Sebanyak 115 item atau buku ditemukan

Globalisasi Politik

Politik Modern Menuju Negara Kesejahteraan

Secara substansial Globalisasi Politik merupakan teori politik kebersamaan (political communitarianism) yang menggambarkan bangunan kerja teori politik dalam ilmu politik. Cara kerja teori politik yang mendunia ini mendapat afirmasinya secara bersama di setiap negara pada identitas sosial kultur, kerangka kerja dalam menentukan tujuan dari etos politik, struktur institusi yang eksis dalam perlindungan, berlakunya hubungan simetris dan kongruen dalam hal kebijakan, adanya struktur bersama, serta keseimbangan antara hak dan kewajiban. Keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam politik modern (baca: globalization process) inilah, yang merupakan sosok negara kesejahteraan (the walfare state) hadir secara mendunia (internationalization) dan pada saat yang sama menjangkau setiap negara bangsa. Globalisasi Politik, Politik Modern Menuju Negara Kesejahteraan semestinya menjadi tipping point dalam seluruh pembangunan politik di setiap negara.

Secara substansial Globalisasi Politik merupakan teori politik kebersamaan (political communitarianism) yang menggambarkan bangunan kerja teori politik dalam ilmu politik.

Prinsip-Prinsip Hukum Tata Negara Indonesia

Sebagai suatu langkah pemantapan atau penguatan sistem demokrasi (konsolidasi sistem demokrasi) salah satu periode yang harus dilewati dalam perubahan sistem ketatanegaraan dari otoritarian sentralistik oligarkis menuju sistem ketatanegaraan demokratis desentralistik adalah melewati beberapa langkah eksperimentasi. Ekseperimentasi tersebut, seperti infrastruktur demokrasi, perumusan perangkat hukum yang utamanya legislasi untuk mengawal jalannya proses perubahan sistem ketatanegaraan, serta paradigmatis uji coba sistem demokrasi. Eksperimentasi itu tentu diarahkan untuk membangun budaya demokrasi dalam konsolidasi sistem demokrasi. Dengan demikian, prasyarat penguatan atau peneguhan demokrasi melalui konsolidasi tidak hanya berpijak pada sistem demokrasi prosedural semata, melainkan menyangkut substansi demokrasi, yakni kultur demokrasi itu sendiri. Penulis memaparkan bahwa sepanjang sejarah ketatanegaraan Indonesia proses menuju konsolidasi sistem demokrasi selalu diupayakan oleh setiap penyelenggara negara. Oleh karena itu, perubahan regulasi dan praktik politik mengalami percepatan yang tidak terprediksikan. Konsolidasi sistem demokrasi terus berjalan mengingat demokrasi sendiri bukanlah tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan. Sehubungan dengan hal ini, buku Prinsip-Prinsip Hukum Tata Negara Indonesia ini lebih banyak menyajikan aspek-aspek mendasar yang harus diperhatikan dalam membangun sistem ketatanegaraan yang demokratis. Buku ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi mahasiswa dan siapa pun yang ingin mempelajari, memahami, dan mengimplementasikan Prinsip-prinsip Hukum Tata Negara Indonesia dalam rangka menuju konsolidasi sistem demokrasi di Indonesia.

Buku ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi mahasiswa dan siapa pun yang ingin mempelajari, memahami, dan mengimplementasikan Prinsip-prinsip Hukum Tata Negara Indonesia dalam rangka menuju konsolidasi sistem demokrasi di Indonesia.

Prinsip-Prinsip Legislatif dan Akademik Drafting

Pedoman bagi Perancangan Peraturan Perundang-Undangan

Penyusunan atau Pembentukan suatu Peraturan Perundang-Undangan atau Legislatif Drafting selalu mempergunakan pendekatan teori positivisme hukum dan realisme hukum yang dalam implementasinya lebih mengedepankan kekuatan-kekuatan dominan dalam masyarakat, seperti keberadaan penguasa pembentuk hukum (baca: undang-undang) dan kelompok mayoritas yang sering disebut mewakili kata “sosial”. Positivisme hukum yang memunculkan aliran normatif yuridis dipergunakan untuk penyusunan dan atau pembentukan peraturan perundang-undangan agar memiliki kekuatan dan atau dasar yuridis yang jelas dan pasti. Sementara itu, sosiologis empiris dipergunakan untuk merekonstruksi gejala sosial masyarakat menjadi gejala hukum yang kemudian dituangkan dalam norma peraturan perundang-undangan dengan harapan peraturan perundang-undangan yang dibentuk itu sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat. Berpijak dari pemahaman di atas buku ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu peraturan perundang-undangan. Buku ini tidak sekadar menggunakan pendekatan rule of law melalui pendekataan positivistik yang mengedepankan kepentingan penguasa dan kepentingan mayoritas dalam perspektif multimakna, tetapi juga menggunakan pendekatan rule of ethics.

Penyusunan atau Pembentukan suatu Peraturan Perundang-Undangan atau Legislatif Drafting selalu mempergunakan pendekatan teori positivisme hukum dan realisme hukum yang dalam implementasinya lebih mengedepankan kekuatan-kekuatan dominan ...

Membangun Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan

Berdasarkan ISO 21001: 2018

Sistem manajemen merupakan serangkaian acuan kerja terintegrasi bagi seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing, mulai dari kebijakan, peraturan, prosedur, proses, dan petunjuk teknis dalam rangka mencapai kinerja organisasi. Di dalam sistem manajemen ini terkandung aspek pengelolaan organisasi secara strategis sampai operasional. ISO 21001:2018 telah memberikan syarat dan panduan bagi organisasi pendidikan yang ingin menyediakan produk dan layanan pendidikan yang mampu memenuhi persyaratan peserta didik dan stakeholder lainnya. Buku Membangun Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan berdasarkan ISO 21001:2018 ini ditulis sebagai acuan bagi para pembaca, khususnya mereka yang bekerja mengelola sistem manajemen atau sistem penjaminan mutu internal pada institusi pendidikan formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan non formal seperti lembaga pelatihan dan pengembangan. Buku ini ditulis berdasarkan pendekatan filosofis dan teoritis terkait sistem manajemen, juga terkait pendidikan, serta ditulis berdasarkan pengalaman metodis dan praktis dalam penerapan sistem manajemen organisasi pendidikan di beberapa institusi pendidikan.

... Pembelajaran ABC-07 Pengelolaan Pengembangan Aktivitas Sekolah Marketing Principal Level Akademik Management Representative Teacher School System Management Top Management Manajemen Marketing Top Management School System Management Top ...

Kepingan Narasi Tionghoa Indonesia

The Untold Histories

Ada banyak kisah tentang masyarakat Tionghoa Indonesia yang telah menjadi sejarah maupun yang masih berlangsung yang tidak diketahui banyak orang. Menyatukan kepingan-kepingan fakta yang terserak, tak berbentuk lagi, bahkan nyaris raib menjadi kerja akademik yang digali dan dihadirkan dalam buku ringan ini. Untuk memperkaya, beberapa kisah sejarah keluarga turut diangkat. Harus diakui, keluarga (diperkuat dengan adanya marga dan sistem patrilineal) menjadi embrio penulisan sejarah Tionghoa Indonesia. Dari segi penyajian, buku ini sengaja disuguhkan dalam bentuk narasi-narasi lepas yang tidak memaksa pembaca untuk menyimaknya runtut dari A sampai Z agar mengerti isinya. Pembaca dapat menjelajah setiap topik yang mana saja dengan nyaman. Penjelajahan masa demi masa dalam buku ini membeberkan rekaman gairah perjuangan orang-orang Tionghoa untuk mewujudkan keluhuran martabat kemanusiaan tak pernah padam. Lantas bagaimana dengan generasi muda Tionghoa saat ini? Masihkah merasa sebagai Tionghoa Indonesia? Apabila kita cermati dewasa ini pascareformasi, kebebasan budaya Tionghoa mengalami euforia. Akan tetapi, upaya genosida budaya Tionghoa selama tiga dekade telah memotong mata rantai generasi. Sekarang ini banyak kaum muda Tionghoa yang kehilangan identitas budayanya. Secara fisik masih tampak ciri ketionghoaan, namun tidak lagi kenal dengan budaya dan adat istiadatnya. Dalam kehampaan budaya itulah, kaum muda Tionghoa lebur dengan budaya setempat, atau malahan mengambil budaya baru sebagai identitas dirinya. Untuk itulah adagium tak kenal maka tak sayang kiranya tepat untuk menggambarkan situasi yang melatarbelakangi hadirnya buku ini. Kesadaran sejarah akan menggerakkan siapa saja orang Indonesia untuk mulai memungut keping demi keping sejarah yang terserak. Pun halnya bagi generasi muda Tionghoa perlu menemukenali (kembali) identitas diri yang sempat hilang. Tentu saja identitas diri ini harus ditempatkan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Sementara bagi yang lain seyogianya dapat membuka mata dan hati untuk mengenal lebih jauh tentang masyarakat Tionghoa dan menerima secara terbuka sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Inilah harmoni Nusantara yang sejak dahulu ada dan harus dirawat bersama.

