Sebanyak 2006 item atau buku ditemukan

Common Ground Between Islam and Buddhism

"[Common Ground is] ... an earnest attempt to help Muslims to see Buddhism as a true religion, and Buddhists to see Islam as an authentic Dharma."--Professor Mohammad Hashim Kamali (from his Foreword) --Book Jacket.

In two verses we are told that Rahma is ' written ' upon the very Self of God : He
has written mercy upon Himself ( 6:12 ) ; Your Lord has written mercy upon
Himself ( 6:54 ) . The word kataba , ' he wrote ' , implies a kind of inner
prescription , so ...

Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif Hadis

Potret pemimpin pada dimensi pendidikan ideal di atas tak ayal lagi ada pada diri Rasulullah SAW. Sosok kepemimpinannya dapat terlihat dalam buku sederhana ini. Meski disadari bahwa buku kecil ini tak mampu menjelaskan kesempurnaan kepemimpinan Rasulullah sebagai manusia pilihan yang sempurna. Namun paling tidak pembaca bisa melihat secercah sinar kesempurnaan baginda sebagai seorang pemimpin yang ideal. Semoga buku kecil ini memunculkan motivasi untuk memedomani Rasulullah dalam dimensi kepemimpinannya, baik pada tataran dunia pendidikan maupun dalam dimensi yang lebih luas Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Sebagai salah satu indikatornya, bahwa menurut survei The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) tahun 2004 bahwa indeks korupsi di Indonesia sudah mencapai 9,25 atau ranking pertama se-Asia, bahkan pada tahun 2005 indeksnya ...

KEPEMIMPINAN PELAYAN : Dimensi Baru Dalam Kepemimpinan

DR. H. Zainuddin Mustapa, Drs., S. Psi, M. Si, M. H., sebelumnya adalah dosen Kopertis Wilayah VII Surabaya Jawa Timur dan Kalimantan Timur dengan NIP.132 048 997 kemudian beralih tugas ke Kopertis Wilayah IX Sulawesi. melanjutkan pendidikan di Fisipol Unhas Program Studi Ilmu Politik/Pemerintahan tahun 1991. Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar Proram Studi Pendidikan Agama Islam tahun 1987-1989. Program Pascasarjana Unhas Program Studi Administrasi Pembangunan tahun 2000. Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi (Kekhususan Psikologi Klinis) Universitas Indonesia Timur tahun 2005. Program Pascasarjana Unhas Program Doktor (S3) Ilmu Sosial tahun 2001-2004. Dr. Maryadi, S.E., M.M. adalah dosen Yayasan STIE-Nobel Indonesia Makassar. melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Negeri Makassar. Pernah Bekerja Pada PT. Bosowa Utama Corp Tahun 1994, PT. Bumi Sawindo Permai, Crude Palm Oil & Plantation Di Muara Enim Palembang Sumatra Selatan Tahun 2002, PT. Bulungan Lestari Mandiri, Cold Stored Di Bulungan Kalimantan Timur Tahun 2008 dan Dosen Tetap Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia 2009-Sekarang.

DR. H. Zainuddin Mustapa, Drs.

Good Leadership: Kepemimpinan Era Globalisasi Pendidikan

Buku Good Leadership: Kepemimpinan Era Globalisasi Pendidikan ini sangat penting untuk ditulis dan banyak kalangan menunggunya serta karena literaturnya yang sangat terbatas, maka penulis menggunakan semua waktu untuk segera menyelesaikan buku ini. Kajian Kepemimpinan Pendidikan adalah perspektif yang sudah cukup lama ada, namun baru akhir-akhir ini dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir di Indonesia menjadi perhatian serius karena begitu besar dorongan dari rekan-rekan sejawat dari dunia pendidikan serta pengaruh perkembangan teknologi yang begitu cepat. Di Indonesia, Kepemimpinan Pendidikan dirasakan belum sesuai dengan karakter yang diinginkan dan praktiknya masih banyak Pemimpin dalam dunia pendidikan kita belum tahu apa arti kepemimpinan yang sesungguhnya. Persoalan-persoalan penting dalam dunia pendidikan membawa dampak yang negatif bila tidak mengerti atau tahu jalan pemecahannya, karena bagaimanapun kita yang berada dalam konteks pendidik haruslah memberikan yang terbaik untuk peserta didik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses mendidik. Oleh sebab itu, dengan perkembangan ranah dan wacana kepemimpinan pendidikan, maka buku ini menjadi sangat penting dibaca oleh siapa saja yang mempelajari tentang kepemimpinan dalam pendidikan.

Buku Good Leadership: Kepemimpinan Era Globalisasi Pendidikan ini sangat penting untuk ditulis dan banyak kalangan menunggunya serta karena literaturnya yang sangat terbatas, maka penulis menggunakan semua waktu untuk segera menyelesaikan ...

