Sebanyak 3183 item atau buku ditemukan

Ketika Al-Qur"an Berbicara Cinta

Cinta memiliki peranan penting dalam kehidupan dan memiliki kuasa yang cukup dominan dalam banyak persoalan. Tak jarang cinta yang dianggap indah justru melahirkan korban yang bernasib tragis dan menyayat hati. Betapa banyak cinta yang menghidupkan orang yang jiwanya mati. Dan betapa banyak cinta yang membunuh orang yang hatinya hidup. Menjadi menarik ketika ada anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa cinta tidak memiliki definisi pasti, arahan yang jelas, persepsi yang abstrak dan lain-lain. Dalam buku ini, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi memberikan penjelasan yang amat jelas terkait cinta seperti apa yang sebaiknya dimiliki oleh umat Islam. Berikut dengan segala seluk-beluk tipuan cinta, salah kaprah soal cinta, tujuan cinta, hakikat cinta, harmonisasi cinta antara manusia dengan Tuhannya dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, cinta tidak boleh tiada tapi juga tidak boleh leluasa. Dengan cinta manusia menjadi istimewa di sisi Sang Pencipta. Tanpa cinta, manusia tidak lebih sekadar hamba yang tidak berharga lebih di sisi Tuhan. Cinta menjadi hal penting dalam Islam. Pembahasan cinta tak luput pula dari Hadis. Dalam pembahasan cinta, Rasulullah pernah bersabda, “Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud iman? Rasulullah shallallâhu alaihi wasallam menjawab: Yaitu apabila Allah dan Rasul-Nya lebih kamu cintai daripada selain keduanya. (HR. Ahmad) Seperti sebuah belati, cinta memiliki dua sisi. Dengan cinta manusia menjadi mulia, dan dengan cinta pula manusia bisa binasa. Maka yang dibutuhkan adalah bagaimana kita menggunakan "belati cinta" ini agar menjadi makhluk yang mulia di sisi Tuhan dan terhindar dari kebinasaan. Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi memaparkannya secara gamblang dalam buku ini. Mengetahui seluk-beluk cinta, tata cara, dan tujuannya menjadikan kita hidup lebih indah bersama cinta. Indah di dunia dan tentu saja indah di akhirat kelak.

Dalam buku ini, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi memberikan penjelasan yang amat jelas terkait cinta seperti apa yang sebaiknya dimiliki oleh umat Islam.

Belajar Membaca Al-Qur’an Bagi Anak Berkebutuhan Khusus: Metode Dan Praktis

Buku belajar membaca Al-Qur’an bagi anak berkebutuhan khusus menggunakan metode ummi, terdiri atas 5 bab. Bab pertama membahas tentang pendahuluan, bab kedua membahas tentang definisi dan ruang lingkup anak berkebutuhan khusus, bab ketiga membahas tentang Belajar Membaca Al-Qur’an, bab keempat membahas tentang Metode Belajar Membaca Al-Qur’an, bab kelima membahas tentang Metode Ummi Belajar Membaca Al- Qur’an dan bab keenam membahas tentang Analisis Hasil Belajar Membaca Al-Qur’an Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Metode Ummi.Metode Ummi merupakan sistem pembelajaran Al Qur’an yang telah tersusun dengan sangat rinci mengenai beberapa hal yang terkait dengan tahap-tahap yang harus dijalankan sebelum dilakukan pembelajaran. Dalam pembelajaran Al Qur’an metode ummi juga menggunakan alat peraga pada setiap jilidnya sehingga dapat memudahkan anak untuk memahami dan fokus pada pembelajaran Al Qur’an

Mengajarkan Al Qur'an kepada anak-anak memerlukan suatu metode atau cara tersendiri, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Apalagi jika anak tersebut merupakan anak berkebutuhan khusus, dimana dalam pengajarannya memerlukan ...

Al-Qur'an Kitab Cinta

Dengan pemikiran yang logis dan bahasa yang menyentuh, Dr. Said Ramadhan Al-Buthy mengajak kita menggali Al-Qur’an untuk menemukan rahasia mendapatkan cinta Ilahi. Tidak mudah memang, tetapi ulama yang ceramahnya mampu menyebabkan isak tangis ribuan jamaah ini meyakinkan kita bahwa cinta-Nya bisa digapai dengan kekuatan nalar dan hati sekaligus. Inilah buku penyejuk dahaga bagi yang mendamba cinta dan kasih sayang-Nya. [Mizan, Hikmah, Agama, Indonesia]

Dengan pemikiran yang logis dan bahasa yang menyentuh, Dr. Said Ramadhan Al-Buthy mengajak kita menggali Al-Qur’an untuk menemukan rahasia mendapatkan cinta Ilahi.

