Sebanyak 169 item atau buku ditemukan

Psikologi ketenangan hati

kegelisahan Menurut Al - Quran Al - Quran adalah kitab suci yang lengkap yang
datangnya daripada Allah SWT . Di antara isi kandungan alQuran adalah
panduan - panduan merawati kegelisahan jiwa yang dialami oleh manusia . Hal
- ini ...

Pengantar Kaidah Fikih

50 Kaidah Fikih Populer

Buku ini membahas tentang 5 Kaidah Fikih Pokok dan 45 Kaidah Fikih Cabang yang sering dijadikan sebagai landasan hukum terkait aneka ragam problematika fikih. Relevan untuk dijadikan sebagai referensi perkuliahan Kaidah Fikih bagi mahasiswa maupun sebagai tambahan wawasan terkait Kaidah Fikih bagi kalangan umat muslim yang membutuhkan.

Buku ini membahas tentang 5 Kaidah Fikih Pokok dan 45 Kaidah Fikih Cabang yang sering dijadikan sebagai landasan hukum terkait aneka ragam problematika fikih.

Pendidikan Karakter ala Pesantren

Terjemah Adaptif Kitab Adabul 'Alim wa al-Muta'allim

Buku ini merupakan terjemah adaptif dari Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya Hadlratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy'ari. Topik utamanya tentang keutamaan ilmu, belajar dan mengajar; karakter murid kepada dirinya sendiri, kepada guru dan kepada ilmunya; karakter guru kepada dirinya sendiri, kepala ilmunya dan kepada murid; ditutup bahasan tentang karakter terhadap buku pelajaran.

Buku ini merupakan terjemah adaptif dari Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya Hadlratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy'ari.

Pendidikan Agama Islam

Sesuai Surat Edaran Kemenristek Dikti Nomor 435/B/SE/2016

Buku ini membahas 8 materi pokok Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang direkomendasikan dalam Surat Edaran Kemenristek Dikti Nomor 435/B/SE/2016. Didesain layaknya modul perkuliahan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa, untuk perkuliahan daring maupun luring.

Buku ini membahas 8 materi pokok Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang direkomendasikan dalam Surat Edaran Kemenristek Dikti Nomor 435/B/SE/2016.

SEJARAH SOSIAL DAN INTELEKTUAL PENDIDIKAN ISLAM

khasanah tawassulan intelektual kepada tokoh sejarah pendidikan Islam yang karya besarnya dijadikan kajian dan rujukan utama (major of references) dalam perkuliahan matakuliah Sejarah Sosial dan Intelektual Pendidikan Islam. Tokoh dengan karya besarnya yang dimaksud diantaranya; Ahmad Salaby, Al Tarbiyah wa al Ta’lim Fii al Fikri al Islam, Maktabah al Nahdlah al Mishriyah. Shaleh bin ‘Ali Abu ‘Arraad, Muqaddimah Fii al Tarbiyah al Islamiyah,al Darul al Hulliyah littarbiyah. George Makdisi, “The Rise Of Humanism In Classical Islam And The Christian West. The Rise of Colleges; Intitutions of Learning in Islam and the West. Mehdi Nakosteen, History Of Islamic Origin Of Western Education A.D. 800-1350. Tokoh-tokoh lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu. Semoga barakah keilmuan dari tokoh-tokoh tersebut terus terpancar melalui kehadiran buku ini. Kajian dalam buku ini merupakan gambaran penelusuran pendidikan pada masa Rasulullah sebagai rintisan awal pendidikan Islam baik pada periode Mekkah maupun Madinah. Pertumbuhan pendidikan pada masa Khulafa al Rasyidin sebagai penguat dan pelestarian pendidikan pada masa awal dan perkembangan pendidikan Islam, serta gambaran perkembangan dan petumbuhan tempat-tempat belajar sebelum lahirnya madrasah sebagai bukti geliat para ulama, masyarakat dan pemerintah. Sejarah lahirnya madrasah serta perkembangan dan kemajuan berbagai Negara termasuk juga di Indonesia. Buku ini sangat sederhana, tapi dapat memberikan kontribusi keilmuan dan rujukan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang ingin mengembangkan keilmuan khususnya pada bidang sejarah pendidikan Islam, sebagai bagian dari masyarakat terdidik (educated person), dan masyarakat yang gemar belajar (knowledge society).

George Makdisi, “The Rise Of Humanism In Classical Islam And The Christian West. The Rise of Colleges; Intitutions of Learning in Islam and the West. Mehdi Nakosteen, History Of Islamic Origin Of Western Education A.D. 800-1350.

