Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi karena perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju. Di antara para psikolog ada yang tidak membedakan antara istilah perkembangan dan pertumbuhan namun ada yang lebih setuju menggunakan istilah pertumbuhan. Hal ini mungkin untuk menunjukkan bahwa seseorang bertambah dalam berbagai kemampuan yang bermacam-macam bahwa ia lebih mengalami diferensiasi dan juga ia pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih mengalami integrasi. Pertumbuhan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan yang mennyangkut ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik yang murni. Menurut pendapat para psikolog istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembangan psikologis, pertumbuhan fungsi-fungsi otak misalnya memungkinkan anak bisa tersenyum, berjalan, bercakap-cakap dan lain sebagainya. Kemampuan berfungsi dalam tingkat yang lebih tinggi ini sebagai hasil sebuah pertumbuhan yang biasa disebut sebagai kematangan. Perkembangan dapat pula dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih tinggi berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan dan belajar. Sedangkan psikologi kepribadian lebih memusatkan perhatiannya pada sifat-sifat kepribadian yang umum dan yang khusus (yang membedakan seseorang dari yang lain) serta kombinasi sifat-sifat tersebut hingga mewujudkan totalitas kepribadian tertentu. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian dan perkembangan, hal ini disebabkan oleh pendapat sebagian besar para psikolog bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya pada masa-masa tertentu daripada komponen lainnya misalnya fungsi indra dan fungsi motorik menonjol pada tahun-tahun pertama.
Pengalaman Organisasi; Ketua Umum Keluarga Siswa PGAN Puteri Malang (
1968-1069), Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pusat (LDP) PMII di Malang (1976-
1978), Pimpinan Majelis Taklim AlIqlimiyah Samarinda (anggota + 3000 orang) ...
Apakah men-sir-kan atau men-jahar-kan basmallah yang Anda pilih dalam shalat-shalat jahriyah? Apakah mengangkat tangan sebatas pundak atau telinga di dalam shalat? Di mana posisi tangan saat bersedekap, di atas dada atau di perut? Kedua tangan atau lutut lebih dahulu ketika turun dan naik di dalam shalat? Adakah qunut dalam shalat fardhu? Bagaimana menyikapi jenis qiraat yang berbeda ketika membaca Al-Qur’an? Kenapa bagian kakek dalam warisan berbeda di antara para shahabat? “Ini masalah khilafiyah,” demikianlah perkataan yang sering kita dengar jika terjadi beragam perbedaan dalam ibadah di tengah-tengah kaum Muslimin. Bagaimanakah sebenarnya kedudukan khilafiyah atau ikhtilaf di dalam Islam? Mana yang dibolehkan dan mana yang dilarang? Bila dibolehkan apa syaratnya? Bagaimana jika masing-masing pihak yang berselisih memiliki dalil yang shahih dalam ibadah yang mereka pilih? Bolehkan mengutamakan satu bentuk ibadah tertentu dan meninggalkan yang lainnya sekalipun dalilnya shahih? Apakah sebaiknya seseorang memilih salah satu bentuk ibadah saja atau variasi bentuk-bentuk lainnya? Yunus Ash-Shadafi berkata, “Aku tidak pernah menemukan orang yang lebih berakal daripada Imam Asy-Syafi’i. Suatu hari aku pernah mendebatnya tentang suatu masalah, lalu ketika bertemu denganku ia memegang tanganku dan berkata, ‘Wahai Abu Musa, tidak bisakah kita tetap menjadi saudara meskipun kita tidak sepakat dalam suatu masalah?’ ”Dengan enam pembahasan lengkap, buku langka ini menjawab silang pendapat, debat kusir, kebencian, kedengkian, dan bahkan sikap saling memusuhi di antara kaum Muslimin lantaran tidak mengetahui hakikat ikhtilaf tanawwu’. Insya Allah, bagaikan matahari di siang bolong buku ini menyeruak beragam perbedaan fikih yang dibolehkan dan dilarang. Jangan bersikukuh dan merasa yang paling benar dalam tata cara ibadah yang Anda pilih sebelum membaca buku ini. Yahya bin Salam Rahimahullah berkata, “Tidak selayaknya bagi seseorang yang tidak mengetahui tentang ikhtilaf untuk memberi fatwa, dan tidak boleh bagi orang yang tidak mengetahui berbagai pendapat untuk mengatakan, ‘Ini lebih aku sukai’.”
Yahya bin Salam Rahimahullah berkata, “Tidak selayaknya bagi seseorang yang tidak mengetahui tentang ikhtilaf untuk memberi fatwa, dan tidak boleh bagi orang yang tidak mengetahui berbagai pendapat untuk mengatakan, ‘Ini lebih aku ...