Sebanyak 21038 item atau buku ditemukan

Rindu Pancasila

merajut Nusantara

Essays on sociopolitical conditions in Indonesia after its 65th years of independence.

Essays on sociopolitical conditions in Indonesia after its 65th years of independence.

BUKU AJAR PENDIDIKAN PANCASILA BERBASIS IMPLEMENTASI NILAI DAN KONSEP LOCAL GENIUS

Buku ajar ini secara umum masih berpijak pada materi bahan ajar beberapa sumber sebelumnya utamanya materi ajar dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, namun dikembangkan kembali dan disinergikan dengan beberapa nilai local genius utamanya daerah Bali yang menjadi basis tercetusnya buku ini. Ke depan penulis berharap bisa mengeneralkan dan mengkompilasikan dengan beberapa nilai local genius yang ada di daerah lainnya. Dalam buku ajar ini penulis sesungguhnya ingin mengajak pembaca utamanya para mahasiswa untuk dapat meresapi dan mengamalkan nilai Pancasila dalam tataran kehidupan sehari-hari serta memaknai Nilai Pancasila sebagai sebuah nilai yang lahir dari nilai-nilai yang sebenarnya telah ada dan berkembang di masyarakat. Walaupun penulis sadar masih belum banyak nilai-nilai yang mampu digali dalam buku ajar ini, namun penulis berharap Mahasiswa mampu menjembatani dengan melihat dan memahami bahwa Nilai-Nilai masyarakat disekitar mereka selaras dengan Nilai-Nilai Pancasila yang digunakan sebagai Ideologi Negara.

Buku ajar ini secara umum masih berpijak pada materi bahan ajar beberapa sumber sebelumnya utamanya materi ajar dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, namun dikembangkan kembali dan disinergikan dengan beberapa nilai ...

Spiritualisme Pancasila

Saat ini, bangsa kita memasuki kondisi dan arena distorsi parah dalam kehidupan dan penyelenggaraan negara. Konflik antarsuku, merebaknya kejahatan, konflik elit politik, korupsi yang merajalela dan menggurita, serta perilaku-perilaku lain yang bertentangan dengan kaidah dan norma dasar negara. Berbagai persoalan yang menyeruak ke lapangan ini membuat rakyat merindukan kembali sosok Pancasila-ideologi yang selama ini ditinggalkan. Pancasila merupakan ideologi yang dibentuk berdasarkan karakter Indonesia yang multietnis, multigeografi, dan multikultur diharapkan mampu membentengi negara ini dari terpaan nilai-nilai liberalisme yang berkedok globalisasi dan demokratisasi. Buku ini hadir dalam upaya memberikan pengetahuan dan pemahaman kembali akan eksistensi dan kukuhnya nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya buku ini diharapkan generasi muda, khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya memperoleh penyegaran kembali tentang Pancasila sehingga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Saat ini, bangsa kita memasuki kondisi dan arena distorsi parah dalam kehidupan dan penyelenggaraan negara.

Pancasila - Menegakkan Asas Bangsa

Pengusaha-pengusaha baik non pri maupun pri di tatar selama 8 hari. Terdapat Willem Surjadjaja, Liem Soei Liong, Ir. Ciputra, dll. HANYA ada satu pemberitahuan kecil di papan pengumuman yang terletak di beranda Hotel Indonesia Sheraton Senin pagi lalu “Penataran P-4 untuk pengusaha swasta”.Namun yang di Ruang Ramayana hotel itu bukan sembarang pengusaha.

Pengusaha-pengusaha baik non_ pri maupun pri di tatar selama 8 hari.

MAHAKARYA RAKYAT INDONESIA Renungan Kritis Pancasila sebagai Pilar Bangsa

Penerbitan buku dilatari oleh keinginan penerbit untuk memperkenalkan perspektif baru tentang pewacanaan Pancasila sebagai salah satu dari empat pilar kebangsaan, yang akhir-akhir ini gencar disosialisasikan oleh negara melalui MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Secara personal, pewacanaan ini dikampanyekan secara massif oleh ketua MPR RI, Taufiq Kiemas. Keempat pilar kebangsaan dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Gayung bersambut atas keinginan tersebut di atas, Bapak Hayono Isman kemudian mengapresiasi dan memperkenalkan perspektif baru dimaksud. Menurut Hayono, tidaklah tepat memosisikan Pancasila sebagai pilar bangsa, sebab Pancasila bukanlah pilar, melainkan dasar kenegaraan. Pancasila adalah dasar negara Indonesia, yang di atasnya berdiri pilar-pilar kebangsaan, yaitu Proklamasi 17 Agustus, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam bahasa lain, Pancasila adalah ruh dari pilar-pilar kebangsaan tersebut. Tidak hanya berhenti sampai di situ, Hayono dalam buku ini juga menyoroti masalah-masalah kebangsaan yang dilanda krisis multidimensi, mulai dari krisis ekonomi, karut- marut perpolitikan, lemahnya kepemimpinan nasional, hingga konflik antaretnis dan agama. Menurut Hayono, krisis itu bersumber dari ditinggalkannya nilai-nilai dan ajaran Pancasila dalam pemikiran dan perilaku kehidupan kita. Atas dasar keprihatinan tersebut, buku ini sengaja kami hadirkan ke tengah-tengah pembaca sebagai ikhtiar memperkaya perspektif dan wawasan kita tentang Pancasila bagi kehidupan kenegaraan dan kebangsaan kita. Selamat membaca.

Pancasila bukanlah pilar, seperti yang kita kenal selama ini, melainkan dasar bangsa.

Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XII

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi materi dan soal-soal latihan untuk membantu siswa menghadapi ulangan harian dan ulangan akhir semester. Buku yang membantu siswa mempersiapkan diri agar sukses meraih nilai tinggi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. • Berisi ringkasan materi pelajaran sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013. • Dilengkapi contoh-contoh soal pada setiap subbab yang dibahas secara gamblang dan mudah dipahami (belajar melalui contoh). • Dilengkapi soal-soal latihan yang komprehensif di bagian akhir bab untuk menguji pemahaman materi di setiap bab. • Dilengkapi soal-soal Penilaian Hasil Belajar Semester 1 dan Penilaian Hasil Belajar Semester 2 sebagai latihan untuk menghadapi ulangan akhir semester. Seri PASTI BISA membantu mencapai kesuksesan meraih nilai tinggi pada ulangan harian dan ulangan akhir semester.

Seri buku PASTI BISA merupakan buku pengayaan yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013.