Filsafat dan Teori Hukum Postmodern

Postmodern, istilah yang sangat menggelegar ini, telah menjadi narasi baru dalam berbagai bidang, apakah itu bidang filsafat, seni, kebudayaan, ekonomi, kemasyarakatan, dan termasuk juga, tentunya seperti diuraikan dalam buku ini, dalam bidang hukum. Tanpa terlalu banyak kasak-kusuk, paham postmodern ini ternyata telah mampu menjungkirbalikkan hampir semua paham, teori, doktrin, mitos, bahkan sesembahan umat manusia yang selama ini dianut, baik secara konservatif maupun secara moderat. Dengan sangat lantang, paham postmodern ini melabrak paham-paham lain seperti paham komunisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme, logika, ilmu pengetahuan, teknologi, moral dan etika, dan berbagai narasi besar lainnya. Sedikit lebih awal dari perkembangan paham postmodern ini, telah berkembang pula berbagai pola pikir yang umumnya dikembangkan oleh kaum pembangkang terhadap berbagai konsep pemikiran yang kala itu dianut oleh mayoritas umat manusia, yang kemudian melahirkan berbagai teori kritis, kanan atau kiri, semacam yang dikembangkan oleh aliran Frankfurt di Jerman. Khusus dalam bidang hukum, berkembang pula aliran yang juga mempunyai karakteristik memberontak, yaitu aliran legal realism, yang menjungkirbalikkan aliran hukum kala itu yang sangat didominasi oleh metode ilmu pengetahuan, yang berupa metode ilmiah-abstraksi-sillogisme, yang membuat hukum seakan terbang menerawang jauh dari bumi tempatnya berpijak. Ketiga faktor tersebut, yakni postmodern, aliran kritis, dan legal realism, akhirnya melahirkan suatu paham revolusioner dalam bidang hukum yang kemudian dikenal dengan the critical legal studies itu. Ternyata, aliran hukum kritis ini, dengan berbagai konsep, teori, dan analisisnya yang cukup elegan tetapi menohok itu, perkembangannya telah sangat bergema dan bergemuruh dalam teori dan filsafat hukum, sehingga dapat dipastikan bahwa ke depan, aliran hukum ini bukan lagi sekedar basa-basi pemikiran orang-orang ekstrem. Meskipun ke mana arah mereka melaju juga belum jelas benar kelihatannya. Inilah gambaran dari isi buku ini sehingga tentunya buku ini akan sangat bermanfaat, menarik, dan menggelitik bagi siapa saja sarjana hukum yang mempunyai visi dan ingin mempunyai pengetahuan tentang teori hukum yang tetap up to date. Selamat mambaca!!!

Postmodern, istilah yang sangat menggelegar ini, telah menjadi narasi baru dalam berbagai bidang, apakah itu bidang filsafat, seni, kebudayaan, ekonomi, kemasyarakatan, dan termasuk juga, tentunya seperti diuraikan dalam buku ini, dalam ...

Filsafat Hukum

Dialektika Wacana Modernis

Buku ini mencoba menguraikan berbagai pergumulan dialektika filsafat hukum modern. Sejak kemunculannya kajian filsafat telah mengalami perkembangan luar biasa dan merambah ke berbagai kajian lainnya. Dalam konteks filsafat hukum, perubahan dalam memaknai hukum secara reflektif berkembang dari masa ke masa sebagai konsekuensi dari perkembangan yang terjadi pada filsafat ilmu. Ada kalanya filsafat hukum didominasi oleh wacana agama sebagaimana pada masa abad pertengahan, selanjutnya disusupi oleh pandangan rasionalisme dan empirisme serta dominasi bahasa dan sastra hingga ilmu-ilmu sosial menjado jalan bagi penerawangan sosiologis terhadap wacana modernitas dalam ilmu hukum.

Ada kalanya filsafat hukum didominasi oleh wacana agama sebagaimana pada masa abad pertengahan, selanjutnya disusupi oleh pandangan rasionalisme dan empirisme serta dominasi bahasa dan sastra hingga ilmu-ilmu sosial menjado jalan bagi ...

FILSAFAT HUKUM

Dalam Pendekatan Kesejarahan dan Profetik

Belajar filsafat banyak diartikan belajar tentang hakikat sesuatu. Belajar tentang hakikat adalah belajar asal-usul, sebab-akibat, apa-mengapa adalah sesuatu yang sulit, tetapi bukanlah sesuatu yang tidak dapat dipelajari. Melalui kematangan dan kedalaman analisis sampailah seseorang itu pada suatu substansi yang menjadi essensi sesuatu yang dicari. Tetapi terkadang kesesatan-kesesatan dalam berpikir juga mendominasi seseorang ketika dasar perpijak yang dipilih adalah salah. Itulah sebabnya belajar filsafat memerlukan dasar berpijak yang benar. Dasar pengertiannya lebih tepat dimulai dari pengertian secara etimologi. Apakah Filsafat itu? Kata filosofi diambil dari perkataan Yunani Philosophia, yaitu Philo atau philein (suka, cinta) dan Sophia (kebijaksanaan). Jadi kata itu berarti cinta kepada kebijaksanaan. Philosophos adalah pecinta kebijaksanaan. Dalam bahasa Arab disebut failasuf, (disesuaikan dengan tabiat susunan kata-kata Arab yakni falsafa dengan pola fa’lala, fa’lalah dan fi’lal) kemudian ditransfer ke dalam bahasa Indonesia menjadi Failasuf atau Filsuf.

Belajar filsafat banyak diartikan belajar tentang hakikat sesuatu.