Sebanyak 2479 item atau buku ditemukan

Loyalitas dan Kepuasan Konsumen: Tinjauan Teoritik

Dari seluruh proses kegiatan pemberian jasa kepada konsumen oleh sebuah perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh konsumen mengenai kepuasan yang dirasakan. Pentingnya kepuasan konsumen berkaitan dengan persaingan yang makin ketat, serta tingkat kerugian dan keuntungan perusahaan. Khusus alasan yang terakhir, keuntungan, memang tidak selalu ditentukan oleh faktor kepuasan konsumen, tetapi juga oleh kepercayaan dan kesetiaan konsumen terhadap suatu produk dan perusahaan. Bebarapa faktor itu jelas saling mempengaruhi karena di tengah ketatnya persaingan, kesetiaan konsumen menjadi hal yang sangat sulit dipertahankan. Kepuasan Konsumen pada akhirnya akan membentuk Loyalitas terhadap pembelian produk. Bagaimanapun juga, Konsumen merupakan aset penunjang perusahaan, tanpa konsumen yang loyal dapat dipastikan pertumbuhan usaha sebuah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, tersendat-sendat dan butuh suntikan dana berkelanjutan agar tetap survive. Loyalitas konsumen memiliki peran penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja kelangsungan hidup perusahaan. Griffin, (2012:31) mendefinisikan bahwa “Konsumen yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang secara teratur/antar lin produk, mereferensikan kepada orang lain yang menunjukkan kekebalan terhadap produk pesaing”.

Dari seluruh proses kegiatan pemberian jasa kepada konsumen oleh sebuah perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh konsumen mengenai kepuasan yang dirasakan.

MANAJEMEN PEMASARAN JASA

STRATEGI, MENGUKUR KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN

Tujuan bisnis perusahaan pada dasarnya adalah untuk menciptakan pelanggan baru dan mempertahankan kepuasan pelanggan yang sudah ada, karena pelanggan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Semakin banyak jumlah pelanggan dan semakin intens pelanggan melakukan pembelian, maka pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan juga akan bertambah. Perusahaan memerlukan kepuasan dari pelanggan jika ingin tetap bertahan dan berkembang dalam persaingan. Perusahaan dituntut tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga kualitas pelayanan supaya bisa tampil menjadi penguasa atau pemenang dalam persaingan. Ketika segi kualitas produk pada perusahaan sejenis sudah semakin tipis perbedaannya, maka yang menjadi kunci utama untuk menjadi pemenang dalam persaingan tersebut adalah kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada para pelanggannya.

Tujuan bisnis perusahaan pada dasarnya adalah untuk menciptakan pelanggan baru dan mempertahankan kepuasan pelanggan yang sudah ada, karena pelanggan merupakan sumber pendapatan perusahaan.

Pengembangan Model Manajemen Kinerja Pada Sektor Kesehatan

Pengembangan Model Manajemen Kinerja Pada Sektor Kesehatan Penulis : Mohammad I. Romadon Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-294-626-2 Terbit : Oktober 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Pemerintah Indonesia mengalami kondisi yang buruk setelah krisis ekonomi tahun 1998. Presiden mengeluarkan Inpres no 7/1999 yang mewajibkan instansi pemerintah harus mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Inpres ditujukan untuk merapikan kinerja pemerintah Indonesia. Implementasi SAKIP diatur pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Nomor 25 Tahun 2012. Peraturan berisi tentang evaluasi penerapan manajemen kinerja yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan capaian kinerja yang terdapat pada dokumen penetapan kinerja dan indikator kinerja utama (IKU). Buku ini memberikan kajian pengembangan model manajemen kinerja yang diterapkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (Dinkes Sleman). Pengembangan model dirancang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dinkes Sleman dipilih karena mendapat predikat AA pada LAKIP tahun 2018. Penerapan sistem manajemen kinerja Dinkes Sleman sudah sesuai dengan aturan MenPANRB. Selain sesuai, manajemen kinerja menunjukkan kinerja yang efektif. Kunci utama atas keberhasilan implementasi manajemen kinerja di Dinkes Sleman terletak pada perencanaan dan monitoring evaluasi. Faktor-faktor yang mendukung efektivitas adalah budaya kerja, bonus, hukuman, kerja tim, tenaga ahli, teknologi informasi, isomorfisme koersif, dan isomorfisme normatif. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Pengembangan Model Manajemen Kinerja Pada Sektor Kesehatan Penulis : Mohammad I. Romadon Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-294-626-2 Terbit : Oktober 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Pemerintah Indonesia mengalami kondisi yang buruk ...

Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata

SIPNOSIS Saat ini pariwisata menjadi industri global yang melibatkan wisatawan melakukan perjalanan internasional maupun nasional .Pariwisata telah mengalami diversifikasi berkelanjutan di bidang ekonomi yang mengalami pertumbuhan tercepat di dunia, sehingga setiap negara berlomba untuk bersaing mendapatkan jumlah wisatawan sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi negara atau suatu daerah melalui aktivitas pariwisata. Atas dasar alasan ini penulis merasa penting untuk menerbitkan buku dengan judul Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata, karena buku ini membahas tuntas tentang: 1. Fungsi utama perencanaan dalam Ilmu Manajemen menitik beratkan pada 4 fungsi utama, salah satu fungsi utama manajemen adalah perencanaan yang merupakan salah satu syarat mutlak untuk pengembangan destinasi pariwisata yang competitiveness atau berdayasaing, sehingga stakeholder (Individu atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap keputusan pariwisata) diharapkan kompeten membuat perencanaan pariwisata jauh ke depan dengan menggambarkan implementasi strategi tertentu untuk mendapatkan jumlah kunjungan dan pergerakan wisatawan sesuai target. 2. Pandangan Christaller (how tourist areas develop over time) tentang pengelolaan destinasi pariwisata dari waktu ke waktu : a. Pertumbuhan Destinasi pariwisata b. Kunjungan jenis wisatawan pada waktu yang berbeda; c. Perubahan pengalaman pariwisata (produk pariwisata); d. Perubahan dampak pada destinasi pariwisata; e. Keterlibatan penduduk setempat di destinasi pariwisata; f. Siklus baru menciptakan sebauh rintisan pariwisata baru 3. Konsep Doxey Irritation Index yaitu konsep yang mempelajari untuk menghindari perselisihan hubungan antara wisatawan dan penduduk lokal akibat peningkatan jumlah kedatangan wisatawan dan pandangan Butler yang didasarkan pada konsep bisnis/pemasaran Destination life cycle atau daur hidup sebuah destinasi pariwisata yaitu sebuah teori di mana penjualan produk wisata secara perlahan-lahan baru tumbuh, kemudian mengalami perkembangan yang cepat, dan stabilitas kunjungan wisatawan, selanjutnya mengalami kejenuhan atau penurunan. 4. Strategi pelaksanaan Destination Management Organizations (DMO) yang didasarkan pada pendekatan manajemen yang berorientasi pada pemangku kepentingan tujuan bersama, mengingat sebuah destinasi pariwisata ditandai pola manajemen top-down dengan kebijakan langsung, kontrol administratif yang kuat dan garis-garis wewenang yang jelas dalam konteks intra-organisasi. Strategi mengikuti trend atau kecenderungan minat dan harapan pasar pariwisata terhadap tema utama 17 jenis destinasi yang saat ini sedang diminati wisatawan. 5. Empat hal penting (4A) sebagai komponen-komponen utama dalam perencanaan dan pengembangan destinasi pariwisata antara lain: a. Daya Tarik Wisata (Atractions) yang mencakup: daya tarik yang bias berbasis utama pada kekayaan alam, budaya, maupun buatan/ artificial, seperti event atau yang sering disebut sebagai minat khusus (special interest). b. Aksesibilitas (Accessibility), yang mencakup dukungan sistem transportasi yang meliputi: rute atau jalur transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan dan moda transportasi yang lain. c. Amenitas (Amenities), yang mencakup fasilitas penunjang dan pendukung wisata yang meliputi: akomodasi, rumah makan (food and baverage), retail, toko cinderamata, fasilitas penukaran uang, biro perjalanan, pusat informasi wisata, dan fasilitas kenyamanan lainya. d. Fasilitas Pendukung (Ancillary Services) yaitu ketersediaan fasilitas pendukung yang digunakan oleh wisatawan, seperti bank, telekomunikasi, pos, rumah sakit, dan sebagainya. 6. Studi analisis hasil penelitian tentang pengembangan resor, desa wisata dan wisata minat khusus

Atas dasar alasan ini penulis merasa penting untuk menerbitkan buku dengan judul Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata, karena buku ini membahas tuntas tentang: 1.

