Sebanyak 1548 item atau buku ditemukan

Review of Programs for the Handicapped, 1977

Hearings Before the Subcommittee on the Handicapped of the Committee on Human Resources, United States Senate, Ninety-fifth Congress, First Session ....

Instructional Program Receptionist Secretary Division of Developmental Education Division of Curriculum Development ... Assistant Foreign Language Teacher Education Instructional Assistant Home Economics Foods Teacher Home Economics ...

Review of Vocational Education Programs, 1975

Hearings Before the Subcommittee on Education Of..., 94-1, March 3, 6; April 11; and May 8, 1975

Handicapped Youths Modified Vocational Programs Occupational training programs designed to provide pre - vocational and vocational training opportunities utilizing existing curriculum or curriculum designed specifically for the ...

Review of Vocational Education Programs, 1975

Hearings Before the Subcommittee on Education of the Committee on Labor and Public Welfare, United States Senate, Ninety-fourth Congress, First Session ....

Handicapped Youths Modified Vocational Programs Occupational training programs designed to provide pre - vocational and vocational training opportunities utilizing existing curriculum or curriculum designed specifically for the ...

QAWA'ID TAFSIR

Kaidah-kaidah Menafsirkan Al-Qur'an

Sebagai sebuah kitab suci yang diturunkan dalam bahasa Arab, Al-Qur’an sangat kaya dengan keanekaragaman penggunaan bahasa, seperti: Muhkam-Mutasyabih, Mujmal-Mufassar, ‘Amm-Khas, Muthlaq-Muqayyad, Haqiqah – Majaz, dan lain sebagainya. Karena itu diperlukan berbagai disiplin ilmu guna memahami maksud yang terkandung dalam ayat-ayatnya.. Buku ini menguraikan Qawa’id Tafsir (Kaidah-kaidah Tafsir) yang sangat penting dalam menafsirkan Al-Quran. Qawa’id Tafsir tidak hanya membantu dalam mengetahui maksud ayat dan kandungan ayat, tetapi juga memberikan panduan bagaimana cara yang benar dalam ber-istinbath (menetapkan) hukum dari Al-Qur’an. Karena itu, buku ini harus dimiliki oleh mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Syari’ah, dan siapa saja yang bidang keilmuannya bersentuhan dengan Al-Qur’an.

Sebagai sebuah kitab suci yang diturunkan dalam bahasa Arab, Al-Qur’an sangat kaya dengan keanekaragaman penggunaan Bahasa, narasi Al-Qur'an dalam menjelaskan persoalan sangat variatif, termasuk berkenaan dengan masalah hukum, seperti: ...

KARAKTERISTIK TAFSIR DI INDONESIA

Analisis terhadap Tafsir Juz ‘Amma Risālat al-Qawl al-Bayān dan Kitāb al- Burhān

Buku ini berisi tentang kajian karakteristik tafsir, ditinjau dari bagaimana aplikasi sumber, metode dan corak tafsir dalam kitab Risālat al-Qawl al-Bayān karangan Sulaiman al-Rasuli dan Kitāb al-Burhān karya Abdul Karim Amrullah. Selain itu disertasi ini juga mengkaji perbedaan penafsiran yang terdapat dalam kedua kitab tafsir tersebut. Buku ini merupakan hasil penelitian dengan sumber primer kitab tafsir Risālat al-Qawl al-Bayānkarya Sulaiman al-Rasuli dan Kitāb Tafsīr Al-Burhān karya Abdul Karim Amrullah. Sumber sekunder penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir karya berbagai mufassīr dan buku teks yang berhubungan dengan penelitian. Kesimpulan penulis adalah penafsiran tekstual antara tradisionalis dengan modernis berbeda. Tekstual tradisionalis adalah menafsirkan al-Qur’an secara lahiriah dan memberi penafsiran secara harfiah. Sedangkan penafsiran tekstual modernis merupakan penafsiran yang tidak terlepas dari penafsiran harfiyah namun di dalamnya juga menggunakan nalar aqliyah. Perbedaan penafsiran antara kedua mufassīr tersebut bersifat variatif bukan kontradiktif.

Di antara ulama yang terkenal dengan keahlian di bidan ilmu hadits, tafsir dan faraidh adalah Tuanku Sumanik.19 Sebelum dirangsang perkembangan pendidikan umum yang bernama sekolah, sistem pendidikan surau masih tetap aman.