Sayang teori masuknya Islam dari Tiongkok selama ini masih dianggap aneh dan mustahil. Berita Ming Shi dan Ying-yai Sheng-lan yang ditulis oleh Ma Huan (1416) sewaktu pelayaran Cheng Ho mencatat ...

Hamengku Buwono IX dan sistem birokrasi pemerintahan Yogyakarta, 1942-1974

sebuah tinjauan historis

Role of Sultan Hamengku Buwono IX in reforming the bureaucratic system of Yogyakarta.

... 230 , 235-236 , 253 , 254 Paniradya Ayahan Umum , 132 Paniradya Ekonomi , 130 , 133 , 145 Paniradya Kapanitran ... 244 Partai Rakyat Sosialis ( Paras ) , 203 Partai Sosialis Indonesia ( Parsi ) , 202203 Partai Sosialis , 203-204 ...

Politik Ruang

Spasialitas dalam Konsumerisme, Media, dan Governmentalitas

Krisis yang tak kunjung jelas ujungnya, seperti Pandemi Covid-19, memaksa orang meninggalkan beragam ruang dan sekaligus menciptakan ruang-ruang baru dalam kehidupan sehari-harinya. Ruang hiburan dan konsumsi seperti bioskop, angkringan, café dan shopping mall mendadak sepi. Ruang sekolah terpaksa tutup, ruang perkantoran dan bisnis pun tak kalah lengang. Namun, ruang virtual yang ditopang oleh teknologi media digital seketika marak dan ramai dikunjungi. Apapun situasinya, ruang dan praktik keruangan memang terus bergerak dinamis dengan segala kelindan relasi, baik ekonomi, sosial, maupun politik. Buku ini merupakan upaya untuk menjelaskan bagaimana ruang didesain, dioperasikan, diregulasi, dipermainkan, dan sekaligus dikontestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan teori dan perspektif ruang yang sering digunakan dalam ranah Kajian Budaya dan Media, buku ini menyajikan beragam isu kontemporer tentang ruang dan praktik keruangan dalam bingkai konsumerisme, kapitalisme digital, dan politics of everyday life. Teori produksi ruang sosial dari Henri Lefebvre, Michel Foucault dengan ruang heterotopia, ruang publik dari Juergen Habermas, serta gagasan konsumsi ruang dan gaze dari John Urry tersaji dalam buku ini. Teori George Ritzer tentang McDonaldisasi, gagasan Stuart Hall tentang Encoding/Decoding, strategi dan taktik dari Michel de Certeau, serta psikoanalisis Freudian maupun Lacanian juga ikut memperkaya kajian tentang ruang konsumsi, ruang media dan ruang politik yang terangkum dalam buku ini.

Ruang hiburan dan konsumsi seperti bioskop, angkringan, café dan shopping mall mendadak sepi. Ruang sekolah terpaksa tutup, ruang perkantoran dan bisnis pun tak kalah lengang.

Kapitalisme, Sosialisme, dan Keadilan

Kumpulan Artikel Agus Rachmat, OSC

Buku ini memang sebuah kumpulan karangan yang diharapkan bisa menjadi tonggak pengenangan khususnya bagi para mahasiswa dan para alumni Fakultas Filsafat yang sudah tersebar di mana-mana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Di antara banyak alumni Fakultas Filsafat, ada yang sudah menjadi Imam dan Uskup, provinsial suatu tarekat, wartawan, editor di penerbitan, dan pelbagai macam profesi lain di tengah masyarakat. Kepada merekalah buku ini terbit, sebagiamana juga kepada siapa saja dalam masyarakat umum yang gemar membaca dan haus ilmu. Melalui kumpulan artikel ini, Pastor Agus menawarkan kepada kita semua, sebuah cara berfilsafat dalam konteks.

