Sebanyak 53 item atau buku ditemukan

Pengembangan Instrumen Karakter dalam Pembelajaran IPA

Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya untuk membangun karakter unggul seperti diamanahkan dalam tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter dilakukan sejak di Pendidikan Anak Usia Dini hingga perguruan tinggi. Salah satu kesulitan pendidik dalam melaksanakan pendidikan karakter adalah asesmen dan evaluasinya, sehingga sering kali pendidik melaksanakan pembelajaran tanpa menanamkan karakter dan penilaiannya. Buku Pengembangan Instrumen Karakter ini menjelaskan tentang konsep pengembangan instrumen, khususnya karakter, dan teknik analisis pengujian validitas dan reliabilitasnya. Uraian detail tentang langkah pengembangan instrumen, cara menganalisis hasil pengembangan dan hasil pengembangan mengantar pembaca untuk dapat mengikutinya dengan mudah. Buku ini bermanfaat bagi calon guru, guru, peneliti, dan para pemangku kebijakan bidang pendidikan. Kelugasan bahasa dalam menjelaskan konsep instrumen karakter sangat membantu para pemerhati pendidikan dalam memahami teknik analisis kualitas instrumen dan jenis instrumen karakter. Penyajian instrumen mulai dari karakter disiplin, tanggung jawab, toleransi, kreatif, local wisdom, konservasi, Entrepreneurship, peduli, religius, kepedulian sosial, rasa ingin tahu, hingga global citizen. Berbagai instrumen untuk menilai karakter disajikan dengan detail beserta hasil validasi dari segi konten/isi dan reliabilitasnya. Teknik perhitungan indeks validitas dan reliabilitas juga disampaikan dengan runtut. Teori tes klasik dan teori tes modern 1-parameter logistik (Rasch Model) digunakan untuk menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen yang telah dikembangkan. Buku Pengembangan Instrumen Karakter ini dapat digunakan sebagai contoh dalam pengembangan suatu instrumen, khususnya karakter. Diharapkan buku ini membawa manfaat bagi pelaku, peneliti dan pemerhati pendidikan karakter dan segera disusul dengan karya-karya tentang evaluasi berikutnya.

Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya untuk membangun karakter unggul seperti diamanahkan dalam tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Bermuatan General Education

Dalam buku ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) bermuatan GE ini terdapat beberapa pembahasan yang terbagi atas beberapa bab. Bab Pertama berjudul Ideologi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara berisi Hakekat Ideologi dan Proses Perumusan Pancasila sebagai Ideologi Negara sebagaimana diuraikan pada bab pertamanya. Bab kedua dikemukakan Negara dan Sistem Pemerintahan berisi Hakekat Negara dan Sistem Pemerintahan. Bab ketiga membahas tentang Identitas Nasional berisi Hakekat Identitas Nasional dan Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional. Bab keempat berisi tentang Kewarganegaraan membahas Hakekat Warga Negara dan Proses Pewargaan Negara. Bab kelima menguraikan tentang Ketahanan Nasional Dan Bela Negara berisi Ketahanan Nasional dan Bela Negara. Bab keenam membahas Demokrasi berisi tentang Hakekat Demokrasi, Demokrasi Indonesia. Bab ketujuh membahas tentang Negara Hukum berisi Hakekat Negara Hukum dan Ciri Ciri Negara Hukum. Bab kedelapan membahas Politik dan Strategi Nasional berisi Politik Nasional dan Strategi Nasional. Bab sembilan mengkaji Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh berisi Hakekat Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta penyelesaian HAM melalui mekanisme adat di Aceh . Buku ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) bermuatan GE ini dilengkapi dengan latihan, penugasan, rangkuman, kunci jawaban, penilaian, kriteria pindah/lulus buku ajar, saran referensi, dan sumber belajar.

Dalam buku ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) bermuatan GE ini terdapat beberapa pembahasan yang terbagi atas beberapa bab.

Sedjarah dan pengantar 'ilmu al-Qurän/tafsir

dalam qiraat tudjuh . Baik diterimanja dari imam jang tudjuh , maupun
diterimanja dari imam jang sepuluh , ataupun dari jang lain . $ 40. QARI TUDJUH
DAN QARI SEPULUH Dan jang dipandang ahli qiraat tudjuh dari antara nama ?
jang ...