Khazanah Tafsir Nusantara

Para Tokoh dan Karya-karyanya

Buku Tafsir Nusantara ini dimaksudkan untuk melengkapi karya-karya yang telah ditulis oleh para sarjana sebelumnya mengenai kontribusi tokoh Islam Nusantara dalam bidang tafsir al-Qur’an. Buku ini berisi daftar 14 kitab tafsir al-Qur’an yang ditulis dalam rentang waktu dari tahun 1615 sampai 2003, yaitu karya ‘Abdur Rauf as-Singkili, Kiai Sholeh Darat, Syaikh Nawawi al-Bantani, Ahmad Hasan, KHR. Muhammad Adnan, Mahmud Yunus, T. M. Hasbi ash-Shiddieqy, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Kiai Bisri Mustofa, Kiai Misbah Mustofa, Oemar Bakry, Kolonel (Purn.) H. Bakri Syahid, M. Dawam Rahardjo, dan M. Quraish Shihab. Karya-karya tersebut dibahas secara biografis dan analitis. Diuraikan secara detail mengenai motivasi penulisan, karakteristik dan sistematika, metode dan sumber penafsiran, serta corak dan kecenderungan penafsiran. Dilihat dari motivasi, kitab-kitab tafsir tersebut rata-rata ditulis atas dorongan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak agar tidak hanya membaca al-Qur’an semata, melainkan juga paham isinya. Oleh karenanya, di antara kitab-kitab tafsir tersebut, ada yang ditulis menggunakan bahasa Arab agar dipergunakan oleh kalangan santri yang sudah terbiasa dengan berbahasa Arab, ada yang ditulis menggunakan aksara pegon karena masyarakatnya tidak mampu membaca aksara Latin dan tidak paham bahasa Arab, ada yang ditulis dalam bahasa lokal dengan menggunakan aksara Latin karena publik pembacanya sudah terbiasa membaca huruf Latin, dan belakangan ditulis dengan bahasa Indonesia agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Menariknya, dari 14 kitab tafsir itu, rupanya memiliki karakter yang tidak sama: ada yang bercorak tradisionalis, dan ada pula yang bercorak modernis.

Ia mempunyai banyak karya di beberapa bidang, mulai tafsir, ilmu hadits, pendidikan, dan lain sebagainya. Setidaknya, ada 49 karya tulis berbahasa Indonesia dan 26 karya berbahasa Arab yang ia hasilkan selama hidupnya.

Tafsir Tematik-Sosial

Studi atas Ensiklopedi al-Qur'an dan Paradigma al-Qur'an Karya M. Dawam Rahardjo

Diskursus tafsir tematik sebagai tafsir ideal era kontemporer di Indonesia telah sampai pada pembagian dua arah penafsiran, yaitu dari teks ke realitas dan dari realitas ke teks. Pemilihan salah satu dari dua arah penafsiran tersebut dianggap menentukan hasil penafsiran yang aplikatif dalam menjawab problematika sosial di masyarakat. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa arah penafsiran dari realitas ke teks lebih diminati oleh para pengkaji tafsir karena dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Buku ini menyimpulkan bahwa tafsir tematik yang digagas M. Dawam Rahardjo dalam Ensiklopedi Al-Qur'an dan Paradigma Al-Qur'an adalah tafsir tematik-sosial yang menjadikan realitas sosial sebagai titik tolak penafsiran. Dengan bentuk tafsir ensiklopedis yang menjadikan kata-kata kunci sebagai pijakannya, tafsir tematik-sosial ini mempunyai tiga titik tolak, yaitu: konsep ilmu-ilmu sosial dan budaya, istilah-istilah al-Qur'an, dan istilah-istilah keilmuan Islam klasik. Pemilihan konsep tersebut ditentukan berdasarkan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, tafsir tematik-sosial menggunakan pendekatan kontekstual berupa pendekatan sosial-historis untuk mendialogkan teks dengan realitas.

Pendidikan Sebagaimana diuraikan di atas, M. Dawam Rahardjo telah mendapatkan pendidikan dasar dari keluarganya secara langsung. Kondisi ekonomi keluarga yang tergolong mampu dan berpendidikan turut membangun karakter serta kepribadian ...