ISLAM, SAINS DAN TEKNOLOGI Sebuah Konsep Integralisme Islam (Studi Kritis Pemikiran Armahedi Mahzar)

Buku ini disusun karena penulis melihat suatu pergulatan pengetahuan dengan konsep integralisme sains dan islam, hal itu dilihat dari perubahan status Lembaga Perguruan Tinggi di Indonesia khususnya dengan berbagi kajian mulai monodisipliner menjadi multidisipliner dan bahkan sudah mencapai transdisipliner. Berbagai macam model integralisme yang dilakuakan oleh beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam pada khususnya di Indonesia yang bertujuan untuk menyatukan sain yang sedang berkembang dengan kajian islam secara mendalam. Kehadiran buku ini semoga menjadi salah satu khazanah kajian dalam mengintegralisasikan sains dan islam yang penulis angkat dari salah satu tokoh pemikir Indonesia yaitu Armahedi Mahzar. Buku ini disusun dalam lima Bab dengan berusaha menyajikan beberapa pemikiran Armahedir Mahzar yang berhubungan dengan penyatuan Islam dan sains dengan berbagai macam paradigmanya.

Dan hal tersebut dikuatkan oleh Paud Davies, dimana dia menjelaskan bahwa sampai-sampai ilmuan dan teolog mendekati ... Suef, Islamisasi Ilmu: Sejarah, Dasar, Pola dan Strategi, (Ululalbab.com, 24 Desember, 2014), hlm.8 50 Paud Davies, ...

Ekonomi Syariah

Dengan Pendekatan Hasil Penelitian

Islam merupakan agama yang sempurna yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aspek kehidupan manusia terutama umat Islam hendaknya berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yang bersumber pada Al-Quran, Hadist, maupun itjma dan ijtihad ulama. Meletakkan seluruh aspek kehidupan berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam sangatlah penting dilakukan oleh umat Islam dengan tujuan agar tidak menyimpang ataupun terbawa arus globalisasi. Buku ini terdiri dari sebelas pokok bahasan (bab) yang merujuk pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

Islam merupakan agama yang sempurna yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia.

MANAJEMEN PENDIDIKAN TERPADU PONDOK PESANTREN DAN PERGURUAN TINGGI (STUDI MULTISITUS DI MA’HAD DALWA BANGIL DAN PONDOK NGALAH PURWOSARI PASURUAN)

Pondok pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam khas Indonesia yang didirikan oleh masyarakat. Dalam perkembangannya, sebagian pondok pesantren berupaya merespon tuntutan dan perkembangan zaman dengan melakukan modernisasi dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal mulai dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi, sedangkan sebagian lainnya tetap bertahan dengan karakteristiknya yang asli sebagai lembaga pendidikan tafaqquh fi al-din (pendalaman agama) yang hanya fokus pada penguasaan kitab-kitab kuning. Pondok pesantren yang berupaya memadukan keduanya inilah yang kemudian populer dengan sebutan pondok pesantren terpadu. Di antara pondok pesantren yang seperti itu adalah PP Darullughah Wadda’wah Bangil atau yang biasa dikenal dengan Ma’had Dalwa dan PP Ngalah Purwosari Pasuruan atau yang biasa dikenal dengan Pondok Ngalah. Oleh karena itu, menarik untuk diteliti lebih lanjut guna menganalisis dan menemukan konsep maupun model pendidikan terpadu pondok pesantren dan perguruan tinggi di kedua tempat tersebut dan implikasinya terhadap peningkatan mutu lulusannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian multisitus, proses pengumpulan data dan analisis datanya dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis data situs tunggal yaitu situs I dan situs II yang masing-masing terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (1) data reduction (2) data display (3) verification/ conclusion. Setelah itu dilakukan analisis lintas situs sehingga diperoleh temuan penelitian substantifnya. Pada bagian pembahasan, temuan tersebut didialogkan dengan teori dan temuan sebelumnya sehingga melahirkan temuan formalnya. Pada akhirnya, penelitian ini berkesimpulan bahwa konsep pendidikan terpadu yang digagas oleh Ma’had Dalwa Bangil dan Pondok Ngalah Purwosari terdiri dari dua macam konsep yaitu konsep pendidikan terpadu “sistemik” dan “organik”. Yang sistemik berupa gagasan yang ingin memadukan seluruh komponen dalam sistem pendidikan yang ada di kedua lembaga tersebut mulai dari perpaduan tenaga pendidik dan kependidikannya, peserta didiknya, kurikulumnya, dan sarana dan prasarananya, sedangkan yang organik ingin memadukan aspek tata nilai kepesantrenannya yang menjadi ruh dari pendidikan di pondok pesantren itu sendiri dengan tata nilai dan budaya akademik di perguruan tingginya. Kedua konsep pendidikan terpadu tersebut melahirkan dua model pendidikan terpadu yaitu “model struktural” dan “model kultural”. Model struktural adalah model sintesis sistemik dengan memanfaatkan struktur kelembagaannya, sedangkan model kultural adalah model sintesis organik dengan penciptaan kultur atau budaya yang kondusif bagi proses internalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai spiritualitas dan intelektualitas. Pada akhirnya, kedua model tersebut telah berimplikasi pada peningkatan mutu lulusannya baik pada aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilannya.

Alasan lainnya adalah karena pengelolaan pendidikan informal tersebut juga tidak diserahkan kepada lembaga tertentu melainkan di bawah komando langsung pengasuh pondok secara pribadi. Jadi pendekatan pendidikannya memang sangat ...