Sebanyak 27 item atau buku ditemukan

Pedoman SPMI PTMA

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4.0 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) ini disusun dalam kerangka komitmen Muhammadiyah, khususnya Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjadikan PTMA sebagai perguruan tinggi yang sadar mutu. Muhammadiyah menyadari pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi selalu berkembang seiring dengan dinamika masyarakat, baik pada tingkat internasional, nasional, maupun lokal. Karenanya, perbaikan mutu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mesti dilakukan agar gerak langkah pendidikan di PTMA ini senantiasa adaptif dengan tuntutan zaman. Penyusunan Pedoman SPMI 4.0 PTMA ini telah melalui serangkaian tahapan. Mulai dari rapat-rapat pembahasan, Workshop SPMI dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan masukan terbaru seiring dengan dinamika pengelolaan mutu perguruan tinggi, hingga pembahasan pedoman ini memenuhi tingkat kelengkapan (komprehensif) dari standar yang diharapkan. Kehadiran pedoman ini diharapkan membantu PTMA untuk menyusun, mengimplementasikan, mengevaluasi, serta melakukan tindak lanjut perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) SPMI di lingkungan masing-masing. Harapan kami tata kelola PTMA senantiasa berbasis pada mutu terstandar yang pada gilirannya berimplikasi pada kepuasan stakeholder (customer satisfaction) PTMA dan akhirnya PTMA akan selalu menjadi rujukan pada pilihan utama perguruan tinggi yang bermutu dalam skala lokal, nasional, regional, bahkan internasional.

Karenanya, perbaikan mutu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mesti dilakukan agar gerak langkah pendidikan di PTMA ini senantiasa adaptif dengan tuntutan zaman. Penyusunan Pedoman SPMI 4.0 PTMA ini telah melalui serangkaian tahapan.

Riwayat Filsafat Arab

Filsafat Arab bukan lahir dari pemikiran Arab semata. Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Arab pra-Islam selalu berhubungan dengan India, Yunani, Romawi, serta Mesir. Sudah tentu, kontak seperti ini merupakan bagian dari faktor-faktor yang memungkinkan mereka mengenal peradaban-peradaban Timur dan Barat kuno, serta mendapatkan pengaruh darinya. Namun, hal ini tidak berarti bangsa Arab pra-Islam memiliki filsafat. Pemikiran filsafat yang valid pada bangsa Arab hanya tampak setelah kedatangan Islam. *** Buku ini bisa menjadi bahan pengajaran filsafat Islam yang kaya untuk semua mahasiswa filsafat Islam, yang haus akan informasi aktual tentang bidang yang menarik ini. Karena buku seperti ini di negeri ini tidak banyak dan tidak pernah akan banyak —Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara, Dosen Filsafat Islam UIN Jakarta & Universiti Brunei Darussalam Ini buku yang ditunggu-tunggu, sebelum ini, belum ada buku—utuh, bukan kumpulan tulisan—tentang filsafat Islam, yang bukan hanya lengkap dan cukup mendalam, tapi juga memasukkan aliran filsafat mistikal (‘irfan) ke dalam cakupan pembahasannya. Kedua penulisnya pun ahli-ahli di bidang ini. Penting dibaca bersama buku-buku pengantar filsafat Islam lainnya. —Dr. Haidar Bagir M.A, Dosen Filsafat Islam dan Islamic Mysticism STFI Sadra

Kedua penulisnya pun ahli-ahli di bidang ini. Penting dibaca bersama buku-buku pengantar filsafat Islam lainnya. —Dr. Haidar Bagir M.A, Dosen Filsafat Islam dan Islamic Mysticism STFI Sadra

Islamic Law of the Sea

Freedom of Navigation and Passage Rights in Islamic Thought

This pioneering research brings into focus the Islamic contribution and influence in the development of the modern law of the sea.

This pioneering research brings into focus the Islamic contribution and influence in the development of the modern law of the sea.