Sebanyak 1364 item atau buku ditemukan

PENGANTAR MAQASID Al-SHARI‘AH

Terma maqasid al-Shari‘ah di era kontemporer seperti sekarang ini banyak mendapatkan perhatian serius dari para akademisi dan pemikir muslim, terlebih dari ahli-ahli hukum Islam. Terma maqa>s{id yang terwacana saat ini tidak sekedar sebagai kajian berbasis nilai, atau hanya mengkaji tentang hikmah-hikmah dan tujuan-tujuan hukum syariat, akan tetapi semakin melus hingga menyentuh dimensi ontologi dan epistemologi syariat Islam. Dengan kelengkapan obyek pembahasannya kajian maqasid diakui sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dalam rumpun studi hukum Islam dan tersaji secara terpisah dari ilmu usul al-Fiqh. Kajian maqasid ini dianggap lebih mampu menampilkan konsepsi pemikiran hukum Islam yang relevan dan progresif untuk mengantarkan hukum Islam yang lebih humanis, berkeadilan dan bermoral sesuai dengan misi pensyariatan.

Terma maqasid al-Shari‘ah di era kontemporer seperti sekarang ini banyak mendapatkan perhatian serius dari para akademisi dan pemikir muslim, terlebih dari ahli-ahli hukum Islam.

Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya

Buku ini terdiri dari sepuluh bab. Bab pertama berisi sejarah lembaga keuangan dan perbankan, bab dua tentang tipe bank, bab tiga tentang manajemen dana bank, bab empat tentang manajemen kredit, bab lima tentang Bank Indonesia, bab enam tentang Bank Syariah, bab tujuh tentang Sewa Guna Usaha, bab delapan tentang Pegadaian, bab kesembilan tentang pasar modal dan bab terakhir tentang Lembaga Keuangan Internasional. Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank‐bank yang ada yaitu De Javasce NV, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), De Escompto Bank NV. Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga BPR Syariah (BPRS). Masing‐masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya. Istilah Bank berasal dari bahasa Itali, “Banca”, yang berarti meja yang dipergunakan oleh para penukar uang di pasar. Pada dasarnya bank merupakan tempat penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara di dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentukkredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam buku ini juga menjelaskan dari mana sumber dana Bank berasal dan bagaimana Bank melakukan pengelolaan sumber dana Bank. Dijelaskan juga bagaimana kegiatan pengelolaan kredit yang dikenal dengan manajemen kredit. Bagaimana cara mengelola pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas. Lembaga keuangan lainnya seperti Pegadaian juga berperan penting bagi masyarakat. Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan. Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut perusahaan pegadaian dan secara resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya dilakukan oleh Perum Pegadaian. Pada bagian terakhir dijelaskan lembaga keuangan internasional yang terdiri dari World Bank, The Asian Development Bank, dan International Monetary Fund (IMF).

Buku ini terdiri dari sepuluh bab.

Lembaga-lembaga keuangan dan bank

perkembangan, teori dan kebijaksanaan

Banks and financial institutions with emphasis on Indonesia.

Banks and financial institutions with emphasis on Indonesia.

MANAJEMEN BANK

Buku Manajemen Bank merupakan buku yang berisi kumpulan tulisan yang digunakan sebagai tambahan referensi bagi dosen dengan mahasiswa semester VII terutama yang sedang menempuh pada konsentrasi manajemen keuangan dan perbankan. Buku ini mencoba memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif berkaitan dengan teori dan konsep tentang manajemen bank. Sasaran penulisan buku ini adalah diperuntukkan sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang manajemen bank . Pada bagian awal buku ini dari bab 1 s.d bab 2 membahas tentang gambaran tentang konsep pengertian bank ( bab 1) serta kegiatan –kegiatan yang biasa dijalankan oleh bank ( bab 2). Pada bab 3 s.d bab 5 membahas tentang kegiatan manajemen dana perbankan ( bab3), manajemen perkreditan bank (bab 4), manajemen jasa perbankan lainnya ( bab5). Pada bab 6 membahas tentang gambaran pengelolaan sumber daya manusia perbankan. Pada bab 7 s.d bab 9 membahas tentang manajemen risiko perbankan (bab 7), manajemen pemasaran bank (bab 8), pengelolaan analisis tingkat kesehatan bank (bab 9). Pada bagian akhir buku ini menjelaskan tentang keuangan bank seperti laporan keuangan bank (bab 10) dan rasio keuangan bank (bab 11),ditambah dengan materi ledership & human capital (bab 12).

Buku Manajemen Bank merupakan buku yang berisi kumpulan tulisan yang digunakan sebagai tambahan referensi bagi dosen dengan mahasiswa semester VII terutama yang sedang menempuh pada konsentrasi manajemen keuangan dan perbankan.

Mengembangkan Intelegensi Quotient (IQ) pada anak prasekolah dengan stimulasi keluarga dan pendidikan anak usia dini

... drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama. 3. Standart proses Pelaksanaan pembelajaran dalam program pendidikan anak usia dini (PAUD) ...

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.