Pendidikan Islam Tantangan & Peluang di Era Globalisasi

Di buku yang berada di hadapan pembaca ini, Pendidikan Islam Tantangan & Peluang di Era Globalisasi, pada Bab I, penulis menggambarkan latar belakang mengapa penulis menulis buku ini. Bab II, penulis membahas bagaimana sesungguhnya doktrin Islam yang secara global menggambarkan tentang Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya dan IPTEK. Pada Bab III, penulis mendeskripsikan tentang Globalisasi dari persfektif Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya serta IPTEK yang tengah mengancam atau mempengaruhi berbagai bidang tersebut, di tengah-tengah bangsa Indonesia dan bagaimana sebaiknya tanggapan umat Islam. Pada Bab IV, penulis menggambarkan tentang realitas yang dihadapi oleh umat Islam sebagai bagian terbesar dari bangsa ini yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut. Pada Bab V, penulis memberikan catatan guna membangkitkan kembali bangsa yang tengah terpuruk diberbagai bidang dan menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan. Umat Islam diharapkan membenahi pandangan-pandangan hidupnya; membangun etos ekonomi dan membangun pranata ekonomi; mengarahkan konsentrasi membangun masyarakat Islam bukan membentuk negara Islam. Pada Bab VI, penulis membedah institusi pendidikan Islam sebagai wahana yang strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di dalam era global. Pendidikan Islam dalam menghadapi globalisasi diharapkan dapat memproduksi lulusan dengan pengetahuan agama yang mendalam, pengetahuan umum yang tinggi, menguasai teknologi, memiliki keterampilan atau keahlian dan berjiwa kewirausahaan serta memiliki moralitas yang kokoh dan konsisten; begitu pula pendidikan di masyarakat harus memiliki semangat yang sama. Pada Bab VII penulis mengambil berbagai kesimpulan.

Di buku yang berada di hadapan pembaca ini, Pendidikan Islam Tantangan & Peluang di Era Globalisasi, pada Bab I, penulis menggambarkan latar belakang mengapa penulis menulis buku ini.

Pendidikan Agama Islam Era Modern

Pendidikan Agama Islam yang merupakan bagian dari materi pendidikan yang diajarkan di dalam suatu lembaga pendidikan, memberikan suatu harapan kepada peserta didik untuk dapat “beragama yang baik” dan mampu mengamalkan segala sesuatu yang telah diajarkan dalam mata pelajaran tersebut. Namun pada kenyataannya, Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di berbagai lembaga pendidikan, dewasa ini mengalami berbagai macam tantangan dan kritik dari berbagai pihak. Selama ini telah banyak pemikiran dan kebijakan yang diambil dalam rangka peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam yang diharapkan mampu memberikan nuansa baru bagi pengembangan sistem pendidikan di Indonesia dan sekaligus hendak memberikan kontribusi dalam menjabarkan makna Pendidikan Nasional yang berfungsi sebagai kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan Agama Islam yang merupakan bagian dari materi pendidikan yang diajarkan di dalam suatu lembaga pendidikan, memberikan suatu harapan kepada peserta didik untuk dapat “beragama yang baik” dan mampu mengamalkan segala sesuatu ...

Pendidikan Pesantren dan Perkembangan Sosial-Kemasyarakatan (Studi Atas Pemikiran K.H. Abdullah Syafi’ie)

Pesantren lembaga pendidikan yang tidak asing lagi di telinga ummatumat sebagai lembaga pendidikan yang telah berperan di tengah bangsa. Lembaga yang lahir jauh sebelum Indonesia mardekamerdeka. Kelahirannya dalam pandangan ilmuanilmuwan muslim telah eksis berabad silang yang didirikan dan dikembangkan oleh Walisongo, penyebar Islam yang berhasil di Nusantara dengan penyebaran yang persuasif dan damai. Lembaga pendidianpendidikan ini kemudian mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Pesantren awalnya berbentuk Salafiyah berkembang menjadi Pesantren Moderen dan Pesanren Kombinasi. Pesantren Salafiyah santrinya belajar ilmu agama melalui kitab-kitab klasik; pesantren modern santrinya belajar ilmu agama dan non agama melalui kitab-kitab post klasik, lalu pesantren kombinasi di dalamnya didirikan sekolah formal, santri belajar agama melaluikmelalui kitab klasik setelah mereka belajar di sekolah formal di waktu sore atau malam hari. Pesantren melalui tuntutan zaman selalu mengalami perubahan, apakah itu zaman pertanian, zaman industri dan zaman yang maju sekarang ini. Suatu zaman di mana manusia sebelumnya lebih banyak mengunakanmenggunakan otot, kemudian beralih lebih banyak menggunkanmenggunakan otak, dari zaman yang serba lambat berubah menjadi serba cepat. Untuk menunjang hidupnya lebih banyak mengandalkan kekuatan di luar dirinya, lalu beralih mengandalkan potensi dirinya. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri manusia dan bagaimana meresponmerespons perkembangan yang ada, inilah yang hendak di bangun di pendidikan pesantren.

Dalam dunia pendidikan pada umumnya dikenal ada beberapa komponen pendidikan. Dalam konteks komponen pendidikan ini para ahli pendidikan memiliki pandangan yang berbeda. Misalnya, Soetari Imam Bernadib berpendapat bahwa, ada lima macam ...