut. Informasi yang faktual dengan data-data yang bisa dipertangungjawabkan cenderung akan diabaikan karena tidak sesuai dengan keyakinannya. Buku ini berisi hasil riset mahasiswa dengan tema utama literasi media. Diolah dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami pembaca.

Literasi media disebut juga dengan media literacy media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis mengevaluasi, dan mengomunikasikan isi pesan media.

Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan

Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal

Dalam kaitan pembentukan karakter yang diharapkan, maka baik kebudayaan maupun pendidikan saling mendukung. Kebudayaan memiliki nilai-nilai budaya yang berfungsi dan mampu membentuk karakter manusia pendukungnya. Yang diperlukan ialah para pendidik dan pemerintah harus berkemauan dan mampu menggali nilai-nilai kebudayaan yang dibutuhkan untuk membangun karakter yang dibutuhkan oleh bangsa. Namun yang paling utama ialah pendidikan harus mampu membentuk kepribadian yang memang berkeinginan keras untuk memiliki karakter yang baik dan berguna bagi bangsa. Moral yang diperoleh dari nilai-nilai budaya dan terutama mendapat dukungan dari ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap insan manusia Indonesia. Menurut penelitian penulis ada sejumlah 10 fungsi pendidikan asli milik bangsa Indonesia yang harus dilaksanakan di dalam pendidikan dan pengajaran di lembaga-lembaga sekolah dan universitas. Bila ditambah dengan 8 yang dikemukakan oleh Metta Spencer dan Alex Inkeles, maka kita memiliki 18 fungsi pendidikan yang sangat fungsional.

Dalam kaitan pembentukan karakter yang diharapkan, maka baik kebudayaan maupun pendidikan saling mendukung.

Manajemen Pendidikan

Penerapan manajemen pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, karena bagaimanapun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik, sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemerautan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu : Bab 1 Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Bab 2 Manajemen Kurikulum Bab 3 Biaya Pendidikan Bab 4 Manajemen Kurikulum Bab 5 Evaluasi Bab 6 Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan Bab 7 Pengembangan Kompetensi Bab 8 Pengembangan Kurikulum Bab 9 Pemasaran Manajemen Pendidikan Bab 10 Manajemen Pendidikan Di Era Digital

Penerapan manajemen pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, karena bagaimanapun sekolah merupakan suatu sistem yang di ...

Seri Paud Cerdas dan Ceria 3 : Benda-Benda Pertamaku

Buku ini bisa dijadikan sebagai buku untuk mengenalkan nama benda-benda pertama yang ada di sekitar anak-anak. Dengan mengenalkan benda-benda itu, membuat anak-anak paham akan kebutuhan mereka.

Buku ini bisa dijadikan sebagai buku untuk mengenalkan nama benda-benda pertama yang ada di sekitar anak-anak. Dengan mengenalkan benda-benda itu, membuat anak-anak paham akan kebutuhan mereka.

Politik Pendidikan

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi. Dampak langsung dari liberalisasi pendidikan tinggi adalah tertutupnya akses masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengenyamnya. Secara tren, liberalisasi pendidikan tinggi di dunia dimulai oleh negara maju, kemudian dikuti oleh negara berkembang. Buku ini membahas secara khusus kebijakan liberalisasi pendidikan tinggi di Indonesia dan India. Mengapa membandingkan pendidikan tinggi Indonesia dan India? Keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan negara berkembang yang sedang berjuang dalam meningkatkan perekonomiannya. Namun, yang menarik meskipun memiliki kesamaan, terdapat perbedaan dalam proses dan implementasinya. Implementasi dari liberalisasi pendidikan di Indonesia dan India dapat dilihat pada penyelenggaraan PTN-PTN di kedua negara tersebut. Implementasi di Indonesia sendiri dapat dilihat di PTN seperti UI, ITB, dan UGM yang menerapkan jalur ujian masuk mandiri untuk calon-calon mahasiswanya dan menerima sumber pendanaan dari masyarakat lebih tinggi. Di dalam buku ini akan dibahas bagaimana liberalisasi pendidikan tinggi diterapkan di Indonesia dan India. Khusus untuk konteks Indonesia, di dalam buku ini akan dijelaskan alasan di balik keluarnya kebijakan tersebut dari pembuat dan pelaksana kebijakan pada awal liberalisasi pendidikan tinggi.