Buku ini memang sebuah kumpulan karangan yang diharapkan bisa menjadi tonggak pengenangan khususnya bagi para mahasiswa dan para alumni Fakultas Filsafat yang sudah tersebar di mana-mana, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Mengalir dari Hati

Penelitian Tindakan di Kelas – Wujud Pembelajaran Eksperimental Y.B. Mangunwijaya

Misi Y.B. Mangunwijaya ketika merintis Sekolah Dasar Eksperimental di Pedukuhan Mangunan, Sleman, Yogyakarta adalah menemukan sebuah sistem pendidikan dasar yang berpihak kepada anak, yang mampu membuka kesempatan kepada anak untuk belajar dengan gembira dan merdeka, namun tetap terarah pada pemekaran bakat-bakat mereka secara eskploratif, kreatif, dan integral. Harapannya, anak terbantu dalam mengembangkan karakter kesetiakawanan, kerja sama, mandiri, disiplin, berdaya juang, dan lentur pada zaman yang serba cepat ini, yang menuntut kreativitas, kemandirian, serta kemampuan berjejaring (bekerja sama) secara sinergis dalam hidup. Gagasan visioner Y.B. Mangunwijaya ini sangat relevan untuk perkembangan pendidikan saat ini. Y.B. Mangunwijaya juga menegaskan pentingnya pendampingan para guru secara berkelanjutan. Guru mempunyai peran penting dalam mengembangkan komunitas pembelajar yang meliputi guru, murid, orang tua, masyarakat, dan semua yang terlibat dalam proses eksperimentasi. Oleh karenanya, tiap guru didorong untuk mengujicobakan berbagai metode dan rancangan pembelajaran yang kreatif untuk menjawab kebutuhan pemekaran bakat anak-anak. Inilah yang menjadi embrio action research atau penelitian tindakan. Hasil-hasil penelitian tindakan yang dihadirkan dalam buku Penelitian Tindakan di Kelas Mengalir dari Hati: Wujud Pembelajaran Eksperimental Y.B. Mangunwijaya ini diharapkan pada saatnya bisa menginspirasi berbagai sekolah. Dengan demikian, sekolah dasar di Indonesia dapat menjadi komunitas pembelajar yang sangat menggairahkan.

Hasil-hasil penelitian tindakan yang dihadirkan dalam buku Penelitian Tindakan di Kelas Mengalir dari Hati: Wujud Pembelajaran Eksperimental Y.B. Mangunwijaya ini diharapkan pada saatnya bisa menginspirasi berbagai sekolah.

Pendidikan Multikultural

Strategi Mengelola Keberagaman di Sekolah

Buku ini merupakan kumpulan praktik-praktik yang dilakukan oleh warga sekolah terutama guru atau staf dalam mengelola dan merayakan keberagaman. Buku ini lahir dari hasil penelitian yang dilakukan para penulis di ruang kelas dan sekolah. Bagian Pendahuluan ditulis oleh Bapak Doni Koesoema yang mengupas paradigma pendidikan multikultur yang syarat akan nillai-nilai karakter untuk mendorong semua warga sekolah dalam mewujudkan perilaku toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman. Terdapat lima implementasi pendidikan multikultur yang dikupas sehubungan dengan peran individu di sekolah yaitu guru kelas, guru mata pelajaran, koordinator kurikulum, head of curriculum, kepala sekolah, dan konselor sekolah. Beberapa peran ini menunjukkan bahwa hasil riset dan refleksi yang dihasilkan dalam buku ini memberikan perspektif yang merata tentang keberagaman. Selain itu, kelima karya tulis dalam buku ini memaparkan fokus bahasan yang beragam pula yaitu tentang anak, guru, orang tua, sekolah, dan program multikultur itu sendiri.

Bagian Pendahuluan ditulis oleh Bapak Doni Koesoema yang mengupas paradigma pendidikan multikultur yang syarat akan nillai-nilai karakter untuk mendorong semua warga sekolah dalam mewujudkan perilaku toleransi dan penghormatan terhadap ...