A Matter of Interpretation

Federal Courts and the Law - New Edition

We are all familiar with the image of the immensely clever judge who discerns the best rule of common law for the case at hand. According to U.S. Supreme Court Justice Antonin Scalia, a judge like this can maneuver through earlier cases to achieve the desired aim—"distinguishing one prior case on his left, straight-arming another one on his right, high-stepping away from another precedent about to tackle him from the rear, until (bravo!) he reaches the goal—good law." But is this common-law mindset, which is appropriate in its place, suitable also in statutory and constitutional interpretation? In a witty and trenchant essay, Justice Scalia answers this question with a resounding negative. In exploring the neglected art of statutory interpretation, Scalia urges that judges resist the temptation to use legislative intention and legislative history. In his view, it is incompatible with democratic government to allow the meaning of a statute to be determined by what the judges think the lawgivers meant rather than by what the legislature actually promulgated. Eschewing the judicial lawmaking that is the essence of common law, judges should interpret statutes and regulations by focusing on the text itself. Scalia then extends this principle to constitutional law. He proposes that we abandon the notion of an everchanging Constitution and pay attention to the Constitution's original meaning. Although not subscribing to the “strict constructionism” that would prevent applying the Constitution to modern circumstances, Scalia emphatically rejects the idea that judges can properly “smuggle” in new rights or deny old rights by using the Due Process Clause, for instance. In fact, such judicial discretion might lead to the destruction of the Bill of Rights if a majority of the judges ever wished to reach that most undesirable of goals. This essay is followed by four commentaries by Professors Gordon Wood, Laurence Tribe, Mary Ann Glendon, and Ronald Dworkin, who engage Justice Scalia’s ideas about judicial interpretation from varying standpoints. In the spirit of debate, Justice Scalia responds to these critics. Featuring a new foreword that discusses Scalia’s impact, jurisprudence, and legacy, this witty and trenchant exchange illuminates the brilliance of one of the most influential legal minds of our time.

This essay is followed by four commentaries by Professors Gordon Wood, Laurence Tribe, Mary Ann Glendon, and Ronald Dworkin, who engage Justice Scalia’s ideas about judicial interpretation from varying standpoints.

The Earliest Extant Work on the Hadith, Sahifah Hammam Ibn Munabbih

Comprising As-Sahifah As-sahihah of Abu-Hurairah (d. 58 H./677) Prepared for His Pupil Hammam Ibn Munabbih (d. 101 H./719)

Ma'mar al - Basri ' was the first according to Basrah to Dhahabi ( al - Ibar , I , 220_221 ) to go from Yemen for study purposes . He seems to have died in 153 H./770 or a year later . For Ma'mar's date of birth , our note on § 89 .

Encyclopedia of Hadith Forgeries

Al-Asrar Al-Marfu'a Fil-Akhbar Al-Mawdu'a: Sayings Misattributed to the Prophet Muhammad

The Lifting of Secrets Concerning Forged Reports was written over four hundred years ago by a respected and prolific Meccan savant of Afghan origin. Mulla Ali al-Qari (d. 1014/1605) was thoroughly familiar with the large body of critical literature on hadith forgery, which he refined and reordered alphabetically into 625 entries. Al-Qari's last work, it is the only catalogue of forgeries with both a transmission-based and content-based critique, illustrating the author's vast erudition as well as his lenient choices in hadith methodology and his classic Hanafi and Sufi views. The translator has added his own study of the forgery and "famous hadith" genres, the life and works of the author, extensive footnotes and exhaustive indices. A total of 3,000 reports are documented in this volume covering doctrinal and juridical forgeries, Shia forgeries, Sufi forgeries, racial forgeries, misogynistic forgeries, food forgeries, "Israelite" forgeries, medical forgeries, sex forgeries, spurious books, spurious grave-spots and more. This is the first and long overdue authentic reference work on hadith forgeries in English. 1. Hadith-Criticism, interpretation, etc.-Early works to 1800. 2. Hadith-Forgeries. I. Haddad, Gibril Fouad, 1960- . II. Title. III. Title: Qari, The Lifting of Secrets Concerning Forged Reports. IV. Title: Qari, The Major Book of Forgeries. V. Title: Qari, al-Mawdu'at al-kubra. English.

This is the first and long overdue authentic reference work on hadith forgeries in English. 1. Hadith-Criticism, interpretation, etc.-Early works to 1800. 2. Hadith-Forgeries. I. Haddad, Gibril Fouad, 1960- . II. Title. III.