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi.

Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya

Buku ini terdiri dari sepuluh bab. Bab pertama berisi sejarah lembaga keuangan dan perbankan, bab dua tentang tipe bank, bab tiga tentang manajemen dana bank, bab empat tentang manajemen kredit, bab lima tentang Bank Indonesia, bab enam tentang Bank Syariah, bab tujuh tentang Sewa Guna Usaha, bab delapan tentang Pegadaian, bab kesembilan tentang pasar modal dan bab terakhir tentang Lembaga Keuangan Internasional. Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank‐bank yang ada yaitu De Javasce NV, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), De Escompto Bank NV. Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga BPR Syariah (BPRS). Masing‐masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya. Istilah Bank berasal dari bahasa Itali, “Banca”, yang berarti meja yang dipergunakan oleh para penukar uang di pasar. Pada dasarnya bank merupakan tempat penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara di dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentukkredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam buku ini juga menjelaskan dari mana sumber dana Bank berasal dan bagaimana Bank melakukan pengelolaan sumber dana Bank. Dijelaskan juga bagaimana kegiatan pengelolaan kredit yang dikenal dengan manajemen kredit. Bagaimana cara mengelola pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas. Lembaga keuangan lainnya seperti Pegadaian juga berperan penting bagi masyarakat. Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan. Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut perusahaan pegadaian dan secara resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya dilakukan oleh Perum Pegadaian. Pada bagian terakhir dijelaskan lembaga keuangan internasional yang terdiri dari World Bank, The Asian Development Bank, dan International Monetary Fund (IMF).

Buku ini terdiri dari sepuluh bab.

Pengantar Manajemen

Setiap organisasi membutuhkan pengelola atau manajer, bukan sekedar manajer, tetapi manajer yang baik dan hebat. Organisasi membutuhkan orang yang dapat menetapkan visi, sasaran dan merencanakan segala hal, strategi-strategi yang tepat diterapkan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Organisasi membutuhkan orang-orang yang mampu mengorganisir, mengatur dan mengendalikan berbagai hal sehingga tujuan organisasi dapat dicapai Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan para karyawan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tanpa dibatasi ruang dan waktu. Manajer masa kini dituntut untuk bisa tanggap terhadap lingkungan eksternal organisasi, peka terhadap huru hara etika, kebutuhan akan keahlian dalam menyelesaikan krisis manajemen (manajemen konflik), e-business, teknologi yang berubah secara pesat, globalisasi, pengalihdayaan, tim virtual global, manajemen ilmu pengetahuan, rantai penawaran global, dan berbagai perubahan lainnya telah mengharuskan manajer-manajer yang bisa bekerja lebih baik dari teknik-teknik dan ide-ide tradisional yang telah diterapkan sebelumnya. Pengelolaan kini menuntut adanya keterampilan dan keahlian manajemen yang menyeluruh. Buku i ini membahas: Bab 1 Pengertian Manajemen Bab 2 Sejarah dan Perkembangan Manajemen Bab 3 Manajemen dan Lingkungan Eksternal Organisasi Bab 4 Manajemen dan Manajer Bab 5 Proses Perencanaan Bab 6 Penetapan dan Tujuan Organisasi Bab 7 Organisasi dan Struktur Organisasi Bab 8 Pendelegasian Wewenang dan Koordinasi Bab 9 Kepemimpinan Bab 10 Manajemen Konflik Bab 11 Pengawasan Bab 12 Inovasi dan Perubahan Organisasi

Setiap organisasi membutuhkan pengelola atau manajer, bukan sekedar manajer, tetapi manajer yang baik dan hebat.