Bacalah Al-Qur'an Seolah-olah ia Diturunkan Kepadamu

Buku ini ingin mengajak kita untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pijakan dalam menjalani hidup. Persoalannya adalah bahasa dan tata bahasa yang digunakan Al-Qur'an berbeda dengan bahasa dan tata bahasa yang biasa kita gunakan. Bagaimana Al-Qur'an bisa menjadi pijakan, kalau kita tidak memahami bahasa dan tata bahasanya. Lewat bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, buku ini memberikan kaidah-kaidah bagi kita agar mampu memahami Al-Qur'an. Di antara kaidah-kaidah tersebut adalah: Pelajaran diambil berdasarkan keumuman kata, bukan kekhususan sebab. Apabila ada nakirah (indefinite article) berhubungan dengan kalimat negatif, maka itu menunjukkan makna umum. Jika ada ayat Al-Qur'an yang tampaknya bertentangan satu sama lainnya, masing-masing disesuaikan dengan konteksnya. Menghilangkan jawaban syarat, menunjukkan pentingnya sebuah masalah atau resiko yang besar. Jika ada Asmaul Husna di akhir ayat, menunjukkan adanya keterkaitan antara makna ayat dengan Asmaul Husna tersebut. Bacalah Al-Quran dengan kaidah-kaidah yang benar, sehingga kita mampu memetik lautan hikmah dan ilmu yang ada di dalamnya. Dengan demikian, Al-Qur'an benar-benar diturunkan untuk kita. [Mizan, hikmah, Referensi, Agama, Islam, Indonesia]

Jika ada Asmaul Husna di akhir ayat, menunjukkan adanya keterkaitan antara makna ayat dengan Asmaul Husna tersebut. Bacalah Al-Quran dengan kaidah-kaidah yang benar, sehingga kita mampu memetik lautan hikmah dan ilmu yang ada di dalamnya.

Makna Rahmah dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan salah satu kitab umat Islam yang sangat istimewa, penggunaan diksi yang bagus dan indah tertuang di dalamnya, sampai sekarang tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada karya yang dapat menandingi keindahan rangkaian kalimat ayat-ayat Al-Qur’an yang tersusun rapi dalam setiap suratnnya. Banyak mufassir yang menafsirkan makna yang terkandung di dalamnya, baik menafsirkan surat, asbabun nuzul, bahkan makna yang terkandung di setiap lafadhnya, karena keindahan kata yang beragam inilah, membuat banyak orang selalu ingin mengetahui lebih dalam tentang isi Al-Qur’an. Buku ini akan menyuguhkan bagaimana perbedaan makna yang terkandung pada lafadh Rahmah dalam al-Quran yang berakhiran Ta’ Marbutah dan Ta’ Mabsutah dalam dua surat yang berbeda (QS. An;Nisa’ {157} dan QS Hud {73}), apakah keduanya memiliki makna dan maksud yang sama, atau bahkan sebaliknya? Berbeda dari karya yang lain, dimana banyak membahas perbedaan mengenai makna lafadh Rahmah dalam Al-Qur’an secara universal, penulis di sini menggunakan pandangan Syaikh Mutawalli al-Sha’rawi dalam Tafsir al-Sha’rawi, yaitu sebuah karya tafsir kontemporer yang fokus dalam bidang kebahasaan, sehingga akan memberikan pengetahuan yang baru dan rill mengenai makna dan maksud dari lafadh Rahmah. Isi dalam buku ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami serta menggunakan ungkapan-ungkapan ringkas sehingga dengan mudah dapat dicerna dan diingat oleh para pembaca sekalian. Terima kasih. ---Selamat membaca dan semoga bermanfaat----

Berbeda dari karya yang lain, dimana banyak membahas perbedaan mengenai makna lafadh Rahmah dalam Al-Qur’an secara universal, penulis di sini menggunakan pandangan Syaikh Mutawalli al-Sha’rawi dalam Tafsir al-Sha’rawi, yaitu sebuah ...

Jiwa dan Akal

Dalam Bimbingan Wahyu

Allah SWT menciptakan manusia dengan karunia akal, yang dengannya mampu membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Allah juga menciptakan jiwa manusia dengan sempurna, yang jika akalnya tersesat, maka kesempurnaan itu akan jatuh pada jurang kehinaan. Maka sebaik-baik manusia adalah yang jiwa dan akalnya tunduk dan patuh kepada-Nya. Kenapa jiwa dan akal menjadi pembahasan penting? Karena unsur terpenting dari manusia dalam menjalankan kehidupannya adalah dua hal ini. Banyak ayat dalam Al-Qur’an ataupun hadits Nabi yang membicarakan tentang keduanya. Akal digunakan untuk tafakur, tadabur, dan ta’ammul ayat-ayat qauliyah (Al-Qur'an) dan kauniyah (alam semesta) sehingga tercipta insan kamil (manusia yang sempurna), yang sehat akal dan jiwanya. Buku yang ada di hadapan Anda adalah karya ulama muda kontemporer, Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi, yang motivasi-motivasinya saat ini menjadi trending di media sosial di dunia Islam, termasuk di Indonesia. Kata-kata yang ditulisnya selalu bernas dan memiliki tenaga yang mampu menggerakan para pembacanya. Sangat sayang jika Anda lewatkan! - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

Maka sebaik-baik manusia adalah yang jiwa dan akalnya tunduk dan patuh kepada-Nya. Kenapa jiwa dan akal menjadi pembahasan penting? Karena unsur terpenting dari manusia dalam menjalankan kehidupannya adalah dua hal ini.