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN KONTEMPORER

Pendekatan Teori dan Praktek

Era industri 4.0 ditandai dengan hadirnya jaringan siber, IoT, ditambah internet. Mesin yang satu dengan yang lain bisa saling terhubung karena ada jaringan. Ada beberapa poin di sana, dalam peralihan revolusi industri 1.0 ke 2.0 ialah bergantinya pekerjaan berbahaya dan berat dari manusia oleh mesin. Kemudian pada industri 3.0, proses pekerjaan yang berulang digantikan oleh mesin dan menggunakan sistem komputerisasi. Lalu pada industri 4.0, ditandai dengan revolusi digitalisasi. Mesin digantikan oleh artificial intellegence (AI). Tadinya manusia yang berpikir, sekarang robot yang berpikir, dan ini akan sangat banyak terjadi di masa yang akan datang,”. Berbagai prediksi yang akan terjadi di masa depan di era industri 4.0. Misalnya pada 2030, diprediksi akan banyak pekerjaan yang muncul, yang belum pernah ada sebelumnya berbagai prediksi yang akan terjadi di masa depan di era industri 4.0. Misalnya pada 2030, diprediksi akan banyak pekerjaan yang muncul, yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini sebagaimana terjadi di zaman sekarang dengan kehadiran Go-Jek, Bukalapak dan start up lainnya. Kesemuanya itu berdampak pada persaingan kebutuhan tenaga manusia yang lebih berkualitas. Disinilah efektifitas manajemen diperlukan. Manajemen kewirausahaan yang efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan. Upaya peningkatan manajemn perlu didukung dengan kemampuan manajerial para pengelola, yang memeliki komitmen untuk mendayagunakan sumber-sumber manajemen organisasi, baik personal maupun material, secara efektif danefisien guna menunjang tercapainya tujuan organisasi/perusahaan secara optimal. Kesemuanya itu perlu dukung dengan sarana-prasarana yang memadai, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan (sekolah/madrasah) kurang optimal. Dengan demikian diperlukan adanya keseimbangan antara komponen-komponen di atas. Namun dalam perjalanannya, beruntung di antara rnereka yang berhasil meraih untung. Tetapi banyak juga yang gagal total dengan rnenyisakan utang-utang usahanya. Ada juga yang awalnya rneraih sukses, tetapi tidak bisa bertahan lama, alias kalah dalam kerasnya persaiagan bisnis yang saangat berat. Tentunya sernua orang berharap memiliki usaha yang stabil dan konsisten rneskipun ada perubahan kondisi dan situasi. Bisnis yang bisa dilaksanakan oleh siapa pun dan di mana pun dibutuhkan manajernen yang matang dengan beberapa prinsip kewirausahaan yang kontekseual dengan perkembangan zaman. Dalam konteks itulah buku “Manajemen Kewirausahaan Kontemporer” Revisi ke IV ini, melalui penyesuaian kekinian, hadir dan disajikan membantu para niahasiswa, akademisi, birokrat, manajer pengembang usaha khususnya dan para pembaca pada urnumnya dalam mendalami manajemen kewirausahaan kontem-porer, melalui pendekatan teori, konsep dan implementasinya. Penulis berharap, kehadiran buku revisi ke IV ini, dapat memberikan inspirasi dan urun rembuk, pada pemecahan, mencerdaskan, dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan manajemen kewirausahaan saat ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridlo Allah SWT., Amin. Bandung, 3 Januari 2022 Penulis/Revisi IV: Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM

Semoga buku ini bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridlo Allah SWT., Amin. Bandung, 3 Januari 2022 Penulis/Revisi IV: Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM